Anda di halaman 1dari 21

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Siapa yang tidak mengenal air. Semua makhluk hidup membutuhkan apa
yang disebut air. Air merupakan kebutuhan utama dalam kehidupan. Air
merupakan senyawa kimia yang paling melimpah di alam. Namun,
berjalannya waktu kebutuhan air semakin meningkat dengan adanya taraf
hidup manusia yang juga meningkat. Hal ini menyebabkan air menjadi
“mahal”. Di kota-kota besar, tidak mudah mendapatkan air yang bersih yang
bebas dari pencemaran, karena banyak yang digunakan untuk industri dan
tentunya membutuhkan banyak air dalam memproduksinya. Di sisi lain,
tanah yang merupakan celengan air sudah banyak ditutup untuk berbagai
keperluan seperti perumahan.
Air merupakan kebutuhan sepanjang masa yang harus dijaga
keberlangsungannya. Namun saat ini, berbagai masalah terkait sumber daya
air telah terjadi di berbagai negara. Islam sebagai suatu agama yang lengkap
dapat menjadi sumber konsep pengelolaan sumber daya air untuk
diimplementasikan dalam kehidupan. Demi sumber daya air yang baik,
pendekatan etika agama, sosial maupun ekonomi yang melibatkan seluruh
komponen manusia sangat diperlukan.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, adapun rumusan masalah yang akan
diuraikan dalam makalah ini, diantaranya adalah:
1. Bagaimana Air dalam perspektif Al Quran dan Sunnah ?
2. Apa saja keajaiban Air dalam AlQuran?
3. Apa keutamaan sedeqah Air?
4. Bagaimana menanggulangi krisis air?
5. Bagaimana kisah sumur utsman dan sejarah Air Zamzam?

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Air dalam Perspektif AlQuran dan Sunnah


1. AlQuran
Tiada kehidupan tanpa air. Oleh karena itu, memelihara air sama
seperti menjaga kehidupan itu sendiri. Allah SWT dalam Al-Qur’an
Surat Al Anbiya ayat 30 berfirman,"Dan apakah orang-orang kafir tidak
mengetahui bahwa langit dan bumi keduanya dahulu menyatu, kemudian
kami pisahkan antara keduanya; dan Kami jadikan segala sesuatu yang
hidup berasal dari air,maka mengapa mereka tidak beriman?.”1 Kata
“Al Miyah” (air-air) adalah jamak dari kata “Al Ma’u” adalah nama
zat cair yang meliputi yang sedikit dan yang banyak. 2 Menurut Asy-
Syafi’i tidak ada benda yang dapat membersihkan dan menyucikan
kecuali air atau tanah.3 Berkaitan dengan air ini selanjutnya Allah SWT
dalam beberapa ayat yang lain berfirman:4
a. Dan Allah telah menciptakan semua jenis hewan dari air, maka
sebagian ada yang berjalan di atas perutnya dan sebagian berjalan
dengan dua kaki, sedang sebagian (yang lain) berjalan dengan empat
kaki. Allah menciptakan apa yang Dia kehendak, sungguh Allah Maha
Kuasa atas segala sesuatu.” (QS. An-Nur ayat 45).
b. Pernahkah kamu memperhatikan air yang kamu minum, Kamukah
yang menurunkannya dari awan ataukah Kami yang menurunkan?
Sekiranya Kami menghendaki niscaya Kami menjadikannya asin,
mengapa kamu tidak bersyukur?” (QS. Al-Waqiah ayat 68-70).

1
Ashiddiqi Fahmi Basya Akbar, Etika Pengelolaan Sumber Daya Air dalam Perspektif
Hadits Nabi, 21 Agustus 2008, hlm. 21.
2
Abubakar Muhammad, Terjemahan Subulus Salam, (Surabaya: AL-IKHLAS, 2004), hlm.
21.
3
Asmaji Muchtar, Fatwa-Fatwa Imam Syafi’i Masalah Ibadah, (Jakarta: Bumi Aksara,
2015), hlm. 8.
4
Efendi, Perlindungan Sumberdaya dalam Islam Natural Resource Protection In Islam,
Kanun Jurnal Ilmu Hukum No. 55, Th. XIII desember 2011, hlm. 24.

2
c. (Ingatlah), ketika Allah membuat kamu mengantuk untuk
memberikan ketentraman dariNya, dan Allah menurunkan air (hujan)
dari langit kepadamu untuk mensucikan kamu dengan (hujan) itu dan
menghilangkan gangguan-gangguan setan dari dirimu dan untuk
menguatkan hatimu serta memperteguh telapak kakimu (teguh
pendirian).”(QS. Al-Anfal ayat 11).5
d. Dan Kami turunkan air dari langit dengan suatu ukuran, lalu Kami
jadikan air itu menetap di bumi, dan pasti Kami berkuasa
melenyapkannya (QS. Al-Mukminun ayat 18).
e. Dan setelah itu bumi Dia hamparkan, Darinya Dia pancarkan mata
air, dan (ditumbuhkan) tumbuh-tumbuhannya. Dan gunung-gunung
Dia pancangkan dengan teguh. (Semua itu) untuk kesenanganmu dan
untuk hewan-hewan ternakmu. (QS. An-Naziat ayat 30-33).
f. Allah-lah yang telah menciptakan langit dan bumi dan menurunkan
air (hujan) dari langit, kemudian dengan (air hujan) itu Dia
mengeluarkan berbagai buah-buahan sebagai rezeki untukmu; dan
Dia telah menundukkan kapal bagimu agar berlayar dilautan dengan
kehendakNya, dan Dia telah menundukkan sungai-sungai bagimu.
(QS. Ibrahim ayat 32).
2. Hadits
Ibnu Majah meriwayatkan bahwa Nabi Muhammad SAW pernah
bepergian bersama Sa'ad bin Abi Waqqash. Ketika Sa'ad berwudhu',
Nabi berkata, "Jangan menggunakan air berlebihan." Sa'ad bertanya,
"Apakah menggunakan air juga bisa berlebihan?" Nabi menjawab, "Ya,
sekalipun kamu melakukannya di sungai yang mengalir." (HR. Ibnu
Majah dari Saad). Dari apa yang dijelaskan dari hadits di atas sebenarnya
ada suatu prinsip dasar dalam pem anfaatan air yaitu prinsip
penghematan dalam arti bahwa air yang digunakan harus diperhitungkan
suatu saat akan langka dan habis. Akibat dari habis atau langkanya air ini
akan berdampak pada sulitnya manusia dan makhluk hidup lain untuk

5
Ibid.,

3
memenuhi kebutuhan utamanya, lebih jauh tindakan pemborosan dalam
menggunakan air (tidak hemat) akan mempercepat pemusnahan
kehidupan di alam.6
3. Siklus Air
Siklus air (hidrologi) adalah perjalanan air di dalam alam, ia bergerak
dari satu fase melalui atmosfir, turun dan masuk ke dalam tanah, ke
lautan, dan kembali lagi ke atmosfir (Brutsaert, 2005: 3). Seluruh
perjalanan air dalam siklus hidrologi terjadi dengan mekanisme tertentu
yang telah diatur oleh Allah sebagaimana firman-Nya dalam QS. An Nur :
43. “Allah mengarak awan dengan kekuasaan-Nya, kemudian
mengumpulkannya setelah berserakan di sana-sini. Lalu Allah jadikan
saling bertumpang tindih yang satu di atas yang lain. Maka hujan keluar
dari celah-celahnya. Dan Allah juga menurunkan butiran-butiran es dari
langit, yaitu dari gumpalan-gumpalan awan seperti gunung-gunung. Maka
ditimpakan-Nya dengan menurunkan dua jenis hujan dari langit (hujan
biasa dan hujan es) kepada yang dikehendaki-Nya sebagai rahmat dari-
Nya” (Al-Sheikh, 2004: 71).
Air yang turun di tanah, sebagian tersimpan di dalam tanah
(interception), sebagian lagi menguap (evaporates). Saat turun salju
(precipitation), sebagian mengalir di permukaan tanah (overland flow/
surface run-off), dan sebagian lagi masuk dalam tanah (infiltration). Run-
off akan cenderung berkumpul menjadi genangan air atau kolam
(depression storage), atau dalam selokan atau saluran yang lebih besar
(streamflow), yang akan berkumpul di danau atau lautan. Air yang masuk
ke dalam tanah, bisa mengalir dalam lapisan tanah, dekat permukaan, dan
keluar dalam mata air, sungai, danau, atau dapat pula dihisap oleh akar-
akar tumbuhan.7

6
Efendi, Perlindungan Sumberdaya dalam Islam Natural Resource Protection In Islam,
Kanun Jurnal Ilmu Hukum No. 55, Th. XIII desember 2011, hlm. 25.
7
Zahra Zainun Nisa, Konsep Pengelolaan Air dalam Islam, Jurnal Penelitian Volume 14
Nomor 1 Maret 2017, hlm. 5.

4
Lapisan dalam tanah yang dapat mengalirkan air disebut aquifer.
Aquifer yang berhubungan dengan permukaan tanah disebut unconfined
aquifer, dan aquifer yang tidak berhubungan dengan permukaan, karena
tidak dapat ditembus air disebut confined aquifer. Akhirnya siklus
hidrologi ditutup kembali dengan penguapan (evaporation), dimana air
kembali dikirim ke atmosfer. Penguapan yang terjadi dari stomata daun
tumbuhan, disebut sebagai transpiration.
Penguapan dari air yang terbuka atau dari permukaan tanah disebut
evapotranspiration. Penguapan dari es/salju disebut sebagai sublimation
(Brutsaert, 2005: 2-3). Siklus air terjadi terus menerus yang melibatkan
area yang luas. Ilmu hidrologi berkonsentrasi pada penjagaan
keseimbangan air dalam suatu area (Eamus et al, 2006: 81).
Keseimbangan air ini dipengaruhi oleh seluruh aspek dalam daur
hidrologi, diantaranya adalah hujan, hutan, dan sungai-sungai. Hujan
merupakan salah satu proses dalam siklus air. Proses terjadinya tidak
dapat dilepaskan dari rangkaian siklus yang terjadi atas kehendak Allah.
Air hujan membawa banyak manfaat bagi kehidupan, diantaranya
menyuburkan suatu wilayah yang dilanda kekeringan (An Nahl 16: 65)
dan keperluan konsumsi manusia (QS Al Hijr 15: 22). Sebagian dari air
yang turun dari langit berupa hujan tersebut kemudian mengalir di sungai.

Sebagaimana air hujan, air sungai juga dapat dimanfaatkan untuk


pengairan tanaman. “Telah mengabarkan kepada kami Harun bin Sa'id bin
Al Haitsam Abu Ja'far Al Aili dia berkata; telah menceritakan kepada
kami Ibnu Wahb dia berkata; telah mengabarkan kepadaku Yunus dari
Ibnu Syihab dari Salim dari bapaknya bahwa Rasulullah SAW bersabda:
Tanaman yang disiram dengan air hujan, sungai dan mata air atau
tanaman yang hanya hidup dengan air hujan, zakatnya sepersepuluh; dan
tanaman yang disiram dengan tenaga manusia atau binatang zakatnya
separuh dari sepersepuluh (seperduapuluh).” (HR. An Nasa’i no 2442)

5
Selain untuk pengairan tanaman, sungai juga dapat dimanfaatkan
manusia untuk transportasi, wisata, pembudidayaan biota air, pembangkit
listrik, hingga airnya juga dapat digunakan untuk keperluan sehari-hari
seperti memasak dan mencuci.8 Hal ini dikarenakan Allah telah
menundukkan sungai bagi manusia. Maka manusia dapat memanfaatkan
sungai dengan tetap menjaga kelestariannya (Q.S.Ibrahim 14: 32).
Salah satu keistimewaan sungai adalah tidak hanya Allah ciptakan di
bumi, melainkan juga di surga. Namun tentu sungai yang ada di surga
tidaklah seperti sungai yang ada di bumi. Rasul bersabda tentang beberapa
sungai yang ada di surga:
“Dari Abu Hurairah RA, dia berkata, Rasulullah SAW telah bersabda,
Sungai Saihan, sungai Jaihan, sungaiEufrat, dan sungaiNil semuanya itu
adalah bagian dari sungai-sungai di surga.”(HR Muslim 8/149). Hal lain
yang dapat menjaga keseimbangan air di bumi adalah hutan. Hutan sangat

berperan dalam mengatur aliran uap/embun di langit dan pola hujan


(Ellison et.al, 2017:53). Penghijauan hutan akan berdampak positif pada
hasil air di area pegunungan (Wu, 2015:7). Karenanya menjaga
kelestarian hutan menjadi hal yang sangat penting. Menjaga hutan akan
membawa dampak positif bagi alam dan akan dihitung sebagai suatu
amal kebaikan.
Allah akan memberikan pahala bagi orang yang menanam tanaman,
bahkan juga ketika ada hewan yang memakan tanaman yang ditanamnya
tersebut, sebagaimana sabda Rasulullah: “Tidaklah seorang muslimpun
yang bercocok tanam atau menanam satu tanaman lalu tanaman itu
dimakan oleh burung atau manusia atau hewan melainkan itu
menjadi shadaqah baginya” (HR. Bukhari no 2152).9

8
Zahra Zainun Nisa, Konsep Pengelolaan Air dalam Islam, Jurnal Penelitian Volume 14
Nomor 1 Maret 2017, hlm. 6.
9
Zahra Zainun Nisa, Konsep Pengelolaan Air dalam Islam, Jurnal Penelitian Volume 14
Nomor 1 Maret 2017, hlm. 6.

6
B. Keajaiban Air dalam AlQuran
Al-Qur’an mengelompokkan berdasarkan kejernihannya :
1. Al-Qur’an menyebut Al maa’ al muqthir (air hujan) : air yang
membersihkan. Begitupula air adalah salah satu alat yang dapat
digunakan untuk thaharah.10
2. Al maa’ al furaat (air tawar) : Air yang biasa kita minum dari sumur
atau air sungai.
3. Air laut yang mengandung kadar garam disebut dengan Al maa’ al
ujaj.11
1. Al maa’al Muqthir
[QS Al Furqan : 48]
“Dialah yang meniupkan angin (sebagai) pembawa kabar gembira
dekat sebelum kedatangan rahmat-nya (hujan); dan Kami turunkan
dari langit air yang amat bersih”
– Air suling, filtrasi. Air yang dididihkan pada suhu 100 derajat
celcius hingga menjadi uap, kemudian dikondensasi membentuk
butiran air. Dengan kadar-kadar kejernihan tinggi/sangat jernih.
– Air hujan, air suling yang paling baik.
Sains dan teknologi telah menunjukkan hal ini. Air yang ada
diuapkan, kemudian dikondensasi, kemudian diturunkan dalam bentuk
hujan. Jadi ketika Allah SWT menyebut hal ini tidak sembarangan.
Air hujan ini memiliki karakteristik tertentu.
– Air hujan mampu menjadi pembersih (udara, kulit), menyerap
kotoran yang ada.

10
Andi Mardian, Buku Daras Fiqih Ibadah, (Surakarta: Fakultas Syariah IAIN Surakarta,
2014), hlm. 5.
11
https://Mesjidui.ui.ac.id diakses pada 25/08/2019.

7
Jadi sebenarnya ketika orang tua melarang main hujan-hujanan karena
takut sakit itu yang berbahaya bukan air hujannya. Air hujannya
bersih, namun di sekitarnya banyak mengandung polutan dan air hujan
ini berfungsi untuk membersihkan udara. Pembasmi kotoran terbaik.
Yang mampu mensterilkan, membersihkan bumi yang tercemar.
Sehingga ketika air hujan yang bercampur dengan polutan ini
mengenai badan dapat menyebabkan sakit.
2. Al maa’ Al furaat
[QS. Al-Mursalat : 27]
“Dan Kami jadikan padanya gunung-gunung yang tinggi, dan Kami
beri minum kamu dengan air tawar”

Air ini memiliki beda fungsi


 Al maa’ al furaat berarti nikmat rasanya,
 Berbeda dengan air hujan, yang memiliki kemampuan membasmi
bakteri, kuman, tidak memiliki rasa.
 Air yang kita minum (sumur, sungai, mata air) terasa segar karena
mengandung mineral yang bermanfaat untuk kehidupan manusia,
tumbuhan, dan hewan.
 Air mengandung 13 unsur garam mineral. Diantaranya N, P, K, Ca,
Mg, S, Fe, Mn, Zn, Cu, B, Mo, Cl.12
3. Al maa’ al ujaj (Air asin)
[QS. Fathir : 12]
“Dan tiada sama (antara) dua laut; yang ini tawar, segar, sedap
diminum dan yang lain asin lagi pahit. Dan dari masing-masing laut itu
kamu dapat memakan daging yang segar dan kamu dapat mengeluarkan
perhiasan yang dapat kamu memakainya, dan pada masing-masingnya
kamu lihat kapal-kapal berlayar membelah laut supaya kamu dapat
mencari karunia-Nya dan supaya kamu bersyukur”

12
https://Mesjidui.ui.ac.id diakses pada 25/08/2019.

8
Ini berbeda dari air suling.
Yang ini adalah air yang asin dan pahit. Hal tersebut menandakan bahwa
mineral-mineral yang ada di laut sangat besar.

– Mengapa Allah SWT menyebutkan dua macam air dengan 2 sifat :


asin dan pahit?
– Sementara air hujan hanya satu, yaitu thahurun
– Bukan sekedar pengulangan kata, namun mengandung keistimewaan
yang luar biasa. Ujaj berarti melebihi batas. Ta’ajjala melampaui dan
melebihi. Ini karena air tersebut mengandung kadar garam yang tinggi.
Tidak cukup dengan milhun (asin), tapi juga ujaj.
 Air Dalam Tubuh Manusia.
– Tubuh manusia terbuat lebih dari 70 % air :
– Kebutuhan air masing-masing organ tubuh13
– Otak : 75%
Jika kurang dari itu, maka akan terjadi gangguan. Misalnya cara
berpikirnya lemah. Kurang konsentrasi dan fokus.
Jantung : 86%
Paru : 86%
Liver : 86%
Ginjal : 83%
Darah: 83%
Otot : 75%
Tulang : 22%
Seluruh organ tubuh kita membutuhkan air. Analoginya seperti ketika
kita menanam tanaman dari bibit sampai tubuh besar, apa yang
dibutuhkan selain pupuk (makanan), yang selalu kita berikan setiap
hari?
➡ Air. Tidak ada tanaman yang tidak membutuhkan air. Oleh
karena itu, jika kita ingin sehat, harus rajin minum air. Karena saat

13
http://baitulmaqdis.com diakses pada 26/08/2019.

9
ini gaya hidup kurang sehat menyebabkan penyakit mewabah.
Salah satu contohnya adalah diabetes. Ini adalah penyakit yang
diakibatkan karena gaya hidup yang kurang sehat. Kita bisa
mencegahnya dengan menerapkan gaya hidup sehat.
Karena itu kita perlu pola hidup yang mencukupkan minum air.
Dan perlu diprogram. Minimal 2 liter/hari.
 Fungsi Air Bagi Tubuh
– Fungsi terbesar air adalah untuk melancarkan aliran darah dan
mendorong metabolisme.
– Air berfungsi menghidupkan kehidupan bakteri dalam usus dan
enzim.
– Air berfungsi mengeluarkan kotoran dan racun (dioksin, polutan,
bahan-bahan tambahan makan yang bersifar karsinogen).
– Air berfungsi untuk meningkatkan kekebalan tubuh.
 Waktu minum air yang baik
– Saat bangun tidur di pagi hari 1-3 gelas (sekitar 500 mL), agar tidak
terasa kembung maka minumnya secara perlahan dan bertahap.
Misalnya : saat baru bangun minum 1 gelas dahulu, kemudian kita
berwudhu lalu shalat tahajjud. Setelah itu baru minum lagi.
– 1 jam sebelum makan siang 2-3 gelas
Sebelum makan siang adalah kondisi yang pas untuk minum, karena
perut dalam kondisi kosong. Sehingga ketika kita makan tidak kalap
atau berlebihan.
– 1 jam sebelum makan malam : 2-3 gelas14

C. Keutamaan Sedeqah Air


Dalam suatu hadits dinyatakan bahwa sedekah air menjadi salah satu
jalan untuk mendapatkan pengampunan Allah SWT dan akhirnya

14
https://Mesjidui.ui.ac.id diakses pada 25/08/2019.

10
mendapatkan surga. Walaupun sedekah air itu diberikan bukan kepada
manusia melainkan “hanya” kepada binatang.
Dari Abu Hurairah ra., ia berkata: Sesungguhnya Rasulullah SAW
bersabda: “Kali tertentu ada seorang laki-laki yang berjalan. Di tengah
perjalannya ia kehausan, ia menemukan sebuah sumur maka iapun turun ke
dalamnya dan meminumnya.15 Kemudian ia keluar, tiba-tiba ada seekor
anjing yang menjilat-jilat tanah karena kehausan, lantas orang itu berkata:
‘Anjing ini benar-benar kehausan sebagaimana diriku.’ Kemudian ia turun
lagi dan mengisi sepatunya dengan air sampai penuh, kemudian ia
menggigit sepatunya dan naik ke atas lalu ia memberinya minum. Allah
memuji perbuatan orang itu karena menolong anjing dan Allah mengampuni
dosanya.” Para sahabat bertanya: “Wahai Rasulullah, apakah menolong
binatang juga memperolah pahala?” Beliau menjawab: “Menolong setiap
makhluk yang mempunyai limpa itu mendapatkan pahala.” (HR Bukhari
dan Muslim)
Dalam suatu kesempatan, Saad bin Ubadah RA bertanya kepada
Rasulullah SAW, “Wahai Rasulullah, sedekah apa yang paling utama?”
Beliau menjawab, “Memberi air.” (Shahih Abu Daud).
Satu hal yang perlu diperhatikan dalam hal ini adalah nilai keikhlasan.
Pemuda ini di gurun pasir sendirian, hanya ada dia, tidak ada yang melihat
dan ia menolong binatang yang tidak dapat mengucapkan terimakasih.
Artinya ia terhindar dari riya atau sum’ah. Ia ikhlas dalam memberikan
minum kepada anjing itu dan hanya mengharapkan balasan dari Allah SWT.
Air sangat penting bagi makhluk Allah SWT, namun ada saja saatnya
beberapa dari kita memiliki keterbatasan dalam mengakses air. Membantu
orang dalam meningkatkan akses kepada air, menolong orang itu termasuk
sedekah. Dikatakan bahwa membantu orang yang sangat membutuhkan
bantuan itu termasuk sedekah.

15
https://m.republika.co.id/amp/mw0rb9 diakses pada 26/08/2019.

11
Dari Abu Musa ra. dari Nabi SAW beliau bersabda: “Setiap orang Islam
itu wajib bersedekah.” Salah seorang sahabat bertanya: “Bagaimana jika ia
tidak mempunyai apa-apa ?” Beliau menjawab: “Hendaklah ia berbuat
dengan kedua tangannya, sehingga hasilnya dapat dimanfaatkan bagi dirinya
dan dapat pula untuk di sedekahkan!” Ia bertanya: “Bagaimana seandainya
ia tidak mampu untuk berbuat seperti itu?” Beliau menjawab: “Hendaklah ia
membantu orang yang sangat membutuhkan bantuannya!” Ia bertanya Iagi:
“Bagaimana seandainya ia tidak mampu memberi sbantuan?” Beliau
menjawab: “Hendaknya ia menyuruh orang untuk berbuat baik!” Ia bertanya
lagi: “Bagaimana seandainya ia juga tidak mampu untuk berbuat seperti
itu?” Beliau menjawab: “Hendaklah ia mencegah dirinya dari perbuatan
keji, karena mencegah dirinya dari perbuatan keji termasuk sedekah!” (HR.
Muslim).
Jangankan memberikan bantuan yang sifatnya krusial, kadang yang
menurut kita amalan kecil saja bisa menjadi jalan kita mendapatkan surga.
Dari Abu Hurairah ra., Nabi SAW bersabda: “Kulihat ada seseorang
yang bersenang-senang di dalam surga disebabkan ia memotong dahan yang
berada di tengan jalan karena mengganggu kaum muslimin yang lewat.
(HR. Bukhari).16

D. Menanggulangi Krisis Air


1. PAMSIMAS (Penyediaan Sarana Air Minum dan Sanitasi Berbasis
Masyarakat)
Program PAMSIMAS merupakan salah satu program solusi dan aksi
nyata pemerintah (pusat dan daerah) dengan dukungan Bank Dunia,
untuk meningkatkan penyediaan air minum, sanitasi, dan meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat terutama dalam menurunkan angka
penyakit diare dan penyakit lainnya yang ditularkan melalui air dan
lingkungan yang berbasis masyarakat.17
16
https://m.republika.co.id/amp/mw0rb9 diakses pada 26/08/2019.
17
Chika Chaerunnisa, Partisipasi Masyarakat Dalam Program Penyediaan Air Minum dan
Sanitasi Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS) di Kabupaten Brebes, Politika Vol. 5 No 2 tahun

12
2. Menyediakan fasilitas berupa bak penampungan air bersih
Fasilitas ini merupakan sumbangan dari Badan Nasional
Penanggulangan Bencana (BNPB). Bak penampungan air tersebut
ditempatkan di depan kantor desa, biasanya dimanfaatkan pada saat
musim hujan untuk menampung air hujan. Selain itu bak penampungan
itu juga dimanfaatkan untuk kegiatan kemasyarakatan seperti kegiatan
kematian dan perkawinan. Bak penampungan yang tersedia dari
pemerintah hanya satu unit. Hal ini dikarenakan program pengadaan
yang diajukan belum mendapat respon dari pemerintah pusat.
4. Memfasilitasi air bersih bagi warga dari PDAM
Pemerintah desa bekerja sama dengan PDAM memfasilitasi warga air
bersih yang dapat dibeli dari mobil-mobil tanki air bersih milik PDAM.
Dengan keberadaan mobil-mobil tanki air bersih milik PDAM ini,
masyarakat cukup terbantu untuk memenuhi kebutuhan mereka akan air
bersih.18

E. Kisah Sumur Utsman dan Sejarah Air Zam-Zam


1. Sumur Utsman
Madinah merupakan satu dari dua tempat suci umat muslim yang ada
di Arab Saudi. Di kota yang terletak di utara Mekah itu, berdiri Masjid
Nabawi yang di dalamnya terdapat makam Nabi Muhammad. Selain itu,
Madinah juga dikenal dengan sejumlah sumur yang berkaitan dengan
perjalanan Nabi Muhammad dalam 23 tahun masa kerasulannya, Nabi
tinggal di Madinah selama 10 tahun.Salah satu sumur yang dikenal di
sana adalah wakaf salah satu sahabat Nabi, yakni Utsman bin Affan.
Dikutip dari Al Arabiya, Selasa (13/3/2018), sumur yang dikenal
bernama Raumah itu, tak berhenti mengalir meski telah berusia 1.400
tahun.19 Seorang peneliti dari pejabat pengembangan Madinah, Abdullah

2014, hal 3.
18
Heriamariaty, Upaya Pencegahan dan Penanggulangan Pencemaran Air, Mimbar
Hukum Volume 23 Nomor 3 Oktober 2011, hlm. 543.
19

13
Kaber, mengatakan kepada Saudi Press Agency bahwa itu merupakan
satu-satunya sumur zaman Nabi Muhammad yang masih mengalir hingga
sekarang. Di dekat sumur itu terdapat sebuah masjid dan ladang kurma
nan luas. Sejumlah tanaman dan bunga pun bermekaran karena teraliri
dari sungai tersebut. Saat ini, otoritas sedang berencana untuk
membangun kawasan tersebut.20
Cerita di Balik Sumur 1.400 Tahun Wakaf Utsman bin Affan
Dilansir Madinatul Quran, diriwayatkan pada masa Nabi Muhammad,
Kota Madinah pernah mengalami paceklik hingga kesulitan air bersih.
Karena mereka (kaum muhajirin) sudah terbiasa minum dari air zamzam di
Mekah.Satu-satunya sumber air yang tersisa adalah sebuah sumur milik
seorang Yahudi, yaitu Sumur Raumah. Rasa airnya mirip dengan sumur
zam-zam. Kaum muslimin dan penduduk Madinah terpaksa harus rela antre
dan membeli air bersih dari Yahudi tersebut.
Prihatin atas kondisi umatnya, Rasulullah kemudian bersabda, "Wahai
Sahabatku, siapa saja di antara kalian yang menyumbangkan hartanya untuk
dapat membebaskan sumur itu, lalu menyumbangkannya untuk umat, maka
akan mendapat surga-Nya Allah Ta'ala," demikian hadis riwayat HR.
Muslim Mendengar hal itu, Utsman bin Affan yang kemudian segera
bergerak untuk membebaskan Sumur Raumah itu. Utsman segera
mendatangi Yahudi pemilik sumur dan menawar untuk membeli sumur
Raumah dengan harga yang tinggi.Walau sudah diberi penawaran yang
tertinggi sekali pun, Yahudi pemilik sumur tetap menolak menjualnya,
"Seandainya sumur ini saya jual kepadamu wahai Utsman, maka aku tidak
memiliki penghasilan yang bisa aku peroleh setiap hari," demikian Yahudi
tersebut menjelaskan alasan penolakannya.
Kebun kurma di sekitar sumur wakaf Utsman bin Affan. (Saudi Press
Agency) Utsman bin Affan yang ingin sekali mendapatkan balasan pahala
berupa surga tidak kehilangan cara mengatasi penolakan Yahudi ini.Ia pun

20
Muhammad Arif, Pemerintahan Khalifah Usman Bin Affan, 10 November 2015, hlm.
137.

14
membeli setengah sumur itu dan memilikinya secara bergantian. Akhirnya
pemilik sebelumnya setuju menerima tawaran Utsman tadi dan disepakati
pula hari itu juga separuh dari Sumur Raumah adalah milik Utsman.
Utsman pun segera mengumumkan kepada penduduk Madinah yang mau
mengambil air di Sumur Raumah untuk mengambil air dengan gratis karena
hari ini sumur Raumah adalah miliknya.Seraya ia mengingatkan agar
penduduk Madinah mengambil air dalam jumlah yang cukup untuk dua hari,
karena esok hari sumur itu bukan lagi milik Utsman.Keesokan hari Yahudi
mendapati sumur miliknya sepi pembeli, karena penduduk Madinah masih
memiliki persedian air di rumah.
Yahudi itupun mendatangi Utsman dan menawarkan untuk menjual
sumur itu dengan harga yang sama. Utsman yang setuju lalu membelinya
seharga 20.000 dirham, maka sumur Raumah pun menjadi milik Utsman
seutuhnya. Kemudian Utsman bin Affan mewakafkan Sumur Raumah.
Sejak saat itu Sumur Raumah dapat dimanfaatkan oleh siapa saja, termasuk
orang Yahudi pemilik lamanya.
2. Air Zamzam
Rasanya, tidak ada satupun umat Muslim yang tak mengetahui air
zamzam. Salah satu mukjizat yang tak bias diingkari dari sumur air
zamzam ini adalah airnya yang tak pernah mengering. Sejak zaman Nabi
Ibrahim AS hingga kini, air di sumber air ini masih saja melimpah.
Padahal, jutaan orang telah memanfaatkan air tersebut lebih dari itu, rasa
air zamzam juga berbeda dengan air yang ada di daerah lain. Rasanya
lebih segar dibanding air tersegar dari negeri mana pun.21
Yang paling menakjubkan, meski disimpan selama bertahun-tahun, air
zamzam ini tidak akan berlumut. Karena itu, pada setiap musim haji,
banyak jamaah menjadikan air zamzam sebagai salah satu oleh-oleh yang
wajib dibawa pulang. Namun, bagaimana sebenarnya sejarah air
zamzam?. Berbagai hadits sahih menyebutkan bahwa sumur zamzam

Yasmina Hasni, Sumur Zamzam Airnya Tak Pernah Kering, Jurnal Haji Republika, 5
21

November 2010, hlm. 1.

15
berawal dari satu peristiwa yang dialami Siti Hajar, istri Nabi Ibrahim,
dan anaknya yang masih menyusui, Ismail AS. Alkisah, Siti Hajar dan
anaknya, Ismail, ditinggalkan sendirian oleh suami nya, Ibrahim AS, di
salah satu tempat di Makkah.
Ibrahim meninggalkan Hajar dan Ismail di tempat itu karena harus
melaksanakan perintahAllah. Suatu saat, bekal kurma dan air yang
ditinggalkan Nabi Ibrahim untuk istri dan anaknya habis. Nabi Ismail
yang saat itu masih balita menangis terus-menerus karena dahaga. Siti
Hajar yang tak tega melihat putranya dalam keadaan seperti itu menjadi
panik dan berlari ke puncak Bukit Safadan Marwah.
Dalam kondisi seperti itu, malaikat Jibril yang diutus AllahSWT
menemui Siti Hajar. Jibril kemudian mengais tanah yang dipijaknya,
sehingga memancarlah air yang disebut airzam-zam. Dari segi keutamaan
air zam-zam, Sebagian ulama telah mengumpulkan berbagai fadilah.
Mereka menyebutkan air zamzam dengan berbagai julukan. Misalnya, air
surga (maa’ul-jannah) karena penuh berkah dan manfaat; pencuci kalbu
karena malaikat Jibril mencuci kalbu Rasulullah dengan air ini; air berkah
karena Rasulullah SAW senang meminumnya; serta air penyembuh
karena diyakini bisa menyembuhkan penyakit hati ataupun penyakit
jasmani.
Dari sisi geologis, sumber air zamzam ini masuk kategori sumur gali
dengan kedalaman sekitar 30,5 meter. Hingga kedalaman 13,5 meter dari
permukaan tanah, lubang sumur merupakan lapisan aluvium Wadi
Ibrahim. Lapisan ini diperkirakan berasal dari endapan pasir yang
awalnya ada di tempat lain. Di bawah lapisan aluvial Wadi Ibrahim,
terdapat setengah meter lapisan tanah yang menjadi tempat utama
keluarnya air-air di sumur zamzam. Kemudian, di kedalaman 17 meter,
sumur ini menembus lapisan batuan keras, yaitu batuan beku diorit.
Batuan beku jenis ini (diorit) agak jarang dijumpai di Indonesia atau di
Jawa, tetapi sangat banyak dijumpai di Jazirah Arab.

16
Pada bagian atas batuan ini, terdapat rekahan-rekahan yang juga
memancarkan air sangat banyak. Dulu ada yang menduga rekahan ini
menuju laut Merah. Tetapi tidak ada laporan geologi yang menunjukkan
hal itu. Belakangan diketahui, rekahan tersebut ada yang memanjang ke
arah Hajar Aswad di sudut tenggara Ka'bah dengan panjang 75 cm
dengan ketinggian30 cm, juga beberapa rekahan kecil ke arah Shafa dan
Marwah. Keterangan geometris lainnya, celah sumur ada di bawah tempat
thawaf sepanjang 1.56 meter. Menurut SGS (Saudi GeologicalSurvey),
Kota Makkah memang berada di lembah berupa cekungan. Namun luas
cekungan yang menjadi daerah tangkapan air hujan, ternyata hanya seluas
60 km persegi. Daerah tangkapan hujan seluas ini, tak sebanding dengan
kapasitas dan debit air yang dihasilkan sumur zam-zam. Dengan
demikian, masih belum bisa diperkirakan dari mana sebenarnya air
zamzam ini berasal. Dari hasil uji pemompaan, sumur zamzam yang
memiliki diameter 1,46 hingga 2,66 meter ini mampu mengeluarkan air
sebanyak 11–18,5 liter perdetik. Setiap menitnya, air yang dikeluarkan
dapat mencapai 660 liter permenit atau 40.000 liter per jam. Dalam uji
tersebut, para ahli geologi melakukan pemompaan air zamzam sebanyak
8.000 liter per detik selama lebih dari 24 jam. Dari pemompaan sebesar
itu, tinggi permukaan air sumur turun dari kedalaman 12,72 meter
menjadi 13,39 meter dari permukaan tanah. Namun, ketinggian air
kemudian berhenti merosot. Bahkan, air kembali naik ke kedalaman
semula setelah 11menit pemompaan dihentikan. Dari hal ini, bisa
disimpulkan bahwa air zamzam sepertinya tak akan pernah kering. Sejauh
ini, sudah banyak kebijakan yang diambil Pemerintah Arab Saudi untuk
memelihara sumur zamzam. Salah satunya membentuk badan khusus
pengelolaan air zamzam pada 1415 H (1994). Sepertinya, Pemerintah
Arab Saudi menyadari bahwa air zamzam memang memang merupakan
berkah dari Allah.
Namun manusia ang memanfaatkannya, tetap harus memelihara
berkah tersebut sumur ini. Apalagi saat ini banyak sekali gedung-gedung

17
baru yang dibangun di sekitar Masjidil Haram yang bisa saja berpengaruh
pada kelestarian air zamzam, Untuk kebutuhan minum penduduk
Makkah, air diambil dari sumber mataair zamzam. Namun, untuk
keperluan mandi, air diambil dari hasil penyulingan air laut. Sedangkan,
untuk melayani para jamaah haji, Pemerintah Arab Saudi telah
membangun tangki penampungan air zamzam berkapasitas 15.000 meter
kubik yang bersambung dengan tangki lain di bagian atas Masjidil Haram.

18
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Air merupakan sebuah bagian yang penting dalam kehidupan, baik itu untuk
beribadah maupun kelangsungan hidup. Hampir setiap ibadah memerlukan air,
contohnya sholat. Tidak hanya itu, tubuh kita juga sangat membutuhkan air,
apalagi kekurangan maka hidup kita kurang sehat, contohnya saja otak. Jika otak
kita kekurangan air 75% maka akan terjadi gangguan seperti kurang fokus, cara
berfikirnya lemah, dan lain sebagainya. Karena banyaknya kebutuhan air, maka
semakin hari air menjadi berkurang bahkan kehabisan. Untuk itu perlu adanya
cara untuk menanggulangi krisis air, salah satunya dengan PAMSIMAS
(Penyediaan Sarana Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat).
Selain itu air juga bisa jembatan menuju surga dengan cara bersadaqah
secara ikhlas. Dalam suatu hadits dinyatakan bahwa sedekah air menjadi salah
satu jalan untuk mendapatkan pengampunan Allah SWT dan akhirnya
mendapatkan surga, walaupun sedekah air itu diberikan bukan kepada manusia
melainkan “hanya” kepada binatang.

19
LAMPIRAN

SUMUR UTSMAN

ZAMZAM

DAFTAR PUSTAKA

Akbar, Ashiddiqi Fahmi


Basya. 2008. Etika Pengelolaan
Sumber Daya Air dalam
Perspektif Hadits Nabi, 21
Agustus.
Arif, Muhammad. 2015.
Pemerintahan Khalifah Usman
Bin Affan, 10 November.
Chaerunnisa, Chika. 2014. Partisipasi Masyarakat Dalam Program
Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS) di
Kabupaten Brebes, Politika Vol. 5 No 2.
Efendi. 2011. Perlindungan Sumberdaya dalam Islam Natural Resource
Protection In Islam, Kanun Jurnal Ilmu Hukum No. 55, Th. XIII desember.

20
Hasni, Yasmina. 2010. Sumur Zamzam Airnya Tak Pernah Kering, Jurnal
Haji Republika, 5 November.
Heriamariaty. 2011. Upaya Pencegahan dan Penanggulangan Pencemaran
Air. Mimbar Hukum Volume 23 Nomor 3 Oktober.
Mardian, Andi. 2014. Buku Daras Fiqih Ibadah. Surakarta: Fakultas
Syariah IAIN Surakarta
Muhammad, Abubakar. 2004. Terjemahan Subulus Salam. Surabaya: AL-
IKHLAS.
Muchtar, Asmaji. 2015. Fatwa-Fatwa Imam Syafi’i Masalah Ibadah.
Jakarta: Bumi Aksara.
Nisa, Zahra Zainun. 2017. Konsep Pengelolaan Air dalam Islam, Jurnal
Penelitian Volume 14 Nomor 1 Maret.
https://Mesjidui.ui.ac.id diakses pada 25/08/2019.
http://baitulmaqdis.com diakses pada 26/08/2019.
https://m.republika.co.id/amp/mw0rb9 diakses pada 26/08/2019.

21

Anda mungkin juga menyukai