Anda di halaman 1dari 39

Nama : Mahmudah

Kelas : 505 – Kimia Industri


No Peserta : 17166350516089
NUPTK : 5540759661200013
Asal Sekolah : SMK N 1 Bontang

II. LAPORAN KEMAJUAN BELAJAR MANDIRI KETIGA


A. RINGKASAN MATERI
1. SENYAWA HIDOKARBON
Gugus karbonil merupakan senyawa yang mengandung ikatan rangkap karbon-
oksigen (- >C=O). Rumus umum masing-masing senyawa ditunjukkan pada gambar
berikut:

a. Aldehid dan Keton


Aldehid
Aldehid merupakan turunan senyawa hidrokarbon yang mengandung
gugus karbonil (C=O) yang terikat pada sebuah atau dua buah unsur hidrogen.
Rumus umum senyawa ini adalah R-COH. Aldehid disintesis dari alkohol dengan
cara menghilangkan satu atom hidrogen (alkohol dehidrogenatum). Aldehida
mempunyai paling sedikit satu atom hidrogen yang melekat pada gugus karbonil.
Gugus lainnya dapat berupa gugus hidrogen, alkil atau aril.
Jenis-jenis senyawa aldehid
Tata Nama Aldehid
Dalam sistem IUPAC, aldehida diberi akhiran –al (berasal dari suku pertama
aldehid). Contoh-contohnya sebagai berikut:

Karena aldehid telah lama dikenal, nama-nama umum masih sering digunakan.
Nama-nama tersebut dicantumkan dibawah nama IUPAC-nya. Untuk aldehida
yang mempunyai subtituen, penomoran rantai dimulai dari karbon aldehida
sebagai mana contoh berikut :

Untuk aldehida siklik, digunakan awalan-karbaldehida. Aldehida aromatik sering


mempunyai nama umum.
Keton
Keton adalah suatu senyawa organik yang mempunyai sebuah gugus karbonil
(C=O) terikat pada dua gugus alkil, dua gugus aril atau sebuah alkil dan sebuah
aril. Rumus umum struktur keton adalah (R)2-C=O atau R1-CO-R2. R pada
struktur keton di atas merupakan gugus aril maupun gugus alkil.
Tatanama Keton
Dalam sistem IUPAC, keton diberi akhiran-on (dari suku kata terakhir
keton). Penomoran dilakukan sehingga gugus karbonil mendapat nomor kecil.
Biasanya keton diberi nama dengan menambahkan kata keton setelah nama-nama
gugus alkil atau aril yang melekat pada gugus karbonil. Sama halnya dengan
aldehida nama umum sering digunakan. Contohnya adalah sebagai berikut:
Pembuatan Aldehid dan Keton
1) Melalui oksidasi alkohol
Aldehid umumnya dibuat melalui oksidasi alkohol primer sementara keton
dibuat melalui oksidasi alkohol sekunder
2) Melalui dehidrogenasi alkohol
Metode ini tepat diterapkan pada alkohol volatile dan di dunia industri.
Dalam metode ini, uap alkohol dilewatkan melalui katalis logam berat (Ag atau
Cu).
3) Dari hidrokarbon
a) Melalui ozonolisis alkena; seperti diketahui, ozonalisis alkena diikuti oleh
reaksi dengan debu seng dan air menghasilkan aldehid, keton, atau
campuran keduanya, tergantung pada bentuk subtitusi alkena.
b) Melalui hidrasi alkuna; Penambahan water pada etina dengan keberadaan
H2SO4 dan HgSO4 menghasilkan asetaldehid. Reaksi yang sama dengan
jenis alkuna yang lain akan menghasilkan keton.
b. Asam Karboksilat
Asam karboksilat adalah turunan hidrokarbon yang mempunyai gugus
fungsi karboksilat yang merupakan gabungan antara gugus karbonil dan
hidroksil. Rumus asam karboksilat rumus umum R-COOH dengan. Struktur
sebagai berikut:

Tatanama Asam karboksilat


Karena banyak terdapat di alam, asam-asam karboksilat adalah golongan
senyawa yang paling dulu dipelajari oleh kimiawan organik. Nama-nama asam
karboksilat biasanya diturunkan dari bahasa Latin yang menunjukkan asalnya.
Banyak dari asam ini mula-mula dipisahkan dari lemak sehingga sering dinamakan
sebagai asam-asam lemak. Untuk memperoleh nama IUPAC suatu asam
karboksilat diperlukan awalan kata asam dan akhiran at. Berikut tatanama
senyawa asam karboksilat:
Atom Nama Nama
Rumus Sumber
Karbon Umum IUPAC
1 HCOOH Semut (Latin, Asam format Asam metanoat
formika)
2 CH3COOH Cuka (Latin, acetum) Asam asetat Asam etanoat
3 CH3CH2COOH Susu (Yunani, Asam propinoat Asam propanoat
protospion = lemak
pertama)
4 CH3(CH2)2COOH Mentega Asam valerat Asam
(Latin,butyrum) pentanoat
5 CH3(CH2)3COOH Akar valerian Asam kaproat Asam heksanoat
(Latin,valere=kuat)
6 CH3(CH2)4COOH Domba (latin,caper) Asam enentat Asam
heptanoat
7 CH3(CH2)5COOH Bunga anggur Asam Asam
(Yunani, oenanthe) kaprilat oktanoat
8 CH3(CH2)6COOH Domba (latin, caper)
9 CH3(CH2)7COOH Pelargonium Asam Asam nonanoat
(Yunani, pelargos) pelargonat
10 CH3(CH2)8COOH Domba (latin, caper) Asam kaprat Asam dekanoat

Metode Pembuatan Asam Karboksilat


1) Dengan mengoksidasi alkohol primer.

2) Dengan mereaksikan gas CO2 dengan pereaksi Grignard.


3) Dengan sintesis nitril, yaitu dengan mereaksikan alkil halida (R – X) dengan
NaCN atau KCN dalam larutan teralkohol membentuk alkana nitril, kemudian
alkana nitril terhidrolisis membentuk asam karboksilat.

4) Asam formiat dibuat dengan mereaksikan gas karbonmonoksida dengan uap


air, dengan katalisator oksida logam pada suhu sekitar 200 °C dan tekanan
tinggi.

c. Karbohidrat
Karbohidrat merupakan salah satu komponen yang paling penting
dalam makanan. Karbohidrat terdapat sebagai molekul terisolasi maupun
terhubung secara fisik atau terikat secara kimia dengan molekul lainnya. Molekul-
molekul individu dapat digolongkan berdasar jumlah monomer yang terkandung,
meliputi monosakarida, oligosakarida, atau polisakarida.
1) Monosakarida
Monosakarida: terdiri atas 3-6 atom C dan zat ini tidak dapat lagi
dihidrolisis oleh larutan asam dalam air menjadi karbohidrat yang lebih
sederhana. macam-macam monosakarida : triosa (C3), tetrosa (C4), pentosa
(C5), heksosa (C6), heptosa (C7).
Triosa : gliserosol, gliseraldehid, dihidroksi aseton
Tetrosa : threosa, eritrosa, selulosa
Pentosa : lyxosa, xilosa, arabinosa, ribosa, ribulosa
Hexosa : galaktosa, glukosa, mannosa, fruktosa
Heptosa : sedoheptulosa
Monosakarida merupakan sakarida sederhana yang tidak dapat dihidrolisis
menjadi satuan terkecil walaupun dalam suasana yang lunak sekalipun.
Monosakarida paling sederhana adalah gliseraldehid atau aldotriosa dan
isomerinya adalah dihidroksiaseton atau. Kedua senyawa tersebut merupakan
suatu triosa karena mengandung tiga atom karbon. Jadi suatu monosakarida, tidak
hanya dapat dibedakan berdasarkan gugus-gugus fungsionalnya melainkan juga
dari jumlah atom karbonnya.

2) Disakarida
Disakarida : senyawanya terbentuk dari 2 molekul monosakarida yang sejenis atau
tidak. Disakarida dapat dihidrolisis oleh larutan asam dalam air sehingga terurai
menjadi 2 molekul monosakarida.
Sukrosa: glukosa + fruktosa (C 1-2)
Maltose : 2 glukosa (C 1-4)
Trehalosa: 2 glukosa (C1-1)
Laktosa : glukosa + galaktosa (C1-4)
3) Oligosakarida
Merupakan senyawa yang terdiri dari gabungan molekul-molekul monosakarida
yang banyak gabungan dari 3-8 monosakarida misalnya maltotriosa dan dektrin.
4) Polisakarida
Senyawa yang terdiri dari gabungan molekul- molekul monosakarida yang banyak
jumlahnya, senyawa ini bisa dihidrolisis menjadi banyak molekul
monosakarida. Polisakarida merupakan jenis karbohidrat yang terdiri dari lebih 6
monosakarida dengan rantai lurus/cabang.
Contoh Karbohidrat
1) Kanji; merupakan campuran dua polisakarida, yaitu amilosa dan amilopektin.
2) Glikogen
a) Disimpan dalam hati dan otot;
b) Merupakan polimer unit glukosa;
c) Serupa dengan komponen amilopektin dalam kanji;
d) Mempunyai cabang lebih banyak dibanding kanji
e) Terdapat 11-18 residu glukosa di antara cabang-cabangnya
3) Dextrin
Merupakan produk hidrolisis parsial kanji.
4) Selulosa
a) Terbuat dari β-D glucose yang dihubungkan dengan ikatan glikosidik β 1-4
b) Dicerna dengan enzim selulosa pada binatang, tidak terdapat pada tubuh
manusia
c) Berperan sebagai serat tumbuhan dan membantu proses peristaltik
5) Inulin
a) Terdiri dari sejumlah β D-fructose terhubung oleh ikatan glikosidik β 2-1
b) Digunakan untuk mengukur laju filtrasi glomerulus, yaitu suatu uji untuk
menilai fungsi ginjal.
5) Protein
Protein merupakan komponen utama dalam sel hidup yang memegang
peranan penting dalam proses kehidupan. Protein berperan dalam struktur dan
fungsi semua sel makhluk hidup dan virus. Protein dalam bentuk enzim beperan
sebagai katalis dalam bermacam-macam proses biokimia. Sebagai alat transport,
yaitu protein hemoglobin mengikat dan mengangkut oksigen dalam bentuk (Hb-O)
ke seluruh bagian tubuh. Dalam tinjauan kimia protein adalah senyawa organik
yang kompleks berbobot molekul tinggi berupa polimer dengan monomer asam
amino yang dihubungkan oleh ikatan peptida. Molekul protein mengandung
karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan sulfur serta Posfor.
Asam Amino
Untuk mengetahui lebih jauh tentang protein kita kaji terlebih dahulu
monomer penyusun protein yaitu asam amino. Asam amino adalah senyawa
organik yang memiliki gugus fungsional karboksilat (COOH) dan amina (NH2)
yang terikat pada satu atom karbon (Cα) yang sama, atom ini juga umumnya
merupakan C asimetris. Secara rinci struktur asam amino dibangun oleh sebuah
atom C yang mengikat empat gugus yaitu; gugus amina (NH2), gugus karboksilat
(-COOH), atom hidrogen (H), dan satu gugus sisa R. Gugus ini yang membedakan
satu asam amino dengan asam amino lainnya. Berikut adalah gambar dari asam
amino.
Ketika membahas struktur protein dan peptida, setiap asam amino diberikan
sebuah singkatan satu atau tiga huruf, contohnya:

2. POLIMERISASI
a. Polimerisasi adisi atau pertumbuhan rantai
Pada polimerisasi tipe ini, molekul-molekul monomer yang sama maupun
berbeda akan bergabung bersama untuk membentuk polimer. Monomer yang
digunakan pada tipe polimerisasi ini normalnya mengandung ikatan rangkap
karbon-karbon (senyawa tak jenuh, yaitu alkena dan turunannya) yang dapat
berpartisipasi dalam reaksi rantai. Reaksi tersebut terdiri atas tiga tahap, yaitu:
1) Tahap inisiasi
Pada tahap inisiasi, molekul inisiator akan terdekomposisi secara termal
atau mengalami reaksi kimia menghasilkan spesies aktif, yang dapat berupa
radikal bebas atau kation atau anion, kemudian menginisiasi polimerisasi dengan
melakukan penambahan ikatan rangkap karbon-karbon pada monomer. Reaksi
berlangsung sedemikian rupa sehingga terbentuk radikal bebas, kation, atau
anion yang baru. Monomer awal menjadi unit ulangan pertama pada rantai
polimer yang baru terbentuk tersebut.
2) Tahap propagasi
Pada tahap propagasi, spesies aktif yang baru terbentuk ditambahkan
pada monomer lain dengan cara yang sama seperti pada tahap inisiasi. Prosedur
ini diulang terus-menerus sehingga tahap akhir proses terjadi, yaitu terminasi.
3) Tahap terminasi
Pada tahap terminasi, rantai yang tumbuh diakhiri melalui reaksi dengan
rantai lain yang tumbuh, melalui reaksi dengan spesies lain pada campuran
polimer atau melalui dekomposisi sisi aktif. Pada kondisi tertentu, anionic dapat
dilaksanakan tanpa tahap terminasi untuk menghasilkan polimer hidup.

Tahapan Penjelasan
Tahap yaitu tahap pembentukan pusat-pusat aktif.
Inisiasi
Tahap yaitu tahap pembentukan rantai lewat adisi
propagasi monomer secara kontinyu.

Tahap yaitu tahap deaktivasi pusat aktif.


terminasi
Mekanisme reaksi polimerisasi adisi
a) Polimerisasi radikal bebas
1) Berbagai alkena atau diena dan turunannya dipolimerisasi dengan
keberadaan radikal bebas menghasilkan inisiator (katalis) seperti benzoil
peroksida, asetil peroksida, tert-butil peroksida, dan lain-lain.
2) Sebuah radikal bebas dapat didefinisikan sebagai senyawa intermediate
yang mengandung jumlah electron ganjil, namun tidak mempunyai
muatan listrik dan bukan ion bebas.
3) Sebagai contoh, polimerisasi etena menjadi polietena terdiri dari
pemanasan atau paparan campuran etena pada cahaya dengan sejumlah
kecil benzoil peroksida sebagai inisiator.
4) Tahap pertama reaksi rantai adalah proses inisiasi; proses tersebut dimulai
dengan penambahan radikal bebas fenil yang terbentuk dengan mengubah
peroksida menjadi etena berikatan rangkap sehingga menghasilkan radikal
bebas yang baru dan lebih besar.
5) Tahap kedua reaksi rantai adalah proses propagasi, radikal bereaksi
dengan molekul etena yang lain sehingga terbentuk radikal dengan ukuran
lebih besar.
6) Pengulangan tahap tersebut dengan radikal baru yang lebih besar membuat
reaksi terus berjalan.
7) Tahap terakhir reaksi rantai adalah proses terminasi; produk radikal
yang terbentuk bereaksi dengan radikal yang lain untuk membentuk
produk polimer.
b) Polimerisasi ionik, terdiri atas polimerisasi kationik dan anionik
1) Polimerisasi adisi yang terjadi karena intermediate ionik disebut sebagai
polimerisasi ionik.
2) Berdasarkan sifat ion yang digunakan pada proses inisiasi, polimerisasi ionik
digolongkan menjadi dua tipe yaitu polimerisasi kationik dan polimerisasi
anionik
Polimerisasi kationik dan polimerisasi anionik
Polimerisasi kationik tergantung pada penggunaan inisiator kationik
yang termasuk reagen yang mampu menghasilkan ion positif atau ion H+.
Contohnya: Pada reaksi antara aluminium klorida dengan air (AlCl3 + H2O)
atau boron triflorida dengan air (BF3 + H2O)
Polimerisasi anionik tergantung pada penggunaan inisiator anionik
yang meliputi reagen yang mampu menyediakan ion negatif. Contohnya:
Amida logam alkali seperti senyawa KNH2 yang dapat digunakan sebagai
katalis untuk mempercepat polimerisasi monomer CH2 = CHX.
b. Polimerisasi koordinasi
Polimerisasi koordinasi merupakan sub-kelas dari polimerisasi adisi, yang
pada umumnya melibatkan katalis logam transisi. Pada polimerisasi koordinasi,
spesies aktif merupakan kompleks koordinasi, yang menginisiasi polimerisasi
melalui penambahan pada ikatan rangkap karbon-karbon dari monomer.
c. Polimerisasi kondensasi.
Jenis polimerisasi ini umumnya melibatkan reaksi kondensasi
berulang (dua molekul bergabung bersama, mengakibatkan hilangnya molekul-
molekul kecil) di antara dua monomer bi-fungsional. Reaksi polikondensasi
menyebabkan hilangnya molekul sederhana seperti air, alcohol, dan lain-lain
mendorong terbentuknya polimer kondensasi dengan massa molekul tinggi.
Contoh polimerisasi kondensasi adalah pembentukan polyester seperti terilene
atau dakron melalui interaksi etilen glikol dan asam terfatalat.

Tabel perbedaan reaksi polimerisasi adasi dengan kondensasi

No Polimerisasi Adisi Polimerisasi Kondensasi

1 Tidak ada produk samping yang Umumnya terbentuk produk samping


terbentuk

2 Diperoleh polimer rantai sejenis Diperoleh polimer rantai heterogen

3 Tersedia bifunctionality karena Tersedia bifunctioanlity karena adanya


adanya ikatan rangkap pada gugus fungsional reaktif pada kedua
monomer ujung monomer

4 Pertumbuhan rantai terjadi pada satu Pertumbuhan rantai terjadi pada


pusat aktif paling sedikit dua pusat aktif

5 Menghasilkan polimer termoplastik Menghasilkan polimer termoseting

6 Produk polimer terbentuk seketika Produk polimer terbentuk secara

bertahap

7 Proses sesuai dengan mekanisme Proses sesuai dengan mekanisme


radikal bebas atau kationik atau radikal bebas atau kationik atau anionik
anionik reaksi kondensasi seperti esterifikasi dan
pembentukan amida

d. Kopolimerisasi
Merupakan reaksi polimerisasi dimana campuran lebih dari satu
spesies monomeric berpolimerisasi membentuk kopolimer. Kopolimer dapat
dibuat tidak hanya melalui polimerisasi pertumbuhan rantai tetapi juga
melalui polimerisasi bertahap, juga mengandung beberapa unit per monomer yang
digunakan dalam rantai polimerik yang sama.

3. ESTERIFIKASI
a. Pengantar
Pada umumnya ester diproduksi melalui reaksi antara asam
karboksilat dan alkohol dengan mengeliminasi air melalui reaksi esterifikasi.
Ester asam karboksilat adalah suatu senyawa yang mengandung gugus -CO2R
dengan R dapat berbentuk alkil maupun aril. Esterifikasi berkataliskan asam dan
merupakan reaksi yang reversibel.Laju esterifikasi suatu asam karboksilat
bergantung terutama pada halangan sterik dalam alkohol dan asam
karboksilatnya. Kuat asam dari asam karboksilat hanya memainkan peranan kecil
dalam laju pembentukan ester.
Urutan bertambahnya kereaktivan alkohol terhadap esterifikasi :
ROHtersier, ROHsekunder, ROHprimer, dan CH3OH.
b. Reaksi antara Asam Organik dan Alkohol
Pada esterifikasi asam organic dengan alcohol, ditunjukkan bahwa pada hamper
semua kasus dengan katalis asam, terjadi perpaduan gugus asil dan alkoksi.
Hidrolisis asam dari asam asetoksisuksinat menghasilkan asam malat dengan
retensi konfigurasi pada atom karbon asimetrik, sebagai berikut:

n-Amyl alkohol dihasilkan melalui hidrolisis dasar dari n-amyl asetat

dengan air yang diperkaya dengan 18O tidak mengandung oksigen 18.
c. Pengaruh Struktur
Laju dimana alkohol dan asam yang berbeda diesterifikasi dan reaksi
kesetimbangan tergantung pada struktur molekul dan tipe pengganti fungsional
alkohol dan asam. Dalam pembuatan ester asetat, alkohol primer diesterifikasi
secara cepat dan sempurna, methanol memperoleh yield yang tertinggi dan reaksi
yang tercepat. Etil, n- propil, dan n-butil alkohol bereaksi dengan kecepatan dan
konversi yang hampir sama.
Pada pembuatan etil ester menggunakan etil alkohol anhidrat dan katalis
HCl, laju esterifikasi asam lemak rantai lurus dari propionate melalui stearate
adalah konstant, percabangan rantai asam lemak menyebabkan perlambatan laju
esterifikasi.
d. Proses Esterifikasi
1) Etil asetat
Asam etanoat atau asam asetat bereaksi dengan etanol dengan keberadaan
asam sulfat pekat sebagai katalis, untuk menghasilan ester etil etanoat atau atil
asetat. Reaksi berlangsung lambat dan reversible. Untuk mengurangi
kemungkinan terjadinya reaksi balik, setelah terbentuk, ester akan didistilasi.

Etil etanoat

2) Metil Metanoat
Reaksi antara asam metanoat (HCOOH) dan metanol (CH3OH) menghasilkan
metil metanoat.
HCOOH + CH3OH → HCOOCH3 + H2O
Asam metanoat + Metanol → Metil Metanoat + Air
Metil metanoat
Metode distilasi dapat diterapkan untuk menghilangkan produk air dan ester
dari reaksi esterifikasi. Pada umumnya, esterifikasi dibagi menjadi tiga kelas,
tergantung pada volatilitas ester, yaitu:
1) Ester dengan volatilitas tinggi, seperti metil format, metil asetat, dan etil
format, mempunyai titik didih yang lebih rendah dibanding alcohol
sehingga mudah dihilangkan melalui proses distilasi.
2) Ester dengan volatilitas menengah, air yang terbentuk dapat dihilangkan
melalui proses distilasi.
3) Ester dengan volatilitas rendah dapat diperoleh melalui berbagai tipe
esterifikasi.
4. JANGKA SORONG DAN MIKROMETER
Jangka sorong dan mikrometer sekrup adalah jenis alat ukur langsung
yang digunakan untuk mengetahui berbagai ukuran atau dimensi benda kerja dimana
datanya dapat langsung dibaca. Instrumen ini memiliki skala utama (dalam milimeter)
dan skala nonius geser atau berputar.
a. Skala utama
Pada jangka sorong skala utama terletak pada rahang tetap yang berupa skala dalam
cm dan mm.
Pada mikrometer sekrup: skala utama mempunyai skala mm dan 0,5 mm.
b. Skala nonius
Pada jangka sorong: skala nonius terletak pada rahang geser yang terdapat 10 skala
yang panjangnya 9 mm. skala nonius mempunyai 50 skala dengan laju putar 0,5
mm/putaran.
Jangka Sorong
Bagian-Bagian Utama Pada Jangka Sorong
Gambar 1. Bagian- bagian utama jangka sorong
Bagian-bagian utama jangka sorong
1) Rahang dalam (Jaws), terdiri dari rahang geser dan tetap yang berfungsi untuk
mengukur dimensi luar atau sisi bagian luar sebuah benda.
2) Rahang luar (Jaws), terdiri dari rahang geser dan tetap yang berfungsi untuk
mengukur diameter dalam atau sisi dalam sebuah benda.
3) Pengunci (Screw clamp), berfungsi untuk menahan bagian-bagian yang
bergerak saat berlangsung proses pengukuran.
4) Skala utama (Main scale), menyatakan ukuran utama.
5) Skala nonius (Vernier scale), sebagai skala pengukur fraksi.
6) Pengukur kedalaman (Stem for measuring depth), untuk mengukur kedalaman
sebuah benda.
Contoh Pengukuran Dengan Jangka Sorong
Untuk mengukur dimensi luar suatu benda, benda tersebut ditempatkan di
antara rahang, yang kemudian rahang tersebut digerakkan bersama-sama sampai
mereka menyentuh objek dengan tepat. Kemudian sekrup penjepit dapat
dikencangkan untuk memastikan bahwa pembacaan tidak berubah selama
pembacaan skala sedang dilakukan.
Angka utama dibaca di sebelah kiri nol dari skala nonius dan angka/digit yang
tersisa diambil sebagai bagian dari skala nonius yang berada tepat segaris
(berimpit) dengan bagian skala utama. Beberapa contoh lain pengukuran
menggunakan jangka sorong diberikan di bawah ini. Pada masing-masing gambar
berikut diberikan juga gambar daerah penting dari skala nonius yang diperbesar
(inset) di sudut kanan atas.
Gambar 2. Pembacaan Hasil Pengukuran Menggunakan Jangka Sorong
Pada Gambar 2 di atas, angka utama yang diambil dari pembacaan skala utama
yang terdapat di sebelah kiri angka nol pada skala nonius adalah 37 mm. Dua
digit angka sisanya diambil dari pembacaan skala nonius yang posisinya tepat
segaris dengan skala utama, yaitu 46 atau 0.46 mm. Sehingga pembacaan hasil
pengukuran adalah 37.46 mm.
Mikrometer
Mikrometer sekrup digunakan untuk mengukur dimensi benda yang lebih
kecil yang sulit dilakukan dengan jangka sorong. Mikrometer juga memiliki skala
tambahan (skala nonius dengan pengukuran hingga seratus milimeter) yang
ditandai pada bidal- putar. Pada prinsipnya, alat ini adalah sekrup dengan suatu
jarak ukur (pitch) yang tetap secara akurat (banyaknya bidal bergerak maju atau
mundur untuk satu putaran penuh).
Bagian-Bagian Mikrometer

Gambar 3. Bagian-Bagian Mikrometer


1) Anvil
Anvil memiliki fungsi sebagai penahan saat sebuah benda akan diukur dan
ditempatkan diantara anvil dengan spindle.
2) Spindle
Spindle atau poros gerak merupakan sebuah silinder yang bisa digerakan
menuju anvil.
3) Lock
Pengunci mempunyai fungsi untuk menahan spindle atau poros gerak agar
tidak bergerak saat proses pengukuran benda.
4) Sleeve
Tempat terletaknya skala utama.
5) Thimble
Thimble adalah tempat skala putar berada, yaitu ujung kanan digunakan
untuk memutar maju spindle ketika masih belum berdekatan dengan benda
yang diukur atau memutar mundur melepaskan benda yang di ukur.
6) Ratchet
Dipakai untuk memutar Spindle atau poros gerak saat ujung dari Spindle
telah dekat dengan benda yang akan di ukur dan kemudian untuk
mengencangkan Spindle atau poros gerak sampai terdengar suara bunyi.
Untuk bisa dipastikan jika ujung Spindle telah menempel sempurna
dengan benda yang akan diukur maka Ratchet diputar sebanyak 2 sampai
3 putaran.
7) Frame
Frame ini mempunyai bentuk menyerupai huruf C, frame dibuat dengan
desain agak tebal serta kuat dengan tujuan untuk meminimalkan terjadinya
peregangan yang bisa mengganggu proses pengukuran. Frame juga di
lapisi dengan lapisan plastik guna meminimalkan terjadinya transfer panas
dari tangan manusia terhadap baja saat proses pengukuran.
Contoh Pengukuran Dengan Mikrometer
Untuk mengukur suatu objek, objek tersebut ditempatkan di antara rahang dan
bidal diputar menggunakan ratchet sampai benar-benar menyentuh objek dengan
baik. Perhatikan bahwa tombol ratchet harus digunakan untuk menyentuh objek
dengan tepat di antara rahang, jika tidak, instrumen ini dapat rusak atau
memberikan pembacaan ukuran yang tidak tepat.
Angka pertama diambil dari graduasi terakhir yang ditunjukkan secara langsung
pada lengan (sleeve) di sebelah kiri bidal yang bergulir. Perhatikan bahwa
penambahan skala (0,5 mm) harus disertakan jika tanda di bawah skala utama
terlihat di antara bidal dan pembagian skala utama pada sleeve. Sisa dua angka
lainnya (seratus milimeter) diambil langsung dari skala utama di seberang/di
hadapan bidal.

Gambar 4. Pembacaan Hasil Pengukuran Menggunakan Mikrometer


Pada Gambar 4, gradasi terakhir pada skala utama terlihat di sebelah kiri bidal
adalah 7 mm dan posisi garis pada bidal dengan skala utama adalah 38/100
milimeter (0,38 mm). Oleh karena itu, hasil pembacaan skala adalah 7.38 mm.
5. TEKNIK DASAR MIKROBIOLOGI
a. Mikrobiologi
Mikrobiologi merupakan kajian tentang mikroorganisme, meliputi aspek:
morfologi, fisiologi, reproduksi, ekologi dan genetika. Mikroorganisme adalah
makhluk hidup yang berukuran kecil (mikroskopis), yang memiliki bentuk
kehidupan serta karakteristik yang khas yang bisa dibedakan dari organisme lain,
terutama mampu hidup diberbagai habitat (cosmopolitan). Ukuran
mikroorganisme yaitu: Satuan μm ; 1μm = 1/1000 mm =0.001 mm.
Klasifikasi organisme:
1) Organisme prokariotik: organisme yang tidak memiliki membran
nukleus, dan kelengkapan organel sel sederhana
2) Organisme Eukariotik: organisme yang sudah memiliki membran nukleus
dan organel sel lengkap
b. Pengelompokan Mikroba
1) Protozoa merupakan kelompok lain protista eukariotik. Kadang-kadang
antara algae dan protozoa kurang jelas perbedaannya.
KebanyakanProtozoa hanya dapat dilihat di bawah mikroskop. Habitat
hidupnya adalah tempat yang basah atau berair. Jika kondisi lingkungan
tempat hidupnya tidak menguntungkan maka protozoa akan membentuk
membran tebal dan kuat yang disebut kista.
2) Fungi adalah nama regnum dari sekelompok besar makhluk hidup
eukariotik heterotrof yang mencerna makanannya di luar tubuh lalu
menyerap molekul nutrisi ke dalam sel-selnya. Kalangan ilmuwan kerap
menggunakan istilah cendawan sebagai sinonim bagi fungi.
3) Alga adalah protista yang bersifat fotoautotrof yang dapat membuat
makanannya sendiri dengan cara fotositentis. Alga memiliki kloroplas
dengan mengandung klorofil atau plastida yang berisi pigmen fotosintetik
lainnya. Alga dapat dengan mudah ditemukan di air tawar maupun air laut.
Ada yang hidup dengan menempel di suatu tempat atau melayang-layang
di air.
4) Bakteri adalah sebuah makhluk hidup uniseluler yang tidak memiliki inti
sel (prokariota). Bakteri ini membelah diri untuk berkembang biak,
sehinga butuh mikroskop untuk mengamatinya. Bakteri merupakan salah
satu penyebab terjadinya infeksi pada tubuh manusia dan hewan.
Morfologi Bakteri
a. Ukuran bakteri;
Pada umumnya bakteri berukuran antara 0,5 -1,0 x 2,0 -5,0 μm
(mikron meter)
b. Bentuk dasar bakteri
Bakteri mempunyai 4 bentuk dasar, yaitu kokus, basil, spiral dan
vibiro (koma)
5) Virus merupakan organisme nonselular yang karena ukurannya sangat
kecil, hanya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop elektron.
Ukurannya lebih kecil daripada bakteri.
Ciri-ciri dan karakteristik virus:
a) Berukuran ultra- mikroskopis: 28 -200 nm
b) Organisme nonseluler
c) Parasit obligat
d) Tubuh disusun oleh asam nukleat (DNA atau RNA) dan protein
e) Dapat memperbanyak diri dalam jaringan/ organisme hidup
f) Dapat melewati saringan bakteri
g) Dapat dikristalkan
h) Terdiri dari asam nukleat (DNA atau RNA)
i) Protein----kapsid, unit kapsid----capsomere
j) Ada yang memiliki “envelope”—lipid bilayer
k) Partikel virus yang utuh disebut virion
c. Fermentasi
Fermentasi adalah proses perombakan senyawa organik dalam
kondisi anaerob menghasilkan produk berupa asam-asam organik, alkohol dan
gas
Fermentasi berdasarkan produk:
1) Alkoholik: anggur (wine), beer, tape, sake, whiskey, cider dan lain lain.
Glukosa → C2H5OH + CO2 + E
2) Non-alkoholik: Tempe, yoghurt, kimchi, saurkrauet, kefir,keju,kecap dsb.
Glukosa → Asam laktat
Produk fermentasi susu
Yoghurt: -----bahan baku susu-------asam laktat oleh Bakteri asam laktat (BAL),
yaitu: Streptococcus thermophilus dan Lactobacillus bulgaricus
Kefir: mikroorganisme: Streptococcus lactis, L. bulgaricus dan Candida sp.
Tape
Bahan baku: beras ketan, singkong
Mikroorganisme: Saccharomyces cerevisiae,Endomycopsis fibuligera, R. oryzae,
Mucor, Chlamydomucor
Termasuk fermentasi alkoholik :
Glukosa C2H5OH + CO2 + E
d. Media
Pembiakan mikrobia di laboratorium memerlukan media yang berisi zat
hara serta lingkungan pertumbuhan yang sesuai bagi mikroba. Media adalah suatu
bahan yang digunakan untuk menumbuhkan mikroba yang terdiri atas campuran
nutrisi atau zat-zat makanan.
Syarat media yang baik untuk pertumbuhan mikroba adalah lingkungan
kehidupannya harus sesuai dengan lingkungan pertumbuhan mikroba tersebut,
yaitu: susunan makanannya (media harus mengandung air untuk menjaga
kelembaban dan untuk pertukaran zat/metabolisme, juga mengandung sumber
karbon, mineral, vitamin dan gas), tekanan osmose yaitu harus isotonik, derajat
keasaman/pH umumnya netral tapi ada juga yang alkali, temperatur harus sesuai
dan steril. Media harus mengandung semua kebutuhan untuk pertumbuhan
mikroba, yaitu: sumber energi (contoh: gula), sumber nitrogen, juga ion
inorganik essensial dan kebutuhan yang khusus, seperti vitamin.
Macam-macam cara mengisolasi dan menanam mikrobia adalah:
1) Teknik spread plate (cara Tebar/Sebar) merupakan teknik isolasi mikroba
dengan cara menginokulasi kultur mikroba secara pulasan/sebaran di
permukaan media agar yang telah memadat. Metode ini dilakukan dengan
mengencerkan biakan kultur mikroba.
2) Pour Plate Method (Cara Tabur) Cara ini dasarnya ialah menginokulasi
medium agar yang sedang mencair pada temperatur 45-50°C dengan
suspensi bahan 31 yang mengandung mikroba, dan menuangkannya ke
dalam cawan petri steril.
3) Streak Plate Method (Cara Gores) Cara gores umumnya digunakan untuk
mengisolasi koloni mikroba pada cawan agar sehingga didapatkan koloni
terpisah dan merupakan biakan murni. Cara ini dasarnya ialah
menggoreskan suspensi bahan yang mengandung mikroba pada
permukaan medium agar yang sesuai pada cawan petri.
e. Inokulasi dan Isolasi Bakteri
Teknik ini bertujuan untuk mengisolasi memisahkan pertumbuhan bakteri
satu dengan yang lainnya (spesimen); memperbanyak bakteri (yang ditanam
culture bakteri atau koloni bakteri; dan menghitung jumlah kuman (yang ditanam,
suspensi sampel)
Teknik tersebut memerlukan adanya kondisi optimum untuk pertumbuhan
organisme inangnya, yang meliputi:
a) Nutrisi sebagai sumber energi dan pertumbuhan selnya
b) Suhu/Temperatur
c) Keasaman atau Kebasaan (pH)
d) Ketersediaan Oksigen
f. Pemeriksaan E. Coli pada contoh Air
Menurut UU No. 18 tahun 2012 tentang Pangan, keamanan pangan adalah
kondisi dan upaya untuk mencegah pangan dari kemungkinan cemaran fisik,
biologis, kimia, dan benda lain yang dapat mengganggu, merugikan, dan
membahayakan kesehatan manusia serta tidak bertentangan dengan agama,
keyakinan, dan budaya masyarakat sehingga aman untuk dikonsumsi. Berbagai
jenis bakteri dapat menyebabkan kejadian foodborne illnesses, salah satu bakteri
tersebut adalah bakteri Escherichia coli (E.Coli). Bakteri ini berasal dari kotoran
manusia dan hewan. Untuk menganalisis kualitas mikrobiologis makanan (jumlah
koloni bakteri, keberadaan E.coli, dan gen virulensi E.coli) diperlukan
pemeriksaan laboratorium dengan rincian seperti di bawah ini:
a) Metode Total Plate Count Agar (TPC) merupakan salah satu
metode untuk menentukan jumlah koloni bakteri.
b) Uji E.coli pada media EMBA Sampel yang telah diencerkan secara seri
bertingkat dengan larutan Bacteriological Peptone (OXOID), disebar
dengan menggunakan batang kaca bengkok pada cawan petri yang sesuai.
c) Teknik Biologi Molekuler Polymerase Chain Reactions (PCR) Untuk
enganalisis keberadaan E.coli yang patogen dilanjutkan dengan
menggunakan teknik yang berbasiskan DNA dengan teknik PCR spesifik
yang menggunakan primer dan oligonukleotida spesifik. Polymerase
Chain Reactions (PCR) adalah suatu metode memperbanyak jumlah DNA
atau target gen yang diinginkan secara in vitro, melalui serangkaian reaksi
enzymatic.
B. MATERI YANG SULIT DIPAHAMI
Menurut saya materi yang sulit dipahami pada modul ini adalah penamaan senyawa pada
protein dan esterifikasi. Karena selain mengikuti aturan yang telah ditetapkan penamaan
protein juga harus menghaflkan nama dan singkatan dari protein tersebut. Sedangkan
pada esterifikasi sulit karena paham tentang sintesis senyawa organic yang berdasarkan
reaksi esterifikasi atau trans esterifikasi.
C. MATERI ESENSIAL YANG TIDAK ADA DALAM SUMBER BELAJAR
Menurut saya materi esensial yang tidak ada dalam sumber belajar lipid/lemak Materi
lemak perlu karena ketika kita belajar metabolisme tidak akan terlepas dari materi
karbohidrat, protein dan lemak. Dalam modul ini sudah membahas tentang karbohidrat
dan protein tetapi belum membahas tentang lemak.
D. MATERI TIDAK ESENSIAL YANG ADA DALAM SUMBER BELAJAR
Menurut saya materi yang kurang esensial adalah metode pemeriksaan laboratorium
untuk menganalisis kontaminasi bakteri terhadap makanan karena di kimia industry kita
lebih banyak dituntut untuk membuat produk dari pada menganalisis hasil produk.
Sedangkan analisis lebih detail dipelajari pada kimia analisis. Pada paket keahlian kimia
analisis lebih detail dibahas tentang analisis bahan pangan.
E. JAWABAN LATIHAN SOAL URAIAN
JAWABAN LATIHAN SOAL URAIAN SENYAWA HIDOKARBON
1. Complete the following reaction and name the carboxylic acid salt formed:
CH3 - CH2 - COOH + NaOH  CH3CH2COONa + H2O
Asam propanoat Natrium hidroksida Natrium Propanoat Air
2. Give the IUPAC names for each of the following aldehydes.
(a) CH3CH2CHO : Propanal
(b)
CH3CH2CHCH2CHO
: 3-metilpentanal
CH3
(c) CH3CH2CH2CH2CHO : Pentanal
(d)
CH3CHCH2CHO
: 3-klorobutanal
Cl

3. Write the structure of each of the following compounds.


a) acetaldehyde
CH3CHO
b) acetone

c) diethyl ketone

d) 3-methylbutanal

4. Name each of the following:

: siklopentil anilin
: 3,4 bromo anilin

: etil heksilamia

5. Name each of the following amides:

: metil siklopentamida

: metil,etil benzalmida

JAWABAN LATIHAN SOAL URAIAN POLIMERISASI


1. Macam-macam reaksi polimerisasi
a) Tahap inisiasi
Pada tahap inisiasi, molekul inisiator akan terdekomposisi secara termal atau
mengalami reaksi kimia menghasilkan spesies aktif, yang dapat berupa radikal
bebas atau kation atau anion, kemudian menginisiasi polimerisasi dengan
melakukan penambahan ikatan rangkap karbon-karbon pada monomer. Reaksi
berlangsung sedemikian rupa sehingga terbentuk radikal bebas, kation, atau
anion yang baru. Monomer awal menjadi unit ulangan pertama pada rantai
polimer yang baru terbentuk tersebut.
b) Tahap propagasi
Pada tahap propagasi, spesies aktif yang baru terbentuk ditambahkan pada
monomer lain dengan cara yang sama seperti pada tahap inisiasi. Prosedur ini
diulang terus-menerus sehingga tahap akhir proses terjadi, yaitu terminasi.
c) Tahap terminasi
Pada tahap terminasi, rantai yang tumbuh diakhiri melalui reaksi dengan rantai
lain yang tumbuh, melalui reaksi dengan spesies lain pada campuran polimer atau
melalui dekomposisi sisi aktif. Pada kondisi tertentu, anionic dapat dilaksanakan
tanpa tahap terminasi untuk menghasilkan polimer hidup.
Tahapan Penjelasan

Tahap Inisiasi yaitu tahap pembentukan pusat-pusat aktif.

Tahap propagasi yaitu tahap pembentukan rantai lewat adisi


monomer secara kontinyu.
Tahap terminasi yaitu tahap deaktivasi pusat aktif.
2. Perbedaan reaksi polimerisasi adisi dengan polimerisasi kondensasi
Tabel perbedaan reaksi polimerisasi adasi dengan kondensasi
No Polimerisasi Adisi Polimerisasi Kondensasi
1 Tidak ada produk samping yang Umumnya terbentuk produk samping
terbentuk
2 Diperoleh polimer rantai sejenis Diperoleh polimer rantai heterogen
3 Tersedia bifunctionality karena Tersedia bifunctioanlity karena adanya
adanya ikatan rangkap pada gugus fungsional reaktif pada kedua
monomer ujung monomer
4 Pertumbuhan rantai terjadi pada satu Pertumbuhan rantai terjadi pada
pusat aktif paling sedikit dua pusat aktif
5 Menghasilkan polimer termoplastik Menghasilkan polimer termoseting
6 Produk polimer terbentuk seketika Produk polimer terbentuk secara
bertahap
7 Proses sesuai dengan mekanisme Proses sesuai dengan mekanisme
radikal bebas atau kationik atau radikal bebas atau kationik atau anionik
anionik reaksi kondensasi seperti esterifikasi dan
pembentukan amida

3. Mekanisme reaksi polimerisasi adisi


c) Polimerisasi radikal bebas
8) Berbagai alkena atau diena dan turunannya dipolimerisasi dengan keberadaan
radikal bebas menghasilkan inisiator (katalis) seperti benzoil peroksida, asetil
peroksida, tert-butil peroksida, dan lain-lain.
9) Sebuah radikal bebas dapat didefinisikan sebagai senyawa intermediate yang
mengandung jumlah electron ganjil, namun tidak mempunyai muatan listrik
dan bukan ion bebas.
10) Sebagai contoh, polimerisasi etena menjadi polietena terdiri dari pemanasan
atau paparan campuran etena pada cahaya dengan sejumlah kecil benzoil
peroksida sebagai inisiator.
11) Tahap pertama reaksi rantai adalah proses inisiasi; proses tersebut dimulai
dengan penambahan radikal bebas fenil yang terbentuk dengan mengubah
peroksida menjadi etena berikatan rangkap sehingga menghasilkan radikal
bebas yang baru dan lebih besar.
12) Tahap kedua reaksi rantai adalah proses propagasi, radikal bereaksi
dengan molekul etena yang lain sehingga terbentuk radikal dengan ukuran
lebih besar.
13) Pengulangan tahap tersebut dengan radikal baru yang lebih besar membuat
reaksi terus berjalan.
14) Tahap terakhir reaksi rantai adalah proses terminasi; produk radikal yang
terbentuk bereaksi dengan radikal yang lain untuk membentuk produk
polimer.
d) Polimerisasi ionik, terdiri atas polimerisasi kationik dan anionik
3) Polimerisasi adisi yang terjadi karena intermediate ionik disebut sebagai
polimerisasi ionik.
4) Berdasarkan sifat ion yang digunakan pada proses inisiasi, polimerisasi ionik
digolongkan menjadi dua tipe yaitu polimerisasi kationik dan polimerisasi
anionik
4. Polimerisasi kationik dan polimerisasi anionik beserta contohnya:
a) Polimerisasi kationik tergantung pada penggunaan inisiator kationik yang
termasuk reagen yang mampu menghasilkan ion positif atau ion H+.
Contohnya:
Pada reaksi antara aluminium klorida dengan air (AlCl3 + H2O) atau boron
triflorida dengan air (BF3 + H2O)
b) Polimerisasi anionik tergantung pada penggunaan inisiator anionik yang meliputi
reagen yang mampu menyediakan ion negatif.
Contohnya:
Amida logam alkali seperti senyawa KNH2 yang dapat digunakan sebagai katalis
untuk mempercepat polimerisasi monomer CH2 = CHX.
5. Karakteristik polimerisasi kondensasi:
a) Rantai polimer terbentuk perlahan, kadang-kadang memerlukan beberapa jam
hingga beberapa hari.
b) Semua monomer segera terkonversi menjadi oligomer sehingga konsentrasi
rantai tumbuh tinggi.
c) Karena hampir semua reaksi kimia memerlukan energy aktivasi yang relatif
tinggi, campuran polimerisasi dipanaskan hingga suhu tinggi.
d) Umumnya, polimerisasi bertahap menghasilkan polimer dengan massa
molekul menengah, yaitu <100.000.
e) Percabangan atau ikatan silang tidak akan terjadi tanpa penggunaan monomer
dengan tiga atau lebih gugus fungsional.
JAWABAN LATIHAN SOAL URAIAN ESTERIFIKASI
1. Lengkapi reaksi esterifikasi berikut:

2. Tuliskan nama masing-masing ester berikut.

: metil dekanoat

: isopropil benzoat

: etil butanoat

: propil propanoat

3. Lengkapilah reaksi berikut:


4. Tentukan hasil reaksi esterifikasi antara asam etanoat dengan tersier butyl alcohol
dengan keberadaan HCI kering.

C4H10O + CH3COOH CH3COCH2COOC2 + H2O


5. Tuliskan reaksi pembentukan etil asetat

JAWABAN LATIHAN SOAL URAIAN JANGKA SORONG


1. Pengertian jangka sorong dan mikrometer sekrup
Jangka sorong dan mikrometer sekrup adalah jenis alat ukur langsung yang
digunakan untuk mengetahui berbagai ukuran atau dimensi benda kerja dimana
datanya dapat langsung dibaca.
2. Jelaskan dua jenis skala yang terdapat pada jangka sorong atau mikrometer?
a) Skala utama
Pada jangka sorong skala utama terletak pada rahang tetap yang berupa skala
dalam cm dan mm.
Pada mikrometer sekrup: skala utama mempunyai skala mm dan 0,5 mm.
b) Skala nonius
Pada jangka sorong: skala nonius terletak pada rahang geser yang terdapat 10
skala yang panjangnya 9 mm. skala nonius mempunyai 50 skala dengan laju putar
0,5 mm/putaran.
3. Bagian-bagian utama jangka sorong
a) Rahang dalam, terdiri dari rahang geser dan tetap yang berfungsi untuk
mengukur dimensi luar atau sisi bagian luar sebuah benda.
b) Rahang luar, terdiri dari rahang geser dan tetap yang berfungsi untuk
mengukur diameter dalam atau sisi dalam sebuah benda.
c) Pengunci, berfungsi untuk menahan bagian-bagian yang bergerak saat
berlangsung proses pengukuran.
d) Skala utama, menyatakan ukuran utama.
e) Skala nonius, sebagai skala pengukur faraksi.
f) Pengukur kedalaman, untuk mengukur kedalaman sebuah benda.
Bagian-bagian utama micrometer
a. Anvil, memiliki fungsi sebagai penahan saat sebuah benda akan diukur dan
ditempatkan diantara anvil dengan spindle.
b. Spindle atau poros gerak merupakan sebuah silinder yang bisa digerakan
menuju anvil.
c. Lock atau Pengunci mempunyai fungsi untuk menahan spindle atau poros
gerak agar tidak bergerak saat proses pengukuran benda.
d. Sleeve, Tempat terletaknya skala utama.
e. Thimble adalah tempat skala putar berada, yaitu ujung kanan digunakan untuk
memutar maju spindle ketika masih belum berdekatan dengan benda yang
diukur atau memutar mundur melepaskan benda yang di ukur.
f. Ratchet, Dipakai untuk memutar Spindle atau poros gerak saat ujung dari
Spindle telah dekat dengan benda yang akan di ukur dan kemudian untuk
mengencangkan Spindle atau poros gerak sampai terdengar suara bunyi.
Untuk bisa dipastikan jika ujung Spindle telah menempel sempurna dengan
benda yang akan diukur maka Ratchet diputar sebanyak 2 sampai 3 putaran.
g. Frame ini mempunyai bentuk menyerupai huruf C, frame dibuat dengan
desain agak tebal serta kuat dengan tujuan untuk meminimalkan terjadinya
peregangan yang bisa mengganggu proses pengukuran. Frame juga di lapisi
dengan lapisan plastik guna meminimalkan terjadinya transfer panas dari
tangan manusia terhadap baja saat proses pengukuran.
4. Bagian obyek/benda yang dapat diukur menggunakan jangka sorong
a) Diameter luar sebuah benda (misalnya kelereng).
b) Diameter dalam sebuah benda (misalnya diameter dalam sebuah cincin).
c) Kedalaman sebuah benda/tabung
5. Pengambilan bacaan nol pada alat ukur sangat penting dilakukan sebelum melakukan
mengukur karena:
Ketika kita menutup alat ukur tidak tepat membaca angka nol maka jika kemudian
kita membuka rahang dan menempatkan objek yang akan diukur tanpa di-nol- kan
terlebih dahulu, sehingga kita akan mendapatkan hasil pengukuran aktual yang
berbeda.
JAWABAN LATIHAN SOAL URAIAN TEKNIK DASAR MIKROBIOLOGI
1. Pengertian mikrobiologi
Mikrobiologi merupakan kajian tentang mikroorganisme, meliputi aspek: Morfologi,
fisiologi, reproduksi, ekologi dan genetika
2. Klasifikasi organisme berdasar susunan selnya:
a) Organisme prokariotik: organisme yang tidak memiliki membran nukleus,
dan kelengkapan organel sel sederhana
b) Organisme Eukariotik: organisme yang sudah memiliki membran nukleus dan
organel sel lengkap
3. Pengelompokkan mikroba
a. Protozoa
Protozoa merupakan kelompok lain protista eukariotik. Kadang-kadang antara
algae dan protozoa kurang jelas perbedaannya. KebanyakanProtozoa hanya dapat
dilihat di bawah mikroskop. Habitat hidupnya adalah tempat yang basah atau
berair. Jika kondisi lingkungan tempat hidupnya tidak menguntungkan maka
protozoa akan membentuk membran tebal dan kuat yang disebut kista.
b. Fungi
Fungi adalah nama regnum dari sekelompok besar makhluk hidup eukariotik
heterotrof yang mencerna makanannya di luar tubuh lalu menyerap molekul
nutrisi ke dalam sel-selnya. Kalangan ilmuwan kerap menggunakan istilah
cendawan sebagai sinonim bagi fungi.
c. Algae
Alga adalah protista yang bersifat fotoautotrof yang dapat membuat makanannya
sendiri dengan cara fotositentis. Alga memiliki kloroplas dengan mengandung
klorofil atau plastida yang berisi pigmen fotosintetik lainnya. Alga dapat dengan
mudah ditemukan di air tawar maupun air laut. Ada yang hidup dengan menempel
di suatu tempat atau melayang-layang di air.
d. Bakteri
Bakteri adalah sebuah makhluk hidup uniseluler yang tidak memiliki inti sel
(prokariota). Bakteri ini membelah diri untuk berkembang biak, sehinga butuh
mikroskop untuk mengamatinya. Bakteri merupakan salah satu penyebab
terjadinya infeksi pada tubuh manusia dan hewan.
e. Virus
Virus merupakan organisme nonselular yang karena ukurannya sangat kecil,
hanya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop elektron. Ukurannya lebih
kecil daripada bakteri.
4. Peranan mikroorganisme
Peranan Protozoa
Peran menguntungkan :
a) Mengendalikan populasi Bakteri, sebagian Protozoa memangsa Bakteri
sebagai makanannya, sehingga dapat mengontrol jumlah populasi Bakteri di
alam.
b) Sumber makanan ikan, Di perairan sebagian Protozoa berperan sebagai
plankton (zooplankton) dan benthos yang menjadi makanan hewan air,
terutama udang, kepiting, ikan, dan lain lain.
c) Indikator minyak bumi, Fosil Foraminifera menjadi petunjuk sumber minyak,
gas, dan mineral.
Peran Merugikan :
Menimbulkan berbagai jenis penyakit, penyakit yang ditimbulkan misalnya disentri
yang disebabkan oleh Entamoeba histolytica
Peranan Alga
Peranan menguntungkan:
a) Alga hijau merupakan sumber dari fitoplanton yang difungsikan sebagai
pakan ikan dan hewan air lainnya
b) Alga cokelat (Macrocrytis pyrifera) mengandung yodium dengan
mengandung Na, P, N dan Ca yang dimanfaatkan sebagai suplemen untuk
hewan ternak. Mengandung asam alginat, sebagai pengental produk makanan,
industri, dan alat-alat kecantikan (Laminaria, Macrocytis, Acophylum, dan
Fucus).
c) Alga merah dimanfaatkan untuk makanan suplemen kesehatan (Porphyra),
sumber makanan (Rhodymenia Palmata), pembuatan agar (Gellidium), dan
penghasil karagenan (pengental es krim).
Peranan Bakteri:
Peranan menguntungkan:
a) Pembusukan (penguraian sisa-sisa mahluk hidup contohnya Escherichia
coli).
b) Pembuatan makanan dan minuman hasil fermentasi contohnya Acetobacter
pada pembuatan asam cuka, Lactobacillus bulgaricus pada pembuatan yoghurt,
Acetobacter xylinum pada pembuatan nata de coco dan Lactobacillus casei pada
pembuatan keju yoghurt.
c) Berperan dalam siklus nitrogen sebagai bakteri pengikat nitrogen yaitu Rhizobium
leguminosarum yang hidup bersimbiosis dengan akar tanaman kacang-kacangan
dan Azotobacter chlorococcum.
d) Penyubur tanah contohnya Nitrosococcus dan Nitrosomonas yang berperan dalam
proses nitrifikasi menghasilkan ion nitrat yang dibutuhkan tanaman.
Peranan merugikan
a) Pembusukan makanan contohnya Clostridium botulinum
b) Penyebab penyakit pada manusia contohnya Mycobacterium
tuberculosis (penyebab penyakit TBC), Vibrio cholerae (penyebab kolera atau
muntaber), Clostridium tetani (penyebab penyakit tetanus) dan
Mycobacterium leprae (penyebab penyakit lepra )
c) Penyebab penyakit pada hewan contohnya Bacilluc antrachis (penyebab
penyakit antraks pada sapi).
d) Penyebab penyakit pada tanaman budidaya contohnya
Pseudomonas solanacearum (penyebab penyakit pada tanaman tomat,
lombok, terung dan tembakau) serta Agrobacterium tumafaciens (penyebab
tumor pada tumbuhan).
Peranan Fungi
Peranan menguntungkan:
a) Olvariella Volvacae ( jamur merang ) berguna sebgai bahan pangan protein.
b) Rhizopus dan Mucor berguna sebagai bahan maknan industri yaitu dalam
pembuatan tempe dan oncom.
c) Khamir Saccharomyces berguna sebagai frementor dalam industri seperti
keju, roti dan bir.
d) Penicillium Notattum berguna sebgai penghasil antibiotic.
e) Higropprus dan Lycoperdon Perlatum berguna sebagai dekomposer.
Peranan merugikan:
a) Phytium sebagai hama bibit tanaman yang menyebabkan penyakit rebah semai
b) Phythophthora estan menyebablan penyakit pada daun tanman kentang
c) Saprolegnia sebagai parasit pa tubuh organisme cair
d) Albugo merupakan parasit pada tanaman pertanian
Peranan Virus
Peranan menguntungkan:
a) Virus yang digunakan untuk membuat hormon insulin, Virus ini digunakan untuk
menyembuhkan penyakit gula (diabetes melitus). Hal ini merupakan rekayasa
yang berguna di bidang kedokteran.
b) Virus yang bermanfaat untuk mengendalikan serangga yang dapat merusak tubuh
tanaman, virus juga bisa dimanfaatkan untuk mengendalikan serangga. Sehingga
bisa digunakan untuk membasmi hama dalam bidang pertanian.
c) Virus untuk terapi gen, terapi gen adalah upaya penyembuhan suatu penyakit
keturunan yang disebabkan oleh pewarisan gen.
Peranan merugikan:
Virus yang Menyerang Manusia, seperti halnya pada hewan, penyakit pada manusia
pun banyak yang disebabkan oleh virus. Penularan oleh virus ini dapat melalui
berbagai cara, antara lain melalui udara, cairan tubuh, dan air. Misalnya: Influenza
Virus influenza hanya menyerang membran trakea. Virus ini bernama
Orthomyxovirus. Virus ini menyebar melalui udara dan masuk ke dalam tubuh
manusia melalui saluran pernapasan.
5. Syarat media yang baik untuk pertumbuhan mikroba
a) Lingkungan
Lingkungan kehidupannya harus sesuai dengan lingkungan
pertumbuhan mikroba tersebut, yaitu: susunan makanannya (media harus
mengandung air untuk menjaga kelembaban dan untuk pertukaran
zat/metabolisme, juga mengandung sumber karbon, mineral, vitamin dan gas),
tekanan osmose yaitu harus isotonik, derajat keasaman/pH umumnya netral
tapi ada juga yang alkali, temperatur harus sesuai dan steril.
b) Kebutuhan untuk pertumbuhan,
Media harus mengandung semua kebutuhan untuk pertumbuhan
mikroba, yaitu: sumber energi (contoh: gula), sumber nitrogen, juga ion
inorganik essensial dan kebutuhan yang khusus, seperti vitamin
6. Macam-macam cara mengisolasi dan menanam mikrobia
a) Spread Plate Method (Cara Tebar/Sebar)
Teknik spread plate merupakan teknik isolasi mikroba dengan cara
menginokulasi kultur mikroba secara pulasan/sebaran di permukaan media
agar yang telah memadat. Metode ini dilakukan dengan mengencerkan biakan
kultur mikroba.
b) Pour Plate Method (Cara Tabur)
Cara ini dasarnya ialah menginokulasi medium agar yang sedang mencair pada
temperatur 45-50oC dengan suspensi bahan 31 yang mengandung mikroba, dan
menuangkannya ke dalam cawan petri steril. Setelah inkubasi akan terlihat
koloni- koloni yang tersebar di permukaan agar yang mungkin berasal dari 1 sel
bakteri, sehingga dapat diisolasi lebih lanjut
c) Streak Plate Method (Cara Gores)
Cara gores umumnya digunakan untuk mengisolasi koloni mikroba pada cawan
agar sehingga didapatkan koloni terpisah dan merupakan biakan murni. Cara ini
dasarnya ialah menggoreskan suspensi bahan yang mengandung mikroba pada
permukaan medium agar yang sesuai pada cawan petri.
7. Tujuan inokulasi dan isolasi bakteri:
Untuk mengisolasi memisahkan pertumbuhan bakteri satu dengan yang
lainnya (spesimen); memperbanyak bakteri (yang ditanam culture bakteri atau
koloni bakteri; dan menghitung jumlah kuman (yang ditanam, suspensi sampel).
Isolasi bakteri merupakan suatu cara untuk memisahkan atau memindahkan
mikroba tertentu dari lingkungan sehingga diperoleh kultur murni atau biakan
murni. Teknik tersebut memerlukan adanya kondisi optimum untuk pertumbuhan
organisme inangnya.

Referansi:
Modul PLPG Kimia Industri 2017
Buku Panduan Pendidik Kimia Untuk SMK, Emi Sulami, Intan Pariwara, 2010
Kimia Analitik, Adam Wiryawan dkk, Dirjen Pembinaan SMK, 2008
Kimia Organik untuk SMK, Dirjen Pembinaan SMK, 2013
Mikrobiologi untuk SMK, Dirjen Pembinaan SMK, 2013
Kimia organik, jilid I / Ralph J. Fessenden, Joan S. Fessenden

Anda mungkin juga menyukai