Anda di halaman 1dari 40

TATA CARA PERAWATAN JENAZAH

SESUAI SYARIAT ISLAM


• (KELAS XI/ SEMESTER 1)
• SUB MATERI:
MENYOLATKAN DAN
MENGUBURKANJENAZAH
DO’A SEBELUM BELAJAR
Apakah kalian pernah
ikut menyolatkan dan
menguburkan
jenazah?
TATA CARA PERAWATAN JENAZAH
SESUAI SYARIAT ISLAM

(KELAS XI SEMESTER 1)
SUB MATERI: M ENYOLATKAN DAN
MENGUBURKANJENAZAH
KOMPETENSI DASAR

1.7 Menerapkan penyelenggaraan jenazah sesuai


dengan ketentuan syariat Islam
2.7 Menunjukkan sikap tanggung jawab dan kerja sama
dalam penyelenggaraan jenazah di masyarakat
3.7 Menganalisis pelaksanaan penyelenggaraan
jenazah
4.7 Menyajikan prosedur penyelenggaraan jenazah
INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
1.7.1 Menunjukkan sikap peduli sebagai implementasi
pemahaman penyelenggaraan jenazah sesuai dengan ketentuan
syariat Islam (A3)
2.7. 1 Menunjukkan sikap tanggungjawab saat mempraktekkan
penyelenggaraan jenazah di dalam kelas (A3)
2.7.2 Menunjukkan sikap kerjasama saat mempraktekkan
penyelenggaraan jenazah di dalam kelas (A3)
6. Menunjukkan dalil tentang menyolatkan jenazah
(C2)
7. Menunjukkan dalil tentang menguburkan jenazah
(C2)
INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
8. Menganalisis ketentuan dan tata cara menyolatkan jenazah (C4)
9. Menganalisis ketentuan dan tata cara menguburkan jenazah (C4)
10. Menganalisis hikmah pelaksanaan pengurusan jenazah (C4)
11.Menyajikan paparan tentang ketentuan dan tata cara
menyolatkan jenazah (P3)
12.Menyajikan paparan tentang ketentuan dan tata cara
menguburkan jenazah (P3)
13. Mempraktekkan tata cara menyolatkan jenazah (P3)
14. Mempraktekkan tata cara menguburkan jenazah (P3)
TUJUAN PEMBELAJARAN

Melalui model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) serta


pendekatan TPACK (technological, pedagogical, content knowledge)
dengan menggali informasi dari berbagai sumber belajar (Literasi) dan
mengolah informasi (C), diharapkan peserta didik (A) dapat:
1. Menerapkan penyelenggaraan jenazah (B) sesuai dengan ketentuan
syariat Islam (D)
2. Menunjukkan sikap tanggungjawab saat mempraktekkan
penyelenggaraan jenazah di dalam kelas (B) dengan baik (D)
3. Menunjukkan sikap kerjasama saat mempraktekkan
penyelenggaraan
jenazah di dalam kelas (B) dengan baik (D)
4. Menunjukkan dalil tentang menyolatkan jenazah (B) dengan
benar (D)
5. Menunjukkan dalil tentang menguburkan jenazah (B)
dengan benar (D)
TUJUAN PEMBELAJARAN

6. Menjelaskan ketentuan dan tata cara menyolatkan jenazah (B) sesuai


syariat Islam (D)
7. menjelaskan ketentuan dan tata cara menguburkan jenazah (B) sesuai
syariat Islam (D)
8. Menganalisis hikmah pelaksanaan penyelenggaraan jenazah (B) sesuai
syariat Islam (D)
9. Menyajikan paparan tentang ketentuan dan tata cara menyolatkan
jenazah (B) sesuai syariat Islam (D)
10. Menyajikan paparan tentang ketentuan dan tata cara
menguburkan
jenazah (B) sesuai syariat Islam (D)
11. Mempraktekkan tata cara menyolatkan jenazah (B) sesuai syariat Islam
(D)
12. Mempraktekkan tata cara menguburkan jenazah (B) sesuai syariat Islam
(D)
SILAKAN MENGERJAKAN PRE TEST

https://forms.gle/CzV8LTnN8EewpAF2A
SIMAK VIDEO BERIKUT
APAKAH SHOLAT JENAZAH
TERSEBUT SUDAH SESUAI
SYARIAT ISLAM?
SILHKAN SIMAK VIDIO TATACARA SHALAT DAN MENGUBURKAN
JANAZAH INI DENGAN BAIK
KELOMPOK
KELOMPOK 1 KELOMPOK 2 KELOMPOK 3
LKPD
PRESENTASI

KEL 1 KEL 2 KEL 3


• Ketentuan dan tata • Ketentuan dan tata • Ketentuan dan tata
cara menyolatkan cara menguburkan cara menyolatkan
jenazah jenazah dan menguburkan
jenazah jenazah
Covid-19
KESIMPULAN
HASIL DISKUSI
MENYOLATKAN
JENAZAH
PIHAK YANG UTAMA MENYOLATKAN
1. orang yang diwasiatkan oleh si jenazah
dengan syarat tidak fasik atau tidak
ahli bid’ah;
2. ulama atau pemimpin terkemuka di tempat
tinggal jenazah;
3. orang tua si jenazah dan seterusnya ke
atas;
4. anak-anak si jenazah dan seterusnya ke
bawah;
5. keluarga terdekat, dan
6. kaum muslim seluruhnya.
SYARAT SHOLAT JENAZAH
1. Syarat shalat jenazah seperti pelaksanaan
shalat biasa, yakni: suci dari hadats besar
dan kecil, suci badan dan tempat dari najis,
menutupi aurat dan menghadap kiblat.
2. Jika jenazah laki-laki, posisi imam berdiri
sejajar dengan kepalanya. Sebaliknya, jika
jenazah perempuan, posisi berdirinya
sejajar dengan perutnya.
3. Jenazah diletakkan di arah kiblat orang
yang menyalatkan, kecuali shalat di atas
kubur atau shalat gaib.
SUNNAH SHOLAT JENAZAH
1. Mengangkat tangan setiap kali takbir.
2. Merendahkan suara bacaan (sirr), seperti
bacaan pada Shalat Dzuhur atau Ashar.
3. Membaca ta’awwudz terlebih dahulu.
4. Disunatkan banyak jama’ahnya (makmum),
minimal 3 shaf (jika tempatnya
memungkinkan, tetapi jika tidak
memungkinkan boleh lebih dari 3 shaf,
bahkan jika jamaahnya sedikit, tetap dibuat
3 shaf).
RUKUN SHOLAT JENAZAH
1. Berniat.
2. Berdiri bagi yang mampu (kecuali bila ada
udzurnya).
3. Melakukan 4 kali takbir (tidak ada ruku’
dan sujud).
4. Setelah takbir pertama, membaca Q.S.
Al- Fatihah.
5. Setelah takbir kedua, membaca shalawat
Nabi Saw.
6. Setelah takbir ketiga, membaca doa untuk
jenazah.
7. Salam setelah takbir keempat.
RUKUN SHOLAT JENAZAH
1. Berniat.
2. Berdiri bagi yang mampu (kecuali bila ada
udzurnya).
3. Melakukan 4 kali takbir (tidak ada ruku’
dan sujud).
4. Setelah takbir pertama, membaca Q.S.
Al- Fatihah.
5. Setelah takbir kedua, membaca shalawat
Nabi Saw.
6. Setelah takbir ketiga, membaca doa untuk
jenazah.
7. Salam setelah takbir keempat.
TATA CARA SHOLAT JENAZAH
1. Berniat (di dalam hati) shalat jenazah. Boleh juga
dilafalkan bagi yang terbiasa melakukannya.
Adapun contohnya sebagai berikut:

Artinya: Saya berniat shalat jenazah dengan 4 kali takbir


karena Allah.

2. Takbiratul Ihram (takbir pertama), setelah itu membaca


Q.S. al- Fātihah
3. Lakukan takbir yang kedua, lanjutkan membaca
shalawat atas Nabi Muhammad Saw. (usahakan
membaca shalawat yang lengkap seperti
bacaan shalat pada tahiyyat akhir).
TATA CARA SHOLAT JENAZAH
4. Takbir lagi yang ketiga, lalu berdoa kepada jenazah,
bacaannya adalah:

5. Lanjutkan takbir yang keempat, yang diiringi dengan


doa:

6. Salam
KETERANGAN
HADITS NABI TENTANG MENYOLATKAN JENAZAH
MENYOLATKAN JENAZAH COVID-19
SESUAI FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA NOMOR 18
TAHUN 2020
MENGUBURKAN
JENAZAH
SUNNAH MENGUBURKAN
1. Menyegerakan mengusung/membawa jenazah
ke
pemakaman, tanpa harus tergesa-gesa.
2. Pengiring tidak dibenarkan duduk, sebelum
jenazah diletakkan.
3. Disunnahkan menggali kubur secara mendalam
agar jasad jenazah terjaga dari jangkauan
binatang buas, atau agar baunya tidak merebak
keluar. Lubang kubur yang dilengkapi liang lahat
(jenazah muslim), bukan syaq (jenazah non
muslim). Syaq adalah liang yang dibuat khusus di
dasar kubur pada bagian tengahnya. Berikut ini
bentuk dari keduanya:
4. Disunnahkan memasukkan jenazah ke liang lahat
dari arah kaki kuburan, lalu diturunkan ke dalam
liang kubur secara perlahan.
WAKTU YANG SEBAIKNYA DIHINDARI

1. Matahari baru saja terbit, tunggu


sampai meninggi.
2. Matahari saat berada di tengah-
tengah (saat panas terik yang
menyengat/saat waktu dzuhur
tiba), sampai condong ke barat.
3. Saat matahari hampir terbenam,
hingga ia terbenam sempurna.
TATA CARA
MENGUBURKAN
1. Jenazah diangkat untuk diletakkan di dalam
kubur. Lakukan secara perlahan.
2. Jenazah dimasukkan ke dalam kubur, dimulai
dari kepala terlebih dahulu dan dilakukan lewat
arah kaki. Jika tidak memungkinkan, boleh
menurunkannya dari arah kiblat.
3. Di dalam liang lahat, jenazah diletakkan dalam
posisi miring di atas lambung kanan bagian
bawah, dan menghadap kiblat.
4. Pipi dan kaki jenazah supaya ditempelkan ke
tanah dengan membuka kain kafannya. Begitu
pula tali-tali pengikat dilepas.
TATA CARA MENGUBURKAN
5. Waktu menurunkan jenazah ke liang lahat,
hendaknya membaca doa sebagai
berikut:

Artinya: “Dengan (menyebut) nama Allah


dan
berdasarkan millah (ajaran) Rasulullah”.
6. Setelah jenazah diletakkan di dalam rongga
liang lahat, dan tali-temali dilepas, maka rongga
liang lahat tersebut ditutup dengan papan
kayu/bambu dari atasnya (agak menyamping).
7. Setelah itu, keluarga terdekat memulai
menimbun kubur dengan memasukkan 3
genggaman tanah, yang dilanjutkan
penimbunan sampai selesai.
TATA CARA MENGUBURKAN
8. Hendaklah meninggikan makam kira-kira
sejengkal, sebagai tanda agar tidak dilanggar
kehormatannya.
9. Kemudian ditaburi dengan bunga sebagai
tanda sebuah makam dan diperciki air yang
harum dan wangi
10. Setelah selesai penguburan diakhiri dengan
doa yang isinya, antara lain memohon:
ampunan, rahmat, keselamatan, dan keteguhan
(dalam menjawab beberapa pertanyaan dari
malaikat Munkar dan Nakir).
HADITS NABI TENTANG MENYOLATKAN JENAZAH
MENGUBURKAN JENAZAH COVID-19
Sesuai fatwa Majelis Ulama Indonesia Nomor 18 Tahun 2020
• Dilakukan sesuai dengan ketentuan syariah
dan protokol medis.
• Dilakukan dengan cara memasukkan jenazah
bersama petinya ke dalam liang kubur tanpa
harus membuka peti, plastik, dan kafan.
• Penguburan beberapa jenazah dalam satu
liang kubur dibolehkan karena darurat (al-
dharurah al-syar’iyyah) sebagaimana diatur
dalam ketentuan fatwa MUI nomor 34 tahun
2004 tentang Pengurusan Jenazah (Tajhiz al-
Jana’iz) Dalam Keadaan Darurat.
SILAKAN MENGERJAKAN POS TEST

https://forms.gle/CzV8LTnN8EewpAF2A
TUGAS DI RUMAH
Membuat video:
Absen ganjil: praktek menyolatkan jenazah
laki-laki
Absen genap: praktek menyolatkan jenazah
perempuan
Setelah selesai, silakan upload di classroom di
menu Tugas Memandikan dan Mengkafani
Jenazah
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai