Anda di halaman 1dari 2

NAMA:ELIZA FRISILIA

KELAS:XII APL

JAWABAN

1). Pada sampel terkandung protein dengan adanya ikatan peptida yang positif dari uji biuret dan
adanya fenil (Cincin Benzene) yang positif uji Xantoproteat.

2). Pada sampel terdapat protein dengan adanya asam amino bebas dari uji ninhidrin (+) dan adanya
ikatan peptida dari uji biuret (+) tetapi sampel tidakmengandung PbS karena uji belerang yang
negatif (-).

3). prinsip metode kedjhal

(a) Nitrogen organik dalam protein didestruksi menjadi nitrogen anorganik berbentuk NH3.

(b) NH3 dipisahkan dengan cara destilasi uap.

(c) Kadar nitrogen ditentukan dengan titrasi.

(d) Perhitungan Kadar protein atas dasar kadar nitrogen.

(e) Oleh karena protein makanan mengandung rata-rata 16 % N, maka kadar protein = 100/16 x
kadar N = 6,25 x kadar N.

(f) Protein nabati umumnya mengandung N lebih dari 16 %, sehingga faktor untuk
memperhitungkan kadar protein adalah kurang dari 6,25.

4). Tahapan metode kedjhal

1) Tahap Destruksi

Proses dimana semua protein yang terkandung didalam sampel didestruksi (dipecah), sehingga
ikatan peptide terpecah sampai terbentuk ammonia dalam bentuk ion ammonium (NH4+). Dari
hasil ini terbentuk senyawa ammonium sulfat yang merupakan reaksi antara ion ammonium
dengan asam sulfat. Proses destruksi dilakukan dengan memanaskan sampel protein pada
temperatur 3900C. Pada proses ini juga ditambah asam sulfat sebagai agen pengoksidasi dan
katalis untuk meningkatkan laju reaksi.

Dalam tahap destruksi sampel dipanaskan dalam asam sulfat pekat sehingga terjadi destruksi
menjadi unsur-unsurnya. Pada tahapan ini terjadi pemecahan ikatan polipeptida. Elemen karbon
dan hidrogen teroksidasi menjadi CO, CO2 dan H2O. Sedangkan nitrogen (N) dalam sampel akan
diubah menjadi (NH4)2SO4. Untuk mempercepat proses destruksi sering ditambahkan katalisator
berupa campuran Na2SO4 dan HgO (20:1 ). Gunning menganjurkan menggunakan K2SO4 atau
CuSO4. Dengan penambahan katalisator tersebut titik didih asam sulfat akan dipertinggi sehingga
destruksi berjalan lebih cepat. Tiap 1 gram K2SO4 dapat menaikkan titik didih 3oC. Suhu destruksi
berkisar antara 370 – 410oC.

2) Tahap Destilasi

Berfungsi untuk mendapatkan gas ammonia (NH3). Proses destilasi dilakukan dengan cara
menaruh hasil destruksi ke destilator. Pada proses ini dilakukan dengan penambahan asam
hidroksida (NaOH) sehingga hasil dari reaksi NaOH dengan ammonium sulfat menghasilkan gas
ammonia. Gas ammonia ini dikondensasi sehingga menjadi destilat (cair), dimana destilat ini
ditampung ke suatu gelas kimia yang sudah berisi asam borat. Pada hasil reaksinya terlihat reaksi
antara asam borat dengan ammonia menghasilkan ion ammonium dan ion borat.

Selama destilasi berlangsung agar tidak terjadi superheating ataupun pemercikan cairan atau
timbulnya gelembung gas yang besar maka dapat ditambahkan logam zink (Zn).Untuk
mengetahui asam dalam keadaan berlebih maka diberi indikator misalnya campuran indikator
brom kresol hijau dan metil merah untuk asam borat dan indikator fenofltalein untuk asam
klorida. Destilasi diakhiri bila semua amonia sudah terdestilasi sempurna yang ditandai destilat
tidak bereaksi basa.

3) Tahap Titrasi

Apabila penampung destilat digunakan asam klorida, maka sisa asam klorida yang tidak bereaksi
dengan amonia dititrasi dengan NaOH standar (0,1 N). Akhir titrasi ditandai dengan tepat
perubahan warna larutan menjadi merah muda dan tidak hilang selama 30 detik bila
menggunakan indikator fenolftalein. Selisih jumlah titrasi blanko dan sampel merupakan jumlah
ekivalen nitrogen.

ml NaOH (sampel - blanko)

%N = ––––––––––––––––––––––– x N.NaOH x 14,008 x 100

berat sampel (g) x 1000

Apabila penampung destilasi digunakan asam borat maka banyaknya asam borat yang bereaksi
dengan ammonia dapat diketahui dengan titrasi menggunakan asam khlorida 0,1 N dengan
indikator campuran (Brom kresol hijau dan metil merah). Akhir titrasi ditandai dengan perubahan
warna larutan dari biru menjadi merah muda. Selisih jumlah titrasi sampel dan blanko
merupakan jumlah ekivalen nitrogen.

ml HCl (sampel - blanko)

%N = ––––––––––––––––––––––– x N.HCl x 14,008 x 100

berat sampel (g) x 1000

Anda mungkin juga menyukai