Alat Musik
Alat Musik Tradisional Jawa Barat
Kelompok 4-XIPS2
INTAN DWI NURAINI KAYRA NADYA PUTRI
Absen : 13 Absen : 14
RILO AZHAR
Absen : 27
Contoh Alat Musik Tradisional Jawa
Barat dan Cara Memainkannya
1. Angklung
Angklung adalah alat musik tradisional
Jawa Barat yang sangat terkenal
hingga ke mancanegara. Angklung
terbuat dari tabung bambu yang
dirangkai. Dilansir dari Intangible
Heritage Cultural UNESCO
tabung bambu tersebut dipangkas dengan hati-hati oleh pengrajin
ahli untuk menghasilkan nada tertentu saat rangka bambu diguncang
atau diketuk. Sejarah angklung awalnya merupakan salah satu alat
bunyi-bunyian yang digunakan untuk upacara-upacara yang
berhubungan dengan padi. Angklung tidak digunakan sebagai
kesenian murni, melainkan sebagai kesenian yang berfungsi dalam
kegiatan kepercayaan. Angklung pernah dipakai pada upacara ritual
keagamaan (persembahyangan) sebagai pengganti genta (bel)
yang digunakan oleh seorang pedanda (pendeta hindu) dalam
upacara keagamaan. Pada masa Kerajaan Pajajaran (Hindu),
angklung pernah dijadikan sebagai alat musik korp tentara kerajaan,
dan pada saat terjadinya perang Bubat. Angklung dibunyikan oleh
tentara kerajaan sebagai pembangkit semangat juang atau tempur
Jenis angklung :
• Angklung Pentatonis (Angklung Tradisional)
Pada angklung pentatonis atau angklung tradisional dibagi
menjadi
beberapa jenis, yakni: Angklung Kanekes, Angklung Dogdog
Lojor, Angklung Gubrag, Angklung Badeng, Angklung Buncis.
• Angklung Modern atau Diatonis (Angklung Daeng)
Besar kecilnya angklung yang digunakan biasanya
disesuaikan dengan usia pemain yang akan memainkan lagu
dalam penampilan angklung.
Dalam bermain angklung harus memperhatikan beberapa hal berikut:
a) Tempo adalah cepat lambatnya ketukan pada lagu.
b) Dinamika adalah istilah untuk menggambarkan bagaimana volume
angklung yang harus dihasilkan oleh pemain, apakah pelan, kencang
lembut, semakin lama semakin besar, semakin lama semakin kecil.
2. Calung
Calung adalah alat musik
purwarupa jenis idiofon yang
terbuat dari bambu. Alat musik ini
adalah musik tradisional
masyarakat Sunda, yang juga dikenal dengan
angklung yang dimainkan dengan cara digoyangkan,
cara menabuh calung adalah dengan memukul bilah atau
Ruas (tabung bambu) yang tersusun menurut titi laras
(tangga nada) pentatonik (da-mi-na-ti-la untuk masyarakat
Sunda, dan ji-ro-lu-manem untuk masyarakat Banyumas).
Jenis bambu untuk pembuatan calung kebanyakan dari awi wulung (bambu
hitam), tetapi ada pula yang dibuat dari awi temen (bambu ater, berwarna
hijau). Pengertian calung selain sebagai alat musik juga melekat dengan
sebutan seni pertunjukan. Ada dua bentuk calung yang dikenal, yakni calung
rantay dan calung jinjing.
• Calung Rantay
Calung rantay bilah tabungnya dideretkan dengan tali kulit waru (lulub)
dari yang terbesar sampai yang terkecil, jumlahnya 7 wilahan (7 ruas
bambu) atau lebih. Cara memainkan calung rantay dipukul dengan dua
tangan sambil duduk bersilah.
• Calung jinjing
Calung jinjing berbentuk deretan bambu bernada yang disatukan dengan
sebilah kecil bambu (paniir). Calung jinjing terdiri atas empat atau lima
buah.
Awal mulanya calung dipentaskan untuk mengiringi upacara-
upacara adat sunda sebagai ritual perayaan masyarakat Jawa
Barat, namun dengan berkembangnya zaman calung berubah
fungsi menjadi alat musik yang manghibur masyarakat dengan
menghasilkan harmoni yang indah.
3. Kecapi
Thank you!!