Anda di halaman 1dari 18

Bab I

Pendahuluan

Ilmu pengetahuan mempelajari tentang seluruh alam yang dikandung baik unsur
senyawa maupun molekul. Dalam pembahasan ini kami menyampaikan tentang
derivat asam karboksilat. Derivat asam karboksilat adalah senyawa yang
menghasilkan karboksilat bila direaksikan dengan air. Maka disini yang kami
bahas adalah bagaimana senyawa ini diperoleh dari hasil pergantian gugus -OH
dalam rumus struktur RCOOH oleh gugus -NH2, -OR, atau -OOCR.

Dalam ini juga materi kami juga membahas tatanama, pembuatan, dan reaksi yang
dihasilkan serta penggunaan derivat asam karboksilat dalam kehidupan sehari-
hari.

Materi ini hampir serupa dengan asam karboksilat cuma yang membedakannya
disini bagian dari turunan atau Derivat Asam Karboksilat.

Rumusan Masalah :

1. Apa itu Derivat Asam Karboksilat?


2. Sifat spektral apa saja yang terdapat Derivat Asam Karboksilat?
3. Bagaimana Sistem Tatanama dalam sistem IUPAC maupun Trivial dalam
Derivat Asam Karboksilat?
4. Bagaimana proses pembuatan Derivat Asam Karboksilat?
5. Reaksi-reaksi dan Senyawa apa saja yang melibatkan Derivat Asam
Karboksilat?

1
Bab II

Pembahasan

A. Pengertian Derivat Asam Karboksilat

Derivat asam karboksilat didefinisikan sebagai senyawa yang menghasilkan


karboksilat bila direaksikan dengan air. Ditinjau dari strukturnya, senyawa ini
diperoleh dari hasil pergantian gugus -OH dalam rumus struktur RCOOH oleh
gugus -NH2, -OR, atau -OOCR.

Dalam derivat asam karboksilat ini lebih spesifik membahas halida asam,
anhidrida asam, ester, amida, dan nitril. Semua turunan asam karboksilat
mempunyai gugus fungsi asil (RCO-) atau aroil (ArCO-) dan bila dihidrolisis
menghasilkan asam karboksilat. Oleh karena itu adanya gugus karbonik
menyebabkan turunan asam karboksilat bersifat polar, dan kepolaran ini yang
berpengaruh terhadap sifat-sifat yang ada pada turunan asam karboksilat.

Dalam menentukan tata nama senyawa baik secara IUPAC maupun Trivial kita
bisa melihat tabel tata nama asam karboksilat sebelum memasuki materi tata nama
derivat asam karboksilat:

Banyak Struktur Nama Nama Terdapat di alam dan


atom C IUPAC Trivial penurunan nama
1 HCOOH Metanoat format Semut (L. Formica)
2 CH3COOH Etanoat asetat Cuka (L. Acetum)
3 CH3CH2COOH Propanoat propionat Susu, mentega, keju
(Yunani : protos =
pertama, pion =
lemak)
4 CH3(CH2)2COOH Butanoat butirat Mentega (L.
Butyrum)
5 CH3(CH2)3COOH Pentanoat valerat Akar valeria (L.
Valere = menjadi
kuat)
6 CH3(CH2)4COOH Heksanoat kaproat Kambing (L. Caper)
7 CH3(CH2)5COOH Heptanoat enantat (Yunani : oenanthe =
kuncup anggur)

2
8 CH3(CH2)6COOH Oktanoat kaprilat Kambing
9 CH3(CH2)7COOH Nonanoat pelargonat Esternya djumpai
dalam pelargonium
roseum suatu
geranium
10 CH3(CH2)8COOH Dekanoat kaprat Kambing

Tabel derivat asam karboksilat


Kelompok turunan asam karboksilat

Kelompok Struktur Nama Trivial


Halida asam CH3OCl Asetil klorida
Benzoil klorida
COCl

Anhidrida asam (CH3CO)2O Anhidrida asam asetat


Anhidrida asam benzoat
CO

Ester CH3CO2CH2CH3 Etil asetat


Metil benzoat
CO2CH3

Amida CH3CONH2 Asetamida


Benzamida
CONH2

Nitril CH3CN Asetonitril


Benzonitril

CN

Sumber : Fessenden, 1996


B. Kereaktifan turunan asam karboksilat

Turunan asam karboksilat mengandung gugus pergi yang melekat pada


karbon asil, sedangkan aldehid dan keton tidak ada. Biasanya reagensia mengadisi

3
kepada gugus karbonil pada keton atau aldehid, tetapi mensubstitusi untuk gugus
pergi itu dalam turunan asam.

Pada pembahasan sebelumnya telah dibahas bahwa gugus pergi yang baik
merupakan suatu basa lemah. Oleh karena itu Cl- adalah gugus pergi yang baik,
tetapi –OH dan –OR merupakan gugus pergi yang baik. Kereaktifan senyawa
karbonil terhadap substitusi pada karbon karbonil dapat dianggap disebabkan
langsung oleh kebasaan gugus perginya:

CH3COCH2CH2 + H2O H+, Kalor CH3COH + HOCH2CH3

Etil asetat asam asetat

Klorida asam dan anhidrida asam, yang mempunyai gugus pergi yang
baik, mudah diserang oleh air. Oleh karena itu, tidak diharapkan bahwa senyawa
ini terdapat dalam sel tumbuhan dan hewan. Namun karena kereaktifannya yang
tinggi, turuna asam ini sangat berguna dalam sintesis senyawa organik lain. Suatu
asam karboksilat yang agak tak-reaktif dapat diubah menjadisalah satu turunan
yang lebih aktif dan kemudian diubah menjadi keton, ester atau suatu amida. Ester
dan amida relatif stabil terhadap air. Di laboratorium, senyawa ini memerlukan
suatu asam atau basa dan biasanya pemanasan untuk bereaksi. Di alam, enzim
dapat mengambil alih peranan katalis asam basa dan kalor.

C. Sifat Spektral Derivat Asam Karboksilat

Spektra nomor dari derivat asam karboksilat memberikan sedikit informasi


mengenai fungsionalitas dibandingkan dengan spektra inframerah yang
memberikan lebih banyak informasi mengenai tipe gugus fungsional.

1. Klorida asam

Absorpsi inframerah karbonil dari klorida asam dijumpai pada frekuensi yang
sedikit lebih tinggi daripada resapan untuk derivat asam lainnya.

4
2. Anhidrida

Pada umumnya anhidrida menunjukkan peak karbonil rangkap dalam spektrum


inframerahnya.

3. Ester

Absorpsi inframerah karbonil dari ester alifatik sekitar 1740 cm -1(5,75mm),


tetapi ester terkonjugasi menyerap pada frekuensi sedikit lebih rendah.

4. Amida

Posisi resapan gugus karbonil suatu amida beranekaragam dan tergantung pada
sejauh manapengikatan hidrogen antara molekul-molekul. Spektrum inframerah
dari suatu amida cair murni menunjukkan suatu peak yang disebut pita amida I.
Dalam amida ini dibedakan dengan amida primer, amida sekunder, dan amida
tersier.

5. Nitril

Resapan CºN dijumpai dalam daerah ikatan rangkap tiga dari spektrum
inframerah dan dengan intensitas antara medium ke lemah.

D. Tatanama dari Derivat Asam Karboksilat


1. Halida Asam
Halida asam dapat direaksikan dengan Fluorida, klorida, bromida dan iodida
asam dan bisa direaksikan dengan serupa. Karena klorida asam yang paling
populer dari halida asam, maka yang dibahas hanya senyawa ini saja.

Tata nama Klorida Asam

Klorida asam diberi nama menurut nama asam karboksilat induknya, dengan
imbuhan asam -at diubah menjadi -il klorida. Contoh:

IUPAC : etanoil klorida

CH3CCl trivial : asetil klorida

5
IUPAC : Propanoil klorida

CH3CH2CCl trivial : Propionil klorida

2. Anhidrida Asam Karboksilat

Tata Nama Anhidrida Asam anhidrida mempunyai dua molekul asam karboksilat
di mana sebuah molekul airnya dihilangkan. (Anhidrida berarti “suatu senyawa
tanpa air”). Misalnya dua molekul asam etanoat dan menghilangkan satu molekul
air maka didapat anhidrida etanoat (nama lama : anhidrida asetat).

Tata nama anhidrida

Pada Tata nama terdapat dua macam :

a. Anhidrida simetris diberi nama dengan menambahkan kata anhidrida di


depan nama asam karboksilat induknya yang berarti kedua gugus asilnya
sama. Contoh:

CH3COCCH3 CH3CH2COCCH2CH3

IUPAC : anhidrida asam etanoat anhidrida asam propanoat

trivial : anhidrida asam asetat anhidrida asam propionat

b. Anhidrida tak simetris diberi nama dengan menambahkan kata anhidrida di


depan nama pokok asam-asam tersebut. Contoh:

CH3COCCH2CH3

IUPAC : anhidrida etanoat propanoat

trivial : anhidrida asetat propianot

6
3. Ester asam karboksilat

Ester, satu dari kelas-kelas senyawa organik yang sangat berguna, dapat diubah
menjadi aneka ragam senyawa lain. Ester lazim dijumpai di alam. Ester dapat
menyebabkan bau yang sedap dalam banyak buah dan parfum. Lemak dan lilin
adalah ester. ester juga digunakan untuk polimer sintetik: misalnya Dacron yang
merupakan suatu poliester.

Tata nama Ester

Nama suatu ester terdiri dari dua kata yang pertama nama gugus alkil yang terikat
pada oksigen ester, yang kedua berasal dari nama asam karboksilatnya, dengan
menghilangkan kata asam (inggris: -ic acid menjadi -ate)

CH3CH2CO−H CH3CH2CO−Na+

IUPAC : asam propanoat natrium propanoat

trivial : asam propionat natrium propionat

4. Amida

Amida merupakan turunan dari asam karboksilat yang paling tidak reaktif, maka
amida yang paling penting adalah protein.

Tata nama Amida

Suatu amida ialah suatu senyawa yang mempunyai suatu nitrogen trivalen yang
terikat dengan gugus karbonil. Suatu amida diberi nama dari asam karboksilat
induknya, dengan mengubah imbuhan asam...˗oat atau -at menjadi -amida.

Contoh :

7
CH3CNH2 CH3CH2CH2CNH2

IUPAC : etanamida butanamida

Trivial : asetamida butiramida

Amida dengan subtituen alkil pada nitrogendiberi tambahan N-alkil didepan


namanya dengan N merujuk pada atom nitrogen.

CNHCH3 HCN(CH3)2

N-metil benzamida N,N-dimetilformamida

5. Nitril asam karboksilat

Nitril merupakan senyawa organik yang mengandung gugus C≡N antara atom
karbon dan nitrogen. Gugus fungsional dalam nitril adalah gugus siano atau
sianida.

Tata nama nitril

Dalam sistem IUPAC, banyaknya atom karbon menentukan induk alkananya,


nama alkana itu diberi akhiran –nitril. Pemberian nama dengan menggantikan
imbuhan asam –at menjadi akhiran –nitril, atau –onitril.

CH3C≡N CN

IUPAC: etananitril benzenakarbonitril

Trivial : asetonitril benzinitril

8
E. Pembuatan Derivat Asam Karboksilat
1. Pembuatan Klorida Asam

Klorida asam dapat diperoleh langsung dari asam karboksilat induk melalui reaksi
dengan tionilklorida (SOCl2) atau zat penghalogen lainnya, seperti PCl3. Secara
Umum :

RCOH + SOCl2 RCCl + SO2 HCl

Asam Klorida
Karboksilat Asam

3RCOH + PCl3 3RCCl + H3PO3

CH3CH2CH2COH + SOCl2 kalor CH3CH2CH2CCl + SO2 +HCl

Asam Butanoat Butanoil Klorida (85%)

3CH3COH + PCl3 kalor 3CH3CCl + H3PO3

Asam Asetat Asetil Klorida

2. Pembuatan Anhidrida

Dengan sedikit pengecualian, anhidrida asam tidak dapat dibentuk langsung


dari asam karboksilat induknya, tetapi harus dibuat dari derivat asam karboksilat
yang lebih reaktif. Ada dua cara pembuatan anhidrida, yang pertama
menggunakan klorida asam dan suatu karboksilat. Yang kedua dengan mengolah
asam karboksilat dan anhidrida asam asetat, reaksinya reversibel. Letak
kesetimbangan dapat di geser ke kanan dengan menyuling asam asetat segera
setelah asam ini terbentuk.

9
a. Halida asam + garam karboksilat

RC−Cl + -OCR’ RC−OCR’ + Cl-

klorida ion anhidrida

asam karboksilat

b. Asam karboksilat + anhidrida asam asetat

2 COOH + CH3COCCH3 kalor COC +

Asam benzoat anhidrida anhidrida


Asam asetat asam benzoat (74%)
2CH3CO2H↑
Asam asetat
3. Pembuatan Ester

Jika asam karboksilat dan alkohol dengan katalis asam (HCl atau H2SO4)
dipanaskan, maka terdapat kesetimbangan antara ester yang terbentuk dengan air.

Ester dapat dibuat dari reaksi antara asam karboksilat dan alkohol dengan
bantuan katalis yang disebut reaksi esterifikasi.

R−C−OH + HO−R’ H+ R−C−OR’ + H2O

Contoh pembuatan lainnya:

CH3CO− + CH2Cl CH2OCCH3 + Cl−

ion asetat benzil klorida benzil asetat (93%)

10
4. Pembuatan amida

Dari derivat asam karboksilat dan amonia atau amina yang sesuai.

5. Pembuatan Nitril

Ion CN- (misalnya dari NaCN) merupakan nukleofil yang baik untuk menukar
ganti SN2 suatu ion halida dari suatu alkil halida. Reaksi ini merupakan jalur
utama menuju nitril tetapi karena adanya reaksi eliminasi, rendemen tinggi hanya
diperoleh dengan halida alkil primer dan dengan rendemen lebih rendah dengan
halida alkil sekunder.

CH3CH2CH2CH2Br + CN- SN2 CH3CH2CH2CH2CN + Br-

1-bromobutana Pentananitril

Suatu alkil halida primer (90%)

F. Reaksi-reaksi yang melibatkan Derivat Asam Karboksilat


1. Reaksi Klorida Asam

Halida asam merupakan yang paling reaktif diantara semua derivat asam
karboksilat. Oleh karena itu ketika terikat pada karbon positif dari gugus karbonil,
ion ini lebih mudah ditukar gantikan dari pada bila terikat pada karbon alkil.

11
Reaksi dengan alkohol

Klorida asam bereaksi dengan alkohol untuk menghasilkan ester danHCl dalam
suatu reaksi yang beranologi langsung hidrolisis. Reaksi antara suatu senyawa
organik dirujuk sebagai alkoholisis. Alkoholisis klorida asam bermanfaat untuk
sinntesis ester yang terintangi ataupun ester fenil. SecaraUmum :

RCCl + R’OH RCOR + HCl

suatu alkohol suatu ester

Biasanya HCl segera dibuang dari dalam campuran reaksi setelah terbentuk,
karena HCl dapat berekasi dengan alkohol dan menghasilkan alkil klorida atau
alkena dan air. Biasanya suatu amina tersier atau piridina ditambahkan sebagai
penyapu HCl.

CH3CCl + (CH3)3COH + N(CH3)2 CH3COC(CH3)3 +

Asetil t-butil N,N-dimetilanilina t-butil asetat (68%)


Klorida alkohol
N+H(CH3)2 Cl-

N,N-dimetilanilium Klorida
2. Reaksi Anhidrida

Asam anhidrida mengalami reaksi yang sama seperti pada asam halida, tetapi
reaksinya lebih lambat. Mekanisme untuk reaksi substitusi nukleofilik dari
anhidrida sama dengan reaksi untuk asam halida.Reaksi dengan alkohol atau
fenol. Reaksi Umum :

12
Reaksi dengan amonia dan amina

Amonia, amina primer, dan amina sekunder bereaksi dengan anhidrida


menghasilkan amida. Sekali lagi anhidrida asam asetat merupakan anhidrida
paling populer yang digunakan dalam reaksi ini. Amonia dan anhidrida asam
asetat menghasilkan asetamida, sedangkan amina dan anhidrida asam asetat
menghasilkan asetatmida tersubstitusi. Satu mol amina dihabiskan dalam
netralisasi asam asetat yang terbentuk reaksi ini.

CH3COCCH3 + 2 NH3 CH3CNH3 + CH3CO2− NH4+


amonia asetamina

CH3COCCH3 + 2 NH3 CH3CNHR + CH3CO2− RNH3−


suatu amina suatu N-alkil
primer asetamida

CH3COCCH3 + 2 R2NH CH3CNR2 + CH3CO2− R2NH2−


Suatu amina suatu N,N-diakil-
sekunder asetamida
3. Reaksi Ester

Pada reaksi asam karboksilat dan alkohol membentuk ester dan air, apakah
molekul air terbentuk dari H dari asam dan OH dari alkohol, atau OH dari asam
dan H dari alkohol? Atau dengan katalain, apakah O pada molekul air berasal dari
asam alkohol?. Untuk menjawab pertanyaantersebut maka dapat kita gunakan
metode penandaan isotop (isotop labeling). Misalnya, esterifikasi Fischer dari
asam benzoat dengan metanol yang diperkaya dengan isotop 18O menghasilkan
metil benzoat yang menghasilkan isotop 18O menghasilkan metil benzoat yang
mengadung 18O juga

13
C−OH + H18OMe C−18OMe + HOH

Asam benzoat metil benzoat


Dalam reaksi ini tidak ada 18O dalam molekul air, sehingga jelas bahwa
molekul air terbentuk dari gugus OH milik asam, bukan OH milik alkohol.

Mekanisme reaksi esterifikasi sebagai berikut:

Keterangan:

a. Tahap pertama adalah tahap katalisis asam, dimana gugus karbonil pada
asam diprotonasi. Pada protonasi ini dapat menaikkan muatan positif pada
atom karbon karbonil dan menjadikannya sasaran bagi serangan nuklefil.
b. Tahap kedua merupakan tahap yang melibatkan adisi nukleofilik yaitu
alkohol pada asam yang telah diprotonasi, dimana pada tahap ini ikatan C-
O yang baru (ikatan ester) terbentuk.
c. Tahap ketiga dan keempat adalah tahap keseimbangan dimana oksigen-
oksigen melepaskan atau mendapatkan proton. Kesetimbangan ini sifatnya
bolak-balik, sangat cepat dan terus berlangsung dalam suasana asam. Pada
tahap 4 salah satu gugus hidroksil diprotonasi (tidak ada pilihan dalam
protonasi, karena kedua gugus hidroksilnya identik).
d. Tahap kelima melibatkan pemutusan ikatan C-O dan lepasnya air. Tahap
ini adalah tahap kebalikantahap dua.agar peristiwa ini dapat terjadi, gugus

14
hidroksil diprotonasi agar harus diprotonasi agar kemampuan sebagai
gugus bebas/lepas lebih baik.
e. Tahap keenam adalah tahap pelepasan proton dari ester. Tahap ini adalah
kebalikan tahap satu.
4. Reaksi amida

Hidrolisis

Amida dapat dihidrolisis dalam larutan asam ataupun basa. Dalam kedua hal ini,
asam dan basa adalah pereaksi, bukan katalis, dan harus digunakan dengan angka
banding molar 1:1, atau lebih. Kedua macam reaksi hidrolisis ini tidak reversibel.

Dalam larutan asam :

CH3CH2CN(CH3)2 + H2O + H+ CH3CH2CO2H + H2N(CH3)2

N,N-dimetilpropanamida asam ion

Propanoat dimetilamonium

Dalam larutan basa :

CH3CH2CN(CH3)2 + OH- CH3CH2CO- + HN(CH3)2

Ion propanoat dimetilamina

5. Reaksi nitril

Hidrolisis

Nitril dikelompokkan dalam derivat asam karbosilat karena hidrolisisnya


menghasilkan asam karboksilat. Hidrolisis suatu nitril dapat dilakukan dengan
memanaskan dengan asam atau basa berair.

CH2CN + 2H2O + H+ 42% H2SO4 CH2COH + NH4+


Refluks 4 jam

Fenilasetonitril asam fenilasetat (78

15
G. Penggunaan Derivat Asam Karboksilat dalam Sintesis

Derivat asam karboksilat bersifat dapat diubah satu menjadi yang lain secara
sintetik. Yang paling sempurna dari turunan asam karboksilat yakni halida asam
dan anhidrida, karena keduanya lebih reaktif daripada senyawa karbonil lain.

1. Halida asam dan anhidrida dapat digunakan untuk mensintesis ester yang
terintangi
2. Ester berguna dalam sintesis alkohol dan bahan awal yang berharga dalam
mensintesis molekul rumit.
3. Sintesis nitril untuk memperpanjang rantai karbon alifatik dengan satu
rantai lagi, atau untuk menambahkan suatu gugus karboksil atau suatu
gugus NH2.
4. Ester atsiri menyebabkan aroma yang sedap dalam banyak buah dan
parfum.

16
BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan

Dalam kesimpulan dapat kami simpulkan sebagai berikut :

a. Derivat asam karboksilat merupakan senyawa yang menghasilkan karboksilat


bila direaksikan dengan air.
b. Gugus karbonik menyebabkan turunan asam karboksilat bersifat polar, dan
kepolaran ini yang berpengaruh terhadap sifat-sifat yang ada pada turunan
asam karboksilat.
c. Kegunaan derivat asam karboksilat sering digunakan dalam bidang sintesis
seperti : Halida asam, Ester, dan Sintesis nitril
2. Saran

Saran kami adalah agar makalah ini bersifat membangun dan menambahkan ilmu
pengetahuan untuk semua orang.

17
DAFTAR PUSTAKA

Fessenden & Fessenden. 1999. Kimia Organik : Edisi Ketiga. Jakarta : Erlangga.

Ginting, Binawati & Mustanir. 2008. Kimia Organik. Bandung : Citapustaka


Media Perintis

Hart, Harold. 2003. Kimia Organik : suatu kuliah singkat. Jakarta : Erlangga

18

Anda mungkin juga menyukai