Anda di halaman 1dari 1

1.

Pengertian Jenazah ‫ جن ذ ح‬yang berarti tubuh mayat ‫ جنذ‬yang berarti Tata Cara Mengkafani Jenazah Adalah Sebagai Berikut
menutupi umum kata jenazah memiliki arti tubuh mayat yang A. Untuk Mayat Laki-Laki
tertutup. a. Bentangkan kain kafan sehelai demi sehelai, yang paling bawah lebih
lebar dan luas serta setiap lapisan diberi kapur barus.
beberapa hal yang harus dilakukan terhadap jenazah tersebut, b. Angkatlah jenazah dalam keadaan tertutup dengan kain dan letakkan
1. Dipejamkan matanya, mendoakan dan meminta ampunkan atas dosanya. diatas kain kafan memanjang lalu ditaburi wangi-wangian.
2. Dilemaskan tangannya untuk disedekapkan di dada dan kakinya c. Tutuplah lubang-lubang (hidung, telinga, mulut, kubul dan dubur) yang
diluruskan. mungkin masih mengeluarkan kotoran dengan kapas.
3. Mengatupkan rahangnya atau mengikatnya dari puncak kepala sampai ke d. Selimutkan kain kafan sebelah kanan yang paling atas, kemudian
dagu supaya mulutnya tidak menganga/terbuka. ujunglembar sebelah kiri. Selanjutnya, lakukan seperti ini selembar demi
4. Jika memungkinkan jenazah diletakkan membujur ke arah utaradan selembar dengan cara yang lembut.
badannya diselubungi dengan kain. e. Ikatlah dengan tali yang sudah disiapkan sebelumnya di bawah kain
5. Menyebarluaskan berita kematiannya kepada kerabat- kerabatnya dan kafantiga atau lima ikatan.
handai tolannya. f. Jika kain kafan tidak cukup untuk menutupi seluruh badan mayat maka
6. Lunasilah hutang-hutangnya dengan segera jika ia punya hutang. tutuplah bagian kepalanya dan bagian kakinya yang terbuka boleh ditutup
7. Segerakanlah fardu kifayahnya. dengan daun kayu, rumput atau kertas. Jika seandainya tidak ada kain
kafan kecuali sekedar menutup auratnya saja, maka tutuplah dengan apa
fardu kifayah dalam menyelenggarakan jenazah ada empat macam, saja yang ada.
yaitu :
1. Memandikan jenazah B. Untuk Mayat Perempuan
2. Mengkafani jenazah Kain kafan untuk mayat perempuan terdiri dari 5 lemabar kain putih, yang
3. Mensalatkan jenazah terdiri dari:
4. Menguburkan jenazah a. Lembar pertama berfungsi untuk menutupi seluruh badan.
b. Lembar kedua berfungsi sebagai kerudung kepala.
2. Syarat bagi orang yang memandikan jenazah c. Lembar ketiga berfungsi sebagai baju kurung.
a. Muslim, berakal, dan baliqh d. Lembar keempat berfungsi untuk menutup pinggang hingga kaki.
b. Berniat memandikan jenazah e. Lembar kelima berfungsi untuk menutup pinggul dan paha.
c. Jujur dan soleh
d. Terpercaya, amanah, mengetahui hukum memandikan mayat dan Adapun tata cara mengkafani mayat perempuan yaitu:
memandikannya sebagaimana yang diajarkan sunnah serta mampu a. Susunlah kain kafan yang sudah dipotong-potong untuk masing-masing
menutupi aib si mayat. bagian dengan tertib. Kemudian, angkatlah jenazah dalam keadaan tertutup
dengan kain dan letakkan diatas kain kafan sejajar, serta taburi dengan
3. Mayat yang wajib untuk dimandikan wangi-wangian atau dengan kapur barus.
a. Mayat seorang muslim dan bukan kafir b. Tutuplah lubang-lubang yang mungkin masih mengeluarkan kotoran
b. Bukan bayi yang keguguran dan jika lahir dalam keadaan sudah dengan kapas.
meninggal tidak dimandikan c. Tutupkan kain pembungkus pada kedua pahanya.
c. Ada sebahagian tubuh mayat yang dapat dimandikan d. Pakaikan sarung.
d. Bukan mayat yang mati syahid e. Pakaikan baju kurung.
f. Dandani rambutnya dengan tiga dandanan, lalu julurkan kebelakang.
1. Tata cara memandikan jenazah g. Pakaikan kerudung.
a. Perlu diingat, sebelum mayat dimandikan siapkan terlebih dahulu segala h. Membungkus dengan lembar kain terakhir dengan cara menemukan
sesuatu yang dibutuhkan untuk keperluan mandinya, seperti: kedua ujung kain kiri dan kanan lalu digulungkan kedalam.
1. Tempat memandikan pada ruangan yang tertutup. i. Ikat dengan tali pengikat yang telah disiapkan.
2. Air secukupnya.
3. Sabun, air kapur barus dan wangi-wangian. Orang Paling Utama Untuk Melaksanakan Shalat Jenazah Yaitu :
4. Sarung tangan untuk memandikan. a. Orang yang diwasiatkan si mayat dengan syarat tidak fasik atau tidak
5. Potongan atau gulungan kain kecil-kecil. ahli bid’ah.
6. Kain basahan, handuk, dll. b. Ulama atau pemimpin terkemuka ditempat itu.
b. Ambil kain penutup dan gantikan kain basahan sehingga aurat utamanya c. Orang tua si mayat dan seterusnya ke atas.
tidak kelihatan. d. Anak-anak si mayat dan seterusnya ke bawah.
c. Mandikan jenazah pada tempat yang tertutup. e. Keluarga terdekat.
d. Pakailah sarung tangan dan bersihkan jenazah dari segala kotoran. f. Kaum muslimim seluruhnya.
e. Ganti sarung tangan yang baru, lalu bersihkan seluruh badannya dan
tekan perutnya perlahan-lahan. Tata cara menguburkan jenazah sesuai ajaran islam :
f. Tinggikan kepala jenazah agar air tidak mengalir kearah kepala. 1. Disunnahkan membawa jenazah dengan tarbi’ (dibawa empat orang laki-
g. Masukkan jari tangan yang telah dibalut dengan kain basah ke mulut laki). Pejalan kaki boleh berada di depan atau di belakangnya. Sedangkan
jenazah, gosok giginya dan bersihkan hidungnya, kemudiankan wudhukan. pengendara sebaiknya berada di belakang
h. Siramkan air kesebelah kanan dahulu kemudian kesebelah kiri tubuh 2. Kuburan harus digali dalam, luas dan bagus. Pada bagian kanan jenazah
jenazah yang mengarah kiblat dibuat lahat (galian di pojok kanan bawah
i. Mandikan jenazah dengan air sabun dan air mandinya yang terakhir memanjang dari bagian kepala ke kaki). Lahd lebih baik daripada syaq
dicampur dengan wangi-wangian. (galian yang sama namun letaknya ditengah bukan di pojok kanan)
j. Perlakukan jenazah dengan lembut ketika membalik dan menggosok Lahad adalah liang (membentuk huruf U memanjang) yang dibuat khusus
anggota tubuhnya. di dasar kubur pada bagian arah kiblat untuk meletakkan jenazah di
k. Memandikan jenazah satu kali jika dapat membasuh ke seluruh tubuhnya dalamnya. Syaq adalah liang yang dibuat khusus di dasar kubur pada
itulah yang wajib. Disunnahkan mengulanginya beberapa kali dalam bagian tengahnya (membentuk huruf U memanjang).
bilangan ganjil. 3. Arah masuk jenazah sebaiknya dari arah kaki kemudian terus maju ke
l. Jika keluar dari jenazah itu najis setelah dimandikan dan mengenai arah kepalanya.
badannya, wajid dibuang dan dimandikan lagi. Jika keluar najis setelah di Bismillahi Wa Billahi wa 'alaa millati rasulillah
atas kafan tidak perlu diulangi mandinya, cukup hanya dengan membuang 4. Jenazah diletakkan miring ke kanan menghadap kiblat dan
najis itu saja. menyandarkan tubuh sebelah kiri ke dinding kubur.
m. Bagi jenazah wanita, sanggul rambutnya harus dilepaskan dan dibiarkan 5. Dianjurkan untuk menaruh tanah di bawah pipi jenazah sebelah kanan.
menyulur kebelakang, setelah disiram dan dibersihkan lalu dikeringkan 6. Melepas simpul tali pengikat kain kafan.
dengan handuk dan dikepang. 7. Mengumandangkan Adzan
n. Keringkan tubuh jenazah setelah dimandikan dengan kain sehingga tidak 8. Para hadirin baru disunnahkan duduk saat jenazah sudah selesai
membasahi kain kafannya. ditimbun.
o. Selesai mandi, sebelum dikafani berilah wangi-wangian yang tidak 9. Membacakan Talqin Jumhur ulama dari kalanga 4 madzhab fiqih
mengandung alkohol. 10. Memohonkan Ampun kepada Si Mayit

Anda mungkin juga menyukai