PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
dengan derivat asam karboksilat khususnya lakton, poliester, amida dan
poliamida.
C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini yaitu sebagai pemenuhan salah satu tugas
mata kuliah kimia organik II dan dengan adanya makalah ini maka pembaca
maupun penulis khusunya mahasiswa dapat memahami materi-materi yang
berkaitan dengan derivat asam karboksilat yaitu lakton, poliester, amida dan
poliamida.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Lakton
Lakton adalah sebuah ester siklik. Lakton cukup lazim dijumpai di alam,
misalnya vitamin C, nepetalakton, iridomyrmex.
3
oleh asam atau basa, bahkan runutan asam yang terdapat pada kaca telah cukup
untuk mengkatalis pembentukan lakton, jika produknya ialah cincin dengan lima
atau enam anggota.
Asam karboksilat dengan gugus hidroksil dalam posisi tidak mudah
membentuk lakton siklik yang biasa, karena akan dihasilkan cincin kecil yang tegang.
Asam karboksilat dengan gugus hidroksil lebih jauh dari posisi tidak dengan
sertamerta membentuk lakton, tetapi lakton asam-asam hidroksi ini dapat
disintesis pada kondisi yang biasa digunakan untuk esterifikasi. Dalam hal-hal
seperti ini, digunakan larutan encer asam hidroksi dalam suatu pelarut lamban
(inert). Suatu reaksi antarmolekul lebih disukai dalam larutan encer, karena
tabrakan antara molekul-molekul lebih jarang terjadi. Jika larutan dipekatkan,
molekul-molekul asam hidroksi akan bereaksi satu sama lain dan menghasilkan
suatu poliester. Pada kedua hal tersebut, suatu pelarut misalnya benzena
memungkinkan air yang dihasilkan untuk didestilasi sebagai suatu azeotrop dan
menggagalkan reaksi untuk menghasilkan lakton (atau poliester).
4
Akhiran lain yang digunakan untuk menyatakan lakton adalah -olida,
digunakan dalam jenis zat seperti butenolida, makrolida, kardenolida atau
bufadienolida.
Sumber Lakton
5
makrolida; amfoterisin B), Obat anti-kanker (vernolepin, epotilon), fitoestrogen
(lakton asam resorsilat, kardiak glikosida).
B. Poliester
Istilah polimer berasal dari kata poly yang artinya banyak dan meros yang
artinya bagian yaitu molekul raksasa atau makromolekul yang biasanya memiliki
bobot molekul tinggi. Polimer juga didefinisikan sebagai makromolekul yang
dibangun dari pengulangan unit-unit molekul yang lebih sederhana yang
dinamakan monomer. Berat molekul merupakan variabel yang teristimewa
penting sebab berhubungan langsung dengan sifat-sifat fisika polimer. Pada
umumnya, polimer dengan berat molekul yang lebih tinggi bersifat lebih kuat,
tetapi berat molekul yang terlalu tinggi bisa menyebabkan kesukaran-kesukaran
dalam pemrosesannya.
Poliester
Serat sintetik dacron (gambar 13.12) adalah poliester yang dibuat dengan
reaksi transesterifikasi antara dimetil tereftalat dan etilena glikol. Alasan mengapa
pembentukan poliester itu dapat terjadi adalah karena pereaksi-pereaksi itu
bersifat bifungsional, jadi tiap pereaksi dapat bereaksi dengan dua molekul lain.
Bila monomer itu bifungsional, seperti dimetil tereftalat dan etilena glikol,
pertumbuhan polimer haruslah terjadi dengan cara linear. Polimer linear
seringkali terjadi serat tekstil yang sangat bagus. Jika terdapat lebih dari dua letak
reaktif dalam satu monomer, maka polimer itu dapat tumbuh dalam satu jaringan
hubungan-silang. Gliptal (suatu polimer dari gliserol dan anhidrida asam ftalat),
merupakan contoh poliester hubungan-silang.
6
C. Amida
7
Amida dengan substituen alkil pada nitrogen diberi tambahan N-alkil
didepan namanya, dengan N merujuk pada atom nitrogen.
Pembuatan Amida
Amida disintesis dari derivat asam karboksilat dan amonia atau amina
yangg sesuai.
8
b.Sifat Kimia
Dalam mempelajari sifat-sifat kimia masing- masing kelompok turunan
asam karboksilat, terlebih dahulu harus dipahami ciri-ciri umum reaksinya.
Derivat asam karboksilat mengandung gugus pergi yang terikat pada karbon asil
sedangkan aldehid dan keton tidak. Biasanya reagensia mengadisi pada gugus
karbonil dari keton atau aldehida, tetapi mensubtitusi untuk gugus pergi tersebut
dalam derivat asam. Gugus pergi yang baik merupakan suatu basa lemah. Oleh
karena itu Cl- adalah gugus pergi yang baik, tetapi OH dan OR merupakan
gugus pergi yang jelek. Kereaktifan senyawa karbonil terhadap subtitusi pada
karbon karbonil dapat dianggap disebabkan langsung oleh kebasaan gugus
perginya:
Reaksi-Reaksi Amida
1. Hidrolisis
Amida kurang reaktif dibanding asil halida, anhidrida asam, maupun ester.
Amida dapat dihidrolisis dengan merefluksnya baik dalam larutan asam atau basa.
Kondisi yang dibutuhkan lebih keras dari pada kondisi yang diperlukan untuk
menghidrolisis asil halida atau ester, tetapi mekanismenya mirip. Hidrolisis amida
dalam suasana basa menghasilkan amina dan ion karboksilat sebagai produknya.
Ion hidroksida akan menyerang gugus karbonil, diikuti oleh eliminasi ion amida
(-:NH2). Reaksi hidrolisis dalam suasana asam terjadi melalui adisi nukleofilik air
pada amida yang terprotonasi.
9
2. Reduksi
Reduksi amida dengan litium aluminium hidrida mengubah gugus
karbonil menjadi CH3-; produknya adalah amina. Natrium borohidrida tidak
mereduksi amida.
Kegunaan Amida
10
pembuatan amina, bahan awal dalam pembuatan suatu polimer seperti
Palmitamida yang digunakan sebagai bahan penyerasi pada penguatan karet alam
dengan silika. Ada pula Formamida yang digunakan sebagai pelarut dan juga
untuk bahan pelunak, serta Asetamida yang banyak diperlukan dalam sintesis
senyawa organik, baik sebagai pereaksi maupun pelarut dan juga untuk bahan
pembasah.
D. Poliamida
Poliamida adalah polimer yang terdiri dari monomer amida yang
tergabung dengan ikatan peptida.
Nilon 6,6 hanyalah satu anggota dari keluarga nilon sintetik. Nilon 6,6
dibuat dari suatu dwiasam berkarbon enam dan diamina berkarbon enam.
Sebaliknya nilon 6, terbuat dari kaprolaktam, suatu mononer yang mengandung
gugus asam dan gugus amina dalam molekul yang sama (dengan enam karbon).
Dalam reaksi ini, kaprolaktom mengalami pembukaan cincin oleh air; kemudian
pada polimerarisasi, air dieliminasi.
11
Selain nilon, Kevlar juga merupakan salah satu jenis poliamida aromatik.
Dua monomer Kevlar adalah asam benzena-1,4-dikarboksilat dan 1,4-
diaminobenzena. Penggabungan dua monomer ini disertai dengan pelepasan satu
molekul air. Kevlar merupakan salah satu serat fiber sintesis aramid, yang banyak
digunakan pada ban dan layar kapal sampai bahan untuk pembuatan rompi anti
peluru, hal ini disebabkan oleh kekuatan dan elastisitas bahan dan berat yang
ringan yang merupakan sifat dari bahan ini.
12
BAB III
SIMPULAN
A. Simpulan
Lakton adalah sebuah ester siklik. Lakton cukup lazim dijumpai di alam,
misalnya vitamin C, nepetalakton, iridomyrmex.
13
DAFTAR PUSTAKA
Fessenden, R. J. dan Fessenden, J. S., 2006. Kimia Organik Edisi Ketiga Jilid 2,
Jakarta: Erlangga.
14