Pendahuluan
Ilmu pengetahuan mempelajari tentang seluruh alam yang dikandung baik unsur
senyawa maupun molekul. Dalam pembahasan ini kami menyampaikan tentang
derivat asam karboksilat. Derivat asam karboksilat adalah senyawa yang
menghasilkan karboksilat bila direaksikan dengan air. Maka disini yang kami
bahas adalah bagaimana senyawa ini diperoleh dari hasil pergantian gugus -OH
dalam rumus struktur RCOOH oleh gugus -NH2, -OR, atau -OOCR.
Dalam ini juga materi kami juga membahas tatanama, pembuatan, dan reaksi yang
dihasilkan serta penggunaan derivat asam karboksilat dalam kehidupan sehari-
hari.
Materi ini hampir serupa dengan asam karboksilat cuma yang membedakannya
disini bagian dari turunan atau Derivat Asam Karboksilat.
Rumusan Masalah :
1
Bab II
Pembahasan
Dalam derivat asam karboksilat ini lebih spesifik membahas halida asam,
anhidrida asam, ester, amida, dan nitril. Semua turunan asam karboksilat
mempunyai gugus fungsi asil (RCO-) atau aroil (ArCO-) dan bila dihidrolisis
menghasilkan asam karboksilat. Oleh karena itu adanya gugus karbonik
menyebabkan turunan asam karboksilat bersifat polar, dan kepolaran ini yang
berpengaruh terhadap sifat-sifat yang ada pada turunan asam karboksilat.
Dalam menentukan tata nama senyawa baik secara IUPAC maupun Trivial kita
bisa melihat tabel tata nama asam karboksilat sebelum memasuki materi tata nama
derivat asam karboksilat:
2
8 CH3(CH2)6COOH Oktanoat kaprilat Kambing
9 CH3(CH2)7COOH Nonanoat pelargonat Esternya djumpai
dalam pelargonium
roseum suatu
geranium
10 CH3(CH2)8COOH Dekanoat kaprat Kambing
CN
3
kepada gugus karbonil pada keton atau aldehid, tetapi mensubstitusi untuk gugus
pergi itu dalam turunan asam.
Pada pembahasan sebelumnya telah dibahas bahwa gugus pergi yang baik
merupakan suatu basa lemah. Oleh karena itu Cl- adalah gugus pergi yang baik,
tetapi –OH dan –OR merupakan gugus pergi yang baik. Kereaktifan senyawa
karbonil terhadap substitusi pada karbon karbonil dapat dianggap disebabkan
langsung oleh kebasaan gugus perginya:
Klorida asam dan anhidrida asam, yang mempunyai gugus pergi yang
baik, mudah diserang oleh air. Oleh karena itu, tidak diharapkan bahwa senyawa
ini terdapat dalam sel tumbuhan dan hewan. Namun karena kereaktifannya yang
tinggi, turuna asam ini sangat berguna dalam sintesis senyawa organik lain. Suatu
asam karboksilat yang agak tak-reaktif dapat diubah menjadisalah satu turunan
yang lebih aktif dan kemudian diubah menjadi keton, ester atau suatu amida. Ester
dan amida relatif stabil terhadap air. Di laboratorium, senyawa ini memerlukan
suatu asam atau basa dan biasanya pemanasan untuk bereaksi. Di alam, enzim
dapat mengambil alih peranan katalis asam basa dan kalor.
1. Klorida asam
Absorpsi inframerah karbonil dari klorida asam dijumpai pada frekuensi yang
sedikit lebih tinggi daripada resapan untuk derivat asam lainnya.
4
2. Anhidrida
3. Ester
4. Amida
Posisi resapan gugus karbonil suatu amida beranekaragam dan tergantung pada
sejauh manapengikatan hidrogen antara molekul-molekul. Spektrum inframerah
dari suatu amida cair murni menunjukkan suatu peak yang disebut pita amida I.
Dalam amida ini dibedakan dengan amida primer, amida sekunder, dan amida
tersier.
5. Nitril
Resapan CºN dijumpai dalam daerah ikatan rangkap tiga dari spektrum
inframerah dan dengan intensitas antara medium ke lemah.
Klorida asam diberi nama menurut nama asam karboksilat induknya, dengan
imbuhan asam -at diubah menjadi -il klorida. Contoh:
5
IUPAC : Propanoil klorida
Tata Nama Anhidrida Asam anhidrida mempunyai dua molekul asam karboksilat
di mana sebuah molekul airnya dihilangkan. (Anhidrida berarti “suatu senyawa
tanpa air”). Misalnya dua molekul asam etanoat dan menghilangkan satu molekul
air maka didapat anhidrida etanoat (nama lama : anhidrida asetat).
CH3COCCH3 CH3CH2COCCH2CH3
CH3COCCH2CH3
6
3. Ester asam karboksilat
Ester, satu dari kelas-kelas senyawa organik yang sangat berguna, dapat diubah
menjadi aneka ragam senyawa lain. Ester lazim dijumpai di alam. Ester dapat
menyebabkan bau yang sedap dalam banyak buah dan parfum. Lemak dan lilin
adalah ester. ester juga digunakan untuk polimer sintetik: misalnya Dacron yang
merupakan suatu poliester.
Nama suatu ester terdiri dari dua kata yang pertama nama gugus alkil yang terikat
pada oksigen ester, yang kedua berasal dari nama asam karboksilatnya, dengan
menghilangkan kata asam (inggris: -ic acid menjadi -ate)
CH3CH2CO−H CH3CH2CO−Na+
4. Amida
Amida merupakan turunan dari asam karboksilat yang paling tidak reaktif, maka
amida yang paling penting adalah protein.
Suatu amida ialah suatu senyawa yang mempunyai suatu nitrogen trivalen yang
terikat dengan gugus karbonil. Suatu amida diberi nama dari asam karboksilat
induknya, dengan mengubah imbuhan asam...˗oat atau -at menjadi -amida.
Contoh :
7
CH3CNH2 CH3CH2CH2CNH2
CNHCH3 HCN(CH3)2
Nitril merupakan senyawa organik yang mengandung gugus C≡N antara atom
karbon dan nitrogen. Gugus fungsional dalam nitril adalah gugus siano atau
sianida.
CH3C≡N CN
8
E. Pembuatan Derivat Asam Karboksilat
1. Pembuatan Klorida Asam
Klorida asam dapat diperoleh langsung dari asam karboksilat induk melalui reaksi
dengan tionilklorida (SOCl2) atau zat penghalogen lainnya, seperti PCl3. Secara
Umum :
Asam Klorida
Karboksilat Asam
2. Pembuatan Anhidrida
9
a. Halida asam + garam karboksilat
asam karboksilat
Jika asam karboksilat dan alkohol dengan katalis asam (HCl atau H2SO4)
dipanaskan, maka terdapat kesetimbangan antara ester yang terbentuk dengan air.
Ester dapat dibuat dari reaksi antara asam karboksilat dan alkohol dengan
bantuan katalis yang disebut reaksi esterifikasi.
10
4. Pembuatan amida
Dari derivat asam karboksilat dan amonia atau amina yang sesuai.
5. Pembuatan Nitril
Ion CN- (misalnya dari NaCN) merupakan nukleofil yang baik untuk menukar
ganti SN2 suatu ion halida dari suatu alkil halida. Reaksi ini merupakan jalur
utama menuju nitril tetapi karena adanya reaksi eliminasi, rendemen tinggi hanya
diperoleh dengan halida alkil primer dan dengan rendemen lebih rendah dengan
halida alkil sekunder.
1-bromobutana Pentananitril
Halida asam merupakan yang paling reaktif diantara semua derivat asam
karboksilat. Oleh karena itu ketika terikat pada karbon positif dari gugus karbonil,
ion ini lebih mudah ditukar gantikan dari pada bila terikat pada karbon alkil.
11
Reaksi dengan alkohol
Klorida asam bereaksi dengan alkohol untuk menghasilkan ester danHCl dalam
suatu reaksi yang beranologi langsung hidrolisis. Reaksi antara suatu senyawa
organik dirujuk sebagai alkoholisis. Alkoholisis klorida asam bermanfaat untuk
sinntesis ester yang terintangi ataupun ester fenil. SecaraUmum :
Biasanya HCl segera dibuang dari dalam campuran reaksi setelah terbentuk,
karena HCl dapat berekasi dengan alkohol dan menghasilkan alkil klorida atau
alkena dan air. Biasanya suatu amina tersier atau piridina ditambahkan sebagai
penyapu HCl.
N,N-dimetilanilium Klorida
2. Reaksi Anhidrida
Asam anhidrida mengalami reaksi yang sama seperti pada asam halida, tetapi
reaksinya lebih lambat. Mekanisme untuk reaksi substitusi nukleofilik dari
anhidrida sama dengan reaksi untuk asam halida.Reaksi dengan alkohol atau
fenol. Reaksi Umum :
12
Reaksi dengan amonia dan amina
Pada reaksi asam karboksilat dan alkohol membentuk ester dan air, apakah
molekul air terbentuk dari H dari asam dan OH dari alkohol, atau OH dari asam
dan H dari alkohol? Atau dengan katalain, apakah O pada molekul air berasal dari
asam alkohol?. Untuk menjawab pertanyaantersebut maka dapat kita gunakan
metode penandaan isotop (isotop labeling). Misalnya, esterifikasi Fischer dari
asam benzoat dengan metanol yang diperkaya dengan isotop 18O menghasilkan
metil benzoat yang menghasilkan isotop 18O menghasilkan metil benzoat yang
mengadung 18O juga
13
C−OH + H18OMe C−18OMe + HOH
Keterangan:
a. Tahap pertama adalah tahap katalisis asam, dimana gugus karbonil pada
asam diprotonasi. Pada protonasi ini dapat menaikkan muatan positif pada
atom karbon karbonil dan menjadikannya sasaran bagi serangan nuklefil.
b. Tahap kedua merupakan tahap yang melibatkan adisi nukleofilik yaitu
alkohol pada asam yang telah diprotonasi, dimana pada tahap ini ikatan C-
O yang baru (ikatan ester) terbentuk.
c. Tahap ketiga dan keempat adalah tahap keseimbangan dimana oksigen-
oksigen melepaskan atau mendapatkan proton. Kesetimbangan ini sifatnya
bolak-balik, sangat cepat dan terus berlangsung dalam suasana asam. Pada
tahap 4 salah satu gugus hidroksil diprotonasi (tidak ada pilihan dalam
protonasi, karena kedua gugus hidroksilnya identik).
d. Tahap kelima melibatkan pemutusan ikatan C-O dan lepasnya air. Tahap
ini adalah tahap kebalikantahap dua.agar peristiwa ini dapat terjadi, gugus
14
hidroksil diprotonasi agar harus diprotonasi agar kemampuan sebagai
gugus bebas/lepas lebih baik.
e. Tahap keenam adalah tahap pelepasan proton dari ester. Tahap ini adalah
kebalikan tahap satu.
4. Reaksi amida
Hidrolisis
Amida dapat dihidrolisis dalam larutan asam ataupun basa. Dalam kedua hal ini,
asam dan basa adalah pereaksi, bukan katalis, dan harus digunakan dengan angka
banding molar 1:1, atau lebih. Kedua macam reaksi hidrolisis ini tidak reversibel.
Propanoat dimetilamonium
5. Reaksi nitril
Hidrolisis
15
G. Penggunaan Derivat Asam Karboksilat dalam Sintesis
Derivat asam karboksilat bersifat dapat diubah satu menjadi yang lain secara
sintetik. Yang paling sempurna dari turunan asam karboksilat yakni halida asam
dan anhidrida, karena keduanya lebih reaktif daripada senyawa karbonil lain.
1. Halida asam dan anhidrida dapat digunakan untuk mensintesis ester yang
terintangi
2. Ester berguna dalam sintesis alkohol dan bahan awal yang berharga dalam
mensintesis molekul rumit.
3. Sintesis nitril untuk memperpanjang rantai karbon alifatik dengan satu
rantai lagi, atau untuk menambahkan suatu gugus karboksil atau suatu
gugus NH2.
4. Ester atsiri menyebabkan aroma yang sedap dalam banyak buah dan
parfum.
16
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Saran kami adalah agar makalah ini bersifat membangun dan menambahkan ilmu
pengetahuan untuk semua orang.
17
DAFTAR PUSTAKA
Fessenden & Fessenden. 1999. Kimia Organik : Edisi Ketiga. Jakarta : Erlangga.
Hart, Harold. 2003. Kimia Organik : suatu kuliah singkat. Jakarta : Erlangga
18