Anda di halaman 1dari 7

Suplemen kimia Karbon SMAN 1 Banyumas 1

ASAM LEMAK
Asam lemak adalah asam karboksilat suku tinggi
Rumus
Rumus struktur Nama
molekul
a. Asam lemak jenuh
CH3 (CH2)10 COOH C11H23COOH Asam laurat
CH3 (CH2)14 COOH C15H33COOH Asam palmitat
CH3 (CH2)16 COOH C17H35COOH Asam stearat
b. Asam lemak tak jenuh
CH3 (CH2)7 CH=CH (CH2)7 COOH C17H33COOH Asam oleat
CH3 (CH2)4 CH=CH CH2CH=CH(CH2)7 COOH C17H31COOH Asam linoleat
CH3 CH2CH=CH CH2CH=CH CH2CH=CH (CH2)7 COOH C17H29COOH Asam linolenat

JENIS-JENIS REAKSI SENYAWA KARBON

1. Substitusi
Pertukaran gugus fungsi R –X + R’ – Y  R –Y + R’ – X
Misal :
- CH4 + Cl2  CH3Cl + HCl

2. Adisi
Penambahan
Oleh : H2, halogen, HX
C=C  C=C  C–C Ciri adisi :
terjadi pemutusan
Misal : ikatan rangkap
- CH3 – CH = CH2 + HCl  CH3 – CH – CH3
Cl

3. Eliminasi
Penghilangan/pengurangan

C–C  C=C + X–Y Ciri eliminasi :


X Y terjadi pembentukan
ikatan rangkap

a. Dehidrogenasi (pelepasan H2)


CH3 – CH2 – CH3  CH3 – CH = CH2 + H2

b. Dehidrasi (pelepasan air)


CH3 – CH2 – OH  CH2 = CH2 + H2O

c. Dehidrohalogenasi (pelepasan HX)


CH3 – CH2 – CH2Cl  CH3 – CH = CH2 + HCl
Suplemen kimia Karbon SMAN 1 Banyumas 2

IDENTIFIKASI SENYAWA KARBON

1. Identifikasi Karbohidrat

a. Uji Molisch
Uji Molisch digunakan untuk uji karbohidrat secara umum. Positif jika terbentuk
warna ungu.
Tes Molisch terdiri atas larutan α–naftol dalam alkohol. Jika pereaksi ini
ditambahkan ke dalam larutan glukosa, kemudian ditambah H2SO4 pekat maka
akan terbentuk dua lapisan zat cair.
Pada batas antara kedua lapisan itu terbentuk cincin warna ungu akibat terjadi
reaksi kondensasi antara α–naftol dan furfural (furfural terbentuk akibat dehidrasi
glukosa oleh H2SO4).

b. Uji Fehling
Uji Fehling digunakan untuk gula pereduksi. Positif jika terbentuk endapan
berwarna merah bata. Yang bereaksi positif dengan Fehling yaitu semua
monosakarida dan disakarida (kecuali sukrosa).
Pereaksi Fehling terdiri atas dua macam larutan, yaitu larutan Fehling A dan
Fehling B. Larutan Fehling A adalah larutan CuSO4 , sedangkan Fehling B
adalah larutan kalium-natrium-tartrat dan NaOH dalam air. Kedua macam larutan
ini disimpan secara terpisah dan dicampur ketika akan digunakan Dalam
identifikasi karbohidrat, ion Cu2+ direduksi menjadi ion Cu+ . Dalam suasana
basa diendapkan sebagai Cu2O.

c. Uji Lugol / Yodium


dengan cara ditetesi larutan iodin (I2 dalam KI) sehingga terbentuk warna biru
ungu untuk amilum, cokelat merah untuk glikogen, dan cokelat untuk selulosa.

2. Uji identifikasi Protein

a. Uji Biuret
Uji ini digunakan untuk mengetahui adanya protein. Zat yang akan diselidiki
mula-mula ditetesi larutan NaOH, kemudian larutan CuSO4 yang encer. Jika
terbentuk warna ungu, berarti zat itu mengandung protein. Uji biuret positif bagi
semua zat yang mengandung ikatan peptida.

b. Uji Ksantoprotein / Ksantoproteat


Uji ini digunakan terhadap protein yang mengandung gugus fenil (cincin benzena)
yaitu tirosin, fenilalanin, dan triptofan. Jika protein yang mengandung cincin
benzena dipanaskan dengan asam nitrat pekat, maka terbentuk warna kuning yang
kemudian menjadi jingga bila dibuat alkalis (basa) dengan larutan NaOH.

c. Uji Belerang
Untuk mengetahui ada tidaknya unsur belerang dalam suatu protein, mula-mula
larutan protein dengan larutan NaOH pekat (+ 6 M) dipanaskan, kemudian diberi
beberapa tetes larutan timbal asetat. Jika terbentuk endapan hitam (PbS), maka itu
menunjukkan adanya belerang. Positif untuk asam amino sistein.
Suplemen kimia Karbon SMAN 1 Banyumas 3

ASAM AMINO
Asam amino adalah molekul yang mengandung gugus amino (–NH2) dan gugus karboksil
(–COOH). Asam amino disebut juga asam α–amino yang merupakan monomer dari protein
(polipeptida).
Rumus Struktur asam amino ditunjukkan :

Terdapat sepuluh macam asam amino esensial (asam amino yang dibutuhkan oleh tubuh dan
tidak dapat disintesis oleh tubuh, tetapi harus dikonsumsi dari makanan).
Kesepuluh asam amino esensial tersebut, yaitu valin, leusin, isoleusin, lisin, histidin,
fenilalanin, triftofan, treonin, metionin, dan arginin.
Suplemen kimia Karbon SMAN 1 Banyumas 4

BENZENA DAN TURUNANNYA


Kegunaan benzena yang terpenting adalah sebagai pelarut dan sebagai bahan baku pembuatan
senyawa-senyawa aromatik lainnya yang merupakan senyawa turunan benzena. Masing-masing
dari senyawa turunan benzena tersebut memiliki kegunaan yang beragam bagi kehidupan
manusia. Berikut ini beberapa senyawa turunan Benzena dan kegunaannya:
1. Toluena C6H5CH3
Toluena digunakan sebagai pelarut dan sebagai bahan dasar untuk membuat TNT
(TriNitroToluena), senyawa yang digunakan sebagai bahan peledak (dinamit).

2. Stirena C6H5CH=CH2
Stirena digunakan sebagai bahan dasar pembuatan polimer sintetik polistirena melalui
proses polimerisasi. Polistirena banyak digunakan untuk membuat insolator listrik,
boneka, sol sepatu serta piring dan cangkir. Lebih dikenal dengan nama stirofoam.

3. Anilina C6H5NH2
Anilina merupakan bahan dasar untuk pembuatan zat-zat warna diazo, dan bahan bakar
roket. Anilina dapat diubah menjadi garam diazonium dengan bantuan asam nitrit dan
asam klorida.

4. Benzaldehid C6H5CHO
Benzaldehid adalah zat cair seperti minyak, tidak berwarna dan berbau istimewa,
digunakan dalam wangi-wangian. Penambah aroma ceri dan almon pada bahan makanan.

5. Fenol C6H5OH
Fenol dapat mematikan mikroorganisme sehingga digunakan untuk pembasmi kuman.
Larutan fenol pada rumah tangga dikenal sebagai pembersih lantai. Dalam kehidupan
sehari-hari fenol dikenal sebagai karbol atau lisol yang berfungsi sebagai zat desinfektan.
Cairan pel kamar mandi / toilet, misal merk Wipol.
Jika Fenol dipanaskan dengan formalidehida dan suatu basa, menghasilkan suatu jenis
plastik yang disebut melamin (biasanya digunakan utk peralatan makan spt piring,
mangkok, gelas melamin)
Suplemen kimia Karbon SMAN 1 Banyumas 5

6. Nitrobenzena C6H5NO2
Nitro benzena adalah zat cair yang berwarna kuning muda dan beracun. Nitro benzena
digunakan pada pembuatan anilin dan parfum pada sabun, pewangi pada sabun,
pembuatan anilin, pengkilap lantai, pelarut cat, penyemir jaket kulit.

7. Asam Benzoat C6H5COOH dan Turunannya


Asam benzoat dan Natrium benzoat biasa digunakan sebagai pengawet makanan dalam
kaleng.

8. Asam asetil salisilat


Lebih dikenal dengan sebutan aspirin atau asetosal yang biasa digunakan sebagai obat
penghilang rasa sakit (analgesik) dan penurun panas (antipiretik). Oleh karena itu aspirin
juga digunakan sebagai obat sakit kepala, sakit gigi, demam dan sakit jantung.
Penggunaan dalam jangka panjang dapat menyebabkan iritasi lapisan mukosa pada
lambung sehingga menimbulkan sakit maag, gangguan ginjal, alergi, dan asma.

9. Asam Salisilat
Asam salisilat banyak digunakan sebagai bahan antiseptik pada kulit (salep / bedak kulit)

10. Metil salisilat


adalah komponen utama obat gosok atau minyak angin.

Metil Salisilat

11. Asam tereftalat merupakan bahan serat sintetik polyester.


Suplemen kimia Karbon SMAN 1 Banyumas 6

12. Parasetamol (asetaminofen)


memiliki fungsi yang sama dengan aspirin tetapi lebih aman bagi lambung. Hampir
semua obat yang beredar dipasaran menggunakan zat aktif parasetamol. Penggunaan
parasetamol yang berlebihan dapat menimbulkan gangguan ginjal dan hati.

Parasetamol
13. Sakarin
Sakarin adalah pemanis buatan yang memiliki struktur dasar sulfinida benzoat. Karena
tidak strukturnya berbeda dengan karbohidrat, sakarin tidak menghasilkan kalori. Sakarin
jauh lebih manis dibanding sukrosa, dengan perbandingan rasa manis kira-kira 400 kali
lipat sukrosa. Namun sayangnya dalam konsentrasi sedang sampai tinggi bersifat
meninggalkan aftertaste pahit atau rasa logam.

14. Siklamat
Siklamat merupakan pemanis buatan yang tidak menghasilkan energi.
Siklamat biasa terdapat sebagai garam natrium atau kalsium. Kemanisannya kurang lebih
30 kali lebih manis daripada sukrosa, sehingga biasanya terdapat dalam makanan atau
minuman dengan kadar relatif kecil. Di Indonesia penggunaan siklamat masih diizinkan,
tetapi sebenarnya hasil metabolisme siklamat yaitu sikloheksamin merupakan senyawa
karsinogen.

15. Dulsin C9H12N2O2


Dulsin atau dulcin juga dikenal dengan nama perdagangan sucrol, valsin merupakan
senyawa p-etoxiphenil-urea,p-phenetilurea atau p-phenetolkarbamida dengan rumus
C9H12N2O2.Dulsin dalam bahn pangan digunakan sebagi pengganti sukrosa bagi orang
yang perlu diet karena dulsin tidak memiliki nilai gizi.
Kristal dulsin membentuk jarum yang mengkilap dan intensitas rasa manisnya sekitar 250
kali ( antara 70 – 350 kali ) dari rasa manis sukrosa.Titik cair ktistal terletak pada suhu
173 -1740 C.Daya larutnya dalam 800 gram air atau 50 bagian air mendidih atau 25 dari
alcohol.
Komposisi dan bentuk dulsin secara kimiawi dapt dibuat dari p-phenetidin (C8H11NO)
yang direaksikan dengan phosgene (COC12) dan kemudian dengan ammonia atau dapat
juga mereaksikan p-phenetidin dengan urea.Mempunyai berat molekul 180,20 dengan
pemecahan semprna menghasilkan C = 59,98%,H = 6,72 %, dan O = 17,76%.
Konsumsi dulsin yang berlebihan akan menimbulkan dampak yang membahayakn bagi
kesehatn, karena ternyata dosis kematian pada anjing sebesar 1,0 gl/2 kg.
Suplemen kimia Karbon SMAN 1 Banyumas 7

16. Butil Hidroksil Anisol (BHA) dan Butil Hidroksi Toluen (BHT)
BHA dan BHT merupakan zat antioksidan (anti oksidasi) yang ditambahkan pada minyak
atau lemak agar tidak menjadi tengik. Pernah mencium bau minyak goreng lawas yang
berbau tengik? Itu artinya minyak tersebut telah teroksidasi oleh udara. Nah, zat
antioksidan itu merupakan zat yang akan mencegah asam lemak tak jenuh yang terdapat
pada minyak atau lemak agar tidak teroksidasi oleh cahaya, udara, dan bakteri. Hasil
oksidasi lemak pada makanan ternyata mempunyai dampak besar terhadap kesehatan
manusia yang mengkonsumsinya. Maka dari itu, diperlukan antioksidan yang dapat
mencegah terjadinya oksidasi makanan.

DAMPAK BENZENA

Telah disebutkan bahwa benzena memiliki sifat racun dan karsinogenik, yaitu zat yang dapat
membentuk kanker dalam tubuh manusia jika kadarnya dalam tubuh manusia berlebih. Beberapa
penelitian menunjukan bahwa benzena merupakan salah satu penyebab leukemia, penyakit
kanker darah yang telah banyak menyebabkan kematian.
Dampak kesehatan akibat paparan Benzena berupa depresi pada sistim saraf pusat hingga
kematian. Paparan Benzena antara 50–150 ppm dapat menyebabkan sakit kepala, kelesuan, dan
perasaan mengantuk. Konsentrasi Benzena yang lebih tinggi dapat menyebabkan efek yang lebih
parah, termasuk vertigo dan kehilangan kesadaran. Paparan sebesar 20.000 ppm selama 5 – 10
menit bersifat fatal dan paparan sebesar 7.500 ppm dapat menyebabkan keracunan jika terhirup
selama 0,5 – 1 jam. Dampak yang ringan dapat berupa euforia, sakit kepala, muntah, gaya
berjalan terhuyung-huyung, dan pingsan

Disarikan dari berbagai sumber, semoga bermanfaat


Selamat belajar, semoga sukses.
Pri 2023

Anda mungkin juga menyukai