Anda di halaman 1dari 22

ASAM AMINO, PEPTIDA DAN PROTEIN

Kelompok 4

Rahima Rahmah
Atikah Salsabilla
Nurul Muthmainna
Khaerunnisa
Dwi Wulan Hendro
Jasmin
Risdaniar
Yang ingin dicapai:

Mahasiswa dapat :
‐ Menuliskan struktur dan nama asam amino penyusun protein
‐ Menyebutkan asam amino essential
‐ Menjelaskan asam amino non protein
‐ Membedakan asam amino berdasarkan gugus sampingnya
‐ Menjelaskan sifat keasaman dan kebasaan asam amino
‐ Menjelaskan metode elektroforesis

2
Yang ingin dicapai:

‐ Menentukan titik isoelektrik asam amino


‐ Menjelaskan ikatan peptida
‐ Menuliskan tata nama peptida
‐ Menentukan jumlah dan jenis asam amino penyusun peptida
‐ Menjelaskan struktur sekunder dari protein
‐ Menjelaskan denaturasi
‐ Menuliskan 3 macam enzim

3
Struktur asam amino
Struktur asam amino secara umum adalah satu atom C yang mengikat
empat gugus: gugus amina (NH2), gugus karboksil (COOH), atom 
hidrogen (H), dan satu gugus sisa (R, dari residue) atau disebut juga gugus
atau rantai samping yang membedakan satu asam amino dengan asam
amino lainnya.
Atom C pusat tersebut dinamai atom Cα ("C-alfa") sesuai dengan
penamaan senyawa bergugus karboksil, yaitu atom C yang berikatan
langsung dengan gugus karboksil. Oleh karena gugus amina juga terikat
pada atom Cα ini, senyawa tersebut merupakan asam α-amino.
Struktur asam α-amino, dengan gugus amina di sebelah kiri dan gugus
karboksil di sebelah kanan

5
Nama asam amino penyusun protein

6

7

8
This is a slide title

9
This is a slide title

10
Asam amino non protein

11
Membedakan asam amino berdasarkan gugus sampingnya

Asam amino biasanya diklasifikasikan


berdasarkan sifat kimia rantai samping tersebut
menjadi empat kelompok. Rantai samping dapat
membuat asam amino bersifat asam lemah, basa
lemah, hidrofilik jika polar, dan hidrofobik jika
nonpolar.

12
13
Ikatan peptida

14
Tata nama peptida

Penamaan dipeptida atau tripeptida


disesusaikan dengan nama asam amino
yang berikatan. Huruf akhir dari nama
asam amino yang disatukan diganti
dengan huruf l’. Contoh, jika alanin dan
glisin menjadi dipeptida, nama
dipeptidanya adalah alanilglisin.
15
Metode Elektroforesis


Eelektroforesis adalah peristiwa pergerakan partikel koloid yang bermuatan ke salah satu elektrode.
Atau elektroforesis adalah peristiwa bergeraknya partikel-partikel koloid dalam medan listrik ke
masing-masing elektode. Apabila sepasang elektode dimasukan ke dalam sistem koloid, maka
partikel koloid yang muatannya positif akan menuju ke elektode negatif atau katode dan partikel
koloid yang mutannya negatif bergerak menuju ke elektrode positif atau anode. Karena itulah
elektroforesis koloid bisa dipakai untuk menentukan jenis muatan suatu koloid.

16

Jenis Elektroforesis
Jenis elektroforesis adalah sebagai berikut ini:
 Elektroforesis kertas adalah jenis elektroforesis yang terdiri atas kertas sebagai fase
diam dan partikel yang bermuatan yang terlarut sebagai fase gerak, terutama yaitu
ion-ion kompleks. Terjadinya pemisahan ini yaitu karena adanya gradasi konsentrasi
sepanjang sistem pemisahan. Pergerakan partikel pada kertas itu tergantung dari
muatan atau valensi zat terlarut, tegangan yang digunakan, luas penampang,
kekuatan ion, ph, viskositas, konsentrasi elektrolit, dan adsorpsivitas zat terlarut.

 Elektroforesis gel adalah elektroforesis yang memakai gel sebagai fase diam untuk
memisahkan molekul-molekul. Mulanya elektroforesis gel dilakukan dengan medium
gel kanji sebagai fase diam untuk memindah biomolekul yang lebih besar seperti
protein-protein. Setelah itu elektroforesis gel berkembang menjadikan poliakrilamida
dan agarosa sebagai gel media.

17
Jumlah dan jenis asam amino penyusun peptida

Berdasarkan jumlah asam amino penyusunnya, rantai asam amino


dibagi menjadi:
‐ 1) Peptida. Terdiri dari asam amino yang jumlahnya kurang dari 50. a)
Dipeptida. Terdiri dari 2 asam amino. b) Tripeptida. Terdiri dari 3 asam
amino. c) Polipeptida. Terdiri lebih dari 10 asam amino.
‐ 2) Protein. Terdiri dari asam amino yang jumlahnya lebih dari 50. Biasanya
protein terdiri dari 100 – 10000 asam amino.

18
Struktur sekunder dari protein
DENATURASI?

‐ Denaturasi adalah sebuah proses di mana protein atau asam nukleat


kehilangan struktur tersier dan struktur sekunder dengan penerapan beberapa
tekanan eksternal atau senyawa, seperti asam kuat atau basa, garam anorganik
terkonsentrasi, sebuah misalnya pelarut organik (cth, alkohol atau kloroform), atau
panas. Jika protein dalam sel hidup didenaturasi, ini menyebabkan gangguan
terhadap aktivitas sel dan kemungkinan kematian sel. protein didenaturasi dapat
menunjukkan berbagai karakteristik, dari hilangnya kelarutan untuk agregasi
komunal. Denaturisasi dalam pengertian ini tidak digunakan dalam penyusunan
bahan kimia industri alkohol didenaturasi.

20
3 JENIS ENZIM
Enzim Metabolik
Enzim metabolik adalah enzim yang bertugas produksi energi dalam tubuh.
Mereka juga membantu untuk detoksifikasi tubuh pada tingkat sel dan bahkan
membantu sistem respon sensorik kita. Mereka bertanggung jawab untuk aktivitas
selular pada setiap tingkat.
Enzim Makanan
Enzim makanan adalah enzim yang berasal dari tumbuhan. Tubuh kita tidak
membuat enzim ini, tetapi enzim ini terkandung dalam makanan yang kita makan
sehingga tubuh kita dapat memecah makanan. Enzim bisa rusak oleh panas, oleh karena
itu, penting untuk menambahkan buah segar, sayuran dan minyak esensial dalam
makanan harian kita.
Enzim Pencernaan
Enzim pencernaan adalah enzim yang memecah dan menyerap makanan menjadi
nutrisi yang bermanfaat bagi tubuh. Tubuh menggunakan berbagai jenis enzim untuk
mencerna. Misalnya lemak, protein dan karbohidrat.
THANKS!

22

Anda mungkin juga menyukai