Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FARMASI ANALISIS 1

Analisis Senyawa Turunan

Asam Karboksilat,Asam Barbiturat dan Obat Psikotropik Secara Kualitatif

Disusun Oleh :

Renaldi Eka Mufti R

NIM:31117184

Farmasi 3D

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

BAKTI TUNAS HUSADA TASIKMALAYA PROGRAM STUDI S1 FARMASI

2019
PRAKTIKUM KE 2

Tanggal/Hari :Selasa,10 September 2019

No Sampel :125 & 236

I. Tujuan Praktikum
Menganalisis senyawa turunan Asam Karboksilat,Asam Barbiturat, dan Obat
psikotropik secara kualitatif

II. Dasar Teori


1. Asam Karboksilat
Asam karboksilat merpakan asam yang mempunyai peranan sangan
penting. Gugus fungsi karboksilat, -COOH yang menjadi cincinya. Jika suatu
gugus hidroksil terikat langsung pada suatu atom karbon dari gugus karbonil
maka akan terbentuk suatu gugus fungsi baru yatu gugus karboksil. Senyawa
– senyawa yang mengandung gugus karboksil merupakan asam, karena
dalam ar senyawa – senyawa tersebut sedikit mengalami ionisasi dengan
pelepasan proton dan dapat dnetralisasikan dengan basa.
Asam karboksilat ditinjau secara struktur meneyerupai aldehida dan
keton karena mengandung gugus karbonil. Perbedaannya adalah pada asam
karbosilat terdapat gugus hidroksil yang terikat pada karbon karbonil. Hal ini
menyebabkan sifatnya yang terikat pada karbon karbonil. Hal ini
menyebabkan sifatnya yang spesifik, yaitu sebagai asam. Asam karboksilat
tergolong asam lemah karena sedikit terionisasi dalam air. Pada saat
kesetimbangan, sebagian asam berada dalam bentuk molekul yang tidak
terionisasi. Konstanta disosiasi, ka, asam karboksilat, dimana R sebagai
gugus alkil, adalah 10-5atau kurang. Asam karboksilat adalah senyawa yang
banyak di alam (Wilbraham, 1992 : Saurawati, 2006).

a) Struktur
Rumus umum asam karboksilat adalah R-COOH atau Ar-COOH, dimana :
R : Alkil
Ar : Aril
-COOH : Gugus karboksil
Contoh :
Ciri khusus dalam asam karboksilat adalah terdapatnya gugus fungsi
karboksil (-COOH), karboksil diambil dari karbonil (-CO-) dan hidroksil (-OH).

b) Sifat Fisik
Kelarutan asam karboksilat dalam air tergantung panjangnya rantai hidrofob
(R).Sedangkan titik didih serta titik lebur sebanding dengan kenaikan BM.

Sifat fisik beberapa asam karboksilat


Asam Sifat Fisik
Karboksilat Td(°C) TI(°C) Kelarutan dalam
air(gr/100),t
kamar
Format 101 8 Larut sempurna
Asetat 118 17 Larut sempurna
Propanoat 141 -22 Larut sempurna
Butanoat 164 -8 Larut sempurna
Kaporat 205 -1,5 1,0
Kaprilat 240 17 0,06
Kaprat 270 31 0,01
Benzoate 249 122 0,04

Antara molekul Asam karboksilat dapat membentuk ikatan hidrogen,dan


asam karboksilat rantai pendek membentuk ikatan hidrogen dengan air.
c) Keasaman
Asam karboksilat adalah suatu asam lemah dengan tetapan asam (Ka) atau
pKa (-log Ka) tertentu dengan persamaan ionisasi sebagai berikut:

RCOOH + H2O H3O+ + RCOO-

[RCOO−][H3O+]
Ka =
[RCOOH]

d) Sifat Kimia
Esterifikasi
Dengan alkohol, asam karboksilat membentuk ester. Reaksi yang terjadi
merupakan reaksi kesetimbangan.
Contoh :
III. Asam Barbiturat
Asam barbiturat adalah zat induk barbital-barbital yang sendirinya
tidak bersifat hipnotik. Sifat ini baru nampak jika atom-atom hidrogen pada
atom C 5 dari inti pirimidinnya digantikan oleh gugusan alkil atau aril.
Barbital-barbital semuanya bersifat lipofil,sukar larut dalam air tetapi mudah
larut dalam pelarut-pelarut non polar seperti minyak, kloroform dan
sebagainya. Secara kimia barbiturat merupakan hasil reaksi kondensasi
antara urea dengan asam malonat(Ralph J dan Joan S fessenden 2010).
Barbiturat digunakan secara luas untuk pengobatan mulai tahun
1900-an terutama sebagai sedatif-hipnotik. Dengan kemajuan agen
anxioletik, popularitas Barbiturat mulai menurun meskipun harganya lebih
murah. Saat ini, penyalahgunaan barbiturat marak terjadi sehingga
analisisnya menjadi penting untuk dilakukan di berbagai laboratorium
forensik.
Metode Analisis turunan Asam Barbiturat
1. Metode Asidi-alkalimetri
Semua barbiturat dapat ditetapkan sebagai asam berbasa satu, titrasi dalam
air dihindari karena sifat keasaman barbiturat yang lemah dan kelarutan
dalam air nya sangan kecil. Oleh karena itu titrasi dilakukan dengan
campuran ar-alkohol atau alkohol.
2. Metode Argentometri
Dalam suasana basa, barbiturat dengan perak nitrat membentuk garam yang
tidak larut. Reaksi yang terjadi tergantung dari kelarutanya.
3. Metode Bromometri
Beberapa barbiturat mempunyai subtituen pada kedudukan 5 yang dapat
berupa gugus yang tidak jenuh, seperti dial. Gugus ini dapat dititrasi
kuantitatif dengan metode Bromometri (Analsis Farmasi, 2012)
a) Reaksi
Golongan Barbiturat
Luminal
IV. Prosedur Kerja
1. Uj pendahuluan

Organoleptik

Bau Warna Bentuk Rasa

2. Uji Golongan
Asam Karboksilat

sampel

+1ml Etanol+ 2ml H2S04 Redoks


P(panaskan,dinginkan +KMnO4 + H2SO4 P
&encerkan)
(panaskan,dinginkan.encerkan)

Bau Ester
Bau kelapa muda

Asam Barbiturat
Sampel

+1-2 tts parry+1-2 tts


NH4OH

warna ungu

Obat psikotropik
Analit

+Formaldehid+Sulfuric
Acid

orange

3. Uji Penegasan

Turunan Asam
karboksilat

As.Benz As.Oksal As.Mefe As.Aseta


As. As.Folat
oat As.Sitrat at namat t
Borat +Marqu
+NaOH +Reagen +KMnO4 +HCL P +FeCl3
+Metan es
cuprifil (warna ol (merahc
+HCL (Biru (Ungu)
(Hijau) hilang) kuat) oklat)
(kristal) +H2SO4( +Cuprifil +KHSO4(
+H2SO4 bakar +H2SO4 bau
+CaCO3 (biruhija
(biru- nyala cuka)
(Kuning) +Kr2Cr2O u)
Hijau) biru)
4(biru)
+zwikker
Luminal
(Hijau tua)
Turunan
barbiturat dan
psikotropika +formaldehid
Diazepam +sulfuric acid
(orange)

V. Hasil Pengamatan
No sampel:125
Prosedur Hasil Dugaan
Uji Pendahuluan
Bau Asam
Warna Kuning
Bentuk Salep
Uji Golongan Asam Oksalat
Analit Bau Ester
+1ml Etanol
+H2SO4 Pekat
Uji penegasan Warna KmnO4 hilang
Analit
+KmnO4

No sampel:236
Prosedur Hasil Dugaan
Uji Pendahuluan
Bau Talk
Warna Putih
Bentuk Serbuk
Uji golongan Bau minyak kelapa
Analit Asam Salisilat
+1ml etanol
+2ml H2SO4 Pekat
Uji penegasan Ungu
Analit
+FeCl3

VI. Pembahasan
Pada praktikum kali ini sampel yang di dapat yaitu no 125 & 236
Senyawa yang diidentifikasi pada praktikum kali ini adalah senyawa-
senyawa golongan Asam karboksilat dan golongan Salisilat.senyawa
golongan asam karboksilat & golongan Salisilat yang diidentifikasi adalah
Asam oksalat dan Asam salisilat. Pengujian yang dilakukan yaitu uji
pendahuluan,uji golongan dan uji penegasan.
Percobaan yang pertama yaitu Uji pendahuluan untuk menentukan
bau,warna,bentuk, dan rasa .Untuk sampel no 125 memiliki warna kuning ,
berbau asam dan berbentuk salep .
Percobaan yang ke dua yaitu Uji golongan untuk menentukan
senyawa yang terkandung dalam sampel dengan cara esterifikasi. Reaksi ini
adalah reaksi pembuatan ester dengan reaksi paling klasik dikemukakan
oleh fisher yaitu reaksi antara alkohol dengan asam karboksilat yang
dikatalis oleh asam dengan persamaan umum sebagai berikut:

Atom O pada OR’ ester berasal dari alkohol yang di buktikan secara
eksperimental dengan isotop labeling O* (radio aktif O18)sebagai berikut:

Dari persamaan reaksi diatas disimpulkan bahwa atom O pada OR ester


berasal dari dari alkohol (R-OH) dan reaksinya adalah jenis reaksi substitusi
nukleofilik(Sn).
Untuk pengujiannya dengan Esterifikasi asam turunan Asam benzoat
Asam benzoate diserang oleh H+yangberasal dari asam sulfat pekat sehingga
asam benzoat menjadilebih reaktif dan mudah diintervensi oleh etanol.
H+akan menyerang atom O yangterdapat pada asam benzoat yang memiliki
ikatan rangkap sehingga atom O menjadi memiliki pasangan elektron bebas
(PEB) dan lebihreaktif. Dalam reaks iesterifikasi asam benzoat adalah
protonasi kembali oleh H+ sehingga terjadi penggabungan dua atom H pada
salah satu gugus O.Esterifikasi asam benzoat adalah deprotonasi sehingga
terbentuk lah ester yang dikenal dengan etil benzoat (sebagai ester
dariasam benzoat). Ester etilbenzoat memiliki bau yang khas seperti bau
frambosan.
Uji yang ke tiga yaitu uji penegasan dengan hasil sebelumnya diduga
termasuk ke dalam Asam karboksilat turunan Asam Oksalat , untuk
pengujian Asam oksalat yaitu : Analit + KmnO4 (menghasilkan warna pada
KMNO4 hilang). Ion permanganat dari kalium permanganat merupakan
oksidator yang kuat ,dimana dalam reaksi ini MnO4 akan tereduksi menjadi
mn2- yang menghasilkan warna merah kecoklatan.
Selanjutnya sampel no 236 hasil yang diduga yaitu golongan Salisilat
yaitu Asam Salisilat dengan pengujian yang pertama yaitu Uji pendahuluan
dengan sampel yang didapat yaitu berwarna putih berbau talk dan
berbentuk serbuk .
Untuk uji yang kedua yaitu Uji golongan dengan pengujian
Esterifikasi untuk menentukan golongan turunan asam yang didapat . Untuk
pengujiannya seperti halnya yang sudah di jelaskan pada pengujian
golongan asam karboksilat yaitu = Analit + 1ml C2H5OH + 2ml H2SO4
,panaskan,dinginkan dan dilakukan pengenceran .Hasil yang didapat yaitu
berbau Minyak kelapa sehingga dinyatakan/ diduga sampel yang didapat
trmasuk dalam senyawa Asam Salisilat.
Untuk uji yang ke tiga yaitu Uji penegasan Asam salisilat dengan cara
Analit + FeCl3 Dari percobaan diproleh bahwa Asam salisilat + FeCl3
berwarna ungu, terbukti sampel no diduga termasuk senyawa asam salisilat
dan warna yang terbentuk menandakan asam salisilat mengandung fenol .

VII. Kesimpulan
Dapat di tarik kesimpulan pada praktikum kali ini yaitu senyawa
yang di analisis pada sampel no 125 menduga mengandung senyawa
turunan Asam Karboksilat(Asam Oksalat) dan sampel no 236 mengandung
senyawa turunan Salisilat (Asam salisilat) . Seharusnya hasil yang sebenarnya
pada sampel no 125 yaitu mengandung senyawa turunan Salisilat(Asam
Salisilat) dan sampel no 236 mengandung senyawa Asam Karboksilat (Ibu
Profen).

VIII. Lampiran

Gambar Keterangan
Sampel no 125 & 236

Pemanasan pada saat proses


Esterifikasi

Proses Sentrifugasi
Tabung sentrifugasi

Daftar pustaka

Analsis Farmasi (November 2012) : Pustaka Pelajar.


Ralph J dan Joan Fessenden. 2010. Dasar-dasar Kimia organik.Binarupa
Aksara Publisher:Ciputat-Tangerang
Svehla. 1989. Vogel's Qualitative Inorganic Analysis, 7th Edition. Prentice
Hall. London
Wilbraham, Anthony C, 1992. Kimia Organik dan Hayati : ITB
Sitorus,Marham.KIMIA ORGANIK UMUM,Edisi I–Yogyakarta;Graha
Ilmu,2010(hal63-67).

Anda mungkin juga menyukai