Anda di halaman 1dari 60

BAB 3

PENYELENGGARAN
JENAZAH

NORJANNAH, S.PD.I
TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik


diharapkan dapat:
 Menerapkan penyelenggaraan jenazah, takziah dan ziarah
sesuai dengan ketentuan syariat Islam
 Menjelaskan tata cara penyelenggaraan jenazah, takziah dan
ziarah menurut hukum Islam.
 Mempraktikkan penyelenggaraan jenazah, takziah dan
ziarah sesuai dengan ajaran Islam.
F
A
R
2. D
1.
MEMANDIKAN MENGAFANI U

PENYELENGGARAA HUKUMNYA K
N JENAZAH
I
3. 4. F
MENYALATKA MENGUBURKA A
N N
Y
A
H
Hal-hal yang harus dilakukan terhadap jenazah yang
baru meninggal
1. Menutup matanya bila terbuka dengan telapak tangan
ِ ‫ َرا‬7‫ِإ َّن هَّلِل ِ َو ِإ َّنِإ َلْي ِه‬
kanan sambil membaca:‫ُ ْو َن‬7‫جع‬7
2. Melilitkan kain mulai dari dagu dan mengikatnya dibagian
kepala supaya mulutnya bila terbuka
3. Meletakkan benda yang berat kira-kira 96 gram agar
perutnya tidak kembung
4. Mengganti pakaiannya dengan kain panjang
5. Bila sudah yakin dengan kematiannya, sunat
mengumumkannya agar banyak yang menyalatkannya
6. Segera melunasi hutang dan melaksanakan wasiat-
wasiatnya
Artinya: Tiap-tiap yang bernyawa akan
merasakan mati.
(QS. Āli ‘Imrān/3:185)
MEMANDIKAN JENAZAH
Syarat-syarat bagi jenazah yang akan
dimandikan:
1.Jenazah itu Islam
2.Ada anggota tubuhnya walaupun
sedikit
3.Bukan mati syahid(mati dalam
peperangan membela agama Islam
seperti pada zaman Rasulullah)
Syarat-syarat untuk orang yang
memandikan jenazah:
1. Sudah menikah
2. Dapat dipercaya
3. Tidak merasa takut dan tidak
jijik
4. Mengetahui tata cara
memandikan jenazah
Tata cara memandikan jenazah.
1. Di tempat tertutup .
2. Mayat diletakkan di tempat yang tinggi seperti dipan.
3. Dipakaikan kain basahan seperti sarung agar auratnya tidak
terbuka.
4. Mayat didudukkan atau disandarkan pada sesuatu, lantas disapu
perutnya sambil ditekan pelan-pelan agar semua kotorannya
keluar, lantas dibersihkan
5. Setelah itu hendaklah mengganti sarung tangan untuk
membersihkan mulut dan gigi si mayat.
6. Membersihkan semua kotoran dan najis.
7. Mewudhukan, setelah itu membasuh seluruh badannya.
8. Disunahkan membasuh tiga sampai lima kali.
NIAT MEWUDHUKAN JENAZAH

ِ ِّ‫ض ْو َء لِ َه َذ ا ْل َمي‬
‫ت هلِّل ِ تَ َعالَى‬ ُ ‫ت ا ْل ُو‬
ُ ‫نَ َو ْي‬
Artinya: Aku berniat mewudhukan jenazah
ini karena Allah Ta’ala
NIAT SOLAT JENAZAH

Artinya: “Aku berniat ṡalat atas jenazah ini


empat takbir fardu kifayah sebagai makmum
karena Allah ta’ala.”
Catatan:
Do’a yang dibaca setelah takbir ketiga dan keempat
disesuaikan dengan jenis kelamin jenazahnya.
1. Apabila jenazahnya wanita, damir/kata ganti hu
( ُ‫ ) ه‬diganti dengan kata ha ( ‫) َها‬
2. Apabila jenazahnya dua orang, damir/kata ganti
hu (ُ‫ ) ه‬diganti dengan huma ( ‫) ُه َما‬
3. Apabila jenazahnya banyak, maka damir/kata
ganti hu (ُF‫ ) ه‬diganti dengan Fْ‫ ُهم‬untuk laki-
laki atau‫ ُه َّن‬untuk perempuan.
Di antara hikmah dari ziarah kubur ini antara
lain seperti berikut.
1. Mengingat kematian.
2. Dapat bersikap zuhud (menjauhkan diri dari
sifat keduniawian).
3. Selalu ingin berbuat baik sebagai bekal
kelak di alam kubur dan hari akhir.
4. Mendoakan si mayat yang muslim agar
diampuni dosanya dan diberi kesejahteraan
di akhirat.
Adab atau etika berziarah kubur, yaitu seperti berikut.
1. Niatkan dengan ikhlas karena Allah Swt., tunduk hati dan merasa diawasi oleh Allah Swt.
2. Ucapkan salam sebagaimana yang diajarkan oleh Rasulullah saw.:

Artinya: “Keselamatan semoga tetap bagimu wahai ahli kubur dan Insya Allah
kami akan bertemu dengan kamu semua.” (HR. Tarmidzy)
3. Tidak banyak bicara mengenai urusan dunia di atas kuburan.
4. Berdoa untuk ampunan dan kesejahteraan si mayat di alam barzah dan akhirat kelak.
5. Diusahakan tidak berjalan melangkahi kuburan atau menduduki nisan (tanda
kuburan)
SELESAI

Anda mungkin juga menyukai