Anda di halaman 1dari 4

Nama : Sanaya Nafa Adhira

NIM : F34190087

Kelas TIN Paralel 2

TUGAS ANALISIS KUANTITATIF KARBOHIDRAT

1. Buatlah kurva standar pengujian DNS dengan data absorbansi glukosa sebagai
berikut

Konsentrasi (ppm) Absorbansi

0.25 0.090

0.50 0.205

0.75 0.360

1.00 0.400

1.25 0.520

1.50 0.700

Apabila diketahui nilai pengukuran absorbansi 0.635, tentukan berapa


konsentrasi gula pada sampel.
Kurva Standar Konsentrasi dengan terhadap
Absorbansi Glukosa
Kurva Standar Konsentrasi
0.8 dengan terhadap
0.7 Absorbansi Glukosa
0.6 f(x) = 0.46 x − 0.02 Linear (Kurva Standar
R² = 0.98 Konsentrasi dengan
Absorbansi

0.5
terhadap Absorbansi
0.4 Glukosa)
0.3 Linear (Kurva Standar
0.2 Konsentrasi dengan
0.1 terhadap Absorbansi
Glukosa)
0
0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2 1.4 1.6
Konsentrasi (ppm)

 0
.635 = 0.4611x – 0.0243
0.6107 = 0,4611x
x = 1.3244 (Konsentrasi gula pada sampel)

2. Jelaskan kelebihan dan kekurangan pengukuran kadar gula metode Luff


Schoorl.

 Kelebihan : Penelitian M.Verhaart membuktikan bahwa metode Luff Schoorl


merupakan metode terbaik untuk mengukur kadar karbohidrat dengan tingkat
kesalahan sebesar 10%. Pada metode Luff Schoorl terdapat dua cara
pengukuran yaitu dengan penentuan Cu tereduksi dengan I2 dan
menggunakan prosedur Lae-Eynon 
 Kekurangan : Kelemahan paling utama disebabkan oleh komposisi yang
konstan. Berdasarkan penelitian A.M Maiden yang menjelaskan bahwa hasil
pengukuran yang diperoleh dibedakan oleh pebuatan reagen yang berbeda.
3. Jelaskan perbedaan prinsip pengujian metode DNS dan metode Fenol.

 Metode Fenol dapat mengukur dua molekul gula pereduksi sedangkan


metode DNS mendeteksi satu gula pereduksi. Metode DNS juga digunakan
untuk mengukur gula pereduksi dengan teknik kolorimetri dan senyawanya
dapat dideteksi dengan spektrofotometer pada panjang gelombang 540 nm
sedangkan metode fenol turunannya dapat dideteksi dengan fenol dalam asam
sulfat pekat yang akan menghasilkan warna jingga kekuningan yang stabil.

4. Hasil pengukuran kadar gula dengan metode Luff Schoorl adalah sebagai
berikut

N Berat sampel Volume Titrasi Na2S2O3 Volume Titrasi Blanko


o (g) (ml) (ml)

1. 5,0829 13,30

2. 5,0426 13,50 14,90

Tentukan kandungan gula yang terdapat dalam bahan.

% = a x 0,9 x p/ mg (contoh) x 100%


a = 14,9-13,3 x 0,1604 / 0,1 = 2, 58 ml
= 4,8 + (0,58 x 2,4)
= 6, 192
% = 6, 192 x 0,9 x 25 / 5082,9 x 100% = 2,74 %

a = 14,9 – 13,50 x 0,1604 / 0,1 = 2, 26 ml


= 4, 8 + (0, 26 x 2,4 )
= 5, 424
% = 5,424 x 0,9 x 25 / 5042, 6 x 100% = 2, 42%
5. Hasil pengamatan uji padatan terlarut air gula

No Sampel Brix
. 1 2 3 4

1. 275 29.4 29.0 29.5 29.4

2. 321 30.3 30.3 30.5 30.5

3. 157 23.5 23.5 24.1 23.7

Apa yang dapat anda simpulkan berdasarkan hasil pengamatan diatas?

 Berdasarkan tabel diatas, sampel nomor 2 memiliki nilai derajat brix paling
tinggi dibanding sampel lain. Data itu menunjukkan bahwa sampel nomor 2
merupakan sampel yang paling manis diantara sampel lain karena satuan brix
merupakan satuan yang digunakan untuk menunjukan kadar gula yang terlarut
dalam suatu larutan. Semakin tinggi derajat brix nya maka semakin manis
larutan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai