Anda di halaman 1dari 15

Tata Cara Mengkafani

Jenazah
By
Aulia putri utami
M. Fadel A
Balqis laily B.
M.Ridho S
Carissa Chosiafillah G. M.Yoesoef
Dewari Kisam Rizneni Arbaiti
Hukum Mengkafani jenazah
Hukum
mengkafani
jenazah adalah
fardhu kifayah bagi
orang yang masih
hidup.
Dalil Hukum Mengkafani
Jenazah
§ Diriwayatkan dari Jabir bin Abdullah ia
menceritakan:

“Pada suatu hari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam


berkhutbah lalu menyebutkan kisah tentang salah
seorang sahabatnya yang meninggal dan dikafani
dengan kain yang tidak menutupi seluruh badannya,
kemudian dikuburkan di malam hari. Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam melarang
menguburkannya di malam hari sebelum dishalatkan,
kecuali jika keadaannya sangat terpaksa, lalu
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Jika salah seorang dari kalian mengkafani
yarat Mengkafani Jenazah
 Sekurang-kurangnya satu lapis kain yang menutup
seluruh tubuhnya.
 Mengkafaninya sesudah dimandikan.
 Diutamakan kain yang digunakan berwarna putih.
 Bagi laki-laki disunahkan 3 lapis kain
terdiri dari kain sarung dan dua lapis yang menutup
seluruh tubuhnya.
 bagi perempuan disunahkan 5 lapis kain
Terdiri dari kain basahan (kain bawah), selembar
kerudung (tutup kepala), selembar baju kurung dan tiga
lapis yang menutup seluruh tubuh.
 Kecuali orang yang sedang ihram, ia dikafani
dangan pakaian ihramnya, tidak diberi wangi-wangian,
dan kepalanya tidak ditutup, agar ia tetap dalam keadaan
ihram.
yarat Mengkafani Jenazah
Menggunakan kain yg bersih dan baik
serta menutupi seluruh tubuh.
Memberikan wangi-wangian
Tidak berlebih-lebihan dalam kain kafan.
Menaburi kain kafan dengan kapur.
Hendaknya kain kafan yang terbaik
diletakkan di bagian atas.
Kain kafan yang digunakan hendaklah kain
kafan yang dibeli dari harta si jenazah.
Hendaklah didahulukan membeli kain
kafannya dari melunaskan hutangnya,
menunaikan wasiatnya dan membagi harta
warisannya. Jika si jenazah tidak memiliki
harta, maka keluarganya boleh
menanggungnya. Apabila si jenazah tidak
ada yang menanggung maka diambilkan
dari baitul maal.
Cara Mengkafani Jenazah
Pertama siapkan segala sesuatunya yang
diperlukan untuk mengkafani jenazah
(kain kafan dan lain-lain). Kemudian
sobek bagian tepi/pinggir kain kafan
tersebut, setelah itu potong kain kafan
tersebut (potong kain kafan sesuai dengan
panjang jenazah dan kondisi badan
jenazah ditambah sekitar tiga jengkal atau
70 cm untuk tempat mengikat.).
Lalu buatlah bajunya, kain sarungnya,
cawatnya serta sorban bagi mayat laki-laki
atau kerudung bagi mayat perempuan.
Disunnahkan pada pertama kali menyobek
Cara Mengkafani Jenazah
Untuk jenazah laki-laki, tiga lembar
kain sama panjang
untuk wanita dua lembar kain sama
panjang, satu lembar kain panjang
(bawahan), satu lembar baju, dan satu
lembar kerudung.
Atau tiga lembar sama panjang, satu
lembar baju panjang/ gamis dan satu
lembar kerudung(semuanya lima
Cara Mengkafani Jenazah
Selanjutnya sediakan lima helai atau
lebih
(yang penting ganjil) tali pengikat yang
dibuat
atau dipotong dari setiap sisi kain
kafan.
Setelah itu lalu kita bentangkan kain
kafan satu per satu di atas dipan/
keranda/tikar
tempat untuk mengkafani jenazah.
posisi kepala mengarah kiblat.
Cara Mengkafani Jenazah
Jangan lupa, di bawah kain-kain
tersebut sudah diletakkan tali
pengikatnya. Lalu kita taruh kapas di
atas kafan terutama untuk bagian
dubur dan taburi kain kafan itu
dengan kapur barus halus dan minyak
wangi secukupnya.
Setelah semua siap, jenazah dapat
diangkat dn diletakkan diatas kain
kafan tersebut.
Cara Mengkafani Jenazah
lapisi bagian qubul, seluruh persendian, luka-luka (kalau ada)
dengan kapas yang sudah ditaburi kapur barus halus,
Kemudian sisa kapas yang lain yang sudah diberi parfum
diletakkan di atas kedua matanya, kedua lubang hidungnya,
mulutnya, kedua telinganya dan di atas tempat-tempat sujudnya,
yaitu dahinya, hidungnya, kedua telapak tangannya, kedua
lututnya, ujung-ujung jari kedua telapak kakinya, dan juga pada
kedua lipatan ketiaknya, kedua lipatan lututnya, serta pusarnya.
Dan diberi parfum pula antara kafan-kafan tersebut, juga kepala
jenazah.
Cara Mengkafani Jenazah
Setelah selesai, lipat selembar demi selembar
kain kafan, dimulai dari bagian kanan jenazah.
Lalu ikat jenazah dengan ikatan yang mudah
dibuka di bagian sebelah kiri dengan tujuan
agar pengubur mudah melepaskan ikatan
tersebut di dalam liang lahat.
Cara Mengikat Kain kafan Jenazah
1. Mulailah dengan mengikat tali bagian
atas kepala jenazah dan sisa kain
bagian atas yang lebih itu dilipat
kewajahnya lalu diikat dengan sisa
tali itu sendiri.
2. Kemudian ikatlah tali bagian bawah
kaki dan sisa kain kafan bagian bawah
yang lebih itu dilipat kekakinya lalu
diikat dengan sisa tali itu sendiri.
3. Setelah itu ikatlah kelima tali yang
lain dengan jarak yang sama rata.
Perlu diperhatikan, mengikat tali
tersebut jangan terlalu kencang dan
usahakan ikatannya terletak disisi
Dari penjelasan diatas dapat kita
simpulkan bahwa tali pengikat kain
kafan itu di buka saat jenazah
sudah dimasukan kedalam liang
lahat.
Hal ini sesuai dengan keterangan
dari ulama dalam kitab Fiqhus
sunnah oleh Syaikh Sayyid Sabiq,
beliau menyebutkan:
”Dianjurkan ketika menguburkan
jenazah, menumpukan jasadnya
pada bagian tubuh sebelah kanan
dan menghadapkan wajahnya
Menyegerakan mengkafani
Jenazah
Dari Abu Hurairah RA, dia berkata,
“Rasulullah SAW bersabda, “Bersegeralah
kamu dalam mengurusi jenazah, karena jika
ia termasuk jenazah yang shalih, berarti
kamu menyegerakan kebaikan baginya. Tetapi
jika ia tidak termasuk jenazah yang shalih
(buruk), berarti kamu meletakan keburukan
dari pundakmu." (HR. Muttafaq ‘alaih)

Anda mungkin juga menyukai