HIDROLISIS GARAM
OLEH :
NAMA : THALITA SALSABILA L
NO : 29
KELAS : XI MIPA 5
HIDROLISIS GARAM
I. TUJUAN
Menentukan sifat hidrolisis larutan garam.
Hidrolisis adalah istilah umum untuk reaksi zat dengan air (hidrolisis berasal
dari kata hidro yang berarti air dan lisis yang berarti peruraian). Menurut konsep ini,
komponen garam (kation atau anion) yang berasal dari asam lemah atau basa lemah
bereaksi dengan air (terhidrolisis) membentuk ion H3O+, ( H+) atau ion OH–. Jika
hidrolisis menghasilkan ion H3O+ maka larutan bersifat asam, tetapi jika hidrolisis
menghasilkan ion OH– maka larutan bersifat basa.
Hidrolisis garam sebenarnya adalah reaksi asam basa Bronsted Lowry.
Komponen garam yang berasal dari asam atau basa lemah merupakan basa atau
asam konjugasi yang relatif kuat dapat bereaksi dengan air, sedangkan komponen
garam yang berasal dari asam atau basa kuat.
Reaksi asam dengan basa membentuk garam dan air disebut reaksi penetralan.
Akan tetapi larutan garam tidak selalu bersifat netral. Jika suatu garam dilarutkan
ke dalam air, ada dua kemungkinan yang dapat terjadi, yaitu:
1. Garam akan bereaksi dengan pelarut air (mengalami hidrolisis) membentuk ion
H+ atau ion OH–. Akibatnya larutan akan bersifat asam atau basa. Yang dapat
mengalami hidrolisis adalah garam yang mengandung ion elektrolit lemah (ion
yang dapat menghantarkan arus listrik).
2. Garam tidak bereaksi dengan pelarut air (tidak terhidrolisis) sehingga larutan
tetap bersifat netral. Yang tidak terhidrolisis adalah garam yang tidak
mengandung ion elektrolit lemah (ion yang dapat menghantarkan arus listrik).
Oleh karena itu, garam-garam dibagi ke dalam empat kelompok
berdasarkan asam dan basa asalnya sebagai berikut.
1. Garam yang berasal dari asam kuat + basa kuat, misalnya NaCI, K2SO4,
Ba(NO3)2, dsb.
2. Garam yang berasal dari asam lemah + basa kuat, misalnya CH3COONa,
K2CO3 , Na3PO4, dsb.
3. Garam yang berasal dari asam kuat + basa lemah, misalnya NH4Cl, AgNO3,
CuSO4, dsb.
4. Garam yang berasal dari asam lemah + basa lemah, misalnya NH4CN, Al2S3,
MgCO3, dsb.
atau
Keterangan:
Kh = konstanta hidrolisis
Kw
Kh = Ka
Kw = konstanta air
Ka = konstanta asam
[G] = konsentrasi garam
2. Garam yang terbentuk dari asam kuat dan basa lemah
Garam yang berasal dari asam kuat dan basa lemah dalam air mengalami
hidrolisis sebagian karena salah satu komponen garam (kation basa lemah)
mengalami hidrolisis menghasilkan ion H+ maka pH < 7 sehingga larutan
garam bersifat asam.
Rumus:
atau
Keterangan:
Kh = konstanta hidrolisis
Kw
Kh = Kb
Kw = konstanta air
Kb = konstanta basa
[G] = konsentrasi garam
Rumus:
√𝐊𝐰.𝐊𝐚
[H+] = 𝐊𝐛
V. HASIL PENGAMATAN
Larutan Universal Kertas PP BTB Perkiraan Sifat
Lakmus pH larutan
Merah Biru
Biru Basa
CH3COONa Biru Biru Merah biru 10<pH
muda/hijau
Hijau Tak Netral
BaCl2 Tetap Tetap hijau 7
muda berwarna
Tak asam
NH4Cl kuning Merah Merah hijau 6<pH<7
berwarna
Tak asam
Al2(SO4)3 merah merah merah kuning pH<6
berwarna
VI. PERTANYAAN
1. Dari garam-garam diatas yang terhidrolisis, tulis reaksi hidrolisisnya!
2. Sebanyak 2 liter larutan Ba(HCOO)2 0,09 mol, tetapan hidrolisis Kh=
10-10
a. Berapa pH larutan Ba(HCOO)2 tersebut?
b. Berapa % derajat hidrolisisnya?
3. Sebanyak 400 ml larutan NH3 0,05 M direaksikan dengan 100 ml
larutan HCl 0,2 M. Hitung pH larutan yang terjadi?(Kb NH3= 10-5)
VII. JAWABAN
1. Dari garam-garam yang diatas, yang terhidrolisis adalah :
a. Larutan 1
Na2CO3(aq) 2Na+(aq) + CO32-(aq)
CO32-(aq) + 2H2O H2CO3(aq) + 2OH-(aq)
b. Larutan 2
CH3COONa(aq) CH3COO-(aq) + Na+(aq)
CH3COO-(aq) + H2O(l) CH3COOH(aq) +OH-(aq)
c. Larutan 4
NH4Cl(aq) NH4+(aq) + Cl-(aq)
NH4+(aq) + H2O(l) NH4OH(aq) + H+(aq)
d. Larutan 5
Al2(SO4)3(aq) Al3+(aq) + SO42-(aq)
Al3+(aq) + 3H2O(l) Al(OH)3(aq) + 3H+(aq)
𝐾𝑤 0,09
2. a. [OH-] = √ 𝐾𝑎 𝑥 𝐺 = √𝐾ℎ 𝑥 𝐺 = √10−10 . 2. = √10−12 . 9 = 3.10-6
2
𝐾ℎ 𝐾𝑤 10−10 10−8
𝛼 = √ 𝑀 atau 𝛼 = √𝐾𝑏.𝑀 = √4,5.10−2 = √ 4,5
VIII. KESIMPULAN
Larutan garam dapat terhidrolisis berasal dari bersifat:
1. Asam, berasal dari asam kuat dan basa lemah.
2. Basa, berasal dari asam lemah dan basa kuat.
3. Berasal dari asam lemah dan basa lemah dan sifat tergantung
harga Ka dan Kb.