SENYAWA FENOL
(part 3)
EFEK PENAMBAHAN PEREAKSI GESER
Penambahan NaOH/NaOMe Pola spectra UV jika terdapat gugus 4’-OH bebas
• Flavonoid 🡪 asam lemah, dg
basa akan membentuk garam
• Penambahan NaOH/NaOMe
dapat menyebabkan ionisasi
gugus –OH
• Terjadi pergeseran
batokromikdan hiperkromik
karena ggs –OH pada C4’
terionisasi.
• Untuk deteksi ggs –OH pada C4’,
terjadi pergeseran batokomik
(45 – 65 ) & juga terjadi
hiperkromik.
pola spectra UV jika gugus 4’-OH terikat
b. Penambahan dengan NaOAc (Natrium asetat)
pola spectra UV jika terdapat 7-OH bebas
pH Medium :
• Antosianin berwarna merah pada asam dan akan beubah
menjadi biru jika pH naik dan akhirnya akan rusak dalam
larutan alkali kuat.
Sifat Antosianin
Tidak stabil dalam Dengan cahaya warna
larutan basa dan netral memudar
IDENTIFIKASI
• Ekstrak kering dilarutkan metanol – HCl, dilakukan KKt gerak forestal (HCl pkt -
asam asetat - air = 3 : 30 : 10), pengembangan 1 arah.
• Antosianidin dapat terpisahkan (seperti : pelargonidin, sianidin, peonidin,
deifinidin, peltunidin, malvidin)
PENETAPAN KADAR ANTOSIANIN TOTAL
• Alat SPEKTROFOTOMETER
• Metode pH differensial dengan
membuat larutan sampel dalam air pada
pH 1,0 dan 4,5 , kemudian diukur
serapannya (Suzery dkk, 2010)
• Penetapan antosianin dilakukan pada
perbedaan pH 1,0 dan pH 4,5. pH 1,0
antosianin berbentuk senyawa oxonium
dan pada pH 4,5 berbentuk karbinol tak
berwarna.
• Pengukuran serapan pada λmaks 510 nm
dan 700 nm
Diglikosida:
ANALISIS KUANTITATIF ANTOSIANIN 1. Delfidin 3,5-diglukosida
2. Sianidin 3,5-diglukosida
DENGAN METODE KCKT 3. Pentunidin 3,5-diglukosida
Antosianin dapat dipisahkan dengan baik 4. Peonidin 3,5-diglukosida
dengan : 5. Malvidin 3,5-diglukosida
6. Delfidin 3-glukosida
• fase diam C-18 7. Sianidin 3-glukosida
• fase gerak dieluasi bertingkat dengan asam 8. Petinidin 3-diglukosida
asetat – air ( 15 : 85) dan air – asam asetat – 9. Peonidin 3-diglukosida
methanol (65 : 15 : 20) 10. Malvidin 3-diglukosida
11. Delfidin 3-(6-O-kumaril-gluk)-5-glukosida
12. Sianidin 3- (6-O-kumaril-gluk)-5-glukosida
13. Petinidin 3-(6-O-kumaril-gluk)-5-glukosida
14. Peonidin 3-(6-O-kumaril-gluk)-5-glukosida
15. Malvidin 3- (6-O-kumaril-gluk)-5-glukosida
16. Delfidin 3-(6-O-kumaril-glukosida)
17. Sianidin 3- (6-O-pkumaril-glukosida)
18. Petinidin 3-(6-O-pkumaril-glukosida)
19. Peonidin 3-(6-O-pkumaril-glukosida)
20. Malvidin 3- (6-O-pkumaril-glukosida)
TANIN
1. Tanin yang dapat dihidrolisis
Dibentuk dr molekul asam aromatik (as. gallat & turunannya) dg
monosakarida yang dihubungkan melalui ikatan ester.
Gallotanin
2. Tanin yang tak dapat dihidrolisis
Tanin katekin
Karakteristik TANIN
substansi komplek, berupa senyawa polifenol, dan
terdistribusi dalam tumbuhan tinggi.