Anda di halaman 1dari 41

BAB I PENDAHULUAN I.

1 Latar Belakang Asam basa merupakan parameter lingkungan yang sangat vital dalam kehidupan sehari-hari kita. Air, tanah, maupun zat makanan seperti buah dan sayur dapat mengandung zat asam maupun basa. Zat-zat tersebut dapat dinyatakan dalam derajat keasaman (pH) atau derajat kebasaanya (pOH). Analisis mengenai kandungan atau yang lazim disebut konsentrasi asam maupun basa dalam kimia analisa dapat dilakukan dengan titrasi secara cross check. Zat asam dapat diketahui kadarnya dengan menggunakan zat basa sebagai titrannya maupun sebaliknya zat basa dapat dinilai menggunakan zat asam sebagai titran. Hal ini dapat dipelajari dalam aside-alkalimetri atau kesetimbangan asam basa. I.2 Tujuan Percobaan a. Menganalisa kadar/konsentrasi suatu sampel (%berat, %volume, %R/V, %M, %N). b. menganalisa kadar asiditas, alkalinity dari suatu sampel.

I.3

Manfaat Percobaan Mengetahui kadar/konsentrasi suatu zat dalam sampel.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II.1 Landasan Teori yang Mendukung Titrasi adalah penentuan kadar suatu zat secara volumetric menggunakan larutan lain yang telah diketahui kadarnya. Reaksi yang terjadi antara asam dan basa H+ + OHH2O

Asidi alkalimetri merupakan salah satu bentuk titrasi berdasarkan reakso netralisasi antara zat titran dan zat yang akan dititrasi. Asidimetri merupakan penentuan kadar basa dalam suatu larutan dengan menggunakan larutan asam yang telah diketahui konsentrasinya sebagai titran. Natrium hidroksida lazim tercemar dengan natrium karbonat. Hal ini disebabkan NaOH dapat menyerap CO2 yang terdapat dalam udara dan beraksi sebagai berikut. CO2 + 2OH CO32- + H2O Seringkali natrium kerbonat dan natrium bikarbonat terdapat bersama-sama. Dimungkinkan untuk menganalisis campuran senyawa ini dengan titrasi dengan asam standart.
-

II.2 Titrasi Karbonat Ion karbonat dititrasi dengan asam kuat sebagai titran, reaksi yang terjadi CO33- + H3O+ HCO3- + H2O (1) HCO3- + H3O+ H2CO3 + H2O (2) Ka1 = 4,6 x 10-7 pKa = 6,34 Ka2 = 4,4 x 10-1 pKa = 10,36 PP digunakan sebagai indikator untuk reaksi pertama (TAT pertama) dan MO digunakan sebagai indikator pada reaksi yang kedua (TAT kedua). Hubungan volume dan titrasi karbonat Dalam suatu larutan zat NaOH, Na2CO3, maupun NaHCO3 keberadaannya dapat sebagai zat tunggal. Namun sering kali terdapat bersama-sama, misalnya NaOH tercampur dengan Na2CO3 atau NaHCO3 dan Na2CO3 terdapat bersama-sama. Hal ini dapat teridentifikasi setelah senyawa tersebut dititrasi dengan HCL. Tabel 1 Identifikasi Campuran Bikarbonat

Zat NaOH Na2CO3 NaHCO3 NaOH + Na2CO3 NaHCO3 + Na2CO3 Keterangan : M = molaritas

Hubungan untuk identifikasi kualitatif y=0 x=y x=0 x>y x<y

Milimol zat M.x M.x M.y M (x-y) M (y-x)

x = volume yang dibutuhkan untuk mencapai TAT I menggunakan indikator PP y = volume yang dibutuhkan untuk mencapai TAT II menggunakan indikator MO Diagram titrasi Na2CO3 dan NaHCO3 Na2CO3 x ml NaHCO3 y x NaCl NaHCO3 NaCl Keterangan : : dititrasi : jumlah volume titran II.3 Alkalimetri Alkalimetri merupakan penentuan kadar asam dalam suatu larutan dengan menggunakan larutan basa yang diketahui konsentrasinya sebagai titran. Asam asetat, asam etanoat atau asam cuka adalah senyawa kimia asam organik yang dikenal sebagai pemberi rasa asam dan aroma dalam makanan. Atom hidrogen (H) pada gugus karboksil (COOH) dalam asam karboksilat seperti dalam asam asetat dapat dilepaskasn sebagai ion H+ (proton), sehingga memberikan sifat asam. Asam asetat adalah asam lemah monoprotik dengan nilai pKa = 4,8. Basa konjugasinya adalah asetat (CH3COO-). Sebuah larutan 1 M asam asetat (kirakira sama dengan konsentrasi pada cuka rumah) memiliki pH sekitar 2,4.

ml ml

Vitamin C merupakan nama lain dari ascorbic acid yan tidak lain adalah sejenis asam. Vitamin C larut dalam air dan dapat ditemukan dalam buah jeruk, tomat, dan sayuran hijau dengan konsentrasi tinggi. Vitamin C merupakan vitamin yang tidak stabil karena mudah teroksidasi dan dapat hilang selama proses memasak. Peran utama vitamin C dalam tubuh adalah sebagai penghasil kolagen, sejenis protein penting dalam jaringan alat gerak. Vitamin C juga berperan penting dalam sintesa hemoglobin dan metabolisme asam amino. Selain itu, vitamin C juga mampu menangkal nitrit penyebab kanker. Hipoaskorbemia (defisiensi asam askorbat) bisa berakibat sariawan, baik di mulut maupun perut., kulit kasar, gusi tidak sehat sehingga gigi mudah goyah dan lepas, pendarahan di bawah kulit (sekitar mata dan gusi), cepat lelah otot lemah dan depresi. II.4 Indikator Indikator merupakan suatu zat yang digunakan untuk menentukan kapan titik akhir titrasi (TAT) tercapai dengan indikasi perubahan warna. Pada saat TAT tercapai maka jumlah mol equivalen zat dititrasi sama dengan jumlah mol equivalen zat titran. Indikator yang akan digunakan dalam titrasi asidi alkalimetri adalah a. PP (Phenolphtalein) Asam diprotik tidak berwarna dengan trayek pH 8-9,6. b. MO (Metil Orange) Suatu bahan berwarna kuning dalam bentuk molekulnya dengan trayek pH 3,1 4,4 II.5 Kurva Titrasi Titrasi asam basa dapat dinyatakan dalam bentuk kurva titrasi antara pH (pOH) versus milliliter titran. Kurva semacam ini membantu mempertimbangkan kelayakan suatu titrasi dalam memilih indikator yang tepat. Akan diperiksa dua kasus, titrasi asam kuat dengan basa kuat dan titrasi asam lemah dengan basa kuat. a. Titrasi asam kuat dan basa kuat Asam kuat dan basa kuat terhidrolisa dengan lengkap dalam larutan air. Jadi pH sama di berbagai titik selama titrasi. Dapat dihitung langsung dari kuantitas stoikiometri asam dan basa yang

telah dibiarkan bereaksi. Pada titik kesetaraan, pH ditetapkan oleh jauhnya air terdisosiasi pada 2500 C, pH air murni adalah 7. b. Titrasi asam lemah dan basa kuat Pada kurva titrasi ini, kurva untuk suatu asam lemah mulai meningkat dengan cepat, ketika mula-mula ditambahkan basa. Laju pertambahan mengecil dengan bertambahnya konsentrasi B-. Larutan ini disebut terbuffer dalam daerah dimana peningkatan pH tersebut lambat. Perhatikan bahwa bila asam itu dinetralkan [HB-] = [B-] pH = pKa log [HB-] pKa [B-] Setelah titik separuh jalan, pH naik lagi dengan lambat sampai terjadi perubahan besar pada titik kesetaraan. II.6 Fisis dan Chemist Reagen a. Hidrogen asetat (HAc) atau Asam Cuka (CH3COOH) Fisis BM = 60,05 g/mol Densitas dan fase : 1049 g/cm3, cairan : 1266 g/cm3, padatan TL = 16,50 C TD = 118,10C Penampilan = cairan tak berwarna atau kristal Keasaman pKa = 4,76 pada 250 C Chemist Asam asetat bersifat korosif terhadap banyak logam, seperti besi, magnesium, dan seng, membentuk gas hydrogen dan garam-garam asetat (disebut logam asetat). Alumunium merupakan logam yang tahan terhadap korosi karena dapat membentuk lapisan alumunium oksida yang melindungi permukaannya. Karena itu, biasanya asam asetat diangkut dengan tangki-tangki alumunium. b. HCl Fisis BM = 36,47gr/mol BJ = 1,268 gr/cc

TD = 8500 C TL = -11000 C Kelarutan dalam 100 bagian air 00 C = 82,3 Kelarutan dalam 100 bagian air 1000 C = 56,3 Chemist Bereaksi dengan Hg2+ membentuk endapan putih Hg2Cl2 yang tidak larut dalam air panas danasam encer tapi larut dalam amoniak encer, larutan KCN, dan thiosulfat. 2HCl + Hg2+ 2H+ + Hg2Cl2 Hg2Cl2 + 2NH3 Hg(NH4)Cl + Hg + NH4Cl Bereaksi dengan Pb2+ membentuk endapan putih PbCl2 2HCl + Pb2+ PbCl2 + 2H+ Mudah menguap apalagi bila dipanaskan Konsentrasi tidak mudah berubah karena udara/cahaya Merupakan asam kuat karena derajat disosiasinya tinggi c. NaOH Fisis BM = 40 gr/mol BJ = 2,13 gr/cc TD = 13900 C TL = 318,40 C Kelarutan dalam 100 bagian air 00 C = 82,3 Kelarutan dalam 100 bagian air 1000 C = 56,3 Chemist Dengan Pb(NO)3 membentuk endapan Pb(OH)2 yang larut dalam reagen excess. Pb(NO)3 + NaOH Pb(OH)2 + NaNO3 Pb(OH)3 + 2NaOH Na2PbO2 + 2H2O Dengan Hg2(NO3)2 membentuk endapan hitam Hg2O yang larut dalam reagen excess Merupakan basa yang cukup kuat Mudah larut dalam air dan higroskopis

Mudah menyerap CO2 sehingga membentuk karbonat d. Na2B4O7.10H2O (Boraks) Fisis BM = 381,43 gr/mol BJ = 1,73 gr/ml TD = 2000 C TL = 750 C Kelarutan dalam 100 bagian air dingin (0,50 C) = 1,3 Chemist Jika ditambah H2SO4 menjadi asam boraks Na2B4O7 + H2SO4 + 5H2O 4H3BO3 + Na2NO3 Jika ditambah AgNO3 menjadi endapan putih perak mutu boraks Na2B4O7 + AgNO3 + 3H2O AgBO2 + H3BO3 + NaNO3 Jika ditambahkan BaCl2 menjadi endapan putih Ba mutu boraks e. H2SO4 Fisis BM = 98,08 gr/mol BJ = 1,83 gr/cc TD = 3400 C TL = 10,440 C Kelarutan dalam 100 bagian air dingin = 80 Kelarutan dalam 100 bagian air panas = 59 Chemist Merupakan asam kuat Jika ditambah basa membentuk garam dan air Dengan Pb2+ membentuk PbSO4 Pb2+ + SO42- PbSO4 Dengan Ba2+ membentuk BaSO4 Ba2+ + SO42- BaSO4 f. Phenolphtalein (C20H16O4) Fisis

BM = 318,31 gr/mol BJ = 1,299 gr/cc TD = 2610 C pH = 8,0 9,6 Kelarutan dalam 100 bagian air = 8,22 Chemist Merupakan asam diprotik dan tidak berwarna Mula-mula berdisosiasi menjadi bentuk tidak berwarna kemudian kehilangan H+ menjadi ion dengan sistem terkonjugasi maka dihasilkan warna merah.

BAB III METODE PERCOBAAN III.1 Bahan dan Alat yang digunakan III.1.1 Bahan: 1. 2. 3. 4. 5. 6. III.1.1 Bahan: Boraks NaOH Asam Asetat/ Asam Cuka HCl Phenolptalein (PP) Methyl Orange (MO)

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.

Buret, Statif, Klem Erlenmeyer Corong Pipet Volume Pipet Ukur Pengaduk Beaker Glass Pipet Tetes Labu Takar

10. Gelas Ukur

III.2 Gambar Alat dan Keterangan

Corong

Pipet Volume 1. Statif 2. Klem 3. Buret 4. Erlenmeyer

Pengaduk

Gelas Ukur Pipet Ukur

Pipet Tetes

Labu Takar Beaker Glass

Keterangan Alat 1. Satif 2. Klem 3. Buret 4. Erlenmeyer 6. Pengaduk 7. Beaker glass 8. Pipet tetes 9. Labu takar 10. Gelas ukur : Tempat klem dan buret : Penjepit buret : Untuk tempat titrasi : Tempat melakukan titrasi : Untuk mengaduk : Tempat larutan : Untuk meneteskan larutan : Tempat pengenceran larutan : Untuk mengukur larutan

5. Pipet volume : Untuk mengambil larutan

III.3 Cara Kerja A. Standarisasi HCl dengan Borak 0,1 N 1. Ambil 10 ml borak 0,1 N, masukan ke dalam Erlenmeyer 2. Tambahkan beberapa tetes indikator MO 3. Titrasi dengan HCL 0,1 N sampai warna berubah menjadi merah orange. 4. Catat kebutuhan titran ( )

B. Standarisasi NaOH dengan HCl yang telah distandarisasi 1. Ambil 10 ml NaOH, masukkan ke dalam Erlenmeyer 2. Tambahkan beberapa tetes indikator MO 3. Titrasi dengan HCL sampai warna menjadi merah orange 4. Catat volume HCl ( )

C. Mencari kadar Na2CO3 dan atau NaHCO3 1. Ambil sampel 10 ml larutan sampel, masukkan ke dalam Erlenmeyer. 2. Tambahkan beberapa tetes indikator PP 3. Titrasi dengan HCl sampai warna merah hampir hilang. 4. Catat kebutuhan HCl pada TAT I = x ml 5. Tambahkan beberapa tetes indikator MO 6. Titrasi dengan HCl sampai warna menjadi merah orange. 7. Catat kebutuhan HCl untuk Na2CO3 = y ml

D. Mencari kadar asam dalam buavita mangga dan jeruk 1. Ambil 10 ml bahan, encerkan sampai 100 ml aquadest 2. Ambil 10 ml larutan sampel tersebut, masukkan ke dalam erlenmeyer. 3. Tambahkan indikator PP beberapa tetes (+ 3 tetes) 4. Titrasi dengan NaOH sampai warna merah hampir hilang.

5. Catat kebutuhan NaOH 6. Menghitung normalitas asam sampel ( )

BAB IV HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN

IV.1 Hasil Percobaan Tabel 4.1.1. Zat yang Distandarisasi Zat yang Distandarisasi HCL NaOH Zat yang Menstandarisasi Boraks 0,1 N HCl 0,4 N V titran 10 ml 18,28 ml Normalitas 0,4 N 0,728 N

Tabel 4.1.2 Kadar Zat Yang Ditemukan Sampel I II Zat Kadar yang Ditemukan Na2CO3 14840 ppm NaHCO3 3696 ppm Na2CO3 14416 ppm NaHCO3 2352 ppm Kadar Asli 16875 ppm 6000 ppm 15000 ppm 5500 ppm %error 12% 38,4% 3,8% 57,2%

Tabel 4.1.3. Kadar Dalam Sampel Sampel Air Lemon Buavita Mangga V titran 0,8 ml 0,4 ml Normalitas 0,58 0,29 Kadar Asli 0,00301 N 0,00131 N %error 95,5% 94,8%

IV.2 Pembahasan 1. Kadar Na2CO3 dan NaHCO3 pada sampel I dan II yang kami temukan lebih kecil dari kadar asli a.) Kadar Na2CO3 lebih kecil dari kadar asli Sampel I Kadar asli Na2CO3 = 2x . N HCl . 16875 ppm = 2x . 0.4 N . 16875 = 2x . 2120 x = 3,98 ml ppm ppm

Sampel II Kadar asli Na2CO3 = 2x . N HCl . 15000 ppm = 2x . 0.4 N . 15000 = 2x . 2120 x = 3,54 ml b.) Kadar NaHCO3 lebih kecil dari kadar asli Kadar NaHCO3 yang kami temukan lebih kecil dari kadar aslinya sehingga TAT I memiliki perbedaan dengan titik penambahan di titik ekivalennya. Titik ekivalennya terjadi pada penambahan: Sampel I Kadar NaHCO3 asli = (y-x) . N HCl . BM NaHCO3 . 6000 ppm = (y-3,98).0,4. 84. 100 ppm 6000 = 3360y 13372,8 y = 5,76 ml Sampel II Kadar NaHCO3 asli = (y-x) . N HCl . BM NaHCO3 . 5500 ppm = (y-3,54).0,4. 84. 100 ppm 5500 = 3360y 11894,4 y = 5,18 ml ppm ppm ppm ppm

Berikut merupakan grafik antara pH dan volume HCl yang ditambahkan pada sampel I

14 12 10 8

Grafik Hubungan Volume HCl vs pH Sampel 1

Kadar Yang Ditemukan

pH
6 4 2 0 0 0.7 1.4 2.1 2.8 3.5 3.97 4.2 4.6 5.75

Kadar Asli

Volume HCl Dari grafik diatas, hubungan antara pH dengan volume HCl sudah sesuai teori, pH akan turun seiring dengan penambahan asam. Dalam grafik sampel I volume TAT untuk menghitung kadar Na2CO3 adalah 3,5ml. Namun dari perhitungan asli diperoleh titik ekivalen TAT I dari sampel I adalah 3,98ml. Beda volumenya adalah 0,48ml. Dari beda volume saat TAT ini didapatkan kadar Na2CO3 yang lebih kecil dari kadar aslinya. Dalam perhitungan kadar NaHCO3 juga ditemukan kadar yang lebih kecil dari kadar aslinya. Dalam percobaan dibutuhkan 4,6ml HCl untuk mencapai TAT II sedangkan dari perhitungan kadar asli dibutuhkan 5,76ml HCl. Perbedaan volumenya sebesar 1,16ml. Berikut merupakan grafik untuk sampel II

14 12 10

Grafik Hubungan Volume HCl vs pH Sampel 2

pH

8 6 4 2 0 0 0.6 1.2 1.8 2.4 3 3.4 3.53 3.9 4.1 5.16

Kadar Yang Ditemukan

Kadar Asli

Volume HCl
Dari grafik tersebut, hubungan antara pH dengan volume HCl sedah sesuai teori, pH akan turun seiring dengan penambahan asam. Dalam grafik sampel II volume HCl yang dibutuhkan untuk mencapai TAT I adalah 3,4ml dalam percobaan. Sedangkan pada perhitungan asli dibutuhkan 3,54ml. Perbedaan volumenya adalah 0,14ml. Dan didapatkan kadar Na2CO3 yang ditemukan lebih kecil dari pada aslinya. Sedangkan dalam perhitungan kadar NaHCO3 ditemukan kadar yang juga lebih kecil dari pada kadar asli. Dalam percobaan dibutuhkan 4,1ml HCl untuk mencapai TAT II sedangkan dari perhitungan kadar asli dibutuhkan 5,18ml HCl. Perbedaan volumenya sebesar 1,08ml. 2. Penyebab kadar Na2CO3 dan NaHCO3 lebih kecil dari kadar asli a.) Kadar Na2CO3 lebih kecil dari kadar asli Hal ini disebabkan Na2CO3 berasal dari natrium hidroksida yang bereaksi dengan CO2 di udara. Natrium hidroksida selalu tercemar oleh pengotoran dalam jumlah kecil, yang paling serius diantaranya natrium karbonat. Ion karbonat adalah basa, tetapi berbeda dengan ion hidrogen dalam dua tahap:

CO32- + H3O + HCO3 H2O HCO3- + H3O + H2CO3 H2O Hal ini karena Na2CO3 ditirasi dengan HCl, maka titik akhir titrasi dengan menggunakan infikator PP akan lebih kecil dibanding menggunakan MO, karena untuk yang pertama Na2CO3 hanya mengambil ion H+ untuk setiap molekul karbonat sedang untuk ion ke dua diperlukan 2 ion H+. Selisih antara kedua titik akhir akan semakin kecil jika kandungan Na2CO3 semakin kecil juga. Akibat lainnya apabila larutan baku basa telah bereaksi dengan CO2 dan udara maka kenormalannya lebih rendah bila distandarisasi dengan indikator PP. b.) Kadar NaHCO3 lebih kecil dari kadar asli Hal ini disebabkan proses titrasi ion karbonat yang menghasilkan gas karbon dioksida. Reaksinya HCl(aq)+ NaHCO3(s) NaCl(aq) + CO2(g) Hal ini menyebabkan NaHCO3 semakin kecil.

3. Perhitungan kadar normalitas sampel air lemon dan buavita mangga Kadar yang ditemukan Buavita (N) = =
( ( ) )

= 0,29 N

Air Lemon (N) = =


(

) )

= 0,58 N

Kadar teoritis yang seharusnya

Acidi-Alkalimetri

Buavita mvit C = 57,69 mg V = 250 ml Buavita (ppm) = = 230,76 ppm Buavita (N) = 230,76 = 1,31 10-3 N Air Lemon mvit C = 53 mg V = 100 ml lemon (ppm) = = 530 ppm lemon (N) = 530 = 3,01 10-3 N (http://id.wikipedia.org/wiki/Asam_Askorbat) 4. Aplikasi asidi-alkalimetri dalam bidang industri a. Pembuatan asam nitrat (HNO3) dalam industri Pembuatan asam nitrat skala industri memakai proses yang dinamakan proses tekanantunggal. Dalam proses ini sebuah kompresor putar bertahap banyak, yang mempunyai pendingindi antara tahap-tahapnya, digerakkan oleh turbin uap dan turbin pemulih tenaga yang disebutkanalat ekspansi gas sisa (tail gas expander). Udara keluar dibelah, 85% masuk ke dalam konverter dan 15% ke dalam penukar kalor dan kolom putih. Gas keluar dari konverter dilewatkan melalui pemanas, lanjut uap, ketel uap kalor limbah danpemanas gas sisa dan keluar pada suhu 2000C. Gas itu kemudian dilewatkan melalui pendinginkondensor yang menghasilkan HNO3 40% sampai 45% sebagai produk yang mengandung 40%nitrogen terikat. Baik gas keluar yang sudah diinginkan maupun asam nitrat encer, keduanya dilewatkan melalui absorber, gas masuk dari bawah asam nitrat encer agak ke atas pada kolom dan airdingin masuk dari atas. Pada kolom ini terdapat duatitik cekik (pinch point) yang diakibatkan oleh masalah kinetiknya. Di dekat puncak kolom, konsentrasi NOx dan oksigen menjadisangat rendah, sehingga gaya dorong untuk absorbsi itu kecil saja.Asam yang keluar dari dasar kolom mengandung sedikit NOx terutama N2O4 (tak berwarna)tetapi ada juga NO2 yang berwarna merah.

Laboratorium Dasar Teknik Kimia I

Acidi-Alkalimetri

b. c. d. e.

Menentukan kadar OH- dalam obat maag Menetukan kadar asam dalam minuman Menentukan kadar HClO dalam pemutiih Menentukan kadar asam dalam cuka

(http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20101111201756AADpxe O) (http://www.scribd.com/doc/75411268/ASIDI-ALKALIMETRI)

BAB V

Laboratorium Dasar Teknik Kimia I

Acidi-Alkalimetri

PENUTUP V.1 Kesimpulan 1. Pada sampel satu, kadar praktis Na2CO3 yang kami temukan adalah sebesar 14840 ppm, lebih kecil dari kadar aslinya yaitu sebesar 16875 ppm, sehingga didapatkan %error sebesar 12%. Kadar praktis NaHCO3 yang kami temukan adalah sebesar 3696 ppm, lebih kecil dari kadar aslinya yaitu sebesar 6000 ppm, sehingga didapatkan %error sebesar 38,4%. 2. Pada sampel dua, kadar praktis Na2CO3 yang kami temukan adalah sebesar 14416 ppm, lebih kecil dari kadar aslinya yaitu sebesar 15000 ppm, sehingga didapatkan %error sebesar 3,8%. Kadar praktis NaHCO3 yang kami temukan adalah sebesar 2352 ppm, lebih kecil dari kadar aslinya yaitu sebesar 6000 ppm, sehingga didapatkan %error sebesar 57,2%. 3. Pada sampel buavita mangga, kadar praktis yang kami dapatkan adalah sebesar 5128,6 ppm, lebih besar dari kadar teoritis yaitu sebesar 230,76 ppm, sehingga didapatkan %error sebesar 95,5%. 4. Pada sampel jeruk lemon, kadar praktis yang kami dapatkan adalah sebesar 10257 ppm, lebih besar dari kadar teoritis yaitu sebesar 530 ppm, sehingga didapatkan %error sebesar 94,8%.

V.2 Saran 1. Lebih teliti dalam melihat perubahan warna yang terjadi saat titrasi. 2. Lebih teliti dalam melihat jumlah volume yang digunakan saat titrasi. 3. Hati-hati dalam penggunaan buret, perkecil kecepatan tetes titran jika sudah mendekati TAT. 4. Lebih teliti dalam mengukur volume sampel yang digunakan. 5. Melakukan titrasi dengan cermat.

DAFTAR PUSTAKA

Laboratorium Dasar Teknik Kimia I

Acidi-Alkalimetri

A.L.Kemppainen.2002.Determining Ascorbic Acid in Vitamin C Tablets.Finlandia University. Wadsworth Group.

Analysis of Vitamin C.General Chemistry laboratories University of Alberta. Anonim.2012.Asam Askorbat.(online) (http://id.wikipedia.org/wiki/Asam_askorbat

diakses tanggal 23 November 2012) Anonim.2012.Asidi Alkalimetri diakses (online) tanggal 22

(www.scribd.com/doc/75411268/ASIDI_ALKALIMETRI November 2012) Anonim.2012.Fresh November 2012) Anonim.2012.Informasi November 2012) Anonim.2012.Kegunaan Acidi Nilai Gizi dalam Fruits for Better

Lifes

(online)

(http://pokedpisi.multiply.com/?&show_interstitial=1&u diakses tanggal 23

Buavita

Mangga

(online) 23

(www.buavita.co.id/?q=buavita-fruit-basket-23

diakses

tanggal

Alkali

(online)

(http://id.answer.yahoo.com/question/index?qid=20101111201756AADpx eO diakses tanggal 22 November 2012) Buku Petunjuk Praktikum Teknik Kimia 1. 2005.Laporan Teknologi Proses Jurusan Teknik Kimia Universitas Diponegoro:Semarang Day,R.A and Underwood,A.L.1986.Analisa Kimia Kuantitatif.edisi

5.Eralangga:Jakarta. Perry,R.H and Green,1984.Perrys Chemical Engineering Handbook.6th

edition.Mc Graaw Hill Book Co.Singapore. LEMBAR PERHITUNGAN REAGEN

Laboratorium Dasar Teknik Kimia I

Acidi-Alkalimetri

NaOH 0,75 N; volume: 250 ml N=


m 1 v m 1 25

valensi 1

0,75 = 4

0,75 = 4 x 4 m = 7,5 gram HCl 25% 0,5 N; volume : 250 ml N= 0,5 =


v v 1,19 36,5 1 v ,25 1 25

valensi 1

V = 15,34 ml

LEMBAR PERHITUNGAN

Laboratorium Dasar Teknik Kimia I

Acidi-Alkalimetri

1. Standarisasi HCl dengan boraks 0,1 N V HCl = 7,5 ml N HCl =


( . ) oraks HC 1 ml ,1

7,5 ml

= 0,4 N

2. Standarisasi NaOH dengan HCl yang telah distandarisasi V HCl = 18,2 ml N NaOH =
( . )HCl aOH 18,2 ml ,

1 ml

= 0,728 N

3. Kadar NaCO3 dan NaHCO3 dalam sampel Sampel 1 V HCl TAT 1 = x = 3,5 ml V HCl TAT 2 = y = 4,6 ml Kadar Na2CO3 = 2x. N HCl . = 2. 3,5 . 0,4 N . = 14840 ppm Kadar asli = 16875 ppm % error =
(16875 1484 ) ppm 16875 a2CO3 2 1 6 2 1 1 1 1

ppm ppm

x 100% = 12 %
1 1

Kadar NaHCO3 = (y - x) . N HCl . BM NaHCO3 . = (4,6 - 3,5) ml . 0,4 N .84 .100 ppm = 3696 ppm Kadar asli = 6000 ppm % error = Sampel 2 x = 3,4 ml; y = 4,1 ml Kadar Na2CO3 = 2x. N HCl . = 2. 3,4 . 0,4 . = 14416 ppm Kadar asli = 15000 ppm
1 6 2 a2CO3 2 1 1 (6 6 ) ppm

ppm

x 100% = 38,4 %

ppm

. 100 ppm

Laboratorium Dasar Teknik Kimia I

Acidi-Alkalimetri

% error =

(15

14416) ppm 15

x 100% = 3,8 %
1 1

Kadar NaHCO3 = (y - x) . N HCl . BM NaHCO3 .

ppm

= (4,1 3,4) ml . 0,4 N . 84 . 100 ppm = 2352 ppm Kadar asli = 5500 ppm % error =
(55 55 ) ppm

x 100% = 57,2 %

4. Mencari kadar asam dalam buavita mangga dan air lemon Kadar Buavita Mangga (Praktis) V NaOH = 2 ml Kadar asam (ppm) = ( = = 5128,6 ppm Kadar Buavita Mangga (Teoritis) m vitamin C= 57,69 mg V = 250ml Kadar asam (ppm) = %error =
5128,6 25

Kadar Air Lemon (Praktis) V NaOH = 0,8 ml Kadar asam (ppm) = ( = = 10257 ppm )
1

Kadar Buavita Mangga (Teoritis) m vitamin C= 53 mg V = 100ml Kadar asam (ppm) =1

Laboratorium Dasar Teknik Kimia I

Acidi-Alkalimetri

%error =

1 257

LEMBAR PERHITUNGAN GRAFIK Sampel 1 (Kadar Asli) pKa1 Na2CO3 = 10,36 pKa2 NaHCO3 = 6,34 x = 3,97 ml Ka1 Na2CO3 = 4,6 x 10-4 Ka2 NaHCO3 = 4,4 x 10-11

Laboratorium Dasar Teknik Kimia I

Acidi-Alkalimetri

y = 5,75 ml Na2CO3 = 16875 ppm [Na2CO3] = 16875 . = 0,15 M - Penambahan 0 ml pH = 14 [-log 0,15 ] = 14 0,824 = 13,176 - Penambahan 0,7 ml [Na2CO3] = [0,15 . 10]- [0,7 . 0,4] = 1,22 pH = pKa1 + log ( = 10,36 + log ( = 10,99 - Penambahan 1,4 ml [Na2CO3] = [0,15 . 10]- [1,4 .0,4] = 0,94 pH = pKa1 + log ( = 10,36 + log ( = 10,58 - Penambahan 2,1 ml [Na2CO3] = [0,15 . 10]- [2,1 . 0,4] = 0,66 pH = pKa1 + log ( = 10,36 + log ( = 10,255 - Penambahan 2,8 ml [Na2CO3] = [0,15 . 10]- [2,8 . 0,4]
a2CO3 aHCO3 ,84 a2CO3 aHCO3 ,95 ,56 a2CO3 aHCO3 1,22 1 1 1 1 6

Laboratorium Dasar Teknik Kimia I

Acidi-Alkalimetri

= 0,38 pH = pKa1 + log (


a2CO3 aHCO3

= 10,36 + log ( 1,12) = 9,892 - Penambahan 3,97 ml (TET I) pH = (10,36 + 6,34) = 8,35 - Penambahan 4,2 ml V HCl = 4,2 3,97 = 0,23 [Na2CO3] = [0,15 . 10]- [0,23 . 0,4] = 1,408 pH = pKa2 + log ( = 6,34 + log ( = 7,525 - Penambahan 4,6 ml V HCl = 4,6 3,97 = 0,63 [Na2CO3] = [0,15 . 10]- [0,63 . 0,4] = 1,248 pH = pKa2 + log ( = 6,34 + log ( = 7,03 - Penambahan 5, 75 ml (TET II ) V HCl = 5,75 3,97 = 1,78 [HCO3- ]= 1,78. 0,4 = 0,712 [H2CO3]= 1/3. 0,712 = 0,237 [H+] = = = 3,3 x 10-4
a2CO3 aHCO3 ,252 a2CO3 aHCO3 , 92

Laboratorium Dasar Teknik Kimia I

Acidi-Alkalimetri

pH = -log (3,3 x 10-4) = 3,48 Sampel 2 (Kadar Asli) x = 3,53 ml y = 5,16 ml Na2CO3 = 15000 ppm [Na2CO3] = 15000 . = 0,14 M - Penambahan 0 ml pH = 14 [-log 0,14 ] = 14 0,854 = 13,146 - Penambahan 0,6 ml [Na2CO3] = [0,14 . 10]- [0,6 . 0,4] = 1,16 pH = pKa1 + log ( = 10,36 + log ( = 11,044 - Penambahan 1,2 ml [Na2CO3] = [0,14 . 10]- [1,2 .0,4] = 0,92 pH = pKa1 + log ( = 10,36 + log ( = 10,642 - Penambahan 1,8 ml [Na2CO3] = [0,14 . 10]- [1,8 . 0,4] = 0,68 pH = pKa1 + log (
a2CO3 aHCO3 a2CO3 aHCO3 ,92 ,48 a2CO3 aHCO3 1,16 1 1 1 1 6

Laboratorium Dasar Teknik Kimia I

Acidi-Alkalimetri

= 10,36 + log ( = 10,33 - Penambahan 2,4 ml

,72

[Na2CO3] = [0,14 . 10]- [2,4 . 0,4] = 0,44 pH = pKa1 + log ( = 10,36 + log ( = 10,02 - Penambahan 3,0 ml [Na2CO3] = [0,14 . 10]- [3,0 . 0,4] = 0,2 pH = pKa1 + log (
a2CO3 aHCO3 a2CO3 aHCO3 ,96

= 10,36 + log ( 1,2) = 9,58 - Penambahan 3,53 ml (TET I) pH = (10,36 + 6,34) = 8,35 - Penambahan 3,9 ml V HCl = 3,9 3,53 = 0,37 ml [Na2CO3] = [0,14 . 10]- [0,37 . 0,4] = 1,252 pH = pKa2 + log ( = 634 + log ( = 7,267 - Penambahan 4,1 ml V HCl = 4,1 3,53 = 0,57 ml [Na2CO3] = [0,14 . 10]- [0,57 . 0,4] = 1,172
a2CO3 aHCO3 ,148

Laboratorium Dasar Teknik Kimia I

Acidi-Alkalimetri

pH = pKa2 + log ( = 6,34 + log ( = 7,05

a2CO3 aHCO3 ,228

- Penambahan 5, 16 ml (TET II ) V HCl = 5,16 3,53 = 1,63 [HCO3- ]= 1,63. 0,4 = 0,652 [H2CO3]= 1/3. 0,652 = 0,217 [H+] = = = 3,159 x 10-4 pH = -log (3,159 x 10-4) = 3,5 Sampel 1 (Kadar Praktis) x = 3,5 ml y = 4,6 ml Na2CO3 = 14840 ppm [Na2CO3] = 14840 . = 0,14 M - Penambahan 0 ml pH = 14 [-log 0,14] = 14 0,853 = 13,147 - Penambahan 0,7 ml [Na2CO3] = [0,14 . 10]- [0,7.0,4] = 1,12 pH = pKa1 + log ( = 10,36 + log ( = 10,96 - Penambahan 1,4 ml [Na2CO3] = [0,14 . 10]- [1,4 . 0,4]
a2CO3 aHCO3 1,12 , 1 1 1 1 6

Laboratorium Dasar Teknik Kimia I

Acidi-Alkalimetri

= 0,84 pH = pKa1 + log ( = 10,36 + log ( = 10,53 - Penambahan 2,1 ml [Na2CO3] = [0,14 . 10]- [2,1 . 0,4] = 0,56 pH = pKa1 + log ( = 10,36 + log ( = 10,18 - Penambahan 2,8 ml [Na2CO3] = [0,14 . 10]- [2,8 . 0,4] = 0,28 pH = pKa1 + log (
a2CO3 aHCO3 a2CO3 aHCO3 ,84 a2CO3 aHCO3 ,56

= 10,36 + log ( 1,12) = 9,75 - Penambahan 3,5 ml (TET I) pH = (10,36 + 6,34) = 8,35 - Penambahan 4,2 ml V HCl = 4,2 3,5 = 0,7 [Na2CO3] = [0,14 . 10]- [0,7 . 0,4] = 1,12 pH = pKa2 + log ( = 6,34 + log ( = 6,94 - Penambahan 4,6 ml (TET II )
a2CO3 aHCO3 ,28

Laboratorium Dasar Teknik Kimia I

Acidi-Alkalimetri

V HCl = 4,6 3,5 = 1,1 [HCO3- ]= 1,1. 0,4 = 0,44 [H2CO3]= 1/3. 0,44 = 0,14 [H+] = = = 5,07 x 10-4 pH = -log (5,07 x 10-4) = 3,3 Sampel 2 (Kadar Praktis) x = 3,4 ml y = 4,1 ml Na2CO3 = 14416 ppm [Na2CO3] = 14416 .
1 1 1 1 6

= 0,136 M - Penambahan 0 ml pH = 14 [-log 0,136 ] = 14 0,86 = 13,133 - Penambahan 0,6 ml [Na2CO3] = [0,136 . 10]- [0,6 . 0,4] = 1,12 pH = pKa1 + log ( = 10,36 + log ( = 11,02 - Penambahan 1,2 ml [Na2CO3] = [0,136 . 10]- [1,2 .0,4] = 0,88 pH = pKa1 + log ( = 10,36 + log (
a2CO3 aHCO3 ,88 ,48 a2CO3 aHCO3 1,12

Laboratorium Dasar Teknik Kimia I

Acidi-Alkalimetri

= 10,62 - Penambahan 1,8 ml [Na2CO3] = [0,136 . 10]- [1,8 . 0,4] = 0,64 pH = pKa1 + log ( = 10,36 + log ( = 10,30 - Penambahan 2,4 ml [Na2CO3] = [0,136 . 10]- [2,4 . 0,4] = 0,4 pH = pKa1 + log ( = 10,36 + log ( = 9,97 - Penambahan 3,0 ml [Na2CO3] = [0,136 . 10]- [3,0 . 0,4] = 0,16 pH = pKa1 + log ( = 10,36 + log ( = 9,47 - Penambahan 3,4 ml (TET I) pH = (10,36 + 6,34) = 8,35 - Penambahan 3,9 ml V HCl = 3,9 3,4 = 0,5 ml [Na2CO3] = [0,136 . 10]- [0,5 . 0,4] = 1,34 pH = pKa2 + log ( = 6,34 + log (
a2CO3 aHCO3 , a2CO3 aHCO3 1,2 a2CO3 aHCO3 ,96 a2CO3 aHCO3 ,72

Laboratorium Dasar Teknik Kimia I

Acidi-Alkalimetri

= 7,16 - Penambahan 4,1 ml (TAT II ) V HCl = 4,1 3,4 = 0,7 [HCO3- ]= 0,7. 0,4 = 0,28 [H2CO3]= 1/3. 0,28 = 0,093 [H+] = = = 2,06 x 10-4 pH = -log (2,06 x 10-4) = 3,69

Laboratorium Dasar Teknik Kimia I

Acidi-Alkalimetri

LAPORAN SEMENTARA PRAKTIKUM DASAR TEKNIK KIMIA 1

MATERI: ACIDI-ALKALIMETRI

NAMA :

1. Asha Herda Afianti 2. Hanif Izzata Arko 3. Luthfi Choiruly

KELOMPOK : 1/ Selasa siang

LABORATORIUM DASAR TEKNIK KIMIA 1 TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2012

Laboratorium Dasar Teknik Kimia I

Acidi-Alkalimetri

1. TUJUAN PERCOBAAN a. Menganalisa kadar / konsentrasi suatu sampel (% berat, % volume, %R/V, %M, dan %N). b. Menganalisa kadar aciditas, alkalinity dari suatu sampel. 2. PERCOBAAN 2.1. Bahan yang digunakan a. Boraks 0,1 N b. NaoH 0,3 N c. HCl 0,3 n d. Sampel 1 dan 2 e. Buavita sirsak dan mangga f. Phenolphtalein g. MO h. Aquadest 2.2. Alat yang dipakai a. Buret, statif, klem b. Erlenmeyer c. Corong d. Pipet volume e. Pipet ukur 2.3. Cara Kerja a. Standarisasi HCl dengan Boraks 0,1 N - Ambil 10 ml boraks 0,1 N, masukkan ke dalam erlenmeyer - Tambahkan 3 tetes indikator MO - Titrasi dengan HCl sampai warna berubah menjadi merah orange - Catat kebutuhan titran
HC b. Standarisasi NaOH dengan HCl yang telah distandarisasi ( . ) oraks

f. Pengaduk g. Beaker glass h. Pipet tetes i. Labu takar j. Gelas ukur

N HCL =

- Ambil 10 ml NaOH, masukkan ke dalam erlenmeyer - Tambahkan 3 tetes indikator MO

Laboratorium Dasar Teknik Kimia I

Acidi-Alkalimetri

- Titrasi dengan HCl sampai warna berubah menjadi merah orange - Catat volume HCl
aOH c. Mencari kadar Na2CO3 dan atau NaHCO3 ( . )HCl

N NaOH =

- Ambil 10 ml larutan sampel, masukkan ke dalam erlenmeyer - Tambahkan 3 tetes indikator PP - Titrasi dengan HCl sampai warna merah hampir hilang - Catat kebutuhan HCl pada TAT 1= x ml - Tambahkan 3 tetes indikator MO - Titrasi dengan HCl sampai warna menjadi merah orange - Catat kebutuhan HCl untuk Na2CO3 = y ml Kadar Na2CO3 = 2x. N HCl .
a2CO3 2 1 1

ppm
1 1

Kadar NaHCO3 = (y - x) . N HCl . BM NaHCO3 . d. Mencari kadar buavita sirsak dan mangga

ppm

- Ambil masing-masing 10 ml buavita sirsak dan mangga, encerkan sampai 100 ml aquadest. - Ambil 10 ml larutan sampel tersebut, masukkan ke dalam erlenmeyer. - Tambahkan 3 tetes indikator PP - Titrasi dengan NaOH sampai warna merah muda - Catat kebutuhan NaOH - Menghitung normalitas asam sampel N asam = 2.4. Hasil Percobaan a. Standarisasi HCl dengan boraks 0,1 N V HCl = 3,5 ml ( . ) oraks 1 ml ,1 N HCl = = = 0,286 N HC 3,5 ml b. Standarisasi NaOH dengan HCl yang telah distandarisasi
( . ) aOH sampel asam

x fp

Laboratorium Dasar Teknik Kimia I

Acidi-Alkalimetri

V HCl = 12 ml ( . )HCl 12 ml ,286 N NaOH = = = 0,3428 N aOH 1 ml c. Kadar NaCO3 dan NaHCO3 dalam sampel Sampel 1 V HCl TAT 1 = x = 5,5 ml V HCl TAT 2 = y = 7 ml Kadar Na2CO3 = 2x. N HCl . = 2. 5,5 . 0,286 N . = 16673,8 ppm Kadar asli = 16250 ppm (16673,8 1625 ) ppm % error = x 100% = 2,6 % 1625 Kadar NaHCO3 = (y - x) . N HCl . BM NaHCO3 .
1 1 a2CO3 2 1 6 2 1 1

1 1

ppm

ppm

ppm

= (7 5,5) ml . 0,286 N .84 .100 ppm = 3603,6 ppm Kadar asli = 5250 ppm (525 36 3,6) ppm % error = x 100% = 31,36 % 525 Sampel 2 x = 6,1 ml; y = 7,4 ml
a2CO3 2 1 6 2 1 1

Kadar Na2CO3 = 2x. N HCl . = 2. 6,1 . 0,286 . = 18492,76 ppm Kadar asli = 17500 ppm % error =
(18492,76 175 ) ppm 175

ppm

. 100 ppm

x 100% =5,3 %
1 1

Kadar NaHCO3 = (y - x) . N HCl . BM NaHCO3 .

ppm

Laboratorium Dasar Teknik Kimia I

Acidi-Alkalimetri

= (7,4 6,1) ml . 0,286 N . 84 . 100 ppm = 3123,12 ppm Kadar asli = 5000 ppm % error =
(5 3123,12) ppm 5

x 100% = 37,5 %

d. Mencari normalitas asam dalam buavita sirsak dan buavita mangga Normalitas Buavita Sirsak (Praktis) V NaOH = 2 ml ( . ) aOH N asam = x fp yang diambil 2 ml ,3428 = x1 1 ml = 0,0685 N Normalitas Buavita Mangga (Praktis) V NaOH = 1,3 ml ( . ) aOH N asam = x fp yang diambil 1,3 ml ,3428 = x1 1 ml = 0,044 N

Laboratorium Dasar Teknik Kimia I

Acidi-Alkalimetri

LEMBAR KUANTITAS REAGEN

MATERI HARI/TANGGAL KELOMPOK NAMA

: ACIDI ALKALIMETRI : Selasa, 20 November 2012 : 1/ Selasa Siang : 1. Asha Herda Afianti 2. Hanif Izzata Arko 3. Luthfi Choiruly REGULER

ASISTEN

: Gita Khaerunnisa

KUANTITAS REAGEN No 1. 2. 3. 4. JENIS REAGEN NaOH 0,3 N HCl 25% 0,3 N Buavita Sirsak Buavita Mangga KUANTITAS 250 ml 250 ml 20 ml 20 ml

TUGAS TAMBAHAN Referensi kadar (N) buah sirsak dan buavita mangga

CATATAN : ACC titrasi setelah titrasi Lembar perhitungan reagen sebelum praktikum

Semarang, 19 November 2012

Laboratorium Dasar Teknik Kimia I

Acidi-Alkalimetri

ASISTEN

Gita Khaerunnisa

Laboratorium Dasar Teknik Kimia I

Anda mungkin juga menyukai