“EKSKRESI URINE”
DOSEN PENGAMPU:
Dr. apt. Lucia Vita Inandha Dewi, S.Si., M.Sc.
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 3 (TEORI 2D)
Husnul Khatimah (25195787A)
Chandra Yunianto (25195788A)
Azizah Novitasari (25195789A)
Nindita Eria Arsita (25195791A)
G. Arum Bagus Kinasih (25195793A)
Amelia Widya Arumsih (25195795A)
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SETIA BUDI
SURAKARTA
2021
I. JUDUL
“Ekskresi Urine”
II. TUJUAN
- Mengukur konsentrasi obat dalam ekskresi urin dan mengetahui parameter-
parameter lain yang dapat dihitung
- Memahami cara mengukur konsentrasi obat dari sampel urin
A) Perhitungan Cu
1. Jam Ke 10
y = 0,4852 + 0,03676x
0,413= 0,4852 +0,03676x
x = 1,964
2. Jam Ke 12
y = 0,4852 + 0,03676x
0,307= 0,4852 +0,03676x
x = 4,847
3. Jam Ke 14
y = 0,4852 + 0,03676x
0,225= 0,4852 +0,03676x
x = 7,078
4. Jam Ke 16
y = 0,4852 + 0,03676x
0,190= 0,4852 +0,03676x
x = 8,030
5. Jam Ke 18
y = 0,4852 + 0,03676x
0,165= 0,4852 +0,03676x
x = 8,711
B) Perhitungan Du
1. Jam Ke 10
Cu x Vol. Urine = 1,964 x 32
= 62,848
2. Jam Ke 12
Cu x Vol. Urine = 4,847 x 31
= 150,257
3. Jam Ke 14
Cu x Vol. Urine = 7,078 x 42
= 226,496
4. Jam Ke 16
Cu x Vol. Urine = 8,030 x 44
= 353,32
5. Jam Ke 18
Cu x Vol. Urine = 8,711 x 52
= 452,972
C) Perhitungan Du kum
1. Jam Ke 10 = 62,848
B) T1/2= (0,693/K)
T1/2 = (0,693/0,7489)
T1/2 =0,9253 jam
C) Log Du∞ = a
Log Du∞ = 6,8826
Du∞ = antilog a
Du∞ = antilog (6,8826)
Du∞ = antilog (6,8826)
Du∞ = 7.631.325,887
D) Du∞ = ((Ke.do)/K)
7.631.325,887 = ((Ke.1000)/0,7489)
Ke = 5.715,099/ jam
E) K= Km+Ke
Km= K-Ke
Km= 0,7489 -5.715,099
Km= -5.714,3501/jam
2. Jam Ke 12 = (150,257/2)
Jam Ke 12 = 75,1285
3. Jam Ke 14 = (226,496/2)
Jam Ke 14 = 113,248
4. Jam Ke 16 = (353,32/2)
Jam Ke 16 = 176,66
5. Jam Ke 18 = (452,972/2)
Jam Ke 18 = 226,481
a= -0,515456
b= 0,17721
r= 0,742
6. Perhitungan Parameter Farmakokinetika (Metode Ekskresi Renal)
A) b = (-K/2,303)
0,17721= (-K/2,303)
K= -0,40811463
K=-0,4081
B) T1/2= (0,693/K)
T1/2 = (0,693/(-0,4081))
T1/2 = 1,7 jam
C) Menetapkan Nilai Ke
Ke. DB = antilog a
Ke = (antilog a/ DB)
Ke = (antilog (-0,515456)/1000)
Ke = 0,305/1000
Ke = 0,00031 /jam
D) Menetapkan Nilai Km
Km = K- Ke
Km = -0,4081 – 0,00031
Km = -0,40779 /jam
VII. PEMBAHASAN
Eksresi urin diperlukan untuk membuang molekul - molekul sisa dalam darah
yang disaring oleh ginjal dan untuk menjaga homeostatis cairan tubuh. Urin juga
lazim sebagai sampel, karena pada akhirnya obat berada di dalam darah akan
terdistribusi kedalam ginjal dan obat serta metabolitnya dikeluarkan melalui
ginjal. Jadi, data urin merupakan representasi data farmakokinetika obat di dalam
darah.
Penggunaan cuplikan urin lebih baik jika dibandingkan dengan cuplikan
darah: Karena untuk obat yang diekskresikan kedalam urin secara sempurna
dalam bentuk tak berubah dan data urin mengukur langsung jumlah obat yang
berada di dalam badan tersedia, kadar obat dalam urin lebih besar dibandingkan
dalam darah, variabilitas klirens renal dapat diabaikan. Tetapi terdapat beberapa
keterbatasan pada penggunaan urine yaitu, sulit diperoleh pengosongan kandung
kencing yang sempurna, kemungkinan terjadi hidrolisis konjugat metabolit yang
tidak stabil di dalam urin.
Proses pembentukan urine yaitu pertama proses filtrasi dan kedua proses
reabsorpsi. Untuk mendapatkan data urin yang valid harus diperhatikan beberapa
hal yaitu obat tak berubah yang diekskresikan di dalam urin harus banyak, cara
analisis spesifik dan selektif, frekuensi pengambilan cuplikan urin harus cukup (7-
10xt1/2), pengosongan kandung kemih harus sempurna, pH dan volume urin
berpengaruh pada kecepatan ekskresi obat.
Pada praktikum kali ini dapat melakukan beberapa langkah dalam
pengerjaannya yaitu, Pertama Penetapan Parameter farmakokinetika data urine
dengan menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan, Sebelumnya probandus
minumVit.C pada pukul 20.00 dan diambil sampelnya keesokan hari. Mengukur
volume urine yang didapatkan dengan variasi pengambilan urine pada waktu
06.00, 08.00, 10.00, 12.00 dan 14.00. Kedua Pembuatan kurva baku Vitamin C
dengan membuat larutan stok Vit.C 0,1%. Menimbang 1000 mg Vit.C dan
dilarutkan dalam aquadest ad 100 ml. Melakukan pengenceran dari larutan induk
sebesar 0,1%. Mengambil 5 ml dari larutan induk kedalam aquadest ad 50 ml.
Melakukan pengenceran tiap konsentrasi dengan mengambil larutan induk sesuai
perhitungan. Kemudian menghitung kadar Vit.C di dalam urine probandus.
Mengukur volume urine yang telah di dapatkan. Kemudian menghitung
persamaan kurva baku. Melakukan pengukuran absorbansi menggunakan
spektrofotometri UV dengan ʎ 256 nm. Sampel urine disaring terlebih dahulu
sebelum diukur absorbansinya. Pada perhitungan seri pengeceran Vit.C pada
konsentrasi 0,001% V1 = 5 ml, Konsentrasi 0,0015% V1 = 7,5 ml, konsentrasi
0,002% V1= 10 ml, Konsentrasi 0,0025 % V1= 12,5 ml. Metode untuk
memperoleh parameter farmakokinetika yaitu Metode ARE dan Metode Ekskresi
Renal.
Dari hasil praktikum diatas, persamaan regresi linear dari abs vs konsentrasi a
= 0,4852, b = 0,3676 dan r = 0,9244. Pada metode ARE dari hasil persamaan
regresi linear kita dapat mengetahui CU, DU, DU Kum, DU ∞-DU Kum dan
regresi linear dari t vs Log DU ∞−¿ Du Kum. Persamaan Regresi linear yang
didapat adalah a = 6,8826, b = -0,3252, r = 0,7837, k = 0,7489 menit dan t½ =
0,9253 jam.
Metode Ekskresi Renal dari data yang diketahui dapat di ketahui t*, Du/dt dan
log Du/dt untuk mencari regresi linear t* Vs log Du/dt. Persamaan regresi linear
yang didapat dari data diatas adalah a = - 0,515456 , b = 0,17721, dan r = 0,742
dengan k = -0,4081 menit, dan t½ = 1,7 jam.
VIII. KESIMPULAN
Pada praktikum ini dapat disimpulkan bahwa waktu paruh obat yang
tereleminasi dalam tubuh menggunakan data metode kumulatif urin jauh lebih
cepat tereliminasi dibandingkan data metode kecepatan eksresi urin. Berdasarkan
hasil percobaan tersebut didapatkan parameter farmakokinetik dari data ekskresi
vitamin C melalui urin dengan 2 metode. Metode pertama adalah metode ARE
dan didapatkan hasil t1/2 = 0,9253 jam ,K= 0,7489 menit. Metode kedua adalah
metode ekskresi renal dan didapatkan hasil t1/2= 1,7 jam , K= - 0,4081 menit.
DAFTAR PUSTAKA
Ferdian H.A., 2013. Ekskresi Urin. Laporan Akhir Praktikum Biofarmasi Farmakokinetik.
https://id.scribd.com/document/250012399/Laporan-Biofar-farkin Modul-4-eksresi-urin
(Diakses pada Hari Jumat, tanggal 11 Juni 2021).
Hasanah U., 2018. Penentuan Kadar Vitamin C Pada Mangga Kweni Dengan Menggunakan
Metode Iodometri. Jurnal Keluarga Sehat Sejahtera. Vol: 16 (1), hal: 90-96.
LAMPIRAN