Anda di halaman 1dari 10

TUGAS REMED PAI

PENYELENGGARAAN
JENAZAH
-M.ZIDANE.S
-AHMAD FAJAR
Mengurus atau menyelenggarakan jenazah merupakan kewajiban yang harus
dilakukan setiap muslim terhadap saudaranya yang telah meninggal dunia. Dalam
syariat Islam, ada beberapa tata cara yang harus dipenuhi saat mengurus orang
yang sudah meninggal.

PENYELENGGARAAN JENAZAH ADALAH


Tata cara pengurusan jenazah yang pertama, yaitu cara memandikan
jenazah adalah sebagai berikut :
 Tata cara pengurusan jenazah yang pertama, yaitu cara memandikan jenazah adalah sebagai berikut :
 1. Syarat Jenazah yang Bisa Dimandikan
 a. Beragama Islam
 b. Terdapat bagian tubuhnya, meskipun sebagian. Ini mungkin jenazah merupakan korban kecelakaan atau
tragedi lainnya.
 c. Tidak karena mati syahid dalam peperangan yang membela agama islam
 2. Syarat Orang yang Dapat Memandikan Jenazah
 a. Islam, berakal dan baligh
 b. Memiliki niat untuk memandikan jenazah
 c. Berkepribadian baik, termasuk jujur dan shaleh
 d. Dapat dipercaya, amanah dan mengetahui hukum memandikan jenazah, mampu menjaga aib jenazah dan
orang yang juga memahami cara memandikan jenazah.
 e. Laki-laki memandikan jenazah laki-laki, perempuan memandikan jenazah perempuan kecuali suami istri atau
mahramnya.
 a. Tempat untuk memandikan yang mana jenazah sebaiknya tidak diletakkan
di atas tanah karena dapat mempercepat kerusakan jasad
 b. Air bersih
 c. Daun bidara
 d. Sabun mandi
 e. Sarung tangan
 f. Kapas
 g. Air kapur barus

PERALATAN YANG DIPERLUKAN


TATA CARA MEMANDIKAN JENAZAH
 a. Jenazah dibaringkan di tempat layak yang telah disiapkan, yang terhindar dari hujan, sinar matahari secara
langsung dan tertutup sehingga hanya dapat disaksikan oleh orang yang memandikan atau mahramnya.
 b. Menanggalkan pakaian jenazah dan menutup bagian aurat jenazah dengan kain.
 c. Orang yang memandikan mengenakan sarung tangan serta disunnahkan mencampur air suci untuk
memandikan dengan air kapur barus atau daun bidara.
 d. Menyiram air ke seluruh badan dari mulai kepala hingga kaki (sebanyak tiga kali atau lebih dalam jumlah
ganjil) dengan membasuh anggota badan sebelah kanan terlebih dahulu.
 e. Bersihkanlah bagian gigi, lubang hidung, lubang telinga, celah ketiak, celah jari tangan hingga kaki dan
rambutnya.
 f. Membersihkan kotoran dan najis yang ada pada tubuh jenazah dengan menekan bagian bawah perut sambil
kepala dan badan jenazah diangkat perlahan.
 g. Jenazah diwudhukan seperti akan melaksanakan sholat
 h. Badan jenazah yang telah bersih dan sudah diwudhukan kemudian disiram dengan air kapur barus atau
wewangian lainnya yang tidak mengandung alkohol dan tentunya halal
 e. Bersihkanlah bagian gigi, lubang hidung, lubang telinga, celah ketiak, celah jari tangan hingga
kaki dan rambutnya.
 f. Membersihkan kotoran dan najis yang ada pada tubuh jenazah dengan menekan bagian bawah
perut sambil kepala dan badan jenazah diangkat perlahan.
 g. Jenazah diwudhukan seperti akan melaksanakan sholat
 h. Badan jenazah yang telah bersih dan sudah diwudhukan kemudian disiram dengan air kapur
barus atau wewangian lainnya yang tidak mengandung alkohol dan tentunya halal
  Hal-Hal yang Disunnahkan
 a. Menggunakan kain kafan yang baik, bersih dan mampu menutup jenazah secara
menyeluruh
 b. Hendaknya menggunakan kain kafan yang miliki warna putih
 c. Batas minimal kain kafan yang digunakan untuk jenazah laki-laki atau
perempuan adalah selembar kain. Sedangkan batas sempurna dan disunnahkan
penggunaan kain kafan pada jenazah laki-laki sebanyak tiga lapis dan pada
jenazah perempuan sebanyak lima lapis, termasuk dua lapis kain kafan, kerudung,
baju kurung dan kain.
 d. Kain kafan diberi wewangian terlebih dahulu dan tidak berlebihan dalam
mengkafani jenazah.

TATA CARA MENGAFANI JENAZAH


 Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan
 a. Kain kafan yang digunakan haruslah halal, yaitu merupakan harta peninggalan jenazah, ahli waris, baitul
mal atau dari orang islam yang mampu.
 b. Kain kafan yang digunakan bersih, berwarna putih dan sederhana
 - Bentangkan kain satu-satu dan yang terlebar diletakkan di lapisan paling bawah serta
menggunakan kapur barus di setiap helainya.
 - Mengangkat jenazah tetap dalam keadaan tertutup, letakkan di atas kain kafan lalu beri
wewangian.
 - Menutup lubang-lubang pada badan jenazah, seperti hidung, telinga, mulut, qubul dan dubur
dengan kapas.
 - Tutupkan kain kafan sebelah kanan yang paling atas, lalu ujung lembar sebelah kiri. Kemudian
lakukan seperti itu seterusnya selembar demi lembar dengan perlahan.
 - Selanjutnya ikatlah dengan tali sebanyak tiga atau lima ikatan.
 - Jika jumlah kain kafan yang tersedia tidak cukup untuk menutupi seluruh bagian tubuh, maka
Anda dapat menutup kepala dan membiarkan bagian kaki ditutup dengan daun, rumput atau kertas.
Jika tidak ada kain kafan sama sekali, maka tutuplah dengan apapun yang bisa menutup auratnya.

JENAZAH LAKI-LAKI
 - Lima lembar kain kafan pada jenazah perempuan digunakan untuk satu lembar kain untuk
menutupi semua badan, satu lembar untuk kerudung, satu lembar untuk baju kurung, satu
lembar untuk menutup pinggang hingga kaki dan satu lembar lainnya untuk menutup pinggul
serta paha.
 - Setelah siap lima lembar kain kafan tersebut, lalu susunlah masing-masing bagiannya dengan
tertib.
 - Angkat jenazah dengan keadaan masih tertutup lalu letakkan di atas kain kafan dan berilah
wewangian.
 - Menutup lubang-lubang pada tubuh seperti pada jenazah laki-laki.
 - Bungkus kedua paha jenazah dengan kain lalu pakaikanlah sarung dan baju kurungnya.
 - Merapikan rambut dengan menjulurkannya ke belakang dan pakaikanlah kerudung
 - Meletakkan lembar terakhir dengan mengggulung kedua ujung kain, kiri dan kanan ke dalam
 - Ikatlah dengan tali.

JENAZAH PEREMPUAN

Anda mungkin juga menyukai