Dedi Riswandi
Universitas Nahdlatul Ulama Nusa Tenggara Barat
Abstrak
E-Commerce merupakan suatu transaksi saling tukar menukar barang antar satu dengan
yang lainnya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari secara digital. Seiring
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi, sistem transaksi secara on-line
(E-Commerce) sangat memudahkan bagi para pelaku bisnis untuk berinteraksi dan
bertransaksi melalui media internet. Transaksi On-line (E-commerce) merupakan suatu
transaksi yang melibatkan penjual dan pembeli dalam satu media internet dan melakukan
transaksi secara langsung melalui website dan situs transaksi seperti : tokopedia, shopee,
buka lapak, lazada, JD.id dan lain-lain. Metode yang digunakan dalam penelitian ini
adalah metode penelitian kualitatif yaitu dengan menggunakan kajian pustaka (Library
Research) dengan mengambil referensi dari beberapa buku yang didapatkan dari
perpustakaan dan sumber dari website atau internet. Selain itu, keterlibatan langsung
oleh penulis dalam melakukan transaksi secara on-line (E-Commerce) bisa mendapatkan
dan mempertegas data-data yang dibutuhkan. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa
transaksi on-line ( E-Commerce) sesuai dengan prinsip-prinsip ekonomi islam selama
tidak ada unsur penipuan/gharar, perjudian/maysir dalam praktiknya serta tidak terdapat
unsur kecacatan pada produk yang ditransaksikan. Apabila terjadi hal-hal yang
disebutkan tadi, maka pihak-pihak yang bertanggung jawab wajib untuk mengganti
kerugian yang dialami oleh pembeli selaku pihak yang dirugikan.
1
Jurnal Econetica Vol.1 No.1 Mei 2019 p-ISSN: 2685-1016
2
Sayyid Sabiq, Fiqh Sunnah, Terj, Jilid
III (Beirut : Dar Al-Fikr, 1977), hlm.
124
3
Penyelenggara Penterjemah/Pentafsir Depag RI, Al-Qur’an Terjemah hal.
Al-Quran, 1990 ), hal. 156-157. 122.
2
Jurnal Econetica Vol.1 No.1 Mei 2019 p-ISSN: 2685-1016
4
Marketbiz Research Acssociate, E-
6
Payment Jual Beli (Indonesia : Ibid.
7
Internet Marketing Center), www, Ono W. Purbo, , pertanyaan tentang
Marketbiz Net. Ci. Id, E-commerce,
5
Capella E-Commerce, Pengantar http.www.lp.itb.ac.id/~ycldav
Elektronik Commerce, (PT. Capella (Onno@indo.net.id)
Sumber Internet). www.capella.co.id,.
3
Jurnal Econetica Vol.1 No.1 Mei 2019 p-ISSN: 2685-1016
4
Jurnal Econetica Vol.1 No.1 Mei 2019 p-ISSN: 2685-1016
5
Jurnal Econetica Vol.1 No.1 Mei 2019 p-ISSN: 2685-1016
6
Jurnal Econetica Vol.1 No.1 Mei 2019 p-ISSN: 2685-1016
7
Jurnal Econetica Vol.1 No.1 Mei 2019 p-ISSN: 2685-1016
amanat dari kedua belah pihak yang ketiga yang dipercaya dalam sistem yang ada
bertransaksi sebagaimana dijelaskan dalam di E-Commerce.
Al-Qura’an surat Al-Anfal ayat 27 yang Pihak ketiga dalam hal ini adalah
berbunyi : payment gatway, aquirer dan issuer.
Sementara uang elektrik dapat dikirimkan
(diserahkan) langsung tanpa melalui pihak
ketiga yang ada dalam transaksi on-line (E-
Commerce), atau melalui pihak ketiga
melalui pihak yang sama.
(۲٢: ) اﻷنﻔاﻞ Jadi penjual juga bisa menerima
penyerahan uang yang dikirim pembeli
tersebut baik melalui pihak ketiga, maupun
Artinya : “Hai orang-orang yang secara langsung dari pembeli, tergantung
beriman, janganlah pada sistem yang dipakai atau disepakati
kamu mengkhianati antara penjual dan pembeli.19
Allah dan Rasulullah Kedua, untuk barang biasa (non-digital)
serta janganlah kamu dapat dikirim oleh penjual kepada pembeli
mengkhianati amanat- secara tidak langsung, yaitu melalui pihak
amanat yang ketiga. Dalam hal ini pihak ketiga misalnya
dipercayakan adalah jasa pos atau kurir. Sebaliknya,
kepadamu, sedang pembeli menerima barang tersebut melalui
pihak ketiga yang ditunjuk tersebut,
kamu mengetahuinya.18
sedangkan untuk barang yang sudah ter-
digital-kan, maka penjual dapat langsung
mengirimkannya melelui media internet
Dari penjelasan ayat-ayat Al-Qur’an di dengan menggunakan program dan format
atas dapat disimpulkan bahwa transaksi on- tertentu berdasarkan program sistem
line (E-Commerce) ini telah sesuai dngan computer yang dimilikinya, sehingga
syari’at Islam, karena dalam Islam juga pembeli dapat langsung menerima kiriman
dikenal istilah pihak yang mewakili, tersebut juga melalui media Internet dengan
sehingga dapat dikatakan bahwa hal di atas cara men-down load dari komputer yang
telah menunjukkan serah terima antara terhubung dengan jaringan Internet.20
pembeli dan penjual, walaupun Untuk syarat yang harus diketahui oleh
pelaksanaannya tidak secara langsung. kedua belah pihak, uang dan barang dalam
transaksi ini, proses dan cara memahaminya
Analisia Ekonomi Islam terhadap berbeda dengan jual beli biasa (yang bertemu
Barang yang Diperjanjikan dan Alat langsung secara fisik). Dimana dengan jelas
Pembayaran. dan meyakinkan pembeli dan penjual bisa
Untuk syarat barang yang harus dapat langsung berhadapan dalam transaksi,
diserah terimakan, ma’qud alaih (uang dan menyentuh serta merasakan ma’qud alaih
barang) dalam transaksi ini, proses serah berdasarkan indranya sedangkan dalam E-
terimanya adalah : pertama, untuk uang Commerce, barang atau alat pembayarannya
biasa (non elektrik) dapat dikirimkan hanya dapat dilihat berdasarkan pada
(diserahkan) oleh pembeli (Card holder)
kepada penjual (merchant) tidak secara 19
Ono W. Purbo, pertanyaan tentang E-
langsung, melainkan melalui perantara pihak commerce,
http.www.lp.itb.ac.id/~ycldav
(Onno@indo.net.id)
20
Anastasia Diana, Mengenal E-Businnes, hal
18
Ibid. hal. 390 57.
8
Jurnal Econetica Vol.1 No.1 Mei 2019 p-ISSN: 2685-1016
keyakinan atau saling percaya. Pembeli hal ini termasuk dalam kategori sebagai
percaya bahwa barang yang dipromosikan suatu yang bisa dan boleh untuk dijadikan
dalam iklan oleh penjual di toko On-line obyek dalam transaksi ini.
adalah benar bukan fiktif. Sementara penjual
percaya bahwa kartu kredit pembeli benar-
benar aktif dan terisi (uangnya ada dan Analisa Ekonomi Islam terhadap
cukup). Aqad dan Majlis Aqad.
Dalam shahih Bukhari Muslim Khusus dalam transaksi, tujuan
disebutkan dari Sa’id Al-Khudry dari Nabi kesepakatan ( aqad ) adalah memindahkan
SAW bahwasanya beliau bersabda : barang dari penjual kepada pembeli dengan
imbalan tertentu. Aqad dapat dikatakan
sebagai suatu kesepakatan atau perjanjian,
ﻻﺗﺑﻴﻌﻭﺍﺍﻟﺬﻫﺐﺒﺎﻠﺬﻫﺐﺇﻻﻤﺜﻼﺑﻤﺜﻞﻮﻻﺗﺸﻔﻮﺍﺒﻌﺿ maka apabila dikaitkan dengan transaksi
ﻬﺎﻋﻠﻲﺑﻌﺾﻭﻻﺗﺑﻴﻌﻭﺍﺍﻟﻔﺿﺔ yang dimaksud adalah perjanjian /
kesepakatan anatara kedua belah pihak yang
ﺒﺎﻟﻔﻀﺔﺇﻻﻤﺜﻼﺑﻤﺜﻞﻮﻻﺗﺸﻔﻮﺍﺒﻌﺿﻬﺎﻋﻠﻲ ﺑﻌﺾ
berbeda kedudukannya untuk melakukan
ﻭﻻ ﺗﺒﻴﻌﻮﺍﻤﻨﻬﺎ ﻏﺎﺌﺑﺎ ﺑﻨﺎﺠﺰ
transaksi.
Syarat yang paling penting dalam setiap
aqad adalah adanya kerelaan dari kedua
Artinya :” Janganlah kalian belah pihak yang beraqad tidak terkecuali
menjual emas dengan dalam transaksi, karena hal-hal yang
emas kecuali dalam menjadikan cacatnya kerelaan ada 4 yaitu :
berat yang sama, dan Paksaan, Kesalahan,
jangan kalian lebihkan Menipu/memperdayakan dan Kelalaian.
sebagian atas sebagian Kesemua hal tersebut dapat menjadikan
yang lain,dan jangan cacatnya suatu aqad.
pula kalian menjual Pentingnya kerelaan menurut hukum
perak dengan perak Islam, terlihat jelas bahwa faktor ini sangat
kecuali dalam berat menentukan dalam keabsahan aqad dalam
yang sama, dan jangan suatu transaksi, termasuk transaksi on-line (
kalian lebihkan E-Commerce ) ini.
sebagian atas sebagian Dalam tradisi fiqih Islam dari sudut
yang lain, dan jangan pandang dua orang yang melakukakan
kalian menjual sesuatu transaksi, ada dua kemungkinan
yang gaib (tidak ada) berlangsungnya yaitu Pembeli dan Penjual
dengan sesuatu yang bertemu dan melakukan transaksi dalam satu
hadir (ada).21 majelis yang dalam istilah fiqih disebut At-
taaqud baena al-hadiraen dalilnya adalah :
9
Jurnal Econetica Vol.1 No.1 Mei 2019 p-ISSN: 2685-1016
10
Jurnal Econetica Vol.1 No.1 Mei 2019 p-ISSN: 2685-1016
11
Jurnal Econetica Vol.1 No.1 Mei 2019 p-ISSN: 2685-1016
12
Jurnal Econetica Vol.1 No.1 Mei 2019 p-ISSN: 2685-1016
13