Anda di halaman 1dari 43

KARBOHIDRAT, PROTEIN

DAN LEMAK
ANDHIKA SANDI PANORAMA
DWI AYU PRATIWI
ISMA ULY MARANGGI
LASTIKO WHISNU BRAMANTYO
PUTU YOGA ANDRE SUKMANA

KARBOHIDRAT
Karbohidrat berasal dari kata :
Karbo (C)
Hidrat (H2O)
Yang berarti karbohidrat adalah unsur C yang
mengikat molekul H2O.
Rumus umum : Cx(H2O)n
Secara struktur karbohidrat terdapat 4 gugus, yaitu :
gugus hidrogen (-H)
gugus hidroksil (-OH)
gugus keton (C=O)
gugus aldehid (-CHO).

KARBOHIDRAT
Karbohidrat didefinisikan sebagai
polihidroksi-aldehid atau polihidroksi-keton.
Polihidroksi aldehida yaitu struktur
karbohidrat yang tersusun atas banyak gugus
hidroksi dan gugus karbonilnya berada di
ujung rantai
Polihidroksi keton yaitu struktur karbohidrat
yang tesusun atas banyak gugus hidroksi dan
gugus karbonilnya berada di selain ujung
rantai.

KARBOHIDRAT
o

Berdasarkan jumlah sakaridanya, karbohidrat terbagi


menjadi :
Monosakarida
sakarida yang paling sederhana dan tidak dapat diuraikan
lagi menjadi molekul yang lebih sederhana secara
hidrolisis karena hanya terdiri dari beberapa atom C.
Disakarida
sakarida yang terbentuk dari dua molekul monosakarida
dan berikatan melalui gugus OH dengan cara
melepaskan molekul air.
Polisakarida
sakarida yang paling banyak terbentuk dari molekul
monosakarida.

KARBOHIDRAT
Monosakarida
Berdasarkan gugus fungsinya :
. Gugus aldehid disebut dengan
aldosa
. Gugus keton disebut dengan ketosa
Berdasarkan jumlah atom karbon :
. -tri : triosa (gula tiga karbon)
. -tetra : tetrosa (gula empat karbon)
. -penta : pentosa (gula lima karbon )
. -heksa : heksosa (gula enam
karbon)
A.

KARBOHIDRAT
Beberapa monosakarida ditunjukkan berdasarkan jumlah atom karbon, seperti :
1.

Treosa dan eritrosa merupakan suatu tetrosa.

2.

Ribosa, arabinosa, xilosa, dan liksosa merupakan suatu pentosa.

3.

Glukosa, manosa, galaktosa, dan fruktosa merupakan suatu heksosa.

KARBOHIDRAT
Monosakarida bersifat aktif-optika ,artinya zat ini mampu memutar
bidang sinar terpolarisasi yaitu ke kiri atau ke kanan jika sinar ini
menembus/melalui monosakarida.Dengan demikian monosakarida
memiliki lagi isomer lain yaitu isomer aktif-optika.Satu isomer memutar
bidang sinar terpolarisasi ke kanan (kanan=dekstro) dn yang lain memutar
ke kiri (kiri=levo).Dalam hal ini,gliseraldehida memiliki dua isomer aktifoptika yaitu isomer -d (D) dan isomer-l(L).

KARBOHIDRAT
Beberapa monosakarida penting bagi tubuh kita di antaranya adalah :

D-gliseraldehid (karbohidrat paling sederhana, karbohidrat ini hanya memiliki 3


atom C (triosa), berupa aldehid (aldosa) sehingga dinamakan aldotriosa.

D-glukosa (karbohidrat terpenting dalam diet)


Glukosa merupakan aldoheksosa, yang sering kita sebut sebagai dekstrosa, gula
anggur ataupun gula darah.

D-fruktosa (termanis dari semua gula)


Gula ini berbeda dengan gula yang lain karena merupakan ketoheksosa. Disebut juga
gula buah ataupun levulosa. Merupakan jenis sakarida yang paling manis, banyak
dijjumpai pada mahkota bunga, madu dan hasil hidrolisa dari gula tebu. Di dalam
tubuh fruktosa didapat dari hasil pemecahan sukrosa.

KARBOHIDRAT

D-galaktosa (bagian dari susu)


Gula ini tidak ditemukan tersendiri pada sistem biologis, namun
merupakan bagian dari disakarida laktosa.D-galaktosa (perhatikan bahwa
galaktosa mengalami siklisasi membentuk struktur cincin)

D-ribosa (memiliki 5 atom C, digunakan dalam pembentukan RNA)


Karena merupakan penyusun kerangka RNA maka ribosa penting artinya
bagi genetika bukan merupakan sumber energi. Jika atom C nomor 2 dari
ribosa kehilangan atom O, maka akan menjadi deoksiribosa yang
merupakan penyusuna kerangka DNA.

KARBOHIDRAT
B.

DISAKARIDA

Maltosa
disakarida yang paling sederhana, mengandung dua residu D-glukosa
yang dihubungkan oleh suatu ikatan glikosida diantara atom karbon 1
( karbon anomer) dari residu glukosa yang pertama dan atom karbon 4
dari glukosa yang kedua.

Sukrosa
tersusun oleh molekul glukosa dan fruktosa yang dihubungkan oleh ikatan
1,2 . Sukrosa tidak mengandung atom karbon anomer bebas, karena
karbon anomer kedua komponen unit monosakarida pada sukrosa
berikatan satu dengan yang lain, karena alasan inilah sukrosa bukan
merupakan gula pereduksi.

KARBOHIDRAT

Laktosa
tersusun dari molekul-D-galaktosa dan -D-glukosa yang
dihubungkan oleh ikatan 1,4-.Karena laktosa memiliki
gugus karbonil yang berpotensi bebas pada residu glukosa,
laktosa adalah disakarida pereduksi. Laktosa adalah
komponen utama yang terdapat pada air susu ibu dan susu
sapi.Laktosa tersusun dari molekul-D-galaktosa dan -Dglukosa yang dihubungkan oleh ikatan 1,4-.Karena
laktosa memiliki gugus karbonil yang berpotensi bebas
pada residu glukosa, laktosa adalah disakarida pereduksi.

KARBOHIDRAT
c. Polisakarida

Selulosa merupakan polimer yang tidak bercabang, terbentuk dari -Dglukosa (dimana monosakarida yang berdekatan) terikat bersama
dengan ikatan (14) glikosidik

Kitin mempunyai rumus empiris (C6H9O4.NHCOCH3)ndan merupakan zat


padat yang tidak larut dalam air, pelarut organik, alkali pekat, asam
mineral lemah tetapi larut dalam asam-asam mineral yang
pekat.Polisakarida ini mempunyai berat molekul tinggi dan merupakan
polimer berantai lurus dengan nama lain -(1,4)-2-asetamida-2dioksi-D-glukosa (N-asetil-D-Glukosamin)

KARBOHIDRAT

Glikogen merupakan homopolisakarida nutrien bercabang


yang terdiri atas glukosa dalam ikatan 14 dan 16.

Pati merupakan polisakarida yang berfungsi sebagai


cadangan energi bagi tumbuhan.Pati merupakan polimer D-glukosa dengan ikatan (1-4).

PROTEIN
Protein (akar kata protos dari bahasa Yunani yang berarti
"yang paling utama") adalah senyawa organik kompleks
berbobot molekul tinggi yang merupakan polimer dari
monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu
sama lain dengan ikatan peptida.
Molekul protein mengandung karbon, hidrogen, oksigen,
nitrogen dan kadang kala sulfur serta fosfor.
Protein ini merupakan konstituen utama penyusun tubuh
mulai dari jaringan kulit, jaringan syaraf, tendon, otot,
rambut, dan darah.
Protein adalah sel penyusun tubuh yang eksis menyusun
semua sel hidup.

ASAM AMINO

Asam amino adalah molekul yang mengandung gugus


amino (NH2) dan gugus karboksil (COOH).

Asam amino disebut juga asam-amino


merupakan monomer dari protein (polipeptida).

Gambar 1.Struktur umum asam amino.

yang

Di dalam protein, asam-asam amino diikat bersama melalui


ikatan peptida, yaitu ikatan CN hasil reaksi kondensasi antara
gugus karboksil dengan gugus amino dari asam amino lain.

Reaksi tersebut merupakan contoh dipeptida, yaitu molekul


yang dibentuk melalui ikatan peptida dari dua asam amino.
Suatu polipeptida (protein) adalah polimer yang dibentuk oleh
sejumlah besar asam amino melalui ikatan peptida membentuk
rantai polimer.

SIFAT ASAM AMINO


Hampir semua asam amino mempunyai atom karbon tidak
simetris (kiral), yaitu atom karbon yang keempat valensinya
mengikat atom atau
gugus berbeda.
Atom karbon tidak simetris dalam asam amino, yaitu atom
karbon alfa
yang mengikat empat macam gugus, seperti
gugus karboksil, gugus amino, atom hidrogen dan gugus R.

Gambar 2.Atom karbon kiral (keempat valensinya


mengikat gugus berbeda).

STRUKTUR DAN BENTUK PROTEIN


Protein

merupakan

senyawa

makro-molekul

yang

terdiri atas sejumlah asam amino yang dihubungkan oleh


ikatan peptida. Atas dasar susunan asam amino serta
ikatan-ikatan yang terjadi antara asam amino dalam satu
molekul protein, dibedakan 4 macam struktur protein,
yaitu :
1. Struktur primer,
2. Struktur sekunder,
3. Struktur tersier, dan
4. Struktur kuartener.

1. Struktur primer

Struktur ini merupakan struktur yang paling sederhana,


berupa suatu linear (rantai lurus) asam amino.

Pembentukan ikatan peptide antara satu asam amino


dengan asam amino yang lain mengakibatkan tiap asam
amino kehilangan gugus amino dan karboksil akan berbeda
diujung-ujung rantai polipeptida.

Gambar 4.Struktur primer dari protein.

2. Struktur Skunder

Struktur sekunder adalah struktur dua dimensi dari


protein. Pada struktur ini terjadi lipatan (folding)
beraturan, sepertiheliks dansheet, akibat adanya
ikatan hidrogen di antara gugus-gugus polar dari asam
amino dalam rantai protein.

Gambar 5.Struktur sekunder protein (a) Struktur-heliks dari protein (b)


Struktur-sheet dari protein.

3. Struktur Tersier

Struktur tersier merupakan yang lebih kompleks, karena adanya


beberapa ikatan yang menghubungkan antara protein yang satu
(struktur primer maupun sekunder) dengan protein yang lain.

Struktur tersier merupakan struktur tiga dimensi sederhana dari


rantai protein. Dalam struktur ini, selain terjadi folding membentuk
strukturheliks dansheet, juga terjadi antaraksi van der Waals
dan antaraksi gugus nonpolar yang mendorong terjadi lipatan.

Struktur

4. Struktur Kuartener
tertinggi

dari

protein

adalah

struktur

kuarterner. Dalam struktur ini, protein membentuk


molekul kompleks, tidak terbatas hanya pada satu
rantai

protein,

tetapi

beberapa

bergabung membentuk seperti bola.

rantai

protein

Gambar 6.(a) Struktur tersier dari protein b) Struktur kuarterner dari protein hemoglobin
dengan empat subunit (a1, a2, b1, b2)

SIFAT PROTEIN

Berat molekul protein sangat besar sehingga bila protein


dilarutkan dalam air akan membentuk suatu dispersi
koloidal.
Molekul
protein
tidak
dapat
melalui
membran
semipermiabel, tetapi masing-masing dapat menimbulkan
tegangan pada membran tersebut.
protein tidak larut dalam pelarut lemak seperti etil eter.
Bila dalam suatu larutan protein ditambahkan garam,
maka daya larut protein akan berkurang, akibatnya protein
mengendap. Prinsip ini digunakan untuk memisahkan
protein dari larutannya.
Apabila protein dipanaskan atau ditambahkan alkohol,
maka protein akan menggumpal. Hal ini disebabkan
alkohol menarik mantel air yang melingkupi molekulmolekul protein.
Adanya gugus amino dan karboksil bebas pada ujungujung rantai molekul protein, menyebabkan protein
mempunyai banyak muatan (polielektrolit) dan bersifat
amfoter (dapat bereaksi dengan asam maupun dengan
basa).

FUNGSI PROTEIN

Enzim adalah jenis protein yang memiliki sifat sangat beragam, tetapi
spesifik. Enzim berperan sebagai katalisis untuk berbagai reaksi
biokimia. Hampir seluruh reaksi kimia dalam sel makhluk hidup
dikatalisis oleh enzim. Sampai tahun 1980-an telah ditemukan lebih
dari 2.000 macam enzim, masing-masing memiliki kemampuan khusus
dalam mengkatalisis reaksi kimia.

Protein transport dalam plasma darah mengikat dan membawa molekul


atau ion tertentu dari satu organ ke organ lain. Hemoglobin dalam sel
darah merah mengikat oksigen pada saat darah memasuki paru-paru
dan membawanya ke jaringan periferal. Pada jaringan tersebut oksigen
dilepaskan untuk proses oksidasi bahan makanan.

Plasma darah mengandung lipoprotein yang membawa lipid dari hati


ke

organ

lain.

Protein

yang

terdapat

pada

membran

sel

juga

merupakan protein transpor, berfungsi mentransportasikan glukosa,


asam amino, dan nutrien lain melewati membran sel.

Sebagian protein dalam sel tersimpan dalam bentuk


bahan makanan. Contohnya dalam biji-bijian, protein
digunakan untuk pertumbuhan embrio tanaman. Albumin
adalah protein utama dalam putih telur. Kasein merupakan
protein terbesar dalam air susu. Semua protein tersebut
merupakan protein bahan makanan.

Beberapa protein dalam sel dan organisme mempunyai


fungsi untuk kontraksi. Contohnya, protein aktin atau
miosin merupakan protein serabut yang berfungsi
kontraksi otot. Tubulin adalah protein pembentuk
mikrotubul yang merupakan komponen penting pada
flagela dan silia untuk bergerak.

Beberapa protein berfungsi sebagai serabut atau


pelindung, untuk memberikan kekuatan dan proteksi sel.
Komponen utama dari jaringan tendon dan kartilago
merupakan protein serat kolagen yang memiliki kekuatan
atau kekenyalan tinggi. Kulit merupakan protein kolagen.
Rambut dan kuku mengandung protein yang tidak larut
dalam air, disebut keratin.

DENATURASI DAN RENATURASI

Ikatan-ikatan yang lemah pada protein dapat pecah atau


rusak
akibat
perlakuan
tertentu.
Hal
ini
dapat
mengakibatkan suatu protein terlepas dari ikatannya.
Peristiwa ini dinamakan denaturasi protein. Jika protein
dipanaskan, kalor dapat memecahkan beberapa ikatan
lemah, seperti ikatan hidrogen, gaya van der Waals,
maupun antaraksi hidrofob antargugus asam amino dalam
rantai protein

Perubahan pH juga dapat merubah struktur protein sebab


akan merubah muatan dari gugus rantai samping asam
amino. Pada akhirnya, dapat mempengaruhi ikatan ionik
maupun ikatan hidrogen. Pereaksi seperti larutan urea 8,0
M, dapat merusak, baik ikatan hidrogen maupun antaraksi
hidrofob.

Protein
yang
terdenaturasi dapat
diubah kembali
membentuk struktur semula, jika molekul protein masih
larut dalam larutan urea. Jika sedikit demi sedikit
konsentrasi urea diturunkan melalui proses dialisis,
protein terdenaturasi secara perlahan akan melakukan

Minyak dan Lemak


Minyak dan Lemak : Senyawa yang
tidak larut dalam air yang berasal dari
sumber tanaman dan hewan,
Komponen utama : ester asam lemak dan
gliserol atau trigliserida
Lemak atau fat trigliserida yang
berbentuk padat atau semi-padat pada suhu
ruang
Minyak atau oil trigliserida berbentuk
cair pada suhu ruang.
Klasifikasi Minyak dan Lemak

Kejenuhan (Ikatan Rangkap)

Sifat Mengering

Sumber
27

Kejenuhan (Ikatan Rangkap)


1. Asam lemak jenuh
asam lemak yang mengandung ikatan tunggal pada rantai
hidrokarbonnya berwujud padat.

2. Asam lemak tak jenuh


asam lemak yang mengandung satu atau lebih ikatan rangkap
pada rantai hidrokarbonnya, terutama terdapat pada minyak
nabati cenderung berbentuk minyak.

28

Asam Lemak Jenuh


C

Asam Lemak

Titik Cair
(oC)

Sumber

Butirat

C3H7COOH

-8

Lemak Susu

Kaproat

C5H11COOH

-3.4

Lemak Susu, Kelapa, PKO

Kaprilat

C7H15COOH

16.7

PKO, Lemak susu

10

Kaprat

C9H19COOH

31.6

Lemak susu, minyak palma

12

Laurat

C11H23COOH

44.2

Kelapa, PKO, babasu, susu

14

Miristat

C13H27COOH

54.4

Minyak pala, Susu, kelapa, PKO

16

Palmitat

C15H31COOH

62.9

Tallow, palm oil, cocoa butter

18

Stearat

C17H35COOH

69.6

Tallow, cocoa butter

20

Arakhidat

C19H39COOH

75.4

Kacang-kacangan

22

Behenat

C21H43COOH

80.0

24

Lignoserat

C23H47COOH

84.2

29

Asam Lemak Tidak Jenuh


C

Asam Lemak

Titik Cair
(oC)

16

Palmitoleat : 9-hexadecenoic

0.5

18

Oleat : cis-9-octadecenoic

16.3

18

Elaidat : trans-9-octadecenoic

43.7

18

Linoleat : cis-cis-9,12octadecadienoic

- 5.0

18

Linolenat : cis-cis-cis-9,12,15
octadecatrienoic

- 11.0

20

Arakhidonat :
cis-cis-cis-cis-5,8,11,14
eicosatetraenoic

- 49.5

22

Erukat : cis 13 cocosenoic

Sumber

33.7
30

Sifat Mengering
Sifat

Keterangan

1. Minyak tidak mengering


(non-drying oil)

- contoh: minyak zaitun, minyak kacang


- contoh: minyak biji rape
- contoh: minyak sapi

2. Minyak setengah mengering


(semi drying oil)

Minyak yang mempunyai daya mengering


yang lebih lambat.Contohnya: minyak biji
kapas, minyak bunga matahari

3. Minyak nabati mengering


(drying oil)

Minyak yang mempunyai sifat dapat


mengering jika kena oksidasi , dan akan
berubah menjadi lapisan tebal , bersifat
kental dan membentuk sejenis selaput
jika dibiarkan di udara terbuka. Contoh:
minyak kacang kedelai, minyak biji karet

Sumber Minyak Dan Lemak


Minyak dan lemak hewan
- Lemak susu
- Lemak sapi
- Minyak ikan
Minyak dan lemak nabati
- Dari buah : Minyak kelapa, minyak sawit, minyak jarak
- Dari biji : Minyak jagung, minyak kedelai, minyak karet
Sumber minyak dan lemak lain
- Minyak dari ragi dan kapang
- Minyak dari bakteri
- Minyak dari alga

Komponen Lipid
1. Gliserida :
1. Trigliserida
2. Digliserida
3. Monogliserida
2. Asam Lemak (fatty acid)
(1) Asam Lemak Jenuh (saturated fatty acid)
(2) Asam Lemak Tidak Jenuh (unsaturated fatty acid)
3. Komponen Minyak Lemak Non-gliserida

33

1. Gliserida
Trigliserida :
Produk kondensasi dari satu molekul gliserol dan tiga mol asam lemak akan
menghasilkan air dan satu mol trigliserida

Mono- dan Digliserida : hanya mengandung 1 atau 2 asam lemak


Trigliserida sederhana : tiga mol asam lemak yang sama
Trigliserida campuran : asam lemak berbeda

34

35

2. Asam Lemak
Senyawa alifatik yang mengandung satu gugus karboksil yang
berikatan pada ujung rantai hidrokarbon

-CH2-CH2-CH2-CH2Rantai karbon
Asam lemak jenuh

-CH2-CH=CH-CH2Rantai karbon
Asam Lemak Tidak Jenuh

Tingkat ketidakjenuhan jumlah ikatan rangkap pada asam lemak.


Pengelompokan minyak tidak jenuh
-Non-drying Oil
-Semi-drying Oil
-Drying Oil

3. Komponen Minyak Lemak Non-Gliserida


1. Senyawa penting dalam minyak kasar
a. Fosfatida : lesitin, cephalin
b. Sterol : senyawa kristalin, netral, dan tidak tersabunkan
Contoh: Lemak hewan cholesterol C27H46O
Lemak tumbuhan phytosterol

Kandung Kholesterol dalam Bahan Pangan


Sumber
Minyak & Lemak
Tumbuhan
Minyak Ikan

Kholesterol
(ppm)
<50
5000-8000

Sumber

Kholesterol
(ppm)

Daging sapi tanpa


lemak

>650-710

Hati hewan

4900

Susu

120

Ikan, low fat

470-570

Mentega

2800

Udang, crustacea

860-1200

Daging babi tanpa


lemak

>590-670

Telur

410

Kuning Telur

16.000-17.500
37

3. Komponen Minyak Lemak Non-Gliserida (Lanjutan)


2. Komponen Minor dalam Minyak Murni
a. Sterol
b. Fatty Alcohols
c. Colorless hydrocarbon
3. Komponen yang mempengaruhi penampakan lemak
Pigmen Contoh. -carotene warna kuning-jingga
Chlorophyll hijau
4. Komponen yang mempengaruhi stabilitas
Antioksidan Co. Tocopherol
Sesame oil sesamoline
Gossypol cottonseed oil
5. Komponen yang mempengaruhi flavor dan odor
keton lauric acid-type oils
terpenoid oleic-linoleic acid oils
6. Komponen yang mengandung nutrisi penting
Fat-soluble vitamins : A, D dan E
7. Minerals
38

Karakteristik Lemak dan Minyak

Kelarutan
Lemak dan minyak tidak larut dalam air, tetapi larut
dalam pelarut organik seperti minyak bumi, eter dan CCl 4
Agen Pengemulsi memungkinkan membentuk
campuran minyak dan air yang stabil
emulsion
Lemak dalam emulsi air contoh: susu, santan kelapa
air dalam emulsi minyak contoh: mentega, margarine
Plastisitas
akan mengubah bentuk ketika tekanan diberikan
tetapi akan
kembali ke bentuk semula ketika tekanan
dihentikan
lemak merupakan campuran trigliserida cairan
atau bentuk kristalin
contoh Margarine : wide plastic range spreadable

Sifat-Sifat Lemak dan Minyak

Efek Panas
(1) Titik Leleh
lemak meleleh saat dipanaskan sebagai campuran trigliserida
meleleh bila melebihi rentang temperatur
Slip point : temperatur pada saat lemak mulai meleleh
lemak : 30-40oC, minyak : dibawah suhu udara normal
(2) Smoke Points : lemak dan minyak mulai berubah, menghasilkan
suatu asap biru dan bau tajam.
ukuran yang berguna untuk menentukan kecocokan lemak atau
minyak untuk kegunaan penggorengan
contoh. Minyak kelapa
(3) Flash Points : ketika lemak dipanaskan, the vapours given off will
spontaneously ignite.
e.g. Corn oil (360oC)

Sifat-Sifat Lemak dan Minyak


(Lanjutan)

Rancidity : Kerusakan minyak dan lemak


(1) Oxidative Rancidity
reaksi antara trigliserida dan oksigen dari udara
aldehid, keton (rasa asam tidak enak)
dipercepat oleh panas, cahaya dan logam (Cu, Fe)
(2) Hydrolytic Rancidity
Katalisis oleh lipase (secara alami terjadi dalam lemak dan minyak; dapat
dinonaktifkan oleh perlakuan panas
lipase
Lemak + Air
Gliserol + Asam Lemak

Mencegah terjadinya ketengikan:


- Penyimpanan minyak dan lemak di tempat
dingin, gelap dan bahan non logam
- Dibungkus rapat
- Tambahkan antioksidan seperti BHT
Saponification
Triglycerides + Caustic Soda glycerol + soap

-n-3 asam linolenat (-3)


-n-6 asam linoleat (-6)
-n-9 asam oleat, asam erukat (-9)

Asam Lemak Esensial


Linoleic acid
(18:2 -6)
linoleic acid
GLA (18:3 -6)
Dihomo linoleic acid
DGLA (20:3 -6)

-2H

+2C
-2H

Arachidonic acid
AA (20:4 -6)
Adrenic acid
ADA (22:4 -6)
Docosaheptaenoic acid
DPA (22:5 -6)

+2C

-2H

-Linolenic acid
ALA (18:3 -3)
Stearidonic acid
(18:4 -3)
Eicosatetraeonic acid
(20:4 -3)
Eicosapentaeonic
acid
EPA(20:5 -3)
Docosaheptaenoic acid
DPA (22:5 -3)
Docosahexaenoic acid
DHA (22:6 -3)
42

Sumber Minyak dan Lemak yang Potensial


di Indonesia
Minyak kelapa sawit
Minyak kelapa
Kakao
Minyak jarak pagar
Minyak jarak kepyar

43

Anda mungkin juga menyukai