Anda di halaman 1dari 18

MAKROMOLEKUL

Fitri Nurhidayah
11 / XII MIPA 2
Makromolekuler
Makromolekul adalah molekul
Pengertian raksasa dengan rantai sangat
panjang yang tersusun dari
Makromolekul molekul-molekul sederhana
(monomer). Senyawa yang
termasuk makromolekul adalah
polimer dan biomolekul
(karbohidrat protein, lemak .
Jenis Makromolekul
1.Polimer
Polimer adalah suatu struktur makromolekul rantai panjang yang
tersusun atas molekul- molekul kecil yang disebut monomer.
A. Struktur Polimer
1. Polimer linear adalah polimer yang tersusun dengan unit ulang berikatan satu
sama lainnya membentuk rantai polimer yang panjang.
2. Polimer bercabang adalah polimer yang terbentuk jika beberapa unit ulang
membentuk cabang pada rantai utama.
3. Polimer berikatan silang adalah polimer yang terbentuk karena beberapa rantai
polimer saling berikataan satu sama lain pada rantai utamanya.
B. Penggolongan Polimer
Polimer dapat digolongkan berdasarkan asalnya, jenis monomer pembentuknya, atau
berdasarkan sifatnya terhadap pemanasan.
1. Berdasarkan asalnya, polimer dibedakan atas:
a) Polimer alam, yaitu polimer yang terbentuk secara alami (terdapat di alam).
Contoh : amilum, protein, selulosaasam nukleat, dan karet alam
b) Polimer sintetis adalah polimer yang dibuat di industri
Contoh : polietena, polivinilklorida (PVC), polipropilena, politetra-
2. Berdasarkan jenis monomer pembentuknya, polimer dibedakan atas:
a) Homopolimer yaitu polimer yang dibentuk oleh monomer yang sama
Contoh : polietena, polivinilklorida (PVC), polipropilena, polistirena.
b) Kopolimer adalah polimer yang dibentuk oleh monomer yang berbeda
Contoh : nylon-66, bakelit, dan dakron
3. Berdasarkan sifatnya terhadap panas, polimer dibedakan atas:
a) Polimer termoplast, polimer akan melunak bila dipanaskan (dapat didaur ulang).
Contoh : PVC, polietena, polipropilena
b) Polimer termoseting yaitu polimer akan melunak bila dipanaskan (dapat didaur ulang).
Contoh : bakelit (plastik banyak digunakan sebagai peralatan listrik) dan melamin
C. Sifat Polimer
Beberapa faktor yang mempengaruhi sifat polimer sebagai berikut.
1. Gaya antarmolekul
Makin besar gaya antar molekul pada rantai polimer besar, maka polimer akan sukar meleleh dan
menjadi kuat
2. Panjang rantai polimer
Makin panjang rantai polimer, maka kekuatan dan titik leleh makin bertambah
3. Sifat kristalinitas rantai polimer,
Makin besar sifat kristalinitas , maka rantai polimer kuat dan tahan terhadap bahan kimia atau
enzim . Pada umumnya polimer berstruktur kristanilitas tinggi, sedangkan polimer berstruktur tidak
teratur mempunyai kristanilitas rendah dan bersifat amorf (tidak keras).
4. Percabangan,
Rantai polimer yang bercabang banyak memiliki daya tegang rendah dan mudah meleleh.
5. Ikatan silang antar rantai polimer,
Makin banyak ikatan silang , maka polimer makin kaku dan rapuh sehingga mudah patah
D. Tata Nama Polimer
Pemberian nama polimer adisi dengan menuliskan kata poli diikuti dengan
nama monomernya. Misalnya, monomer etena, maka polimernya diberi nama
polietena. Sedangkan pemberian nama polimer kondensasi memiliki nama
khusus, contoh monomer asam adipat dengan heksametilendiamin
membentuk polimer dengan nama nylon-66.
E. Reaksi Pembentukan Polimer
Reaksi pembentukan polimer dikelompokkan menjadi dua, yaitu polimerisasi adisi dan
polimerisasi kondensasi
1. Polimerisasi Adisi 2. Polimerisasi Kondensasi
Contoh: Pembentukan polistirena Contoh: Pembentukan nilon 66.
2. Karbohidrat
Karbohidrat merupakan senyawa karbon yang terdiri dari karbon, hidrogen dan oksigen
dengan rumus Cn(H2O)m . Karbohidrat disebut juga sakarida. Kata sakarida berasal dari
kata dalam bahasa Arab “Sakkar” yang artinya gula. Karbohidrat sederhana mempunyai
rasa manis sehingga dikaitkan dengan gula.
A. Struktur Karbohidrat
Senyawa karbohidrat memiliki gugus fungsi, yaitu gugus –OH, gugus aldehida atau gugus keton. Struktur
karbohidrat dijelaskan dengan 3 tipe, yaitu:
1. Struktur rantai terbuka adalah struktur panjang dari molekul karbohidrat.
Perhatikan struktur rantai terbuka karbohidrat berikut ini :

2. Struktur hemi-asetal adalah struktur yang terbentuk ketika molekul


monosakarida mengalami reaksi intramolekul. Reaksi intra molekul ini biasanya
terjadi di dalam larutan berair, dimana gugus alkohol dari atom C kiral terjauh
menyerang gugus karbonil pada atom C1. Struktur ini lebih stabil yaitu struktur
siklik/cincin dengan 6 atom C yang disebut dengan cincin piranosa.
3. Struktur Haworth yaitu struktur yang menggambarkan bentuk dari cicin piranosa.

B. Tatanama Karbohidrat
Tambahkan sedikit Glukosa dan galaktosa merupakan kelompok aldosa, yaitu memiliki gugus fungsi
aldehid(aldoheksosa). Sedangkan fruktosa merupakan kelompok ketosa yang memiliki gugus fungsi
keton( ketoheksosa) Setiap monosakarida memiliki dua bentuk konfigurasi yaitu D (dekstro ) dan L (Levo).
Penentuan bentuk D dan L didasarkan pada arah gugus -OH pada atom C asimetris nomor terbesar.
Monosakarida diberi nama D, jika gugus-OH pada atom C asimetris paling jauh mengarah ke kanan
berarti D,
Monosakarida diberi nama L , jika gugus-OH pada atom C asimetris paling jauh mengarah ke kiri berart
Contoh: Pada glukosa, atom C asimetris nomor terbesar adalah atom C nomor
Meskipun terdapat bentuk D dan L , tetapi monosakarida-monosakarida di
alam pada umumnya berbentuk D, jarang sekali berbentuk L kecuali
fruktosa
C. Penggolongan Karbohidrat
1. Monosakarida
Monosakarida adalah karbohidrat paling sederhana, yang tidak dapat diuraikan atau dihidrolisis menjadi
karbohidrat yang lebih sederhana. Rumus molekul monosakarida adalah C6H6O12Contoh : glukosa,
galaktosa dan fruktosa.
2. Disakarida
Disakarida tersusun dari dua molekul monosakarida. yang melilki Ikatan yang menghubungkan antar
monosakarida dalam disakarida dan polisakarida disebut ikatan glikosida. Rumus molekul disakarida C
12H22O11.Contoh : sukrosa, maltosa dan laktosa
3. Polisakarida
Polisakarida tersusun atas banyak molekul manosakarida dari D-glukosa. Polisakarida yang
terpenting, yaitu amilum, glikogen,dan selulosa. Rumus molekul polisakarida (C6H10O5)n Berikut struktur
polisakarida secara berturut-turut amilosa, selulosa dan glikogen
D. Sifat-sifat Karbohidrat
1. Sifat-sifat monosakarida :
a) Padatan kristal berwarna putih
b) Rasanya manis (fruktosa>glukosa>galaktosa)
c) Larut dalam air
2. Sifat-sifat disakarida :
a) Rasanya manis (sukrosa>maltosa>laktosa)
b) Larut dalam air
c) Sebagai gula pereduksi karena dapat mereduksi fehling , kecuali sukrosa
3. Sifat-sifat polisakarida
a) Rasanya tidak manis atau tawar
b) Tidak larut dalam air
c) Bila dihidrolisis akan dihasilkan monosakarida berupa glukosa
3. Protein
Protein merupakan polimer alam yang tersusun dari asam-asam amino melalui ikatan peptida,
sehingga protein juga disebut sebagai polipeptida.
a. Struktur Asam amino
Asam amino merupakan senyawa yang memiliki gugus asam karboksilat (–COOH) dan gugus amina –NH2..
Secara umum asam amino dirumuskan
R dapat berupa gugus alkil, yaitu rantai karbon yang mengandung atom-atom belerang,
suatu gugus siklik atau gugus asam ataupun basa. Asam amino yang paling sederhana
adalah glisin.

b. Penggolongan Asam Amino


Asam amino digolongkan menjadi asam amino esensial dan asam amino nonesensial. Asam amino esensial
yaitu asam amino yang dalam tubuh tidak dapat diproduksi sendiri, maka diperoleh dari luar yaitu dari
makanan. Contoh asam amino esensial adalah arginin , histisdin, threonin, valin, leusin, isoleusin, lisin,
metionin, fenilalanin, dan triptofan. Sedangkan asam amino nonesensial adalah asam amino yang dapat
diproduksi oleh tubuh sendiri. Contoh asam amino nonesensial adalah glisin, alanin, serin, asam aspartat,
asam glutamat, glutamin, sistein, tirosin, asparagin, dan prolin
c. Sifat Asam Amino
1. Semua asam amino kecuali glisin bersifat optis aktif. 3. Asam amino memiliki gugus asam dan
2. Larut dalam air dan pelarut polar lain karena bertsifat polar gugus basa, sehingga bersifat amfoter.
d. Pembentukan, Struktur, Sifat, dan Penggolongan Protein
1. Pembentukan Protein
Protein terbentuk dari polimerisasi kondensasi asam amino melalui ikatan peptida. Ikatan peptida adalah
ikatan antara gugus karboksil dari satu asam amino dengan gugus amina dari asam amino yang lain. Protein
disebut juga polipeptida. Setiap penggabungan dua asam amino berikatan dengan ikatan peptida dengan
melepaskan 1 molekul air. Jika tiga asam amino yang bergabung, maka melepaskan 2 molekul air.

2. Struktur Protein
a) Struktur primer
Struktur primer menunjukkan jumlah, jenis, dan urutan asam amino dalam molekul protein.
Struktur primer juga menunjukkan ikatan peptide yang urutannya diketahui.
b) Struktur sekunder.
Struktur sekunder terdiri dari dua jenis, yaitu struktur heliks dan struktur lembaran berlipat.
Jika ikatan hidrogen yang terbentuk antara gugus-gugus yang terdapat dalam satu rantai peptida,
maka terbentuk struktur heliks. Jika ikatan hidrogen terbentuk antara dua rantai polipeptida atau lebih,
maka terbentuk struktur lembaran berlipat.
c) Struktur tersier.
Struktur tersier merupakan kecenderungan polipeptida membentuk lipatan atau gulungan untuk membentuk
struktur yang lebih kompleks.
d) Struktur kuartener.
Struktur yang melibatkan beberapa peptida sehingga membentuk suatu protein. Pada peristiwa ini, kadang-
kadang terselip molekul atau ion lain yang bukan merupakan asam amino, misalnya pada hemoglobin, yang
pada proteinnya terselip ion Fe3+.

3. Sifat-Sifat Protein
a) Sukar larut dalam air karena ukuran molekulnya yang sangat besar.
b) Dapat mengalami koagulasi oleh pemanasan, penambahan asam atau basa.
c) Bersifat amfoter karena membentuk ion zwitter. Pada titik isoelektriknya, protein mengalami koagulasi
sehingga dapat dipisahkan dari pelarutnya.
4. Penggolongan Protein
1. Protein sederhana
Protein sederhana adalah protein yang terdiri atas molekul-molekul asam amino
2. Protein gabungan
Protein gabungan adalah protein yang berikatan dengan senyawa bukan protein
5. Penggunaan Protein
Kegunaan Protein
1. Sebagai enzim yang merupakan biokatalis. Bagian utama molekul enzim yang disebut apoenzim
merupakan molekul protein.
2. Alat angkut (protein transport). Hemoglobin merupakan protein yang berperan mengangkut
oksigen dalam eritrosit, sedangkan mioglobin berperan dalam pengangkutan ion besi di dalam plasma
darah yang selanjutnya dibawa ke dalam hati.
3. Pengatur gerakan (protein kontraktil). Gerakan otot disebabkan oleh dua molekul protein yang saling
bergeseran.
4. Lemak
a. Struktur Lemak
Lemak tergolong ester . Lemak sederhana adalah trigliserida yang terbuat dari sebuah molekul gliserol yang
terikat pada tiga asam karboksilat (asam lemak).
Pada dasarnya asam lemak dibedakan menjadi asam lemak jenuh dan asam lemak tidak jenuh.
Lemak jenuh

Lemak tak jenuh


b. Tatanama Lemak
Molekul lemak terbentuk dari gabungan tiga molekul asam lemak
dengan satu molekul gliserol.

c. Sifat Lemak
1. Lemak merupakan bahan padat pada suhu kamar, di antaranya disebabkan kandungan asam
lemak jenuh yang secara kimia tidak mengandung ikatan rangkap sehingga mempunyai titik lebur yang
tinggi.
2. Lemak juga dapat memiliki sifat plastis. Artinya mudah dibentuk atau dicetak atau dapat
diempukkan (cream).
3. Titik Lebur Lemak dan minyak berada pada suatu kisaran suhu. Titik lebur suatu lemak atau
minyak dipengaruhi juga oleh sifat asam lemak, yaitu gaya tarik antara asam lemak yang
berdekatan dalam kristal. Makin panjang rantai C, titik cair akan semakin tinggi. Makin banyak jumlah
ikatan rangkap makin kecil Titik lebur. Hal ini dikarenakan ikatan antarmolekul asam lemak tidak jenuh
kurang kuat
d. Penggolongan Lemak
1. Malam
Malam (wane) berbeda dari lemak dan minyak karena hanya merupakan monoester sederhana.
Bagian asam maupun bagian alkohol dari molekul malam adalah rantai karbon jenuh yang panjang.
2. Terpena
Minyak atsiri (essential oil) dari banyak tumbuhan dan bunga diperoleh melalui penyulingan. Minyak atsiri
tersebut biasanya memiliki bau khas dari tumbuhan tersebut (misal minyak mawar dan minyak kenanga).
Senyawa yang diisolasi dari minyak ini mengandung atom karbon kelipatan dari lima atom karbon (5, 10, 15,
dan seterusnya ) yang disebut terpene
3. Fosfolipid
Fosfolipid menyusun sekitar 40% membran sel sedangkan sisanya protein. Fosfolipid secara struktur
berkaitan dengan lemak dan minyak, kecuali salah satu dari gugus esternya digantikan oleh fosfatidilamina
4. Prostaglandin
Prostaglandin adalah kelompok senyawa yang brkaitan dengan asam lemak tak jenuh. Senyawa ini dalam
jumlah sedikit aktif menimbulkan berbagai efek pada metabolism lemak, denyut jantung, dan tekanan
darah.
e. Kegunaan Lemak
1. Sumber energi cadangan
2. Pelarut vitamin (A, D, E, K) dan zat tertentu.
3. Pembentuk struktur membran sel.

Anda mungkin juga menyukai