Anda di halaman 1dari 13

Jurnal Econetica Vol.1 No.

1 Mei 2019 p-ISSN: 2685-1016

TRANSAKSI ON-LINE (E-COMMERCE) : PELUANG DAN TANTANGAN DALAM


PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM

Dedi Riswandi
Universitas Nahdlatul Ulama Nusa Tenggara Barat

Abstrak

E-Commerce merupakan suatu transaksi saling tukar menukar barang antar satu dengan
yang lainnya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari secara digital. Seiring
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi, sistem transaksi secara on-line
(E-Commerce) sangat memudahkan bagi para pelaku bisnis untuk berinteraksi dan
bertransaksi melalui media internet. Transaksi On-line (E-commerce) merupakan suatu
transaksi yang melibatkan penjual dan pembeli dalam satu media internet dan melakukan
transaksi secara langsung melalui website dan situs transaksi seperti : tokopedia, shopee,
buka lapak, lazada, JD.id dan lain-lain. Metode yang digunakan dalam penelitian ini
adalah metode penelitian kualitatif yaitu dengan menggunakan kajian pustaka (Library
Research) dengan mengambil referensi dari beberapa buku yang didapatkan dari
perpustakaan dan sumber dari website atau internet. Selain itu, keterlibatan langsung
oleh penulis dalam melakukan transaksi secara on-line (E-Commerce) bisa mendapatkan
dan mempertegas data-data yang dibutuhkan. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa
transaksi on-line ( E-Commerce) sesuai dengan prinsip-prinsip ekonomi islam selama
tidak ada unsur penipuan/gharar, perjudian/maysir dalam praktiknya serta tidak terdapat
unsur kecacatan pada produk yang ditransaksikan. Apabila terjadi hal-hal yang
disebutkan tadi, maka pihak-pihak yang bertanggung jawab wajib untuk mengganti
kerugian yang dialami oleh pembeli selaku pihak yang dirugikan.

Kata Kunci : Transaksi On-line, E-Commerce, Ekonomi Islam.

tenaga, untuk itulah satiap individu


PENDAHULUAN wajib saling tolong-menolong dalam hal
Agama Islam merupakan agama yang kebaikan dan bukan dalam hal berbuat
sempurna mengatur kehidupan di dunia dosa, sebagaimana firman Allah Swt :
maupun di akhirat. Islam juga
     
mengajarkan tentang pergaulan yang
mengatur hubungan manusia dengan
segala keperluannya di dunia antara lain )۲:‫ ) الماﺋدﺓ‬  
adalah cara mendapatkan harta, yaitu
dengan berbagai bentuk transaksi Artinya :”Dan tolong-menolonglah
mu’amalah. Setiap orang memiliki hak kamu dalam hal kebaikan
untuk berusaha mendapatkan harta dan
dan taqwa, dan janganlah
mengembangkannya, sesuai dengan
syari’at yang telah ditentukan oleh Allah kamu tolong-menolong
SWT. dalam perbuatan dosa dan
Manusia adalah makhluk sosial yang permusuhan”.1
saling membutuhkan, setiap manusia
pasti membutuhkan bantuan dari orang 1 Depag RI, Al-Qur’an dan
lain baik itu berupa harta maupun terjemahannya ( Jakarta : Yayasan

1
Jurnal Econetica Vol.1 No.1 Mei 2019 p-ISSN: 2685-1016

Seiring dengan berjalannya waktu dan menimbulkan sengketa di kemudian


perkembangan bentuk transaksi hari.2
mu’amalah, masyarakat semakin Perkembangan teknologi sangat
komplek dan semua membutuhkan mempengaruhi hukum transaksi di dunia
konsep hukum yang benar menurut modern sekarang ini. Transaksi
hukum Islam. Dari sekian banyak dilakukan secara cepat, bahkan antara
bentuk transaksi mu’amalah manusia, penjual dan pembeli tidak bertemu
jual beli merupakan suatu solusi dalam dalam suatu tempat yang dipahami
meningkatkan kesejahteraan masyarakat sebagai majelis aqad. Secara kasat mata,
karena di dalam jual beli terdapat unsur bila dilihat dari praktik transaksi On-
kerjasama dan tolong-menolong antar Line (E-Commerce), banyak hal yang
sesama. perlu dikaji lebih mendalam baik itu dari
Hukum jual beli pada dasarnya adalah segi aqad, syarat dan rukun jual beli
mubah, namun ada kalanya sunnah serta kerelaan atau suka sama suka yang
apabila ada unsur kerjasama dan tolong- menjadi inti utama dalam jual beli,
menolong, dan ada kalanya juga haram sebagaimana firman Allah Swt :
apabila mengandung unsur-unsur
penipuan, kecurangan, dan merugikan    
salah satu pihak, serta jual beli yang
samar (gharar).
Dalam penelitian ini, penulis
  
memfokuskan perhatian kepada sistem
transaksi On-Line (E-Commerce).     
Dalam jual beli ini seseorang hanya
mengirimkan pesan kepada satu alamat
perusahaan di Internet yang :‫(النساء‬    
menawarkan produk tertentu kemudian
memesan atau membeli produk yang
ditawarkan tersebut. Produk akan
)۹۲
dikirim dalam jangka beberapa hari dan Artinya :”Hai orang-orang yang
pembayaran akan dilakukan dengan cara beriman janganlah kamu
mentransfer sejumlah uang ke rekening
memakan harta sesamamu
situs penjualan tersebut sesuai harga
dengan jalan yang tidak
produk yang dipesan atau dibeli.
Secara umum dapat diketahu bahwa, sah, kecuali dengan jalan
studi Ekonomi Islam menjelaskan perniagaan/dagang serta
adanya ketentuan yang mengharuskan suka sama suka di antara
dalam transaksi bersifat fisik kalian.”3
menghadirkan benda sebagai obyek
Dengan melihat permasalahan di atas,
perjanjian tertentu. Jika transaksi
maka peneliti mencoba untuk
dilakukan terhadap barang pesanan,
mengangkat permasalahan ini untuk
maka harus dinyatakan sifat barang
dikaji dalam jurnal Penelitian yang
tersebut secara kongkrit, sehingga tidak
berjudul: ”Transaksi On-Line (E-

2
Sayyid Sabiq, Fiqh Sunnah, Terj, Jilid
III (Beirut : Dar Al-Fikr, 1977), hlm.
124
3
Penyelenggara Penterjemah/Pentafsir Depag RI, Al-Qur’an Terjemah hal.
Al-Quran, 1990 ), hal. 156-157. 122.

2
Jurnal Econetica Vol.1 No.1 Mei 2019 p-ISSN: 2685-1016

Commerce) : Peluang dan Tantangan commerce dapat dilakukan dari berbagai


Dalam Perspektif Ekonomi Islam”.. macam perspektif, di antaranya adalah :
1. Dari perspektif komunikasi, E-
METODE Commerce adalah penyerahan
Metode yang digunakan dalam penelitian ini informasi, produk/jasa, atau
adalah metode penelitian kualitatif yaitu pembayaran melalui jaringan
dengan menggunakan kajian pustaka telepon, jaringan computer/Internet,
(Library Research) dengan mengambil atau dengan maksud elektronik
referensi dari beberapa buku yang lainnya.
didapatkan dari perpustakaan dan sumber 2. Dari perspektif proses bisnis, E-
dari website atau internet. Selain itu, Commerce adalah aplikasi teknologi
keterlibatan langsung oleh penulis dalam melalui transaksi bisnis otomatis dan
melakukan transaksi secara on-line (E- aliran kerja.
Commerce) bisa mendapatkan dan 3. Dari perspektif pelayanan, E-
mempertegas data-data yang dibutuhkan. Commerce adalah alat yang
mengalamatkan hasrat dari
HASIL DAN PEMBAHASAN (12pt) perusahaan konsumen dan
Transaksi on-line (E-Commerce) dan menejemen untk memotong biaya
jenis-jenisnya pelayanan, sedangkan memperbaiki
a. Transaksi on-line (E-Commerce) kualitas barang dan mempercepat
Istilah transaksi on-line (E-Commerce) pelayanan.
sampai saat ini belum ada satu pengertian 4. Dari perspektif On-line, E-
yang seragam. Hal ini disebabkan karena Commerce menyediakan
pengembangan E-Commerce yang terus kemampuan pembelian dan
berkembang, sehingga hampir setiap saat E- penjualan produk dan informasi di
Commerce mengalami perubahan dan Internet dan jasa on-line lainnya.6
mempunyai bentuk baru. Namun demikian,
bukan berarti dengan tidak adanya Sebenarnya ada banyak definisi
pengertian yang seragam ini mengakibatkan mengenai E-Commerce, tetapi yang pasti
tidak ada sama sekali pengertian E- setiap kali masyarakat berbicara tentang E-
Commerce. Pada kesempatan ini akan Commerce, mereka biasa memahaminya
dikemukakan beberapa pengertian dari E- sebagai bisnis yang berhubungan dengan
Commerce.4 Internet. E-Commerce juga dikenal dengan
Electronic commerce merujuk secara E-business, E-tailing (untuk penjualan vital)
umum kepada semua bentuk transaksi yang Jadi E-Commerce merupakan satu set
berkaitan dengan aktifitas komersial, baik dinamis ekonomi, aplikasi dan proses bisnis
organisasi maupun individual yang yang menghubungkan perusahaan,
berdasarkan pemerosesan dari transaksi data konsumen dan komunitas tertentu melalui
yang didigitalisasikan, termasuk teks, suara, transaksi elektronik dan perdagangan barang,
dan gambar.5 pelayanan/jasa dan informasi yang dilakukan
Sementara menurut Kalakota dan secara elektronik.7.
Whinston untuk mendefinsikan elektronik

4
Marketbiz Research Acssociate, E-
6
Payment Jual Beli (Indonesia : Ibid.
7
Internet Marketing Center), www, Ono W. Purbo, , pertanyaan tentang
Marketbiz Net. Ci. Id, E-commerce,
5
Capella E-Commerce, Pengantar http.www.lp.itb.ac.id/~ycldav
Elektronik Commerce, (PT. Capella (Onno@indo.net.id)
Sumber Internet). www.capella.co.id,.

3
Jurnal Econetica Vol.1 No.1 Mei 2019 p-ISSN: 2685-1016

b. Jenis-Jenis transaksi on-line (E- 3. Business to Consumer (C2C), dalam


Commerce) kategori ini konsumen menjual
Transaksi on-line (E-Commerce) telah dengan langsung untuk konsumen.
melahirkan revolusi lain, di mana terjadi Contohnya adalah individu menjual
penekanan secara bisnis dalam penjulan dan yang diklasifikasikan. (e.q
pembelian produk dan pelayanan. Hal ini www.clasified2000.com) Pemilikan
juga berkenaan dengan dan penjualan kediaman (residential property),
informasi, produk dan pelayanan jaringan mobil dan sebagainya.
komunikasi computer. E-Commerce 4. Consumer to Business (C2B), kategori ini
membantu pelaksanaan tradisional melalui meliputi individu yang menjual produk
cara baru dalam mentrasfer dana dari proses atau jasa untuk organisasi. Selama
informasi, karena informasi menjadi jantung individu yang menjual mempengaruhi
dari aktivitas perdagangan apapun. Informasi (intereract) dengan mereka dan
secara elekteronik ditransfer dari komputer penutupan transaksi.10
ke komputer secara otomatis, kenyataannya
hal ini telah mentransformasaikan cara Keunggulan dan kekurangan
organisasi beroperasi.8 transaksi On-Line(E-Commerce)
Adapun jenis-jenis transaksi on-line (E- a. Keunggulan transaksi On-Line (E-
Commerce) dalam dataran praktis E- Commerce)
Commerce hanya dikenal dua macam yaitu : Kalangan bisnis melihat E-Commerce
1. Business to business E-Commerce adalah sebagai suatu kemungkinan bisnis
(B2B E-Commerce), bentuk yang baru, dengan banyak sekali keunggulan
transaksi perdagangan ini melalui yang dipunyainya. Berbagai keunggulan itu
internet, yang dilakukan oleh dua antara lain11 :
perusahaan atau beberapa 1. Jangkauan atau cakupan yang luas
perusahaan. dan basis konsumen yang besar.
2. Business to consumer (B2C E- Para pengecer yang menggunakan
Commerce), yang merupakan website akan menikmati keuntungan
transaksi jual beli melalui internet dari jumlah konsumen yang terus
antara penjual barang konsumsi bertambah. Berbagai hambatan
dengan konsumen (end user).9 geografis yang ada selama ini
menjadi hilang dan tidak ada
Secara faktual model transaksi on-line batasan mengenai jangka waktu
(E-Commerce) mempunyai banyak ragam. kegiatan. Jam beroperasi hanya
Dari segi sifatnya transaksi E-Commerce dibatasi oleh hardware dan
dapat diklasifikasikan sebagai berikut : software.
1. Business to Business (B2B), model 2. Pendapatan yang terus bertambah.
transaksi E-Commerce ini digunakan Website membuka berbagai
sekarang. Hal ini meliputi Inter kemungkinan dalam melakukan
Organisational system (IOS) penjualan dan distribusi. Merchants
transaksi dengan segera dari mendapatkan berbagai keuntungan
transaksi pasar elektronik antar dari besarnya pasar yang ada, baik
organisasi.
10
Ibid
11
Muhammad Aulia Adnan, Aspek
8
Marketbiz Research, Associate, E- Hukum Protokol Pembayaran
Payment Jual Beli (Indonesia : Visa/mastercard secure electronic
Internet Marketing Center), www, Transation net (Jakarta : Fakultas
Marketbiz Net. Ci. Id, hukum Univesitas Indonesia, 2000),
9
Ibid www, geocities.Com,

4
Jurnal Econetica Vol.1 No.1 Mei 2019 p-ISSN: 2685-1016

dilihat secara geografis maupun mengakses informasi berbasis


dilihat dari sisi jumlah konsumen. kertas.
3. Peghematan biaya. Penggunaan c. Memungkinkan perusahaan
transaksi on-line (E-Commerce) mewujudkan bisnis yang sangat
akan dapat secara drastis terspesialisasi.
mengurangi biaya d. Menekan waktu antara
inventaris/persediaan yang harus pembayaran dan penerimaan
disediakan oleh merchants dalam produk/jasa.
suatu waktu. Terdapat berbagai e. Meningkatkan biaya
perusahaan yang tidak mempunyai telekomunikasi.
persediaan, tetapi mereka dapat f. Meningkatkan produktifitas
menawarkan berbagai macam karyawan melalui rekayasa
produk kepada pelanggannya. ulang proses bisnis.
Mereka hanya menghubungkan 2. Bagi konsumen.
antara berbagai macam permintaan a. Memungkinkan konsumen
yang ada ke dalam sistem yang berbelanja atau melakukan
dipergunakan oleh produsen. transaksi lainnya setiap saat (24
4. Hubungan yang lebih baik dengan jam sehari) dan dari hampir
konsumen. Perdagangan secara on- semua lokus.
line (E-Commerce) mempunyai b. Memeberikan pilihan produk
kemampuan untuk berinteraksi dan pemasukan yang lebih
dengan konsumen secara lebih banyak kepada pelanggan.
dekat dan cepat. Konsep ini dikenal c. Memungkinkan konsumen
sebagai one to one marketing, dalam mendapatkan barang dan
dimana marchent dapat secara jasa lebih murah, karena
langsung beriteraksi dengan konsumen bisa berbelanja di
konsumen. banyak tempat dan melakukan
Sementara, Anastasia Diana secara lebih perbandingan secara cepat.
rinci menyebutkan manfaat transaksi on-line d. Memungkinkan pelanggan bisa
(E-Commerce) bagi organisasi, perdagangan berpartisipasi dalam lelang
dan perusahaan, bagi konsumen dan manfaat virtual.
bagi masyarakat luas, sebagai berikut : 12 e. Mempasilitasi kompetisi yang
1. Bagi organisasi, pedagang dan mengarah pada diskon
perusahaan. substansial bagi pelanggan.
a. Memperluas pasar hingga f. Memungkinkan pelanggan
mencakup pasar nasional dan berinteraksi dengan pelanggan
pasar global, sehingga lainnya dalam electronic
perusahaan bisa menjangkau communies dan saling bertukar
lebih banyak pelanggan, gagasan serta pengalaman.
memilih pemasok terbaik, dan 3. Bagi masyarakat luas.
menjalin relasi dengan mitra a. Memungkinkan orang lebih
bisnis yang dinilai paling banyak bekerja di rumah dan
cocok. jarang bepergian untuk
b. Menekan biaya menyusun, berbelanja, sehingga kemacetan
memperoses, menyimpan dan dan polusi bisa berkurang.
b. Memungkinkan beberapa jenis
barang dijual dengan harga
12
Anastasia Diana, Mengenal E- lebih murah, sehingga bisa
Bussines, Yoyakarta: Penerbit Andi,
2001 ,. hal 57-58

5
Jurnal Econetica Vol.1 No.1 Mei 2019 p-ISSN: 2685-1016

terjangkau oleh orang-orang rekening yang lainnya, atau dia telah


yang kurang mampu. menghancurkan/mengganti semua data
c. Kemungkinan masyarakat di financial yang ada.
negara yang berkembang dan 2. Pencurian informasi rahasia yang
kawasan pedalaman menikmati berharga.
produk barang dan jasa yang Pada umumnya banyak organisasi atau
relative langka di tempat lembaga-lembaga yang menyimpan data
tinggalnya, termasuk di dalam yang sangat penting bagi kelangsungan
belajar jarak jauh lewat E- hidup mereka, misalnya kepemilikan
University. teknologi atau informasi pemasaran
d. Mempasilitasi penyampaian maupun informasi yang berhubugan
jasa publik, seperti pelayanan dengan kepentingan konsumen/client
kesehatan, pendidikan dan mereka. Gangguan yang timbul bisa
distribusi layanan sosial menyikap semua infoprmasi rahasia
pememrintah secara lebih tersebut kepada pihak-pihak yang tidak
murah dan berkualitas. berhak dan dapat mengakibatkan
b. Kekurangan transaksi On-Line kerugian yang besar bagi si korban.
(E-Commerce) 3. 3. Kehilangan kesempatan bisnis karena
Meskipun transaksi on-line (E- gangguan pelayanan.
Commerce) merupakan sistem yang Bergantung pada pelayanan
menguntungkan karena dapat mengurangi elektronik dapat mengakibatkan
biaya transaksi bisnis dan dapat memperbaiki gangguan selama periode waktu
kualitas pelayanan kepada pelanggan, namun yang tidak dapat diperkirakan.
sistem E-Commerce beserta infrastructur Kesalahan ini bersifat kesalahan
pendukungnya mudah sekali disalah gunakan nonteknis, seperti aliran listrik
oleh orang-orang yang tidak bertanggung tiba-tiba padam, atau jenis-jenis
jawab dan juga bisa terkena kesalahan- gangguan yang tak terduga
kesalahan yang mungkin timbul melalui lainnya.
berbagai cara.
Kerusakan hebat bisa terjadi pada 4. Penggunaan akses ke sumber oleh pihak
semua elemen yang berkaitan dengan sistem yang tidak berhak.
ini, baik itu dalam system perdagangan Pihak luar mendapatkan akses yang
komersial, institusi financial, service sebenarnya bukan menjadi haknya dan
provider, bahkan konsumen sekalipun. Harus menggunakan hal itu untuk kepentingan
diakui bahwa sesuatu yang dibuat manusia pribadi. Misalnya, seorang hacker yang
itu memang tidak ada yang sempurna.13 berhsil membobol sebuah sistem
Dari segi pandangan bisnis, penyalah perbankan. Setelah itu, dengan seenaknya
gunaan dan kegagalan sistem (kelemahan sendiri dia memindahkan sejumlah
system) yang terjadi, terdiri atas :14 rekening orang lain ke dalam
1. Kehilangan segi finansial secara rekeningnya sendiri.
langsung karena kecurangan. 5. Kehilangan kepercayaan dari para
Seorang penipu yang berasal dari dalam konsumen.
ataupun dari luar, yang mentransfer Kepercayaan konsumen terhadap sebuah
sejumlah uang dari rekening yang satu ke perusahaan/ lembaga/ institusi tertentu,
dapat hilang karena berbagai macam
13 faktor, seperti usaha yang dilakukan
Ibid, hal 57-58
14
Onno W. Purbo, pertanyaan tentang
dengan sengaja oleh pihak lain yang
E-commerce, berusaha menjatuhkan reputasi
http.www.lp.itb.ac.id/~ycldav perusahaan tersebut, dan juga bisa berupa
(Onno@indo.net.id) hal 7-8

6
Jurnal Econetica Vol.1 No.1 Mei 2019 p-ISSN: 2685-1016

kesalahan-kesalahan fatal yang dilakukan (mauquf) sampai mendapatkan izin dari


oleh perusahaan itu, yang mengakibatkan walinya.
kepercayaan konsumen berkurang Namun jika ditinjau dari sistem transaksi
6. Kerugian-kerugian yang tidak terduga. on-line (E-Commerce) ini bisa dikatakan
Gangguan terhadap transaksi bisnis, yang sebagai pihak yang beraqad adalah : Card
disebabkan oleh gangguan dari luar yang Holder (pemegang kartu sekaligus pemilik
dilakukan dengan sengaja, rekening), Merchant (penyedia barang). Di
ketidakjujuran, praktik bisnis yang tidak antara kedua belah pihak tersebut telah
benar, kesalahan factor manusia, memenuhi kriteria-kriteria yang dijadikan
kesalahan system elektronik, syarat orang-orang yang beraqad dalam
mengakibatkan kerugian. pelaksanaan transaksi on-line (E-Commerce)
seperti yang telah dijelaskan di atas, maka
jual belinya dibolehkan dalam syari’at Islam
Analisia Ekonomi Islam terhadap tanpa ada keraguan hukumnya. Sebagaimana
Pihak yang Bertransaksi. firaman Allah swt dalam surat Al-Baqarah
Dalam mewujudkan kegiatan transaksi ayat 282 yang berbunyi :
yang sah dan sempurna menurut prinsip
ekonomi Islam ketentuan-ketentuan yang     
telah ditetapkan oleh syar’iat juga harus
dipenuhi baik mengenai ketentuan orang      
yang berakad, barang dan perjanjiannya.
Dalam hal ini, ketentuan yang dimaksud     
adalah orang yang melakukan aqad
transaksi. Adapun syarat-syarat orang yang (۲٨۲: ‫)اﻠﺑﻗﺮﺓ‬
beraqad adalah sebagai berikut : Artinya : “ Hai orang-orang yang
1. Tamyiz (berakal), anak kecil atau orang beriman, apabila
gila yang melakukan transaksi maka kamu bermu’amalah
transaksi yang dilakukan itu tidak sah15 tidak secara langsung
begitu pula orang yang mabuk. untuk waktu yang
2. Tidak ada paksaan atau suka rela dalam ditentukan, hendaklah
melakukan aqad, sehingga kedua belah kamu mencatatnya
pihak sama-sama berkehendak untuk atau menulisnya. Dan
melakukan aqad, baik lahir maupun hendaklah dicatat
batin16 apabila salah satu pihak yang atau ditulis dengan
dipaksa maka aqadnya tidak sah, karena pencatat yang adil.17
tidak ada unsur kerelaan.
3. Merupakan pemilik sempurna atau yang Dalam Islam dikenal istilah wakalah atau
mewakili. perwakilan, karena transaksi jual beli
4. Tidak berlaku transaksi orang yang safih menggunakan layanan internet dimana para
(bodoh) dan orang yang berada dalam pihak secara fisik tidak bertemu langsung,
pengapuan. Jika mereka mengadakan namun dengan layanan internet kedua belah
transaksi, maka transaksinya terhenti pihak yang bertransaksi bisa menunjuk dan
memilih pihak ketiga yang ada dalam
layanan yang sama untuk menyelesaikan
15
Wahbah Azzuhaili, Al-Fiqh al-islami urusan transaksi tersebut.
wa adillatuh (Damaskus : Dar al-Fikr, Sebagai pihak ketiga, dalam hal ini
1989)., hal. 354 adalah pihak bank maka hendaklah menjaga
16
Abdurrahman Aljaziri, Al-Fiqh ala Al-
mazahib Al-Arba’ah (Beirut : Dar al-
17
fikr, tt)., hal 160-161 Depag RI. Al-Qur’an Terjemah, hal. 70

7
Jurnal Econetica Vol.1 No.1 Mei 2019 p-ISSN: 2685-1016

amanat dari kedua belah pihak yang ketiga yang dipercaya dalam sistem yang ada
bertransaksi sebagaimana dijelaskan dalam di E-Commerce.
Al-Qura’an surat Al-Anfal ayat 27 yang Pihak ketiga dalam hal ini adalah
berbunyi : payment gatway, aquirer dan issuer.
Sementara uang elektrik dapat dikirimkan
      (diserahkan) langsung tanpa melalui pihak
ketiga yang ada dalam transaksi on-line (E-
    Commerce), atau melalui pihak ketiga
melalui pihak yang sama.
(۲٢: ‫ ) اﻷنﻔاﻞ‬  Jadi penjual juga bisa menerima
penyerahan uang yang dikirim pembeli
tersebut baik melalui pihak ketiga, maupun
Artinya : “Hai orang-orang yang secara langsung dari pembeli, tergantung
beriman, janganlah pada sistem yang dipakai atau disepakati
kamu mengkhianati antara penjual dan pembeli.19
Allah dan Rasulullah Kedua, untuk barang biasa (non-digital)
serta janganlah kamu dapat dikirim oleh penjual kepada pembeli
mengkhianati amanat- secara tidak langsung, yaitu melalui pihak
amanat yang ketiga. Dalam hal ini pihak ketiga misalnya
dipercayakan adalah jasa pos atau kurir. Sebaliknya,
kepadamu, sedang pembeli menerima barang tersebut melalui
pihak ketiga yang ditunjuk tersebut,
kamu mengetahuinya.18
sedangkan untuk barang yang sudah ter-
digital-kan, maka penjual dapat langsung
mengirimkannya melelui media internet
Dari penjelasan ayat-ayat Al-Qur’an di dengan menggunakan program dan format
atas dapat disimpulkan bahwa transaksi on- tertentu berdasarkan program sistem
line (E-Commerce) ini telah sesuai dngan computer yang dimilikinya, sehingga
syari’at Islam, karena dalam Islam juga pembeli dapat langsung menerima kiriman
dikenal istilah pihak yang mewakili, tersebut juga melalui media Internet dengan
sehingga dapat dikatakan bahwa hal di atas cara men-down load dari komputer yang
telah menunjukkan serah terima antara terhubung dengan jaringan Internet.20
pembeli dan penjual, walaupun Untuk syarat yang harus diketahui oleh
pelaksanaannya tidak secara langsung. kedua belah pihak, uang dan barang dalam
transaksi ini, proses dan cara memahaminya
Analisia Ekonomi Islam terhadap berbeda dengan jual beli biasa (yang bertemu
Barang yang Diperjanjikan dan Alat langsung secara fisik). Dimana dengan jelas
Pembayaran. dan meyakinkan pembeli dan penjual bisa
Untuk syarat barang yang harus dapat langsung berhadapan dalam transaksi,
diserah terimakan, ma’qud alaih (uang dan menyentuh serta merasakan ma’qud alaih
barang) dalam transaksi ini, proses serah berdasarkan indranya sedangkan dalam E-
terimanya adalah : pertama, untuk uang Commerce, barang atau alat pembayarannya
biasa (non elektrik) dapat dikirimkan hanya dapat dilihat berdasarkan pada
(diserahkan) oleh pembeli (Card holder)
kepada penjual (merchant) tidak secara 19
Ono W. Purbo, pertanyaan tentang E-
langsung, melainkan melalui perantara pihak commerce,
http.www.lp.itb.ac.id/~ycldav
(Onno@indo.net.id)
20
Anastasia Diana, Mengenal E-Businnes, hal
18
Ibid. hal. 390 57.

8
Jurnal Econetica Vol.1 No.1 Mei 2019 p-ISSN: 2685-1016

keyakinan atau saling percaya. Pembeli hal ini termasuk dalam kategori sebagai
percaya bahwa barang yang dipromosikan suatu yang bisa dan boleh untuk dijadikan
dalam iklan oleh penjual di toko On-line obyek dalam transaksi ini.
adalah benar bukan fiktif. Sementara penjual
percaya bahwa kartu kredit pembeli benar-
benar aktif dan terisi (uangnya ada dan Analisa Ekonomi Islam terhadap
cukup). Aqad dan Majlis Aqad.
Dalam shahih Bukhari Muslim Khusus dalam transaksi, tujuan
disebutkan dari Sa’id Al-Khudry dari Nabi kesepakatan ( aqad ) adalah memindahkan
SAW bahwasanya beliau bersabda : barang dari penjual kepada pembeli dengan
imbalan tertentu. Aqad dapat dikatakan
sebagai suatu kesepakatan atau perjanjian,
‫ﻻﺗﺑﻴﻌﻭﺍﺍﻟﺬﻫﺐﺒﺎﻠﺬﻫﺐﺇﻻﻤﺜﻼﺑﻤﺜﻞﻮﻻﺗﺸﻔﻮﺍﺒﻌﺿ‬ maka apabila dikaitkan dengan transaksi
‫ﻬﺎﻋﻠﻲﺑﻌﺾﻭﻻﺗﺑﻴﻌﻭﺍﺍﻟﻔﺿﺔ‬ yang dimaksud adalah perjanjian /
kesepakatan anatara kedua belah pihak yang
‫ﺒﺎﻟﻔﻀﺔﺇﻻﻤﺜﻼﺑﻤﺜﻞﻮﻻﺗﺸﻔﻮﺍﺒﻌﺿﻬﺎﻋﻠﻲ ﺑﻌﺾ‬
berbeda kedudukannya untuk melakukan
‫ﻭﻻ ﺗﺒﻴﻌﻮﺍﻤﻨﻬﺎ ﻏﺎﺌﺑﺎ ﺑﻨﺎﺠﺰ‬
transaksi.
Syarat yang paling penting dalam setiap
aqad adalah adanya kerelaan dari kedua
Artinya :” Janganlah kalian belah pihak yang beraqad tidak terkecuali
menjual emas dengan dalam transaksi, karena hal-hal yang
emas kecuali dalam menjadikan cacatnya kerelaan ada 4 yaitu :
berat yang sama, dan Paksaan, Kesalahan,
jangan kalian lebihkan Menipu/memperdayakan dan Kelalaian.
sebagian atas sebagian Kesemua hal tersebut dapat menjadikan
yang lain,dan jangan cacatnya suatu aqad.
pula kalian menjual Pentingnya kerelaan menurut hukum
perak dengan perak Islam, terlihat jelas bahwa faktor ini sangat
kecuali dalam berat menentukan dalam keabsahan aqad dalam
yang sama, dan jangan suatu transaksi, termasuk transaksi on-line (
kalian lebihkan E-Commerce ) ini.
sebagian atas sebagian Dalam tradisi fiqih Islam dari sudut
yang lain, dan jangan pandang dua orang yang melakukakan
kalian menjual sesuatu transaksi, ada dua kemungkinan
yang gaib (tidak ada) berlangsungnya yaitu Pembeli dan Penjual
dengan sesuatu yang bertemu dan melakukan transaksi dalam satu
hadir (ada).21 majelis yang dalam istilah fiqih disebut At-
taaqud baena al-hadiraen dalilnya adalah :

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan


bahwa barang dan alat pembayaran dalam ‫ﻭﻋﻥﺍﺒﻥﻋﻤﺮﺮﻀﻲﺍﻟﻟﻪﻋﻨﻬﻤﺎﻋﻥﺮﺴﻮﻞﺍﻟﻟﻪﺼﻟ‬
transaksi on-line (E-Commerce) ini telah ‫ﺇﺬﺍﺘﺒﺎﻴﻊ‬:‫ﻲﺍﻟﻟﻪﻋﻟﻴﻪﻭﺴﻟﻢﻗﺎﻞ‬
memenuhi kriteria-kriteria (syarat-syarat)
yang telah ditetapkan dalam Islam, yaitu Artinya :” Dan dari Ibnu Ummar
bahwa barang dan alat pembayaran dalam semoga Allah SWT
ridha pada keduanya
21
bahwasanya dari
Saptono Budi Satriyo, Shaleh Bahannan,
Tanya Jawab Lengkap Permasalahan Jual
Rasulullah SAW
Beli. (Jakarta, Pustaka As-Sunnah 2008). hal. brsabda : Apabila dua
149

9
Jurnal Econetica Vol.1 No.1 Mei 2019 p-ISSN: 2685-1016

orang melakukan beberapa karakter khusus yang membedakan


transaksi jual beli maka transaksi konvensional. Salah satu karakter
setiap orang dari yang sangat penting dibahas adalah
keduanya harus ada penentuan tentang kapan satu transaksi
kesepakatan antara dianggap sempurna ketika antara para pihak
keduanya sebelum tidak bertemu secara langsung.
Karakter ini juga menjadi karakter
mereka berpisah.22
transaksi yang dilangsungkan melalui media
Internet khususnya E-Commerce. Dalam
Dan boleh jadi transaksi berlangsung transaksi ini, kedua belah pihak yang
tanpa bertemunya pembeli dan penjual melakukan transaksi tidak bertemu secara
secara fisik dalam suatu majelis yang dalam langsung sehingga timbul pertanyaan,
istilah fiqih disebut At-taaqud baena al- kapankah transaksi tersebut telah sempurna,
gaibain.23Dalilnya adalah : bila mengacu pada pembahasan dalam fiqih
Islam.
     Berkaitan dengan transaksi on-line (E-
Commerce) ini, maka sangat berkaitan
      dengan syarat ijab qabul yang pertama, yaitu
antara keduanya tidak terpisah (dalam satu
majelis).
    
Kalimat ini sesungguhnya mengandung
(۲٨۲: ‫)اﻠﺑﻗﺮﺓ‬ makna agar transaksi tersebut bisa terlaksana
dengan baik dan terjadi kesesuaian maksud
Artinya : “ Hai orang-orang yang antar pihak yang bertransaksi, jadi syarat
berima, apabila kamu pertama ini sangat berkaitan dengan syarat
bermu’amalah tidak kedua yaitu terjadinya kesesuaian (an
secara langsung yatawaqofa al-ijabwa al-qobul) antara pihak
untuk waktu yang yang bertransaksi.
ditentukan, hendaklah Hal ini telah dijelaskan oleh Rasulullah
kamu mencatatnya Saw dalam Haditsnya yang berbunyi :
atau menulisnya. Dan
hendaklah dicatat ‫ﻭﻋﻥﺍﺒﻥﻋﻤﺮﺮﻀﻲﺍﻟﻟﻪﻋﻨﻬﻤﺎﻋﻥﺮﺴﻮﻞﺍﻟﻟﻪﺼﻟ‬
atau ditulis dengan ‫ﺇﺬﺍﺘﺒﺎﻴﻊ‬:‫ﻲﺍﻟﻟﻪﻋﻟﻴﻪﻭﺴﻟﻢﻗﺎﻞ‬
pencatat yang adil.24
Artinya :” Dan dari Ibnu Ummar
semoga Allah SWT
ridha pada keduanya
Pada prinsipnya syarat-syarat transaksi
dalam kedua model tersebut tidak ada bahwasanya dari
perbedaan. Namun demikian, dalam Rasulullah SAW
transaksi dimana antara kedua belah pihak brsabda : Apabila dua
saling bertemu dalam satu mejelis, ada orang melakukan
transaksi jual beli maka
22
Al-Hafiz Ibnu Hajar Al-Asqalani, Bulugul
setiap orang dari
Maram, hal. 169 keduanya harus ada
23
Abd. Arrazak As-shanhuri, Mashadir, kesepakatan antara
al-Haq fi al-Fiqih al-Islami, Dirasah
Mukarranah bi al-Fiqih al-Garbi (
Beirut : Dar al-Fiqr, ttt ) Juz II, hal 5
24
Depag RI,Al-Qur’an Terjemah., hal. 70

10
Jurnal Econetica Vol.1 No.1 Mei 2019 p-ISSN: 2685-1016

keduanya sebelum Berdasarkan hasil penelitian dan


mereka berpisah.25 pembahasan yang terdapat pada bab
sebelumnya, maka penulis dapat menarik
Dengan demikian transaksi on-line (E- kesimpulan sebagai berikut :
Commerce) ini yang mana penjual dan 1. Sistem transaksi on-line (E-
pembeli tidak berada dalam satu majelis, Commerce) pada dasarnya tidak
tetapi terjaga kejadian yang tidak diinginkan jauh berbeda dengan transaksi pada
dari aqad yang sekiranya tidak dalam satu umumnya hanya saja dalam
majelis, karena untuk menyatakan ijab qabul transaksi ini sistem pemesanan
bisa dilaksanakan dengan berbagai cara yaitu dilakukan melalui media Internet
: dengan lisan, perantara utusan, tulisan atau dengan mengisi formulir pembelian
dengan penyerahan. dalam media Internet, kemudian
Dalam hal ini wesel atau bukti pembayaran dilakukan dengan
pembayaran lainnya merupakan suatu menunjuk badan keuangan yang
perintah pembayaran dalam bentuk telah terdaftar dalam suatu Negara
perwakilan, maka bisa terjadi transaksi untuk proses pembayaran,
dimana penjual dan pembeli tidak bertemu sementara pengiriman barang atau
langsung (tidak dalam satu majlis), maka produk menggunakan jasa post atau
untuk menyatakan ijab qobul bisa melalui kurir.
perwakilan yang dalam maslah ini 2. Ditinjau dari Prinsip Ekonomi
perwakilan bisa berwujud pengiriman uang Islam, para pihak yang melakukan
yang berarti pihak pembeli telah menyetujui transaksi telah memenuhi kriteria-
harganya dan perwakilan berupa pengiriman kriteria yang dijadikan syarat orang-
barang penjual juga telah disetujui, sehingga orang yang beraqad yaitu : Tamyiz,
kemungkinan untuk terjadinya gharar tidak adanya kerelaan, merupakan
pernah ada. pemilik sempurna, serta
Transaksi semacam ini di diperbolehkan kesepakatan transaksi antara kedua
dengan syarat-syarat sebagai berikut26: belah pihak. Dari segi alat
1. Telah populer dilakukan oleh pembayaran dan barang yang
masyarakat. diperjual belikan telah jelas
2. Harus disebutkan dalam perjanjian diterangkan bahwa alat pembayaran
transaksi sifat-sifat dan kriteria bisa berupa uang cash dan bisa juga
komoditas yang dipesan. uang yang telah terdigitalkan,
3. Ditentukan waktu pembayaran dan waktu begitu juga barangnya bisa berupa
pengiriman barang. produk barang dan bisa juga berupa
4. Dalam transaksi ini juga boleh produk yang telah terdigitalkan
dicantumkan persyaratan-persyaratan dalam bentuk software. Dari segi
ganti rugi dari kedua belah pihak. Aqad bisa dilakukan dengan
5. Sistem pembayaran boleh secara kontan memanfaatkan fasilitas yang ada di
maupun cicilan, sesuai perjanjian Internet itu sendiri melalui Website,
E-Mail, File Transfer Protokol,
KESIMPULAN Real Time Communication CHAT
dimana hal tersebut memungkinkan
25
Al-Hafiz Ibnu Hajar Al-Asqalani, Bulugul pihak-pihak yang bertransaksi
Maram, hal. 169 saling mengirim data dalam bentuk
26
http://www.pesantrenvirtual.com/index. tulisan. Jadi dapat dikatakan bahwa
php?option=com_content&task=view&i Aqad dalam transaksi model baru
d=689&Itemid=30 ini adalah Aqad dalam bentuk
tulisan Elektrik. Aqad dalam bentuk

11
Jurnal Econetica Vol.1 No.1 Mei 2019 p-ISSN: 2685-1016

tulisan adalah sah dalam Islam. Edmon Makarim, Kompilasi Hukum


Sementara media Internet itu sendiri Telematika. Jakarta : PT. Gravindo
adalah Majelis Aqad dalam Persada. 2000.
transaksi ini. Faisal, Sanapiah, Format-Format
Penelitian Sosial, Dasar-Dasar
dan Aplikasi, Jakarta: Raja
Grafindo Persada, 1989.
Gunawan Widjaja, & Ahmad Yani,
Hukum Tentang Perlindungan
DAFTAR PUSTAKA Konsumen. Jakarta : PT. Gramedia
Abd. Arrazak As-shanhuri, Mashadir, Pustaka Utama. 2000.
al-Haq fi al-Fiqih al-Islami, Hamidy, Muammal, Nailul-Authar,Terj.
Dirasah Mukarranah bi al-Fiqih Jilid IV, Surabaya : PT. Bina Ilmu,
al-Garbi ( Beirut : Dar al-Fiqr, ttt ) 1978
Juz II Hetty Hassanah, Metode Alternatif
Abdul Wahid, dan Mohammad Labib, penyelesaian Sengketa, (Materi
Kejahatan Mayantara. Bandung : Perkuliahan, Bandung : Unikom,
Refika Aditama. 2005 2005
Abdurrahman Aljaziri, Al-Fiqh ala Al- Moleong, lexy J., Metodologi Penelitian
mazahib Al-Arba’ah (Beirut : Dar Kualitatif, Bandung: Remaja
al-fikr, tt) Rosda Karya, 2002
Ahmad Mujahid Ramli, Cyber Law dan Muslim, Muslihun, Fiqih Ekonomi dan
HAKI Dalam Sistem Hukum Positivisasinya Di Indonesia,
Indonesia. Bandung : Refika Mataram: LKIM IAIN Mataram,
Aditama. 2004. 2006.
Al-Hafiz Ibnu Hajar Al-Asqalani, Nasution, S., Metode Penelitian
Bulugul Maram, hal. 169 Naturalistik Kualitatif, Bandung:
Anastasia, Diana, Mengenal E-Bussines, Tarsito, 1996.
Yoyakarta: Penerbit Andi, 2001. Rahmat Syafi’I, Fiqih Muamalah
Arikunto, Suharsimi, Prosedur (Bandung : Pustaka Setia, 2004)
Penelitian Suatu Pendekatan Retnowulan Sutantio, dan Iskandar
Praktik, Jakarta: Rineka cipta, Oerip, Hukum Acara Perdata
1994 dalam Teori Dan Praktek.
As-Shan’ani, Subulus Salam, Terj. Drs. Bandung : Alumni. 2000.
Abubakar Muhammad, Surabaya : Riduan Syahrani, Seluk-Beluk Dan
Al-Ikhlash,1995. Asas-Asas Hukum Perdata.
Az-zuhaili, Wahbah, Al-Fiqh Al-Islami Bandung. Alumni. 1992.
Waadillatuh, Damaskus : Al- Rifa’i, Muhammad, Fiqih Islam Legkap,
Fikr,1989. Semarang: Toha Putra,1978
Black, James A. dan Champion, Dean j., Sabiq, Sayyid, Fiqih Sunnah 12,
Metode dan Masalah Penelitian Bandung: Al-Ma’arif,1996
Sosial, Bandung: Eresco, 1992 Saptono Budi Satriyo, Shaleh Bahannan,
Depeg RI, Al-Qur’an dan Tanya Jawab Lengkap
Terjemahannya, Jakarta: Yayasan Permasalahan Jual Beli. (Jakarta,
Penyelenggara Pustaka As-Sunnah 2008)
Penterjemah/Pentafsir Al-Qur’an, Soekanto, Soejono, Pengantar
1990. Penelitian Hukum, Cet.IV ,Jakarta
: UI Press, 1996

12
Jurnal Econetica Vol.1 No.1 Mei 2019 p-ISSN: 2685-1016

Subekti R, Kitab Undang-Undang


Hukum Perdata, Cetakan 27
(Jakarta : PT Paramita, 1995)
Suhendi, hendi, Fiqih Mu’amalah,
Jakarta: Raja Grafindo Persada,
2002.
Syafi’i, Rahmat, Fiqih Mu’amalah,
bandung : Pustaka Setia, 2004.
Wahbah Azzuhaili, Al-Fiqh al-islami wa
adillatuh (Damaskus : Dar al-Fikr,
989)
Wirjono Prodjodikoro, Perbuatan
Melanggar Hukum. Cetakan V.
Bandung : Sumur Bandung. 1967.
Zuhri, Muhammad, Terjemah Sunan At-
Tirmidzi, Semarang: Asy-Syifa’,
1992

13

Anda mungkin juga menyukai