Anda di halaman 1dari 4

Kelompok 6

- Ali Akbar Bagaskara


- Elvira Rahma Devi
- Iffah Abdul Aziz Sanad

FILSAFAT DAN LOGIKA

A. PENGERTIAN FILSAFAT DAN LOGIKA

Filsafat adalah ilmu yang berusaha mencari sebab yang sedalam – dalamnya dari
segala sesuatu berdasarkan pikiran atau rasio . Filsafat juga bisa disebut sebagai
pandangan hidup seseorang atau sekelompok orang yang menjadi konsep dasar
tentang kehidupan yang dicita – citakan .

Logika dari kata sifat logike ( bahasa Yunani ) , yang berhubungan dengan kata benda
Logos yang artinya pikiran atau kata sebagai pernyataan dari pikiran itu. Hal ini
menunjukan kepada kita adanya hubungan yang erat antara pikiran dan kata yang
merupakan pernyataannya dalam bahasa.

Jadi, secara etimologis, logika adalah ilmu yang mempelajari pikiran yang dinyatakan
dalam bahasa. Yang dimaksud dengan berfikir disini adalah suatu kegiatan untuk
mencapai suatu pengetahuan. Logika sendiri juga biasanya diartikan sebagai suatu
metode atau teknik yang diciptakan untuk meneliti ketepatan penalaran, atau sebagai
alat, instrumen, pengukur yang dipergunakan untuk menjaga akal agar tidak
tersalahkan dalam berfikir. Logika juga dikatakan suatu ilmu yang memberikan aturan
– aturan berfikir yang valid, yang bisanya dipergukan untuk mencari sesuatu yang
belum diketahui berdasarkan sesuatu yang sudah diketahui, sehingga dengan
menggunakan aturan – aturan itu, akal kita dapat mencapai kebenaran yang tetap dan
terhindar dari suatu ketidak benaran. Dengan kata lain, sesuatu yang telah diketahui
itu merupakan data atau bahan pemikiran, sedangkan sesuatu yang belum diketahui
merupakan konklusi yang diperoleh dari data pemikiran tsb.

Menurut bapak logika Aristoteles mengungkapkan bahwa logika, disebutnya sebagai


ilmu analisis, atau bisa disebut ilmu berfikir yang membedakan cara kerja akal antara
yang benar dan yang salah ( instrumen ilmu ). Karenanya setiap ilmu membutuhkan
logika, dan tidak sebaliknya.
Logika juga merupakan suatu keterampilan untuk menerapkan hukum – hukum
pemikiran dalam praktek,dengan kata lain,logika dapat dilakukan dalam kehidupan
sehari-hari. Dalam proses pemikiran, terjadi pertimbangan, menguraikan,
membandingkan dan menghubungkan pengertian yang satu dengan yang lain.Dan
penyelidikan logika tidak dapat dilakukan dengan sembarang berfikir.

Logika berfikir dipandang dari segi kelurusan atau ketepatannya. Suatu pemikiran
logika akan disebut lurus apabila pemikiran itu sesuai dengan hukum – hukum serta
aturan yang sudah ditetapkan dalam logika.

B. SEJARAH PERKEMBANGAN LOGIKA

Logika dimulai sejak Thales ( 624 SM – 548 SM ), filosofi Yunani pertama yang lebih
memilih akal budi untuk memecahkan rahasia yang ada dalam alam semesta,Ia pun
memperkenalkan logika induktif.Sejak Thales mengenalkan pernyataannya, logika
telah mulai berkembang.Aristoteles kemudian mengenalkan logika sebagai ilmu,yang
kemudian disebut logike episteme(bahasa Latin:logica scientica),atau ilmu logika.Dan
logika saat itu masih disebut dengan analitica.Dan dikembangkan kembali oleh
Theoprastus,sebagai murid Aristoteles.Istilah logika untuk pertama kalinya
dikenalkan oleh Zeno,pelopor kaum Stoa ( 334 SM – 226 SM).

Lalu, pada abad pertengahan mencatat berbagaai pemikiran yang sangat penting bagi
perkembangan logika,dan banyak tokoh yang menyusun logika yang sangat berbeda
dengan logika Aristoteles,dan dikenal sebagai logika modern. Karya Boethius
dibidang silogisme hipotesis, berpengaruh bagi perkembangan teori konsekuensi yang
merupakan salah satu hasil terpenting bagi perkembangan logika pada abad
pertengahan.

Dan pengembangan serta penggunaan logika Aristoteles diteruskan oleh Thomas


Hobbes(1588-1679),Francis Bacon(1561-1626),J.S.Mills(1806-1873)dan pelopor-
pelopor logika simbolik lainnya.Dan puncaknya logika simbolik yaitu pada tahun
1920-1913 dengan muculnya Pricipia Mathematica yang merupakan karya Alfred
North Whitehead(1861-1914)dan Bertrand Arthur William Russel(1872-1970)
C.HUBUNGAN LOGIKA DENGAN DUNIA ISLAM

Umat Islam telah mengenal filsafat Yunani secara umum,dan logika Aristoteles secara
khusus,setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW,dari beberapa daerah yang dulunya
merupakan daerah kawasan pusat studi filsafat Yunani(Irak,Syam,Mesir).Dan karena
Umat Islam saat itu mendapat serangan dari non Muslim yang mengajukan argumen
argumen filosofis dan logis yang mereka dapat dari bangsa Yunani.Maka,Umat Islam
pun mempelajari filsfat dan logika pula untuk menangkis argumen argumen yang
ingin menjatuhkan Umat Islam.

Logika Aristoteles masuk kedalam dunia Islam tidak sekaligus,tapi melalui beberapa
fase.Fase yang pertama yaitu,masa pengenalan logika Aristoteles,yang tejadi pada
masa Bani Umayyah;fase kedua,yaitu masa penerjemahan dengan secara tebuka,yang
tejadi pada masa khalifah al-Mansyur;dan fase ketiga dan seterusnya,yaitu masa
pendalaman dan pengkajian yang serius dan kritis,yaitu masa dimana lahirnya para
filsuf dan ahli logika yang produktif.

Dan dikalangan Umat Islam sendiri,yang banyak berjasa mengulas serta


menginterpretasikan logika adalah Al-Kindi,al-Farabi,Ibn Sina,Ibn Rusyd dan lain
lain.Inilah masa jaya jayanya pemikiran filsafat dari para filosof Muslim

Dan terdapat perbedaan antara filsuf-filsuf Muslim dengan filsuf


lainnya.Pertama,meski awalnya filsuf-filsuf Muslim menggali kembali karya filsafat
Yunani,seperti Aristoteles,namun mereka akan menyesuaikannya dengan ajaran
agama Islam.Kedua,karna Islam adalah agama tauhid,mereka tidak ‘mencari
Tuhan’seperti filsafat lainnya,karna Tuhan justru sudah ditemukan .

D. MACAM – MACAM LOGIKA

A. Logika Alamiah yang berarti kinerja akal budi manusia yang berfikir secara benar
atau tepat dan lurus sebelum adanya pengaruh oleh keinginan – keinginan dan
kecenderungan – kecenderungan yang subyektif.Logika ini juga sudah ada sejak
manusia dilahirkan dan sifatnya murni.

B. Logika Ilmiah ini berarti memperhalus, mempertajam akal budi serta dalam setiap
pemikiran. Berkat logika ilmiah inilah akal budi dapat bekerja lebih tepat, lebih
teliti, lebih mudah dan lebih aman. Dan dengan logika ilmiah,setiap pemikiran
dapat terhidar dari kesesatan atau setidaknya mengurangi hal tersebut.

E.LOGIKA SEBAGAI CABANG FILSAFAT


Logika sebagai cabang ilmu filsafat yang dapat dilakukan kapan saja,atau bersifat
praktis.Dalam usaha membantah pikiran yang lain,para filsuf-filsuf Yunani
menggunakana logika untuk membuktikan kesesatan penalaran yang lainnya.Dan
filsafat juga berdasar atas penalaran-penalaran salah satunya logika.Logika
merupakan proses yang membuahkan pengetahuan,agar pengetahuan tersebut
mempunyai dasar kebenaran.Secara tradisional,logika tidak dipelajari sebagai cabang
fisfat saja,tetapi dianggap cabang matematika juga.

Logika sebagai cabang filsafat adalah cabang filsafat tentang berpikir,logika


membahas tentang aturan-aturan berpikir,dan dengan aturan-aturan tersebut dapat
mengambil keputusan yang benar dan terhidar dari kesalahan.Manusia seringkali
terjerumus dalam sikap skeptis mereka sendiri dan segala bentuk kesalahan yang
dilakukan tanpa disadari.

F .HUKUM DASAR LOGIKA

Ada 4 hukum dasar dalam logika oleh John Stuart Mill (1806-1873),tiga dari empat
hukum tersebut berasal dari Aristoteles. Ke-4 hukum dasar itu adalah :
1. Hukum Identitas (Law of Identify)
Yang menegaskan bahwa sesuatu itu sama dengan dirinya sendiri. Contoh ( P = P ).
2. Hukum Kontradiksi (Law of Contradiction)
Yang menyatakan bahwa sesuatu pada waktu yang sama tidak dapat sekaligus
memiliki sifat tertentu dan tidak mungkin. Contoh (tidak mungkin P = Q dan
sekaligus P = Q ).
3. Hukum Tiada Jalan Tengah ( Law Of Excluded Middle )
Yang mengungkapkan bahwa sesuatu itu pasti memiliki suatu sifat tertentu atau tidak
memiliki sifat tertentu itu dan tidak ada kemungkinan lain. Contoh ( P = Q atau P =
Q ).
4. Hukum Cukup Ulasan ( Law Of Sufficient Reason )
Yang menjelaskan bahwa jika terjadi perubahan pada sesuatu, perubahan itu harus
berdasarkan pada alasan yang cukup. Itu berarti tidak ada perubahan yang terjadi
dengan tiba – tiba tanpa alasan yang dapat dipertanggung jawabkan .

Anda mungkin juga menyukai