Anda di halaman 1dari 4

VOLHARD

1. Tuliskan persamaan reaksi yang terjadi.

Jawab :

Ag+ (aq) + Cl- (aq) ekses ⇔ AgCl (s) Terbentuk endapan berwarna putih

Ag+ (aq) + SCN- (aq) ⇔ AgSCN (s) Terbentuk endapan putih

Fe3+ (aq) + SCN- ⇔[ Fe(SCN)]2+ Ion kompeks larutan berwarna merah

(kelebihan sedikit titran)

2. Mengapa larutan harus disamakan, mengapa digunakan HNO3? Jelaskan!

Jawab : Larutan harus disamakan dan menggunakan HNO3 karena metode volhard
bekerja dalam suasana asam (HNO3). Pada suasana basa atau netral akan menyebabkan
indikator ferri nitrat berubah menjadi ferri hidroksida yang berwarna jingga gelap.

3. Mengapa digunakan indikator ferri amonium sulfat?

Jawab : Dalam praktikum digunakan indicator ferri ammonium sulfate agar pada titrasi
argentometri volhard indikator yang digunakan mengalami perubahan warna yang
terbatas dalam range dari reagen /analit.

4. Pada saat titrasi, zat apa yang sebenarnya bereaksi dengan KCNS?

Jawab : Pada saat titrasi 18,3 ml larutan KSCN 0,100M diperlukan penambahan 100 ml
[AgNO3] 0,0095 M berlebih menggunakan indikator Fe3+

5. Sumber kesalahan apa yang mungkin ada dan bagaimana cara menanganinya?

Jawab : Kesalahan dapat terjadi jika endapan AgCl bereaksi lanjut dengan CNS.

AgCl + CNS -> AgCNS + Cl-

Karena kelarutan AgCl > AgCNS maka reaksi diatas akan bergeser ke arah kiri, sehingga hasil
analisis Cl- menjadi lebih kecil. Hal tersebut dapat dicegah dengan penyaringan endapan AgCl
atau dengan penambahan nitrobenzen sebelum titrasi dengan CNS. Nitrobenzen menjadi lapis
minyak yang memisahkan endapan dari CNS.

MOHR

a. Tuliskan persamaan reaksi yang terjadi!

Jawab :

Ag+ (aq) + Cl-(aq) -> AgCl (s) terbentuk endapan berwarna putih
Ag+(aq) + CrO42-(aq) -> Ag2CrO4(s) terbentuk endapan berwarna
coklat kemerahan
b. Tuliskan hitungan dasar pada Analisa di atas!

Jawab : Hitungan Dasar pada video yaitu :

a. Menentukan standarisasi AgNO3 menggunakan rumus pengenceran

(N1 . V1 = N2 . V2) maka akan didapatkan Normalitas AgNO3 hasil standarisasi

b. menentukan kadar NaCl dari sampel menggunakan rumus

((fp . V AgNO3 . N AgNO3 . BE NaCl) / massa sampel ) x 100%

c. Apa fungsi K2CrO4, apakah dapat diganti dengan yang lain? Jelaskan!

Jawab : Fungsi K2CrO4 adalah sebagai indikator yang digunakan untuk membentuk
endapan berwarna coklat kemerahan dari perak kromat pada akhir titrasi. Tidak dapat diganti
dengan indikator lain, karena jika diganti akan merubah perubahan warna pada titik akhir
titrasi.

FAJANS

1. Tuliskan reaksi yang terjadi pada percobaan di atas.

Jawab : Ag+(aq) + Cl-(aq) => AgCl(s) Endapan putih => Koloid

2. Bagaimana cara menghitung kadar klorida dalam cuplikan NaCl?

Jawab : Cara titrasi tidak langsung dapat digunakan untuk menentukan kadar klorida, dimana
pada cara tidak langsung, cuplikan klorida direaksikan dengan perak nitrat berlebih. Kelebihan
perak nitrat dititrasi dengan tiosianat standar yang diketahui konsentrasinya. Titik akhir titrasi
dapat diketahui dengan terbentuknya warna merah dari kompleks besi (III) tiosianat.

3. Jelaskan cara kerjanya indikator adsorpsi (fluorescein) pada titrasi tersebut.

Jawab : indikator kromat 5% ditambahkan ke NaCl yang mengandung zat berpendar fluor
(ditambahkan indicator fluorescein), kemudian menitrasi larutan tersebut. Titik akhir
ditentukan dengan berubahnya warna dari kuning menjadi merah jingga dengan endapan
berwarna merah muda. Pada saat itulah tercapai titik ekivalen. Endapan berwarna merah muda
dengan endapan berwarna orange disebabkan karena pengaruh warna fluorescein dan adanya
adsorbs indicator pada endapan. Warna zat yang terbentuk dapat berubah akibat adsorbs pada
permukaan.

4. Mengapa NaCl yang akan dipakai untuk larutan standar harus dikeringkan

terlebih dahulu?

Jawab : Karena zat tersebut mudah terhidrasi sehingga mudah untuk menghilangkan air
permukaan dengan lengkap tanpa menimbulkan penguraian parsial.

5. Bagaimana menandakan bahwa titik akhir titrasi sudah tercapai?


jawab : pada metode fajans titik akhir titrasi sudah tercapai apabila terbentuk endapan
berwarna merah muda dari AgCl dan AgFI (FI untuk fluorescein)

KIMOR

1. apa nama trivial dan IUPAC dari senyawa

a. (CH3)2CHCH(OH)CH(CH3)2

Nama UIPAC = 2,4 - dimetil - 3 - pentanol

Nama trivial = heptyl alcohol

b. (CH3)3C-OCH3

Nama IUPAC: 2-metil -2 metoksi propana

Nama Trivial : tersier butil metil eter

2. Bagaimana membuat 2-butanol dengan menggunakan reagen Grignard?

Jawab :

OH

CH2-MgBr + CH2-CH2-CH=O => CH2-CH2-CH-CH2 + MgBrCl

Metil Magnesium Propanol 2-butanol

Bromida

3. Bagaimana membuat senyawa dietil eter?

Jawab :

H2SO4 CH3CH2OH

CH3CH2OH ------------> CH3CH2OSO3H ----------------> CH3CH2OCH2CH3

etanol etil hidrogen sulfat dietil eter

Reaksi antara asam sulfat dengan etanol menghasilkan ietil eter lewat etil hidrogen sulfat
sebagai zat-antara.

4. Jelaskan kegunaan alkohol dan eter dalam kehidupan sehari hari?

Jawab :
Kegunaan alkohol dalam kehidupan sehari-hari :
1. Metanol digunakan untuk membuat pupuk, obat, plastik, dan senyawa organik lain.
Tidak hanya itu, metanol juga bisa digunakan sebagai pelarut.
2. Etanol dapat digunakan sebagai pelarut dan bahan bakar alternatif (bioetanol).
3. Etilen glikol merupakan salah satu jenis alkohol yang berfungsi sebagai bahan antibeku
pada radiator mobil.
4. Gliserol berfungsi sebagai bahan pelembab pada tembakau dan kembang gula.

Kegunaan eter dalam kehidupan sehari-hari :

1. Sebagai obat bius (misalnya dietil eter atau (C2H5)2O)


2. Sebagai bahan bakar, karena mudah terbakar
3. Sebagai pelarut
4. Sebagai pendingin (dimetil eter atau (CH3)2O)
5. Sebagai zat aditif pada bensin pada suhu dingin atau untuk meningkatkan angka oktan
(MTBE)

Anda mungkin juga menyukai