Disusun Oleh :
Kayra Nadya Putri
X IPS 2 (13)
SMAN 62 JAKARTA
Jl. Raya Bogor, RT.13/RW.11, Kp. Tengah, Kec. Kramat jati, Kota Jakarta Timur,
Daerah Khusus Ibukota Jakarta 13540
2022 / 2023
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan YME yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayahnya terutama kepada saya selaku penulis. Sehingga dapat
menyelesaikan karya tulis yang sangat sederhana ini. Dalam kesempatan ini saya
mengambil judul “Dinamika Atmosfer”.
Adapun tujuan saya menyusun karya tulis ini adalah untuk memenuhi tugas
geografi serta penambah pengetahuan tentang atmosfer.
Semoga isi karya tulis ini dapat menambah pengetahuan atau pengalaman bagi
para pembaca dan bagi penulis khususnya, Aamiin.
Penulis
A. Pengertian Atmosfer
Atmosfer berasal dari bahasa Yunani, atmos yang berarti uap dan sphaira yang
berarti lapisan. Jadi, atmosfer adalah lapisan udara yang menyelubungi bumi.
Sifat-sifat atmosfer, antara lain :
o Tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak dapat dirasakan kecuali dalam
bentuk angin
o Dinamis dan elastis sehingga dapat mengembang dan mengerut
o Transparan terhadap beberapa bentuk radiasi
o Mempunyai berat sehingga dapat menimbulkan tekanan.
B. Komposisi Atmosfer
Komposisi udara dalam atmosfer
C. Manfaat Atmosfer
o Sebagai sarana pernapasan dan pembakaran
o Memungkinkan terjadinya awan karena udara mengandung uap air yang
mengembun, membentuk awan, dan menghasilkan hujan
o Sebagai perlindungan manusia dari sengatan sinar matahari
o Adanya udara menyebabkan suhu bumi tidak terlalu tinggi pada siang hari
dan tidak terlalu rendah pada malam hari
o Lapisan udara melindung bumi dari hujan meteor.
D. Struktur Atmosfer
Ilmu yang mempelajari atmosfer khususnya bagian bawah disebut meteorologi.
Atmosfer atas mempunyai ketinggian lebih dari 20 km dan lebih dikenal dengan
aeronomi.
1. Berdasarkan Struktur Termalnya
a. Troposfer
b. Stratosfer
c. Mesosfer
d. Termosfer
2. Berdasarkan Jenis dan Kondisi Gas
a. lonisasi
Berdasarkan konsentrasi elektron yang berbeda-beda tersebut, ionisasi
dibagi atas lapisan-lapisan D, E, F1, dan F2. Lapisan- lapisan ini tidak
mempunyai batas yang tegas.
1) Lapisan D
2) Lapisan E
3) Lapisan F
F. Suhu
Udara akan menjadi panas jika ada penyinaran matahari. Banyaknya panas
matahari yang diterima permukaan bumi dipengaruhi oleh :
1) Lamanya Penyinaran Matahari
2) Kemiringan Sinar Matahari
3) Keadaan Awan
4) Keadaan Permukaan Bumi
5) Jarak Tempat dari Laut
G. Tekanan Udara
Alat untuk mengukur tekanan udara adalah barometer.
H. Kelembapan Udara
Kelembapan/kelengasan udara ialah kandungan uap air dalam udara.
Kelembapan udara dibedakan menjadi tiga, yaitu:
1) Kelembapan Mutlak
2) Kelembapan Nisbi
3) Kelembapan Relatif
Rumus untuk menghitung kelembapan relatif adalah sebagai berikut :
I. Angin
1) Proses Terjadinya Angin
Penyebab terjadinya angin karena perbedaan tekanan udara di dua wilayah
yang berdekatan. Perbedaan itu sebagai akibat dari perbedaan suhu udara
dan pemanasan matahari. Angin bersifat meratakan tekanan udara. Makin
besar perbedaan tekanan udara, makin kencang angin yang terjadi.
2) Arah dan Kecepatan Angin
Arah angin dapat ditentukan dengan sebuah bendera angin. Kecepatan
angin diukur dengan alat anemometer. Alat kuno yang dipakai untuk
mengamati arah angin disebut baling- baling angin.
4) Angin Lokal
Angin lokal terjadi akibat perbedaan tekanan udara di dua daerah yang
berdekatan.
• Angin Gunung dan Angin Lembah
Angin Gunung dan Angin Lembah merupakan angin yang bergerak
disekitar kawasan gunung dan lembah. Angin gunung merupakan
jenis angin yang bergerak dari gunung menuju lembah, dan
sebaliknya angin lembah bertiup dari lembah menuju gunung.
• Angin Turun yang Kering
Angin fohn adalah angin turun yang bersifat kering dan panas.
• Angin Muson
Angin Muson merupakan angin yang berubah arah tiap setengah
tahun. Oleh karena itu, angin muson dinamakan juga angin setengah
tahunan. Angin muson terjadi karena adanya perbedaan pemanasan
antara belahan bumi utara dan belahan bumi selatan.
J. Curah Hujan
Curah hujan adalah banyaknya air hujan yang jatuh sampai ke permukaan tanah.
Curah hujan diukur selama 24 jam. Satuan curah hujan adalah mm.
a) Pengukuran Curah Hujan
Banyaknya curah hujan diukur dengan ombrometer.
b) Klasifikasi Hujan
Berdasarkan cara terjadinya, hujan diklasifikasikan atas tiga jenis, yaitu:
• Hujan Orografik
Hujan orografik adalah hujan yang terjadi di daerah pegunungan.
Naiknya udara yang mengandung uap air ini ke atas akan
menyebabkan terjadinya penurunan suhu di atas gunung dan
kemudian terkondensasi hingga pada akhirnya menyebabkan
terjadinya hujan.
• Hujan Frontal
Hujan frontal adalah hujan yang terjadi karena adanya pertemuan
antara massa udara panas dengan massa udara dingin. Udara yang
panas selalu ada di atas udara yang dingin. Pertemuan itu
mengakibatkan udara berkondensasi dan membentuk awan. Hujan
frontal biasa terjadi di daerah dengan iklim sedang.
• Hujan Zenital
Hujan zenital adalah hujan yang jatuh di daerah tropis atau subtropis
tiap tahun atau setengah tahun selama musim panas ketika matahari
berada di puncak kepala. Hujan zenital adalah hujan yang sering
terjadi di daerah sekitar ekuator.