Di dalam pendidikan, kekuasaan atau kepemimpinan dikuasai oleh kepala sekolah yang merupakan pemimpin yang memiliki tugas dan tanggungjawab yang tinggi dalam segala aspek di dalam sekolah. Kepala sekolah juga berperan penting dalam meningkatkan suatu kinerja guru. (E. Mulyasa 2011: 23), terjadinya berbagai perubahan masyarakat, dan krisis multidimensi yang telah lama di Indonesia menyebabkan sulitnya menemukan sosok pemimpin ideal yang memiliki komitmen terhadap tugas dan tanggungjawabnya. Kepala sekolah adalah seseorang sebagai penentu kebijakan dan harus memiliki gaya kepemimpinan yang bergantung pada kondisi dan situasi yang dihadapi oleh sekolah dan memberikan perhatian lebih berupa motivasi kepada lingkungan sekolah dan seluruh anggota sekolah terutama yang berhubungan dengan para kinerja guru. Saat ini sedang terjadi sebuah pandemi Covid-19 yaitu sebuah virus yang menyerang hampir di seluruh dunia yang menyebabkan Sekolah dan Universitas perguruan tinggi ditutup. Dalam kondisi dan situasi yang terjadi pada saat ini pembelajaran online sedang digunakan dalam segala tingkatan pendidikan mulai dari Sekolah Dasar hingga perguruan tinggi. Kepala Sekolah memiliki kekuasaan dan wewenang serta tanggung jawab penuh dalam melaksanakan seluruh proses kegiatan pendidikan di lingkungan sekolah yang dipimpinnya. Kepala sekolah adalah sebagai orang yang terdekat bersama guru-guru dalam pengelolaan perencanaan dan dalam proses belajar mengajar mempunyai peranan yang penting dalam hal peningkatan profesionalisme guru. Selain kepemimpinan kepala sekolah, lingkungan sekolah juga ikut berpengaruh terhadap kinerja guru, yaitu hubungan yang menyangkut antar personal sekolah, kesempatan agar ikut berpartisipasi dalam sIstem perubahan dan kondisi lingkungan sekolah yang nyaman dapat memotivasi para guru untuk lebih rajin dalam melaksanakan tugas yang akan memberikan dampak pada peningkatan kinerja guru dan kesempatan untuk mengembangkan diri. Sardiman (2005:125) berpendapat guru ialah salah satu komponen manusiawi dalam proses belajar mengajar, yang ikut berperan dalam usaha pembentukan sumber daya manusia yang potensial di bidang pembangunan. Oleh karena itu, guru yang merupakan salah satu unsur di bidang kependidikan harus berperan secara aktif dan menempatkan kedudukannya sebagai tenaga profesional, sesuai dengan tuntutan masyarakat yang semakin berkembang. Dalam hal tersebut guru semata-mata tidak hanya sebagai pengajar yang memberikan transfer ilmu pengetahuan, akan tetapi juga sebagai pendidik untuk melakukan transfer nilai-nilai sekaligus menjadi pembimbing yang memberikan arahan dan mambantu siswa dalam belajar. Pentingnya dari jumlah tenaga pengajar, dan kualitas dari guru pengajar tersebut akan berpengaruh terhadap siswa dalam mutu belajar, yang akan berujung pada kenaikan mutu pendidikan. Untuk dari itu guru lebih dituntut untuk profesional dalam tugas yang ia jalankan. Optimalnya kinerja guru akan terjadi bilamana diintegrasikan bersama komponen sekolah, baik itu kepala sekolah, lingkungan sekolah, guru sekolah, dan karyawan maupun anak didik. Kepala sekolah adalah merupakan satu dari komponen pendidikan yang mempengaruhi peningkatan kinerja guru. Kepala sekolah bertanggung jawab atas penyelenggaraan kegiatan pendidikan, administrasi sekolah, pembinaan tenaga kependidikan lainnya, dan pendayagunaan serta pemeliharaan sarana dan prasarana (Mulyasa 2004: 25). Menurut Nasution (2004:56), kinerja guru dalam mengajar yaitu: (1) merencanakan rencana pembelajaran, (2) melakukan pembelajaran dan (3) mengevaluasi pembelajaran. Kinerja guru antara lain juga dipengaruhi oleh motivasi dari pemimpin yaitu seperti kepala sekolah yang menggerakan para gurunya untuk berkerja dengan baik. Dalam penelitian ini peneliti memilih SD Negeri 11 Banda Sakti sebagai tempat penelitian karena SD Negeri 11 Banda Sakti pada saat pandemi covid-19 ini sedang melakukan pembelajaran secara online, dari hasil observasi awal pada tanggal 15 mei 2020 yang disampaikan oleh salah satu guru di SD Negeri 11 Banda Sakti yaitu Ibu Umaidah bahwa pembelajaran di SD Negeri 11 Banda Sakti selama masa pandemi covid-19 yang mengharuskan siswa-siswi belajar dari rumah secara online sudah terlaksana selama kurang lebih satu setengah bulan, akan tetapi belum dapat terlaksana secara optimal karena ada beberapa penghambat yaitu salah satunya tentang kinerja guru dalam melaksanakan proses pembelajaran secara Online. Sehingga membuat peneliti terdorong mengadakan penelitian dengan judul “Peran Kepala Sekolah dalam Memotivasikan Pembelajaran di Masa pandemi Covid-19 di SD Negeri 11 Banda Sakti”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas maka rumusan masalah dari penelitian ini sebagai berikut : 1. Bagaimana Peran Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Kinerja Guru Pada Pembelajaran Online? 2. Bagaimana kinerja guru di SD Negeri 11 Banda Sakti? 3. Apa Faktor Penghambat Peran Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Menigkatkan Kinerja Guru Pada Pembelajaran Online? 4. Bagaimana solusi untuk mengatasi faktor penghambat Peran Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Kinerja Guru pada Pembelelajaran Online?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian di atas adalah : 1. Untuk mendeskripsikan peran kepemimpinan kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja guru pada pembelajaran Online. 2. Untuk mendeskripsikan kinerja guru di SD Negeri 11 Banda Sakti. 3. Untuk mendeskripsikan faktor penghambat kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru pada pembelajaran online. 4. Untuk Mendeskripsikan solusi dalam mengatasi faktor penghambat kepemimpinan kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja guru pada pembelajaran online. 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah : 1. Manfaat Teoritis a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya dan menambah keilmuan dalam bidang pendidikan khususnya mengenai peran kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru pada pembelajaran online. b. Hasil penelitian diharapkan dapat membantu penelitian-penelitian lain yang berhubungan dengan peran kepemimpinan kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja guru pada pembelajaran online. 2. Manfaat Praktis a. Bagi peneliti berguna untuk menambah wawasan pengetahuan ,dan keterampilan peneliti khususnya yang terkait dengan peran kepemimpinan yang dilakukan oleh kepala sekolah terhadap kinerja guru. b. Bagi mahasiswa penelitian ini diharapkan berguna untuk menambah wawasan kepada para mahasiswa tentang peran kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru. c. Bagi masyarakat dan non-praktisi penelitian ini diharapkan mampu menambah wawasan dan pengetahuan bagi masyarakat luas mengenai kepemimpinan kelapa sekolah terhadap kinerja guru. BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kepala Sekolah 2.1.1 Pengertian Kepala Sekolah Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia kepala sekolah dapat diartikan sebagai orang (guru) yang memimpin suatu sekolah atau bisa disebut dengan guru kepala. Kepala sekolah juga diartikan sebagai seorang tenaga fungsional guru yang diamanahi tugas untuk memimpin suatu lembaga pedidikan di mana diselenggarakan proses belajar mengajar, atau tempat di mana terjadi interaksi antara guru yang memberikan pelajaran dan murid yang menerima pelajaran. Kepala sekolah juga didefinisikan sebagai jabatan tertinggi yang ada di sekolah itu, sehingga kepala sekolah berperan sebagai pemimpin sekolah dan dalam struktur organisasi sekolah ia didudukan pada tempat paling atas. Kepala sekolah pada dasarnya juga perlu menempatkan diri sebagai seorang yang memiliki pengaruh terhadap para guru dan juga memberikan motivasi kepada para guru agar dapat bekerja dengan baik sejalan dengan visi, misi, dan tujuan yang hendak dicapai oleh sekolah. Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa kepala sekolah merupakan seorang yang berperan sebagai guru sekaligus pemimpin dalam suatu lembaga yang ditugaskan untuk mengelola lembaga agar mencapai tujuan yang diinginkan.
2.1.2 Fungsi dan Tugas Kepala Sekolah (peraturan perundang-undangan)
Adapun fungsi dan tugas pokok kepala sekolah berdasarkan pasal 15 permendikbud nomor 6 tahun 2018 tentang penugasan guru sebagai kepala sekolah adalah sebagai berikut : 1. Beban kerja kepala sekolah sepenuhnya untuk melaksanakan tugas pokok manajerial, pengembangan kewirausahaan, dan supervisi kepada guru dan tenaga kependidikan. 2. Beban kerja kepala sekolah bertujuan untuk mengembangkan sekolah dan meingkatkan mutu sekolah berdasarkan delapan standar nasional pendidikan. 3. Dalam hal terjadinya kekurangan guru pada suatu pendidikan, kepala sekolah dapat melaksanakan tugas pembelajaran atau pembimbingan agar proses pembelajran atau pembimbingan tetap berlangsung pada satuan pendidikan yang bersangkutan. 4. Kepala Sekolah yang melaksanakan tugas pembelajaran atau pembimbingan, tugas pembelajaran atau pembimbingan tersebut merupakan tugas tambahan di luar tugas pokoknya. 5. Beban kerja bagi kepala sekolah yang ditempatkan di SILN selain melaksanakan beban kerja juga melaksanakan promosi kebudayaan Indonesia. Fahrudin mengemukakan tugas dan fungsi kepala sekolah yaitu: kepala sekolah dapat dipandang sebagai pejabat formal, dan juga dapat dipandang sebagai manajer, pemimpin, pendidik, dan sebagai staf di lembaga pendidikan. Kepala sekolah sebagai pejabat formal artinya kepala sekolah adalah jabatan yang dipegang dan dalam pemilihannya didasarkan pada persyaratan tertentu. Proses tersebut dilalui dengan kriteria tertentu, mulai dari latar belakang pendidikan, pengalaman, usia, pangkat, dan integritas. Secara umum dikatakan bahwa tugas dan fungsi kepala sekolah meliputi kepala sekolah sebagai educator (pendidik), kepala sekolah sebagai manajer, kepala sekolah sebagai administrator, kepala sekolah sebagai supervisor, kepala sekolah sebagai leader, kepala sekolah sebagai inovator, kepala sekolah sebagai motivator. Hal tersebut dapat diuraikan sebagai berikut : 1. Sebagai pendidik (educator) dengan meningkatkan profesionalisme sumber daya yang ada disekolahnya, menciptakan iklim sekolah yang kondusif, memberikan dorongan kepada seluruh tenaga kependidikan, melaksanakan model pembelajaran yang menarik, serta mengadakan program akselerasi bagi siswa yang cerdas diatas rata-rata. 2. Sebagai manajer yaitu dengan memberdayakan sumber daya melalui kerjasama, memberi keleluasaan bagi sumber daya guna meningkatkan profesinya, dan mendorong keterlibatan seluruh sumber daya di sekolah. 3. Sebagai administrator dengan mengelola kurikulum siswa, administrasi ketenagaan, sarana prasarana, persuratan, dan keuangan. 4. Sebagai supervisor dengan memperhatikan prinsip-prinsipnya dilaksanakan secara demokratis dan berpusat pada tenaga pendidik maupun kependidikan, dan dilakukan berdasarkan dengan kebutuhan dari tenaga kependidikan serta merupakan bantuan profesional kepada sumber daya dibawahnya. 5. Sebagai leader dengan memberikan petunjuk serta pengawasan di sekolah, meningkatkan kemampuan terhadap tenaga kependidikan, melakukan komunikasi dua arah, serta penugasan terhadap anggotanya. 6. Sebagai inovator dengan strategi yang tepat untuk menjalin hubungan yang harmonis dengan lingkungan, memberikan teladan kepada seluruh tenaga tenaga pendidik maupun tenaga kependidikan di sekolahnya, serta menciptakan kreasi-kreasi dalam menunjang pencapaian tujuan. 7. Sebagai motivator yaitu dengan memberikan dukungan dan dorongan terhadap tenaga pendidik maupun kependidikan selama berlangsungnya tugas dan kegiatan di sekolah. BAB III