Anda di halaman 1dari 5

SLIDE 5

Hadist tersebut berbunyi :


Rasulullah SAW bersabda: “Ketika ada seorang laki laki meninggal dalam berhutang
disampaikan disampaikan kepada Rasulullah, maka beliau bertanya apakah ia meninggalkan
harta untuk membayar hutangnya. Jika dikatakan ia meninggalkan hartanya untuk membayar
hutang, maka beliau akan menshalatkannya. Jika tidak maka beliau akan memerintahkan
kepada kaum muslimin,”shalatkan temanmu ini”. (HR Bukhari Muslim).
Hadits tersebut menjadi dasar hukum penting dalam pelaksanaan shalat jenazah, dan bahwa
shalat tersebut memiliki hukum wajib (fardhu) kifayah.

SLIDE 7
Selain itu juga Posisi mushalli harus berada di belakang jenazah, Jarak antara jenazah dan
mushalli tidak lebihi 300 dziro' atau sekitar 150 m. Ini berlaku jika shalat dilakukan di luar
masjid, Tidak ada penghalang antara keduanya. Misalnya seandainya jenazah berada dalam
keranda, maka keranda tersebut tidak boleh dipaku, dan Bila jenazah hadir, maka orang yang
menyalati juga harus hadir di tempat tersebut.

SLIDE 9
2.Berdiri bagi yang mampu
Sholat jenazah wajib dilakukan dengan berdiri. Dalam hal ini, posisi imam berdiri sejajar dengan
kepala mayit untuk jenazah laki-laki dan untuk jenazah wanita berdiri di bagian tengahnya.

3.Terdiri dari 4 kali takbir


Sholat jenazah dilaksanakan dengan empat kali takbir tanpa rukuk maupun sujud. Jumlah takbir
ini sudah termasuk takbir yang diucap ketika takbiratul ihram.

4. Membaca surah Al-Fatihah


Setelah melakukan takbir pertama, rukun sholat jenazah selanjutnya adalah membaca surah Al
Fatihah.

5. Membaca shalawat Nabi Muhammad SAW setelah takbir ke-2


Setelah mengucap takbir kedua, maka dapat membaca sholawat atas Nabi Muhammad SAW,
sebagai berikut:

ّ ‫اللَّهُ َّم‬
ِ ‫ص ِّل َعلَى ُم َح َّم ٍد َو َعلَى‬
‫آل ُم َح َّم ٍد‬

6. Mendoakan jenazah setelah takbir ke-3

7. Mengucapkan salam dengan posisi berdiri

SLIDE 11
WAKTU :
Hal ini didasarkan pada hadits :
Dari Musa bin Ali dari ayahnya ia berkata, saya mendengar ketika Uqbah bin Amir Al Juhani
berkata; “Ada tiga waktu, yang Rasulullah SAW telah melarang kita untuk menjalankan shalat
atau menguburkan jenazah disaat waktu tersebut. Pertama, saat matahari terbit hingga agak
meninggi. Kedua, ketika matahari berada tepat di pertengahan langit (tengah hari tepat) hingga
ia telah condong ke barat. Ketiga, ketika matahari hampir terbenam, hingga ia terbenam sama
sekali.” (HR Muslim)
TEMPAT :
Bunyi dari haditsnya yaitu :
Bahwa ketika Sa’d bin Abu Waqash meninggal, Aisyah berkata, “Masukkanlah ia ke dalam
masjid hingga aku bisa menyalatkannya.” Namun mereka tidak menyetujuinya, ia pun berkata,
“Demi Allah, sungguh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam sudah menyalatkan jenazah dua
orang putra Baidla` dalam masjid, yaitu Suhail serta saudaranya.” Muslim berkata; “Suhail bin
Da’d adalah Ibnul Baidla`, dan ibunya merupakan Baidla`. (HR Muslim)

SLIDE 15
Niat Sholat Jenazah Membaca niat diucap cukup dalam hati, namun niat dibedakan menjadi 2
menyesuaikan jenis kelamin.
Niat laki-laki :
Usholli ‘ala hadzal mayyiti fardholi ma’muman lillahi ta’ala
Niat perempuan :
Usholli ‘ala hadzal mayyiti fardholi ma’muman lillahi ta’ala

SLIDE 16
2. Setelah membaca niat, ketika imam menyebutkan takbir pertama, makmum mengikutinya
dan disambung membaca surah al-Fatihah.
3. shalawat nabi :
Allahumma sholli ‘ala Muhammad wa ‘ala ali Muhammad
Atau
Allahumma shalli 'alaa muhammadin wa 'alaa aali muhammadin kamaa shallaita 'alaa
ibraahimm(a) wa 'alaa aali ibrahimm(a) wa baarik 'alaa muhammadin wa 'alaa aali
muhammadin kamaa baarakta 'alaa ibraahimm(a) wa 'alaa aali ibraahimm(a) fiil'aalamiina
innaka hamiidun mjiidu(un)

SLIDE 17
Setelah membaca shalawat secara lengkap, pada takbir ke 3 dilanjutkan dengan membaca doa
untuk jenazah yang sedang disholati. Ada 2 jenis bacaan, yang diperuntukan jenazah pria atau
wanita.

Doa untuk jenazah laki-laki :


Allahummaghfirlahu warhamhu wa ‘afihi wa ‘fu anhu wakrim nuzulahu wa wassi’ madkholahu
waghsilhu bil ma’i watsalju wal bardi wa naqqihi minadzunubi walkhotoyaya kama yunaqqi
atssaubulabyadhu binaddanasi wa abdilhu daaron khoiron min daarihi, wahlan khayrun min
ahlihi, wa zaujan khoyron min zaujihi waqihi fitnatalqobri wa ‘adzabi nnar.
Artinya: “Ya Allah, ampunilah dosanya dan rahmatilah dia. Selamatkan dan juga maafkanlah dia.
Berilah kehormatan kepadanya, luaskanlah tempat kuburnya. Mandikanlah dia dengan air,
salju, dan embun.” “Bersihkanlah dia dari seluruh kesalahan sebagaimana Engkau
membersihkan baju putih dari kotoran. Gantikanlah untuknya rumah yang lebih baik dari
rumahnya, juga istri yang lebih baik dari istrinya. Dan lindungilah ia dari azab kubur dan
neraka.”

Doa untuk jenazah perempuan :


Allohummaghfirlahaa warhamhaa wa’afihaa wa’fu ‘anha wa akrim nuzulahu wawassi’
mudkholahaa waghsilhaa bil maa-i wats tsalji wal barod. Wa naqqihaa minal khothooyaa kamaa
naqqoitats tsaubal abyadho minad danas. Wa abdilhaa daaron khoiron min daarihaa wa ahlan
khoiron min ahlihaa wa zaujan khoiron min zaujihaa wa adkhilhal jannata wa a’idzhaa min
‘adzabil qobri au min ‘adzaabin naar.
Artinya: “Ya Allah, ampunilah dan rahmatilah dia. Selamatkan dan ampunilah dia. Berilah
kehormatan terhadapnya, luaskanlah tempat kuburnya. Mandikanlah dia (mayit) dengan air,
salju, dan embun.” “Bersihkanlah dia dari segala kesalahan sebagaimana Engkau
membersihkan baju putih dari kotoran. Gantikanlah untuknya rumah yang lebih baik dari
rumahnya, juga istri yang lebih baik dari istrinya. Dan serta peliharalah dan lindungilah ia dari
azab kubur dan neraka.”

SLIDE 18
Untuk laki-laki :
Allahumma tahrimna Ajrahu wala taftinna bakdahu
Artinya: “Ya Allah, janganlah jadikan pahalanya tidak sampai kepada kami (janganlah Engkau
sertakan kami akan pahalanya), dan janganlah Engkau memberi kami fitnah sepeninggalnya,
dan ampunilah kami dan dia.”

Untuk perempuan :
Allahumma la tahrimna uhroha waltaftina bakdahu
Artinya: “Ya Allah, janganlah jadikan pahalanya tidak sampai kepada kami (janganlah Engkau
sertakan kami akan pahalanya), dan janganlah Engkau memberi kami fitnah sepeninggalnya,
dan ampunilah kami dan dia.”

SLIDE 20
1. Berpahala Sebesar Gunung Uhud
Dengan menshalatkan, mengiringi, dan mengantarkan jenazah hingga ke pemakaman, maka
bisa mendapatkan pahala sebesar gunung Uhud.
2. Pahala Mengalir bagi Jenazah
Bukan hanya untuk orang yang menyalatkan, ternyata ada pula keutamaan bagi jenazah yang
dishalatkan. Apalagi jika jamaah yang menshalatkan terdiri atas 40 orang atau lebih bisa
mengalirkan pahala kepada jenazah.
3. Dikabulkan Do’a
Keutamaan sholat jenazah selanjutnya adalah doanya akan dikabulkan. Dalam sebuah hadits
dari Aisyah RA, ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda:
“Tidaklah seorang mayat dishalatkan (dengan shalat jenazah) oleh sekelompok kaum muslimin
yang mencapai 100 orang lalu semuanya memberi syafaat (mendoakan kebaikan untuknya),
maka syafaat (do’a mereka) akan diperkenankan“. (HR Muslim).

1. Niat Sholat Jenazah


َ ‫ُأ‬
‫صلِّي َعلَى هَ َذا الـ َميِّتَ ِة فَرْ ضًا هللِ تَ َعالَى‬
usholli 'alaa haadzihil mayyitati arba'a takbiratatin fardhol kifayaatai ma'muuman lillahi ta'aala
Artinya: “Saya niat sholat atas mayit perempuan ini fardhu karena Allah SWT”
2. Takbir dan membaca surat Al-Fatihah

3. Takbir ke-2 dan diteruskan dengan membaca shalawat Nabi


َ ‫اللَّهُ َّم‬
ِ ‫ َو َعلَى‬،‫صلِّ َعلَى َسيِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد‬
‫آل َسيِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد‬
Artinya: “Ya Allah, berikanlah rahmat-Mu kepada junjungan kami Nabi Muhammad dan
keluarga Nabi Muhammad.”

4. Mendoakan jenazah
‫ج َو ْالبَ َر ِد َونَقِّهَا ِمنَ ْال َخطَايَا َك َما‬
ِ ‫اللَّهُ َّم ا ْغفِرْ لَهَا َوارْ َح ْمهَا َوعَافِهَا َواعْفُ َع ْنهَا َوَأ ْك ِر ْم نُ ُزلَهَا َو َو ِّس ْع ُم ْد َخلَهَا َوا ْغ ِس ْلهَا بِ ْال َما ِء َوالثَّ ْل‬
‫َارهَا َوَأ ْهالً َخ ْيرًا ِم ْن َأ ْهلِهَا َو َزوْ جًا خَ ْيرًا ِم ْن زَ وْ ِجهَا َو ْد ِخلهَا ال َجنةَ َو ِعذهَا‬
ْ ‫َأ‬ َّ ْ ْ ‫َأ‬ ِ ‫َس َوَأ ْب ِد ْلهَا دَارًا َخ ْيرًا ِم ْن د‬
ِ ‫ض ِمنَ ال َّدن‬َ َ‫ب اَأل ْبي‬ َ ْ‫نَقَّيْتَ الثَّو‬
ِ َّ‫ب ْالقَب ِْر َأوْ ِم ْن َع َذاب الن‬
‫ار‬ ِ ‫ِم ْن َع َذا‬
allaahummaghfir la-haa warham-haa waafi-haa wafu an-haa,
wa akrim nuzuula-haa, wawassi madkhola-haa, waghsil-haa bil maa-i wats tsalji wal-baradi,
wanaqqi-haa minal khathayaayaa kamaa yunaqqats tsaubul abyad-haa minal danasi, wa abdil-
haa daaran khairan min daari-haa, wa ahlan khairan min ahli-haa, wa zaujan khairan min zau-ji-
haa, waqi-haa fitnatal qabri waadzaban naari
Artinya: “Ya Allah, ampunilah dan rahmatilah dia. Selamatkan dan ampunilah dia. Berilah
kehormatan terhadapnya, luaskanlah tempat kuburnya. Mandikanlah dia (mayit) dengan air,
salju, dan embun.”
“Bersihkanlah dia dari segala kesalahan sebagaimana Engkau membersihkan baju putih dari
kotoran. Gantikanlah untuknya rumah yang lebih baik dari rumahnya, juga istri yang lebih baik
dari istrinya. Dan serta peliharalah dan lindungilah ia dari azab kubur dan neraka.”

5. Bacaan Takbir ke 4
‫َحر ْمنا َأجْ َرها والتَ ْفتِنّا بَعدَها‬
ِ ‫اللهُ ّم الت‬
Artinya: “Ya Allah, janganlah jadikan pahalanya tidak sampai kepada kami (janganlah Engkau
sertakan kami akan pahalanya), dan janganlah Engkau memberi kami fitnah sepeninggalnya,
dan ampunilah kami dan dia.”

6. Ucapkan salam

Anda mungkin juga menyukai