Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Di dalam pendidikan, kekuasaan atau kepemimpinan dikuasai oleh kepala
sekolah yang merupakan pemimpin yang memiliki tugas dan tanggungjawab yang
tinggi dalam segala aspek di dalam sekolah. Kepala sekolah juga berperan penting
dalam meningkatkan suatu kinerja guru. (E. Mulyasa 2011: 23), terjadinya
berbagai perubahan masyarakat, dan krisis multidimensi yang telah lama di
Indonesia menyebabkan sulitnya menemukan sosok pemimpin ideal yang
memiliki komitmen terhadap tugas dan tanggungjawabnya. Kepala sekolah adalah
seseorang sebagai penentu kebijakan dan harus memiliki gaya kepemimpinan
yang bergantung pada kondisi dan situasi yang dihadapi oleh sekolah dan
memberikan perhatian lebih berupa motivasi kepada lingkungan sekolah dan
seluruh anggota sekolah terutama yang berhubungan dengan para kinerja guru.
Saat ini sedang terjadi sebuah pandemi Covid-19 yaitu sebuah virus yang
menyerang hampir di seluruh dunia yang menyebabkan Sekolah dan Universitas
perguruan tinggi ditutup. Dalam kondisi dan situasi yang terjadi pada saat ini
pembelajaran online sedang digunakan dalam segala tingkatan pendidikan mulai
dari Sekolah Dasar hingga perguruan tinggi.
Kepala Sekolah memiliki kekuasaan dan wewenang serta tanggung jawab
penuh dalam melaksanakan seluruh proses kegiatan pendidikan di lingkungan
sekolah yang dipimpinnya. Kepala sekolah adalah sebagai orang yang terdekat
bersama guru-guru dalam pengelolaan perencanaan dan dalam proses belajar
mengajar mempunyai peranan yang penting dalam hal peningkatan profesionalisme
guru. Selain kepemimpinan kepala sekolah, lingkungan sekolah juga ikut berpengaruh
terhadap kinerja guru, yaitu hubungan yang menyangkut antar personal sekolah,
kesempatan agar ikut berpartisipasi dalam sIstem perubahan dan kondisi lingkungan
sekolah yang nyaman dapat memotivasi para guru untuk lebih rajin dalam melaksanakan
tugas yang akan memberikan dampak pada peningkatan kinerja guru dan
kesempatan untuk mengembangkan diri.
Sardiman (2005:125) berpendapat guru ialah salah satu komponen
manusiawi dalam proses belajar mengajar, yang ikut berperan dalam usaha
pembentukan sumber daya manusia yang potensial di bidang pembangunan. Oleh
karena itu, guru yang merupakan salah satu unsur di bidang kependidikan harus
berperan secara aktif dan menempatkan kedudukannya sebagai tenaga profesional,
sesuai dengan tuntutan masyarakat yang semakin berkembang.
Dalam hal tersebut guru semata-mata tidak hanya sebagai pengajar yang
memberikan transfer ilmu pengetahuan, akan tetapi juga sebagai pendidik untuk
melakukan transfer nilai-nilai sekaligus menjadi pembimbing yang memberikan
arahan dan mambantu siswa dalam belajar. Pentingnya dari jumlah tenaga
pengajar, dan kualitas dari guru pengajar tersebut akan berpengaruh terhadap
siswa dalam mutu belajar, yang akan berujung pada kenaikan mutu pendidikan.
Untuk dari itu guru lebih dituntut untuk profesional dalam tugas yang ia jalankan.
Optimalnya kinerja guru akan terjadi bilamana diintegrasikan bersama
komponen sekolah, baik itu kepala sekolah, lingkungan sekolah, guru sekolah,
dan karyawan maupun anak didik. Kepala sekolah adalah merupakan satu dari
komponen pendidikan yang mempengaruhi peningkatan kinerja guru. Kepala
sekolah bertanggung jawab atas penyelenggaraan kegiatan pendidikan,
administrasi sekolah, pembinaan tenaga kependidikan lainnya, dan
pendayagunaan serta pemeliharaan sarana dan prasarana (Mulyasa 2004: 25).
Menurut Nasution (2004:56), kinerja guru dalam mengajar yaitu: (1)
merencanakan rencana pembelajaran, (2) melakukan pembelajaran dan (3)
mengevaluasi pembelajaran. Kinerja guru antara lain juga dipengaruhi oleh
motivasi dari pemimpin yaitu seperti kepala sekolah yang menggerakan para
gurunya untuk berkerja dengan baik.
Dalam penelitian ini peneliti memilih SD Negeri 11 Banda Sakti sebagai
tempat penelitian karena SD Negeri 11 Banda Sakti pada saat pandemi covid-19
ini sedang melakukan pembelajaran secara online, dari hasil observasi awal pada
tanggal 15 mei 2020 yang disampaikan oleh salah satu guru di SD Negeri 11
Banda Sakti yaitu Ibu Umaidah bahwa pembelajaran di SD Negeri 11 Banda Sakti
selama masa pandemi covid-19 yang mengharuskan siswa-siswi belajar dari
rumah secara online sudah terlaksana selama kurang lebih satu setengah bulan,
akan tetapi belum dapat terlaksana secara optimal karena ada beberapa
penghambat yaitu salah satunya tentang kinerja guru dalam melaksanakan proses
pembelajaran secara Online. Sehingga membuat peneliti terdorong mengadakan
penelitian dengan judul “Peran Kepala Sekolah dalam Memotivasikan
Pembelajaran di Masa pandemi Covid-19 di SD Negeri 11 Banda Sakti”.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas maka rumusan
masalah dari penelitian ini sebagai berikut :
1. Bagaimana Peran Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan
Kinerja Guru Pada Pembelajaran Online?
2. Bagaimana kinerja guru di SD Negeri 11 Banda Sakti?
3. Apa Faktor Penghambat Peran Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam
Menigkatkan Kinerja Guru Pada Pembelajaran Online?
4. Bagaimana solusi untuk mengatasi faktor penghambat Peran Kepemimpinan
Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Kinerja Guru pada Pembelelajaran
Online?

1.3 Tujuan Penelitian


Tujuan dari penelitian di atas adalah :
1. Untuk mendeskripsikan peran kepemimpinan kepala sekolah dalam
meningkatkan kinerja guru pada pembelajaran Online.
2. Untuk mendeskripsikan kinerja guru di SD Negeri 11 Banda Sakti.
3. Untuk mendeskripsikan faktor penghambat kepemimpinan kepala sekolah
terhadap kinerja guru pada pembelajaran online.
4. Untuk Mendeskripsikan solusi dalam mengatasi faktor penghambat
kepemimpinan kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja guru pada
pembelajaran online.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :
1. Manfaat Teoritis
a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya dan menambah keilmuan
dalam bidang pendidikan khususnya mengenai peran kepemimpinan kepala
sekolah terhadap kinerja guru pada pembelajaran online.
b. Hasil penelitian diharapkan dapat membantu penelitian-penelitian lain yang
berhubungan dengan peran kepemimpinan kepala sekolah dalam
meningkatkan kinerja guru pada pembelajaran online.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi peneliti berguna untuk menambah wawasan pengetahuan ,dan
keterampilan peneliti khususnya yang terkait dengan peran kepemimpinan
yang dilakukan oleh kepala sekolah terhadap kinerja guru.
b. Bagi mahasiswa penelitian ini diharapkan berguna untuk menambah wawasan
kepada para mahasiswa tentang peran kepemimpinan kepala sekolah terhadap
kinerja guru.
c. Bagi masyarakat dan non-praktisi penelitian ini diharapkan mampu menambah
wawasan dan pengetahuan bagi masyarakat luas mengenai kepemimpinan
kelapa sekolah terhadap kinerja guru.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Kepala Sekolah
2.1.1 Pengertian Kepala Sekolah
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia kepala sekolah dapat diartikan
sebagai orang (guru) yang memimpin suatu sekolah atau bisa disebut dengan guru
kepala. Kepala sekolah juga diartikan sebagai seorang tenaga fungsional guru
yang diamanahi tugas untuk memimpin suatu lembaga pedidikan di mana
diselenggarakan proses belajar mengajar, atau tempat di mana terjadi interaksi
antara guru yang memberikan pelajaran dan murid yang menerima pelajaran.
Kepala sekolah juga didefinisikan sebagai jabatan tertinggi yang ada di sekolah
itu, sehingga kepala sekolah berperan sebagai pemimpin sekolah dan dalam
struktur organisasi sekolah ia didudukan pada tempat paling atas.
Kepala sekolah pada dasarnya juga perlu menempatkan diri sebagai
seorang yang memiliki pengaruh terhadap para guru dan juga memberikan
motivasi kepada para guru agar dapat bekerja dengan baik sejalan dengan visi,
misi, dan tujuan yang hendak dicapai oleh sekolah. Dari beberapa pengertian di
atas dapat disimpulkan bahwa kepala sekolah merupakan seorang yang berperan sebagai
guru sekaligus pemimpin dalam suatu lembaga yang ditugaskan untuk mengelola
lembaga agar mencapai tujuan yang diinginkan.

2.1.2 Fungsi dan Tugas Kepala Sekolah (peraturan perundang-undangan)


Adapun fungsi dan tugas pokok kepala sekolah berdasarkan pasal 15
permendikbud nomor 6 tahun 2018 tentang penugasan guru sebagai kepala
sekolah adalah sebagai berikut :
1. Beban kerja kepala sekolah sepenuhnya untuk melaksanakan tugas pokok
manajerial, pengembangan kewirausahaan, dan supervisi kepada guru dan
tenaga kependidikan.
2. Beban kerja kepala sekolah bertujuan untuk mengembangkan sekolah dan
meingkatkan mutu sekolah berdasarkan delapan standar nasional pendidikan.
3. Dalam hal terjadinya kekurangan guru pada suatu pendidikan, kepala sekolah
dapat melaksanakan tugas pembelajaran atau pembimbingan agar proses
pembelajran atau pembimbingan tetap berlangsung pada satuan pendidikan
yang bersangkutan.
4. Kepala Sekolah yang melaksanakan tugas pembelajaran atau pembimbingan,
tugas pembelajaran atau pembimbingan tersebut merupakan tugas tambahan di
luar tugas pokoknya.
5. Beban kerja bagi kepala sekolah yang ditempatkan di SILN selain
melaksanakan beban kerja juga melaksanakan promosi kebudayaan Indonesia.
Fahrudin mengemukakan tugas dan fungsi kepala sekolah yaitu: kepala
sekolah dapat dipandang sebagai pejabat formal, dan juga dapat dipandang
sebagai manajer, pemimpin, pendidik, dan sebagai staf di lembaga pendidikan.
Kepala sekolah sebagai pejabat formal artinya kepala sekolah adalah jabatan
yang dipegang dan dalam pemilihannya didasarkan pada persyaratan tertentu.
Proses tersebut dilalui dengan kriteria tertentu, mulai dari latar belakang
pendidikan, pengalaman, usia, pangkat, dan integritas. Secara umum dikatakan
bahwa tugas dan fungsi kepala sekolah meliputi kepala sekolah sebagai
educator (pendidik), kepala sekolah sebagai manajer, kepala sekolah sebagai
administrator, kepala sekolah sebagai supervisor, kepala sekolah sebagai
leader, kepala sekolah sebagai inovator, kepala sekolah sebagai motivator. Hal
tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Sebagai pendidik (educator) dengan meningkatkan profesionalisme
sumber daya yang ada disekolahnya, menciptakan iklim sekolah yang
kondusif, memberikan dorongan kepada seluruh tenaga kependidikan,
melaksanakan model pembelajaran yang menarik, serta mengadakan
program akselerasi bagi siswa yang cerdas diatas rata-rata.
2. Sebagai manajer yaitu dengan memberdayakan sumber daya melalui
kerjasama, memberi keleluasaan bagi sumber daya guna meningkatkan
profesinya, dan mendorong keterlibatan seluruh sumber daya di sekolah.
3. Sebagai administrator dengan mengelola kurikulum siswa, administrasi
ketenagaan, sarana prasarana, persuratan, dan keuangan.
4. Sebagai supervisor dengan memperhatikan prinsip-prinsipnya
dilaksanakan secara demokratis dan berpusat pada tenaga pendidik
maupun kependidikan, dan dilakukan berdasarkan dengan kebutuhan dari
tenaga kependidikan serta merupakan bantuan profesional kepada sumber
daya dibawahnya.
5. Sebagai leader dengan memberikan petunjuk serta pengawasan di sekolah,
meningkatkan kemampuan terhadap tenaga kependidikan, melakukan
komunikasi dua arah, serta penugasan terhadap anggotanya.
6. Sebagai inovator dengan strategi yang tepat untuk menjalin hubungan
yang harmonis dengan lingkungan, memberikan teladan kepada seluruh
tenaga tenaga pendidik maupun tenaga kependidikan di sekolahnya, serta
menciptakan kreasi-kreasi dalam menunjang pencapaian tujuan.
7. Sebagai motivator yaitu dengan memberikan dukungan dan dorongan
terhadap tenaga pendidik maupun kependidikan selama berlangsungnya
tugas dan kegiatan di sekolah.
BAB III

METODE

3.1

Anda mungkin juga menyukai