KELOMPOK 3
NUR ILMI
NIM : 210016301003
NURUL MUTMAINNAH
NIM : 210016301005
1
DAFTAR ISI
Sampul………………………………………………………………………….. 1
Daftar isi………………………………………………………………………… 2
Bab 1 Pendahuluan…………………………………………………….. 3
Bab II Landasan Teori…………………………………………………. 4
A. Hakikat kesulitan belajar
B. Faktor penyebab kesulitan belajar
C. Usaha untuk mengatasi kesulitan belajar
2
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan hal yang paling penting dan mendasar dalam kehidupan
kehidupan manusia pada masa sekarang dan yang akan datang. Melalui pendidikan,
manusia dapat mengembangkan pola pikir dan berbagai potensi yang dimilikinya
Pendidikan adalah usaha sadar dan sistematis, yang dilakukan oleh orang-orang
yang diserahi tanggung jawab untuk memengaruhi siswa agar mempunyai sifat dan
tabiat sesuai dengan cita-cita pendidikan. Pendapat lain pendidikan merupakan upaya
yang terorganisir, berencana, dan berlangsung secara terus menerus dan kontinyu
sepanjang hayat kearah membina manusia atau anak didik menjadi insan paripurna,
pendidikan tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah saja, akan tetapi menjadi
Setiap anak dianugerahi dengan kemampuan yang berbeda dan hal itu
mengakibatkan hasil belajar setiap anak juga berbeda. Pada saat kegiatan
3
pembelajaran di sekolah berlangsung, guru dihadapkan dengan sejumlah karakteristik
siswa yang beraneka ragam. Ada siswa yang dapat menempuh kegiatan belajarnya
secara lancar dan berhasil tanpa mengalami kesulitan, namun di sisi lain tidak sedikit
pula siswa yang justru dalam belajarnya mengalami berbagai kesulitan. Kesulitan
hasil belajar, sehingga pada akhirnya dapat mengakibatkan prestasi belajar yang
memberikan jalan keluar bagi siswa yang mengalami kesulitan belajar. Solusi yang
Di samping itu kesulitan belajar yang dialami oleh seseorang akan dapat
Dari hasil studi tentang hubungan antara ciri-ciri kepribadian dengan prestasi
belajar menyatakan bahwa murid yang tergolong pencapaian rendah (under achiever)
terhadap kecemasan.
4
5. Lebih banyak mengalami konflik ketergantungan.
Oleh karena itu kesulitan belajar bukan hanya merupakan masalah instruksional atau
belajar menuntut usaha pemecahan dengan pendekatan yang lebih bersifat psikologis
pula. Bantuan yang diberikan tidak hanya bersifat instruksional pedagogis tetapi juga
dipengaruhi oleh banyak factor. Namun, upaya dalam memecahkan kesulitan belajar
siswa dapat dilakukan jika penyebab kesulitan telah diketahui atau teridentifikasi.
Guru dan siswa merupakan kunci dari keberhasilan pembelajaran. Guru dan siswa
harus bekerja sama untuk menciptakan suasana pembelajaran yang efektif agar tujuan
5
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
6
BAB II
LANDASAN TEORI
Dengan kata lain, bahwa belajar adalah suatu cara mengamati, membaca, meniru,
Sidiq (2016), belajar juga merupakan kecenderungan perubahan pada diri manusia
yang dapat dipertahankan selama proses pertumbuhan. Belajar dapat diartikan suatu
peristiwa yang terjadi di dalam kondisi-kondisi tertentu yang dapat diamati, diubah,
dan dikontrol. Namun dalam belajar tidak lepas dari kesulitan atau hambatan tertentu.
Kesulitan belajar merupakan terjemahan dari istilah bahasa Inggris learning disability.
Terjemahan tersebut sesungguhnya kurang tepat karena learning artinya belajar dan
adalah ketidakmampuan belajar. Istilah kesulitan belajar digunakan dalam buku ini
lapangan ilmu pendidikan, psikologi, maupun ilmu kedokteran. Pada tahun 1963
7
neurologis (neurological disorders), disleksia (dyslexia), afasia perkembangan
(Takeshi Fujishima et al., 1992: 26). Konsep tersebut telah diadopsi secara luas dan
dikutip oleh Hallahan, Kauffman, dan Lloyd (1985: 14) seperti berikut ini.
Kesulitan belajar khusus adalah suatu gangguan dalam satu atau lebih dari
proses psikologis dasar yang mencakup pemahaman dan penggunaan bahasa ujaran
atau tulisan. Gangguan tersebut mungkin menampakkan diri dalam bentuk kesulitan
disleksia, dan afasia perkembangan. Batasan tersebut tidak mencakup anak-anak yang
atau ekonomi.
8
Kesulitan belajar siswa ditunjukkan oleh adanya hambatan-hambatan tertentu
untuk mencapai hasil belajar, dan dapat bersifat psikologis, sosio-logis, maupun
semua pelajar.
Kesulitan belajar bila tidak ditangani dengan baik dan benar akan menimbulkan
belajar dapat ditangani dengan baik dan dapat mengatasi masalah yang menimpanya.
Namun demikian, sering tampak perlakuan yang diterima anak yang mengalami
kesulitan belajar dari orang tua dan guru tidaklah sesuai yang diharapkan. Anak
kesulitan belajar sering dicap sebagai anak yang bodoh, tolol, ataupun gagal. Hal
inilah yang menjadi penghambat bagi anak dengan kesulitan belajar (Idris, 2009).
Kesulitan belajar adalah hambatan/gangguan belajar pada anak dan remaja yang
ditandai oleh adanya kesenjangan yang signifikan antara taraf intelegensia dan
kesulitan belajar kemungkinan disebabkan oleh gangguan di dalam sistem saraf pusat
9
Kesulitan belajar adalah proses dimana siswa mengalami keterlambatan
didalam memahami suatu materi yang diajarkan oleh guru bidang studi. Kesulitan
didalam mengikuti suatu kegiatan belajar mengajar yang dilakukan disekolah (Sidiq,
2016).
dalam bentuk kesulitan yang nyata dalam kemahiran dan penggunaan kemampuan
bidang studi. Gangguan ini intrinsik dan diduga disebabkaann oleh adanya disfungsi
sistem saraf pusat. Meskipun suatu kesulitan belajar mungkin terjadi bersamaan
(Sidiq, 2016).
atau tunagrahita yang homogen, kesulitan belajar memiliki banyak tipe yang masing-
masing memerlukan diagnosis dan remediasi yang berbeda-beda. Betapa pun sulitnya
karena bermanfaat untuk menentukan strategi pembelajaran yang tepat. Secara garis
10
1. kesulitan belajar yang berhubungan dengan perkembangan (developmental
gangguan motorik dan persepsi, kesulitan belajar bahasa dan komunikasi, dan
Kesulitan belajar akademik dapat diketahui oleh guru atau orang tua ketika
anak gagal menampilkan salah satu atau beberapa kemampuan akademik. Sebaliknya,
kesulitan belajar yang bersifat perkembangan umumnya sukar diketahui baik oleh
orang tua maupun oleh guru karena tidak ada pengukuran-pengukuran yang
keterampilan yang harus dikuasai lebih dahulu agar dapat menguasai bentuk
keterampilan berikutnya.
akademik, hubungan antara keduanya tidak selalu jelas. Ada anak yang gagal dalam
11
motor, tetapi ada pula yang dapat belajar membaca meskipun memiliki
dapat mencapai prestasi tersebut. Untuk dapat menyelesaikan soal matematika bentuk
cerita misalnya, seorang anak harus menguasai lebih dahulu keterampilan membaca
Salah satu kemampuan dasar yang umumnya dipandang paling penting dalam
kegiatan belajar adalah kemampuan untuk memusatkan perhatian atau yang sering
disebut perhatian selektif. Perhatian selektif adalah kemampuan untuk memilih salah
satu di antara sejumlah rangsangan seperti rangsangan auditif, taktil, visual, dan
kinestetik yang mengenai manusia setiap saat. Seperti dijelaskan oleh Ross (1976:
rangsangan yang perlu diproses pada suatu waktu tertentu. Jika seorang anak
memperhatikan dan bereaksi terhadap banyak rangsangan, maka anak semacam itu
12
B. Faktor penyebab kesulitan belajar
Menurut Sidiq (2016) dan Idris (2009), secara global faktor-faktor yang
mempengaruhi belajar siswa dapat dibedakan menjadi tiga macam yaitu sebagai
berikut:
1. Faktor Internal (faktor dari dalam siswa), yaitu keadaan atau kondisi jasmani dan
yakni:
a. Yang bersifat kognitif (ranah cipta), antara lain seperti rendahnya kapasitas
intelektual/inteligensi siswa.
b. Yang bersifat afektif (ranah rasa), antara lain seperti labilnya emosi dan sikap.
c. Yang bersifat psikomotor (ranah karsa), antara lain seperti terganggunya alat-alat
2. Faktor Eksternal (faktor dari luar siswa), yaitu kondisi lingkungan sekitar siswa
meliputi semua situasi dan kondisi yang tidak mendukung aktivitas belajar siswa.
c. Lingkungan sekolah, contohnya; kondisi dan letak gedung sekolah yang buruk seperti
13
dekat pasar, kondisi guru serta alat-alat belajar yang ber- kualitas rendah.
3. Faktor pendekatan belajar (approach to learning), yaitu jenis upaya siswa yang
Selain faktor-faktor yang bersifat umum di atas, ada pula faktor- faktor lain
yang juga menimbulkan kesulitan belajar siswa. Di antara faktor-faktor yang dapat
dipandang sebagai faktor khusus ini ialah sindrom psikologis berupa learning
satuan gejala yang muncul sebagai indikator adanya keabnormalan psikis yang
mempengaruhi satu sama lain. Seorang siswa yang bersifat conserving terhadap ilmu
Sebaliknya, seorang siswa yang berintelegensi tinggi (faktor internal) dan mendapat
pendekatan belajar yang yang lebih mementingkan kualitas hasil pembelajaran. Jadi,
achievers (berprestasi tinggi) dan under achievers (berprestasi rendah) atau gagal
14
(Sidiq, 2016).
Dalam hal ini, seorang guru yang kompeten dan profesional diaharapkan
kemungkinan adanya kesulitan belajar yang melanda siswa tersebut. Upaya seperti ini
mengikuti pelajaran.
3. Mewancarai orang tua atau wali siswa untuk mengetahui masalah keluarga yang
15
4. Memberikan tes diagnostik bidang kecakapan tertentu untuk menge- tahui
Data dan informasi yang diperoleh guru melalui diagnostik kesulitan belajar tadi
perlu dianalisis sedemikian rupa, sehingga jenis kesulitan khusus yang dialami
macam, yaitu: (a) ditangani oleh guru sendiri, (b) ditangani dengan bantuan
orang tua, dan (c) ditangani oleh guru maupun orang tua.
sebagai berikut: (a) tujuan pengajaran remidial, (b) materi pengajaran remedial,
(c) metode pengajaran remedial, (d) alokasi waktu pengajaran remedial, dan (e)
16
Program pengajaran remedial lebih cepat dilaksanakan tentu akan lebih baik.
alternatif kiat pemecahan masalah kesulitan belajar siswa, guru sangat dianjurkan
mempelajari buku-buku khusus mengenai bimbingan dan penyeluhan. Selain itu, guru
17
BAB III
KESIMPULAN
1. Kesulitan belajar adalah hambatan/gangguan belajar pada anak dan remaja yang
ditandai oleh adanya kesenjangan yang signifikan antara taraf intelegensia dan
2. Faktor yang mempengaruhi kesulitan belajar ialah factor internal, factor eksternal
dan factor pendekatan belajar. Faktor Internal (faktor dari dalam siswa), yaitu
keadaan atau kondisi jasmani dan rohani siswa yang meliputi gangguan atau
rasa), psikomotor (ranah karsa). Faktor Eksternal (faktor dari luar siswa), yaitu
kondisi lingkungan sekitar siswa meliputi semua situasi dan kondisi yang tidak
mendukung aktivitas belajar siswa. Faktor ini dapat dibagi tiga macam yaitu
contohnya; kondisi dan letak gedung sekolah yang buruk seperti dekat pasar, kondisi
guru serta alat-alat belajar yang ber- kualitas rendah. Faktor pendekatan belajar
(approach to learning), yaitu jenis upaya siswa yang meliputi strategi dan metode
18
Selain faktor-faktor yang bersifat umum di atas, ada pula faktor- faktor lain yang
3. Upaya untuk mengatasi kesulitan belajar siswa dapat dilakukan dengan terlebih
melanda siswa tersebut. Upaya seperti ini disebut diagnosis yang bertujuan
kesulitan belajar siswa. Setelah mengetahui kesulitan belajar siswa maka langkah
19
DAFTAR PUSTAKA
Sidiq Ahmad. 2016. Skripsi. Siswa Pada Mata Pelajaran Ips Di Smpn 3 Tiris Satu
Atap Probolinggo, Malang.
https://www.blogbarabai.com/2014/12/makalah-hakikat-kesulitan-belajar.html
20