KATA PENGANTAR
KepulauanSelayar,Maret 2016
Nur Intang
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.. i
DAFTAR ISI .ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LatarBelakang....1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. PengertianJenazah....2
2.2. MemandikanJenazah . 2
2.3. MengkafaniJenazah .............................................4
2.4. MenshalatkanJenazah ......5
2.5. MenguburkanJenazah ..8
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan..12
3.2. Saran 12
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
Kata jenazah diambil dari bahasa Arab ( ) yang berarti tubuh mayat
dan kata yang berarti menutupi. Jadi, secara umum kata jenazah memiliki
arti tubuh mayat yang tertutup
4. Tatacaramemandikanjenazah
Berikut beberapa cara memandiakan jenazah orang muslim, yaitu:
vi
b. Untukmayatperempuan
/
Sengaja aku berniat shalat atas mayat perempuan empat takbir
fardhu kifayah menjadi makmun/imam karena Allah taala
2. Takbir 4 kali
a. Takbirpertamadimulaidengan mengangkat tangan dan membaca Al-
Fatihah.
Artinya:
1 Denganmenyebutnama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha
Penyayang,
2. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam,
3. Maha Pemurah lagi Maha Penyayang,
4. Yang menguasai di hari Pembalasan,
5. Hanya Engkaulah yang kami sembah, dan Hanya kepada Engkaulah
kami meminta pertolongan,
6. Tunjukilah kami jalan yang lurus,
7. (yaitu) jalan orang-orang yang Telah Engkau beri nikmat kepada
mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan)
mereka yang sesat.
2. 5. Menguburkan Jenazah
Disunnahkan membawa jenazah dengan usungan jenazah yang di panggul
di atas pundak dari keempat sudut usungan.
Lubang kubur yang dilengkapi liang lahad lebih baik daripada syaq. Dalam
masalah ini Rasulullah shallallahu alaihi wassalam bersabda:
Liang lahad itu adalah bagi kita (kaum muslimin), sedangkan syaq bagi selain
kita (non muslim). (HR. Abu Dawud dan dinyatakan shahih oleh Syaikh Al-
Albani dalam Ahkamul Janaaiz hal. 145)
Syaq adalah liang yang dibuat khusus di dasar kubur pada bagian tengahnya
(membentuk huruf U memanjang).
xiii
silakan lihat Irwaul Ghalil II/206). Lalu diletakkan batu pada makam
bagian kepalanya agar mudah dikenali.
Wallahualambish-shawab.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sepanjang uraian diatas dapat diambil kesimpulan bahwasanya manusia sebagi
makhluk yang mulia di sisi Allah SWT dan untuk menghormati kemuliannya itu
perlu mendapat perhatian khusus dalam hal penyelenggaraan jenazahnya. Dimana,
penyelengaraan jenazah seorang muslim itu hukumnya adalah fardhu kifayah.
Artinya, kewajiban ini dibebankan kepada seluruh mukallaf di tempat itu, tetapi jika
telah dilakukan oleh sebagian orang maka gugurlah kewajiban seluruh mukallaf.
Adapun 4 perkara yang menjadi kewajiban itu ialah:
a. Memandikan
b. Mengkafani
c. Menshalatkan
d. Menguburkan
Adapunhikmah yang dapat diambil dari tata cara pengurusan jenazah, antara lain:
a. Memperoleh pahala yang besar.
b. Menunjukkan rasa solidaritas yang tinggi diantara sesame muslim.
c. Membantu meringankan beban kelurga jenazah dan sebagai ungkapan
belasungkawa atas musibah yang dideritanya.
d. Mengingatkan dan menyadarkan manusia bahwa setiap manusia akan mati dan
masing-masing supaya mempersiapkan bekal untuk hidup setelah mati.
e. Sebagai bukti bahwa manusia adalah makhluk yang paling mulia, sehingga
apabila salah seorang manusia meninggal dihormati dan diurus dengan sebaik-
baiknya menurut aturan Allah SWT danRasulNya.
3.2 SARAN
Dengan adanya pembahasan tentang tata cara pengurusan jenazah ini,
pemakalah berharap kepada kita semua agar selalu ingat akan kematian dan
mempersiapkan diri untuk menyambut kematian itu. Selain itu, pemakalah juga
berharap agar pembahasan ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan kita.
18
DAFTAR PUSTAKA