Anda di halaman 1dari 29

2/23/2015

Mikrobiologi Far masi


03. Sterilisasi dan Uji Sterilitas
M. Ikhwan Setiawan

Semester IV
Sekolah Tinggi Teknologi Industri & Farmasi

2015

Pengertian

Steril = bebas dari mikroorganisme hidup baik bentuk


vegetatif, nonvegetatif (spora), patogen maupun non-
patogen.

Hanya ada 2 kondisi: Steril atau tidak steril


Sterilisasi: menghancurkan semua bentuk mikroorganis-
me hidup termasuk spora bakteri.

1
2/23/2015

Pengertian

Desinfeksi: proses untuk menghancurkan kontaminasi bentuk sel


vegetatif mikroorganisme hidup pada benda mati, namun tidak
selalu mematikan sporanya.

Antiseptik: bahan yang digunakan untuk menghambat


pertumbuhan atau mengurangi jumlah mikroba pada jaringan
hidup.

Dekontaminasi: membuat peralatan aman untuk digunakan (dari


mikroorganisme, senyawa kimia, bahan radioaktif, kontaminasi
lain)

Sanitasi: semua teknik pembersiahan secara mekanis untuk


menghilangkan mikroba

Jenis Sediaan Steril


Obat
1. Padat
Contoh: Serbuk Ampicillin
2. Semi padat
misal salep mata.
3. Cair
misal injeksi.

Alat Kesehatan
Contoh: Kateter, jarum suntik

2
2/23/2015

Pengendalian mikroba
1.Suhu Tinggi (Panas lembab, panas kering,
pasteurisasi, dll)
2.Suhu Rendah (Pendinginan, Suhu dibawah
nol)
3.Pengeringan
4.Tekanan Osmotik
5.Radiasi (UV, Sinar X, Gamma, Katode)
6.Filtrasi (penyaringan)
7.Pembersihan fisik (Ultrasonik, pencucian)

Metode Sterilisasi yang umum


digunakan pada di Farmasi
1. Panas (Panas Lembab, Panas Kering)
2. Radiasi
3. Gas
4. Filtrasi (Penyaringan)

3
2/23/2015

Limitasi metode sterilisasi


Setiap metode sterilisasi mempunyai keterbatasan
Tidak ada metode umum yang dapat digunakan untuk
mensterilisasi semua produk/bahan
Metode sterilisasi yang dapat membunuh semua jenis
mikroba termasuk spora yang resisten, mungkin tidak
dapat digunakan untuk mensterilkan produk/bahan
tertentu

1. Sterilisasi Panas Lembab

Kecuali dinyatakan lain sterilisasi dengan panas lembab


adalah sterilisasi menggunakan uap panas jenuh
bertekanan.

Umumnya dijalankan pada suhu 121-134 0C

Panas lembab mematikan mikroorganisme dengan


mekanisme denaturasi dan koagulasi protein esensial
(enzim) dan komponen sel.

4
2/23/2015

1. Sterilisasi Panas Lembab

Contoh yang disterilisasi dengan panas lembab:


Media kultur, pelarut
Pakaian steril

1. Sterilisasi Panas Lembab

Sterilisasi panas lembab lebih cepat dan efektif dibanding


panas kering.

Alat autoclave bekerja dengan panas lembab bertekanan.

Bakteri Kondisi lama Panas Lembab lama Panas Kering

spora Clostridium botulinum 120 0C 4-20 menit 2 jam

spora Bacillus anthracis 100 0C 2-15 menit 1-2 jam

5
2/23/2015

1. Sterilisasi Panas Lembab

Autoclave klasik

Mekanisme kerja Autoclave

6
2/23/2015

Mekanisme kerja Autoclave

Mekanisme kerja Autoclave

7
2/23/2015

Profil suhu pada sterilisasi dengan autoclave

2. Sterilisasi Panas Kering


Efek mematikan mikroorganisme melalui proses
oksidasi .
Umumnya dijalankan pada suhu 160-180 0C.

Alat Oven bekerja


dengan metode panas
kering.

8
2/23/2015

2. Sterilisasi Panas Kering

Sterilisasi panas kering digunakan untuk bahan yang


mudah korosif dengan lembab.

Tidak dapat digunakan untuk bahan yang sensitif panas


seperti plastik dan karet.

2. Sterilisasi Panas Kering

Contoh bahan yang disterilisasi panas kering:


Serbuk, minyak
Alat-alat gelas

9
2/23/2015

3. Sterilisasi Radiasi
Radiasi mempunyai efek bervariasi terhadap sel
tergantung:
Panjang gelombang
Intensitas
Lama pemaparan

Digunakan untuk produk yang tidak tahan panas.

3. Sterilisasi Radiasi

Keuntungan metode radiasi:


Tidak menimbulkan kenaikan suhu signifikan
Proses radiasi dapat dikontrol melalui waktu
radiasi
Dapat menembus ke dalam seluruh bagian produk
Cepat
Tidak meninggalkan residu

10
2/23/2015

3. Sterilisasi Radiasi

Jenis sterilisasi radiasi:


Radiasi Pengion
Contoh: Sinar Gamma, sinar-X, Katode
Radiasi bukan Pengion
Contoh: UV

3. Sterilisasi Radiasi

Sterilisasi pengion yang sering digunakan:


Sinar Gamma, X-ray, Electron Beam

11
2/23/2015

4. Sterilisasi Gas
Digunakan bahan kimia dalam bentuk gas, seperti:
Etilen oksida
Formaldehid
Propilen Oksida

4. Sterilisasi Gas

Kelemahan:
Gas mudah terbakar
Toksik, mutagenik
Ada residu

12
2/23/2015

5. Filtrasi
Jenis aplikasi:
Filter Udara (gas/vent)
Filter Cairan

5. Filtrasi
Mekanisme kerja:
Partikel/mikroba yang lebih besar dari ukuran
pori akan tertahan oleh filter membran

13
2/23/2015

5. Filtrasi
Bahan penyusun filter

Cellulose, Nylon, PVDF, PES, PTFE

5. Filtrasi

14
2/23/2015

5. Filtrasi
Konfigurasi Alat
Filtrasi

Menggunakan filter membran


dengan ukuran pori 0,45um
dan diameter sekitar 47mm

5. Filtrasi

15
2/23/2015

Uji Sterilitas

Tujuan
Untuk menetapkan apakah bahan farmakope yang harus
steril memenuhi syarat berkenaan dengan uji sterilitas
seperti yang tertera pada masing-masing monografi

16
2/23/2015

Prasyarat pengujian sterilitas


1. Tes uji dilakukan oleh personal terlatih
2. Tes uji dilakukan di lingkungan ruang bersih
terkendali (clean room)
3. Personal harus menggunakan perangkat pakaian
yang sudah disterilisasi

Prasyarat pengujian sterilitas


4. Semua alat/perlengkapan yang kemungkinan akan
digunakan dan bersentuhan dengan bahan uji harus
disterilisasi sebelumnya

17
2/23/2015

Prasyarat pengujian sterilitas


5. Semua bahan yang akan digunakan dan atau
ditambahkan ke bahan uji harus disterilisasi
sebelumnya
6. Semua wadah, bahan atau pakaian luar yang akan
digunakan harus dikemas dan tertutup

Prasyarat pengujian sterilitas


7. Semua permukaan luar dari peralatan yang menjadi
bagian dari lingkungan tes aseptik harus bebas
kontaminasi

18
2/23/2015

Validasi metode uji


Validasi diartikan sebagai suatu tindakan pembuktian
dengan cara yang sesuai bahwa tiap bahan, proses,
prosedur, kegiatan, sistem, perlengkapan atau
mekanisme yang digunakan dalam produksi dan
pengawasan akan senantiasa mencapai hasil yang
diinginkan.

Validasi metode uji


Sebelum uji sterilitas terhadap produk dilakukan,
diperlukan prosedur untuk menunjukkan keabsahan
metode yang akan digunakan.
Validasi harus mencerminkan dan mewakili setiap tes
uji secara detil.
Validasi harus dilakukan apabila terjadi perubahan
pada tes sterilitas seperti karena perubahan formula
produk, obat baru.

19
2/23/2015

Ketentuan hasil
Jika terdapat kontaminasi mikroba dengan
menggunakan prosedur farmakope, maka ditentukan
bahwa bahan tersebut tidak memenuhi syarat.
Jika terdapat kegagalan menunjukkan adanya
kontaminasi mikroba dengan menggunakan prosedur
dalam farmakope, maka ditentukan bahan tersebut
memenuhi syarat

Media yang digunakan (FI IV)


Media yang digunakan mempunyai sifat merangsang
pertumbuhan mikroba, yaitu:
Medium 1: Media Tioglikolat Cair / FTM (Fluid
Thioglycollate Medium) atau Media Tioglikolat
Alternatif (Untuk alat yang mempunyai lumen kecil)
Medium 2: Soybean-Casein Digest Medium (SCDM)

Kondisi Inkubasi
Aerobik: FTM, SCDM
Anaerobik: Tioglikolat alternatif

20
2/23/2015

Media yang digunakan (FI IV)


FTM (Fluid Thioglycollate Medium)

Media yang digunakan (FI IV)


Media Tioglikolat Alternatif

21
2/23/2015

Media yang digunakan (FI IV)


SCDM (Soybean Casein Digest Medium)
disebut juga TSB (Tryptone Soya Broth)

Cairan pengencer & pembilas


Cairan A
Cairan D = cairan A + 1mL polisorbat 80/L
Cairan K

Cairan A:

22
2/23/2015

Cairan pengencer & pembilas


Cairan A:

Catatan:
Jika cairan A digunakan untuk menguji sampel yang
mengandung antibiotik golongan penisilin atau
sefalosporin, ke dalam cairan A ditambah Penisilase

Cairan pengencer & pembilas


Cairan D:
Cairan D = Cairan A + 1 mL Tween 80
Untuk sampel mengandung Lesitin atau minyak, atau
alkes steril dengan lumen kecil maka:
Cairan D = Cairan A + 1mL polisorbat 80/L

23
2/23/2015

Cairan pengencer & pembilas


Cairan K:

Metode

Metode Inokulasi langsung


Metode Penyaringan membran
Metode terbuka (open funnel)
Metode sistem tertutup (close system)

24
2/23/2015

Metode
Metode Inokulasi langsung

Metode
Prinsip pengujian metode Inokulasi langsung

25
2/23/2015

Pengamatan hasil

Metode
Metode Penyaringan membran

26
2/23/2015

Kelebihan metode penyaringan membran


Untuk sampel mengandung antibiotik, metode ini lebih
mudah memisahkan mikroba kontaminan dengan zat
penghambat
Untuk sediaan Salep/Krim yang dapat larut dalam
pelarut netral seperti Isopropil Miristat
Untuk Alat kesehatan steril

Uji Fertilitas

27
2/23/2015

Tujuan uji fertilitas

Untuk memastikan bahwa media yang digunakan dapat


menumbuhkan mikroba uji

Uji fertilitas dilakukan terhadap media sebelum uji


sterilitas

Prinsip Prosedur

Inokulasi 10-100 mikroba uji ke dalam media yang


digunakan
Inkubasi pada kondisi yang sesuai

Ketentuan hasil
Media memenuhi syarat bila terjadi pertumbuhan
dalam 7 hari dan indikator warna memenuhi syarat

28
2/23/2015

Media yang digunakan

29

Anda mungkin juga menyukai