Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH KIMIA

MAKROMOLEKUL

Dibuat oleh :
IRFAN DWI FEBRIAN
XII IPA 2

SMAN 3 TARUNA ANGKASA MADIUN


2022

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Polimer
 Pengertian Polimer
Polimer merupakan molekul raksasa (makromolekul) yang terbentuk dari susunan
ulang ratusan bahkan ribuan molekul sederhana yang disebut monomer. Oleh
karena itu, polimer mempunyai massa molekul relatif sangat besar. Polimer
banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

 Jenis Polimer
1. Polimer Adisi dan Polimer Kondensasi
Polimer Adisi adalah polimer yang proses pembentukannya mellaui reaksi
adisi, yaitu putusnya ikatan rangkap yang terdapat pada monomer, untuk
kemudia saling erikat satu sama lain membentuk kesatuan molekul raksasa.
Polimer Kondensasi merupakan polimer yang proses pembentukannya
melalui reaksi kondensasi. Ciri khas proses kondensasi adalah terbentuknya
molekul kecil berupa molekul H2O, NH3, atau lainnya.

2. Homopolimer dan Kopolimer


Homopolimer adalah polimer yang terbentuk dari monomer-monomer
yang sama, misalnya polivinilklorida (PVC), polietena, polistirena, dan
polipropilena.
Kopolimer adalah polimer yang terbentuk dari monometer yang berbeda,
misalnya nilom 6,6; kevlar; dan bakelit.

3. Polimer Alam, Polimer Sintesis, dan Polimer Modifikasi


Polimer Alam adalah polimer yang tersedia dialam. Contohnya adalah
protein dalam tubuh manusia, hewan, atau biji kacang-kacangan, selulosa
pada batang kayu, serta amilum pada biji-bijian.
Polimer Sintesis merupakan plolimer yang dibuat melalui proses pabrikasi
oleh manusia dari bahan-bahan monomer yang tersedia di alam. Contohnya
adalah berbagai macam plastik, serat kain sintesis, dan resin sintesis.
Polimer Modifikasi adalah polimer yang terbentuk dari hasil modifikasi
polimer dalam dengan tujuan memperbaiki sifa-sifatnya agar sesuai dengan
yang diharapkan.contohnya adalah vulkanisasi karet untuk ban kendaraan
bertujuan agar karet alam menjadi lebih kuat dan kenyal.

 Sifat-sifat Polimer
Besarnya massa rumus suatu polimer akan mempengaruhi sifat-sifat
polimer tersebut, misalnya kekerasan, elastisitas, dan daya tahan panasnya. Daya
tahan polimer terhadap pemanasan akan mempengaruhi pemanfaatan polimer
tersebut. Berdasarkan keadaan fisik polimer pada proses pemanasan, polimer
dikelompokkan menjadi :
a. Termoplastik : polimer yang melunak pada proses pemanasan, misalnya
PVC, polietilena, dan bakelit.
b. Termoseting : polimer yang jika dipanaskan akan mengeras misalnya
nelamin, polimetanal, dan bakelit.
c. Elastomer : polimer yang mempunyai sifat elastis, misalnya karet

2
B. Karbohidrat
 Pengertian
Karbohidrat merupakan salah satu senyawa yang terdiri atas karon,
hidrogen, dan oksigen. Karbohidrat berfungsi sebagai sumber energi pada hewan
dan tumbuhan. Pada kebanyakan tumbuhan, karbohidrat juga sebagai penyusun
penting dinding sel yang berperan sebagai elemen penyokon. Jaringan hewan
memiliki karbohidrat lebih sedikit. Karbohidrat yang penting diantaranya adalah
glukosa, gaaktosa, glikogen, gula amino, dan polimernya.

 Penggolongan
Karbohidrat dapat dikelompokkan berdasarkan hasil hidrolisisnya
(penguraian). Pengelompokkannya adalah sebagai berikut.
1. Monosakarida, karbohidrat yang tidak dapat dihidrolisis menjadi
molekul-molekul karbohidrat yang lebih sederhana lagi, contohnya
glukosa, fruktosa, ribosa, dan galaktosa.
2. Disakarida, karbohidrat yang jika dihidrolisis terurai menjadi dua
molekul monosakarida, contohnya sukrosa (gula tebu), laktosa (gula
susu), dan maltosa (gula pati).
3. Oligosakarida, karbohidrat yang jika dihidrolisis terurai menghasilkan
3-10 monosakarida, contohnya dekstrin dan maltopentosa.
4. Polisakarida, karohidrat yang jika dihidrolisis akan terurai menjadi
banyak molekul monosakarida, contohnya pati (amilum), selulosa, dan
glikogen.
 Struktur Karbohidrat
a. Monosakarida
Sturktur monosakarida digambarkan dalam bentuk rantai terbuka
(konformasi Fischer) dan dalam bentuk ranta tertutup (Konformasi
Haworth).

b. Disakarida
Disakarida merupakan dimer (gabungan dua molekul) monosakarida yang
sejenis atau berbeda jenis. Oleh karena itu, hidrolisis disakarida akan
menghasilkan dua monosakarida.

c. Polisakarida
Polisakarida merupakan polimer dari beberapa monosakarida. Amilum
atau pati terdapat pada biji-bijian, misalnya padi, jangung, gandum, atau
pada umbi-umbian. Amilum merupakan polimer dari α-D-glukosa,
dengan dua struktur, yaitu amilosa dan amilopektin.

3
C. Asam Amino dan Protein
1. Asam Amino
 Pengertian Asam Amino
Asam amino merupakan suatu senyawa karboksilat yang mempunyai gugus
amina pada rantai karbonnya. Gugus amina pada asam amino yang banyak
ditemukan terdapat pada atom Cα sehingga disebut juga sebagai asam α-amino.

struktur asam amino

 Penggolongan Asam Amino


Berdasarkan nilai nutrisinya, asam amino dapat dikelompokkan menjadi
asam amino esensial dan asam amino nonesensial. Asam amino esensial
merupakan asam amino yang tidak dapat disintesis di dalam tubuh manusia
sehingga harus ada di dalam makanan yang dikonsumsi. Asam amino nonesensial
terdiri atas sepuluh macam, yaitu histidin (His), ariginin (Arg), valin (Val), leusin
(Leu), isoleusin (Ile), treonin (Thr), lisin (Lys), metionin (Met), dan fenilalanin
(Phe).
 Sifat-sifat Asam Amino
a. Asam amino dapat membentuk ion zwitter.

b. Asam amino bersifat amfoter


c. Kecuali glisin, semua asam amino merupakan senyawa optis aktif karena
Cα merupakan atom karbon asimetris.

Glisin (tidak optis aktif)

d. Asam amino dapat bergabung dengan asam amino yang lain membentuk
suatu polimer yang disebut peptida.

2. Protein
 Pengertian Protein
Protein terbetuk dari polimerisasi peptida-peptida. Peptida merupakan
polimerisasi dari asam amino-asam amino yang berbeda-beda. Ikatan yang terjadi
pada protein selain ikatan peptida antara asam amino penyusunnya, juga terjadi
ikatan-ikatan yang lain. Misalnya ikatan hidrogen yang terjadi pada gugus -NH
dan gugus -OH, serta ikatan disulfida -S-S yang menyokong terjadinya ikatan
yang kompleks pada protein.

4
 Struktur Protein
a. Struktur Primer, struktur primer protein merupakan ikatan-ikatan peptida
dari asam amino-asam amino pembentuk protein tersebut.
b. Struktur Sekunder, struktur sekunder protein terbentuk dari ikatam
hidrogen yang terjadi antara gugus-gugus amina dengan atom hidrogen
pada rantai samping asam amino sehingga membentuk lipatan-lipatan,
misalnya membentuk α-heliks.
c. Struktur Tersier, interaksi struktur sekunder yang satu dengan struktur
yang lain melalui ikatan hidrogen, ikatan ion, ikatan disulfida (-S-S-),
misalnya terbentuknya rantai dobel-heliks.
d. Struktur Kuarter, Struktur yang melibatkan beberapa peptida sehingga
membentuk suatu protein. Misalnya pada hemoglobin, yang pada
proteinnya terselip ion Fe3+.

 Sifat-sifat Protein
1). Protein sukar larut dalam air karena ukuran moleklnya yang sangat
besar.
2). Protein dapat mengalami koagulasi oleh pemanasan dan penanmbahan
asam atau basa.
3). Protein bersifat amfoter karena membentuk ion zwitter. Pada titik
isoelektriknya, protein mengalami koagulasi sehingga dapat
dipisahkan dari pelarutnya.
4). Protein dapat mengalami kerusakan (terdenaturasi) akibat pemanasan.
 Fungsi Protein
1. Sebagai enzim
2. Alat angkut (proein transpor)
3. Pengatur gerakan (protein kontraktil)
4. Penyusun jaringan (protein struktual)
5. Protein cadangan
6. Antibodi
7. Pangatur reaksi (protein pengatur)
8. Pengendali pertumbuhan

D. Lipid
 Pengertian Lipid
Lipid merupakan kelompok senyawa biomolekul yang mempunyai berbagai
macam fungsi. Adapun yang termasuk golongan lipid adalah lemak, minyak,
steroid, dan terpenoid. Salah satu steroid yang banyak dikenal adalah kolesterol
serta hormon estrogen dan progesteron. Terpenoid yang banyak dikenal adalah
minyak sereh, minyak cengkeh, dan nikotin.
 Penggolongan Lipid
a. Steroid
Steroid merupakan senyawa turunan lipid yang tidak mengalami hidrolisis.
Kolesterol merupakan contoh steroid yang banyak terdapat dalam tubuh
manusia.
b. Terpenoid
Terpenoid merupakan senyawa turunan lipid yang tidak terhidrolisis.
Terpenoid biasanya ditemukan dalam minyak atsiri, misalnya sitral
(minyak sereh), geraniol (minyak mawar), dan juga sebagai vitamin A.

5
6

Anda mungkin juga menyukai