Anda di halaman 1dari 14

Kelompok 2

Penatalaksanaan
Lansia Menjelang Ajal

Deby Vera Tri Wahyuni (718621070)


Anni Akifa Sari (718621073)
Nurul Jannah (718621075)
Ivone Rosalinda (718621077)
Oktaviana Rikawati (718621083)
Heldi alif firdaus (718621096)
Riski Indra Permana (718621123)
Firdatul Marwani (718621222)
Seseorang telah diyakini meninggal dunia
K.H. Muhammad, 2009

1. Memejamkan matanya sampai tertutup rapat,jika matanya terbuka


menyebutkan kebaikan,sambil diurut kelopaknya pelan-pelan,mendoakan
dan memintakan ampun atas dosanya.
2. Mulut jangan sampai menganga harap dikatubkan,jika perlu gunakan ikatan
pada dagunya. Dengan mengikatkan kain dari dagu sampai kepala.
3. Tindihlah di atas perutnya agar perutnya tidak mengembung.
4. Hendaknya tangan kanan diletakkan di atas tengan kiri yang tepat ditaruh di
atas dada(ulu hati) dan kaki di luruskan.
5. Tinggikan tempat jenazah dari lantai biasa atau taruh di atas dipan dan
dihadapkan ke arah kiblat.
6. Menutup seluruh badanya dengan kain.
7. Jangan menjerit dan meratapi jenazah itu.
8. Menyegerakan perawatan jenazah yang terdiri dari
memandikan,mengkafani,menshalati,menguburkan.
Memandikan jenazah

Memandikan jenazah harus di


segerakan. Jangan ada istilah
dalam pikiran kita harus di
tunggu anak dan family yang
jauh. (Neila, 2019)
Syarat mayat yang dimandikan
Menurut (K.H. Muhammad,
2009)
1. Muslim
2. Ada tubuhnya walaupun sedikit
3. Tidak mati syahid
4. Manusia sempurna, bukan mayat
bayi yang dalam keguguran dan
lahir dalam keadaan tidak
bernyawa (mati) . Sedangkan
apabila terjadi keguguran
sebelum emapat bulan dalam
kandungan tidak wajib
dimandikan. Dan apabila sudah
lebih dari empat bulan maka
dapat di simpulkan yakni wajib
mandi (dimandikan)
5. Mencapai 6 bulan atau lebih
dalam kandungan (bagi imam
syafi’i)
6. Ada air bersih untuk
memandikannya. Jika tidak
mampu mendapatkan air maka
tidak wajib di mandikan cukup
dengan tayamumkan.
Syarat memandikan jenazah
Islam ,berakal ,balig,niat memandikan jenazah,bisa
dipercaya,mengetahui tata cara memandikan jenazah.
(Sahmiar, Sahliah, Sahrudin, & Dharmawati, 2020).
Jika jenazah laki-laki maka harus dimandikan oleh
orang laki-laki dan yang lebih utama memnadikan
jenazah adalah keluarga dan mahromnya. Sebaliknya
jika jenazah perempuan maka yang di mandikan
jenazah harus perempuan dan yang lebih utama
memnadikan jenazah adalah keluarga dan
mahromnya. (Muhammadonh & Nurmila, 2020)
Peralatan yang harus di siapkan
(Sahmiar, Sahliah, Sahrudin, & Dharmawati, 2020)
Tempat memandikan jenazah
Air
Gayung
Kendi atau ceret yang diisi untuk memandikan mayit
Tabir atau kain
Gunting untuk melepaskan baju
Sarung tangan untuk di pakai waktu memandikan agar tangan tetap
bersih.
Sabun mandi ,shampo
Kapur barus yang sudah dihaluskan untuk di campur dalam air
Kalau ada daun bidara juga bagus untuk di campur dengan air
Kapas
Memandikan Jenazah Laki-laki dan Perempuan
(Chusnu, 2020)

Persiapkan ruang dan tempat memandikan. Orang yang memandikan,


misalnya memakai pakaian pelindung dan prosedur cuci tangan,
menyesuaikan dengan kondisi. Menempatkan jenazah di tempat yang tinggi
seperti di dipan, bangku, ranjang, membaca basmalah dan berniat karena
Allah. Seluruh pakaian yang melekat pada jenazah dilepas dan diganti
dengan kain basahan (kain atau sarung) yang menutupi aurat. Aurat harus
tetap terlindungi dan tertutup. Benda-benda yang menempel pada jenazah
dilepas, misalnya: arloji, cincin, gigi palsu, dan sebagainya. Letakan jenazah
secara hati-hati dan pelan. Angkat badan bagian atas, lalu tekan bagian
perutnya perlahan (kecuali wanita hamil). Istinja’kan qubul dan duburnya
dengan tangan kiri yang disertai kucuran air untuk mengeluarkan dan
membersihkan kotoran yang keluar. Jenazah dibaringkan secara telentang
dan kemaluannya dibersihkan dengan tangan kiri kemudian dibalut dengan
perca. Bersihkan bagian tubuh lainnya yang berlubang, seperti hidung,
mulut, dan telinga.
Kepala dan jenggot dibasuh dengan air, dirapikan dengan sisir,
dan rambut yang rontok dikembalikan. Menyiram air ke seluruh
tubuh mulai dari arah kepala sampai kaki, dahulukan menyiram
anggota tubuh sebelah kanan, baru setelah itu seluruh tubuh.
Bersihkan kedua kakinya sampai ke kuku jarinya. Gosok dengan
sabun secara perlahan dan merata. Miringkan ke kiri untuk
membersihkan bagian tubuh sebelah kanan sampai belakang,
dan lanjutkan sebaliknya. Membasuh bagian kanan badan
jenazah kemudian bagian kirinya, lalu tubuhnya dibaringkan ke
kiri dan dibasuh bagian belakang sebelah kanan. Sumbat lubang
duburnya dengan kapas gulung kecil basah. Kain basahan
ditutupkan ke seluruh tubuh, selanjutnya disiram dengan air
kapur barus atau air daun bidara.Keringkan dengan handuk yang
bersih dan suci. Sisir rambutnya (jenazah wanita diikat
rambutnya menjadi 3 dan diletakkan di belakang).
Mengkafani jenazah laki-laki
Chusnu, 2020

Jenazah yang selesai dimandikan diangkat dengan posisi


datar dan dibawa ke tempat yang telah disiapkan.Tali
pengikat 5 buah diletakkan melintang pada posisi ujung
kepala, dada/ bahu, pinggul, lutut, dan ujung
kaki.Hamparkan kain kafan pertama lebih melebar ke
kanan, kain ke dua lebih melebar ke kiri, kain ke tiga
paling atas di tengah-tengahnya.Hamparkan kapas
secukupnya di atas kain kafan untuk menutup jenazah.
Bagian dubur bila perlu dilapisi plastik di antara kain
kafan agar cairan tidak bocor (untuk jenazah yang
diinapkan atau dibawa ke luar kota);
Disiapkan kapas untuk menutup badan yang ditaburi bubuk cendana
dan kapur barus, serta kapas khusus penutup muka.Angkat jenazah
dan letakkan di atas kain kafan dalam keadaan tertutup kain.Sisir
rambutnya, tutup lubang hidung dan telinganya dengan kapas yang
digulung kecil.Tutup tubuh bagian atas (dada ke bawah) dengan
kapas yang telah dibubuhi bubuk cendana dan kapur barus (pada
kemaluan kapas lebih tebal).Bungkus jenazah dengan kain kafan
helai demi helai. Dahulukan kain kafan bagian kiri disusul bagian
kanan, tarik, rapatkan dan rapikan.Ikat dengan tali yang sudah
disiapkan, simpul pada bagian kiri dengan simpul hidup.Beri wangi-
wangian atau percikan minyak wangi secukupnya dari atas sampai
bawah dan dahulukan sebelah kanan, kecuali mayat yang mati dalam
keadaan ihram. Beri juga di tempat menyemayamkannya.Jenazah siap
dipindahkan ke tempat shalat untuk dishalatkan.Bagian dubur bila
perlu dilapisi plastik di antara kain kafan agar cairan tidak bocor
(untuk jenazah yang diinapkan atau dibawa ke luar kota);
Mengkafani jenazah perempuan
(Chusnu, 2020)

Jenazah yang selesai dimandikan diangkat dengan posisi datar dan


dibawa ke tempat yang telah disiapkan.Tali pengikat 5 buah
diletakkan melintang pada posisi ujung kepala, dada/ bahu,
pinggul, lutut, dan ujung kaki.Hamparkan kain kafan pertama
lebih melebar ke kanan, kain ke dua lebih melebar ke
kiri.Hamparkan juga kain ke tiga yang telah dilubangi tengahnya
untuk memasukkan kepala. Digunakan sebagai baju kurung dan
disesuaikan dengan tubuh jenazah.Hamparkan kain ke empat
untuk kain sarung dalam posisi melintang sebatas pinggang
sampai ujung kaki .Siapkan kain ke lima berbentuk segitiga untuk
jilbab.Bagian dubur bila perlu dilapisi plastik di antara kain kafan
agar cairan tidak bocor (untuk jenazah yang diinapkan atau
dibawa ke luar kota

Tebarkan bubuk cendana dan bubuk kapur barus di atas kapas secara
merata, letakkan di atas kain.Disiapkan kapas untuk menutup badan
depan yang ditaburi bubuk cendana dan kapur barus, serta kapas
khusus penutup muka.Angkat jenazah dan letakkan di atas kain kafan
dalam keadaan tertutup selubung kain.Tutup tubuh jenazah bagian
depan dengan kapas yang telah disiapkan (pada kemaluan lebih
tebal).Pakaikan sarung pada jenazah, dilanjutkan baju kurung
.Rambutnya dikepang 3, bila pendek diikat 3.Jenazah boleh dibedaki
dengan bedak bubuk cendana .Pakaikan kerudung, seperti memakai
jilbab.Menutup muka dengan kapas yang telah disiapkan .Bungkus
jenazah dengan kain kafan helai demi helai. Dahulukan kain kafan
bagian kiri disusul bagian kanan, tarik, rapatkan dan rapikan .Ikat
dengan tali yang sudah disiapkan, simpul pada bagian kiri dengan
simpul hidup.Beri wangi-wangian atau percikan minyak wangi
secukupnya dari atas sampai bawah dan dahulukan sebelah kanan,
kecuali mayat yang mati dalam keadaan ihram. Beri juga di tempat
menyemayamkannya; t) Jenazah siap dipindahkan ke tempat shalat
untuk dishalatkan.
SHALAT JENAZAH

Shalat sifayah bagi umat muslim (Drs. Moh,


1976)

Syarat-syarat shalat Rukun dan cara mengerjakan


jenazah shalat jenazah
 Shalat jenazah sama halnya • Shalat jenazah tidak dengan rukuk dan
sujud serta tidak dengan azan dan iqamat
dengan shalat yang lain, yaitu
a. Niat mayit laki-laki dan niat mayit
harus menutup aurat,suci dari perempuan
hadats besar dan kecil, suci b. Setelah takbiratul ihram (bersamaan
badan, pakaian dan tempatnya dengan niat) kemudian membaca surah
serta menghadap kiblat. al fatihah,setelah membaca al fatiha
terus takbir
 Mayit sudah di mandikan dan di c. Setalah takbir yang kedua,kemudian
kafani membaca shalawat
 Letak mayit sebelah kiblat orang d. Setelah takbir yang ketiga kemudian
membaca doa
yang menyalatinya,kecuali kalau e. Selesai takbir keempat membaca doa
shalat dilakukan di atas kubur sebagai berikur
atau shalat ghaib. f. Kemudian (selesai) memberi salam

Anda mungkin juga menyukai