Anda di halaman 1dari 16

PRAKTIK REKENING BERSAMA DALAM JUAL BELI AKUN GAME

DIMEDIA INSTAGRAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM.


STUDI KASUS INSTAGRAM @VICKRI FAHRUROZI

PROPOSAL SKRIPSI

Diajukan untuk Menyusun Skripsi


Sebagai Salah Satu Syarat Penelitian
untuk Memperoleh Gelar Sarjana Hukum(S.H.)
pada Jurusan Hukum Ekonomi Syariah
Fakultas Syariah
Universitas Islam Negeri
Sultan Maulana Hasanuddin Banten

Oleh :
MUHAMMAD SUTAMI WIJAYA
NIM: 191130100

FAKULTAS SYARIAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGRI
SULTAN MAULANAHASANUDDIN BANTEN
2023 M / 1444 H
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Manusia merupakan mahluk sosial yang mempunyai kodrat hidup bermasyarakat serta

saling membutuhkan antara satu dengan yang lain dalam memenuhi kebutuhan hidup 1.

Manusia tidak semata-mata berhubungan dengan Tuhannya sebagai hamba saja. Namun

menjalin hubungan dengan sesama individu sangatlah penting, karena ini merupakan ciri

mendasar manusia yang pada hakikatnya adalah makhluk sosial. Tidak mungkin untuk

mengisolasi diri dari hubungannya dengan individu lain. Terlepas dari tindakannya, ia pasti

akan berinteraksi dengan manusia lain. Mekanisme yang memudahkan hubungan manusia

adalah bermuamalah.

Muamalah ialah aktivitas yang sangat penting bagi keberadaan manusia, selain untuk

mempererat silaturahmi, jual beli juga diperlukan untuk memenuhi kebutuhan manusia.

Hampir setiap hari manusia pasti melalukan kegiatan jual beli. Kebutuhan manusia seperti

sandang, pangan dan papan bisa digunakan atau didapatkan tidak terlepas karena adanya

kegiatan jual beli atau perdagangan. Secara historis, jual beli dapat dilakukan dengan

mengunakan dua macam cara, yaitu dengan tukar menukar barang (barter) dan jual beli

dengan sistem uang. Di dalamnya juga diatur antara pihak ke satu berjanji akan

menyerahkan objek yang diperjual-belikan (penjual), sementara pihak lain berjanji akan

menyerahkan harganya sesuai dengan kesepakatan dan atas dasar suka sama suka.2

1
Akhmab Azhar Basyir, Asas-Asas Muamalat Hukum Perdata Islam, (Yogyakarta :UII Press, 2000), h. 11.
2
Fera Dwi Astuti, “Tinjauan hukum islam terhadap Khiyar dalam jual beli sistem COD (Cash On
Delivery) (Studi kasus : COD Onderdil Motor Bekas di Forum Pasar Loak Otomotif Ponorogo),” Skripsi (IAIN
Ponorogo, 2017), h.1.

1
Jual beli tukar menukar barang atau bisa disebut dengan barter biasanya dilakukan

anatara penjual dan pembeli yang sama-sama membutuhkan barang yang sama, jual beli

barter ini dilakukan saat zaman masih belum mengenal nilai mata uang, sistem tersebut

memiliki kelebihan dimana harga suatu barang tidak menjadi acuan dalam transaksinya.

Yang terpenting dalam jual beli ini adalah penjual dan pembeli sama-sama mengingkan

barang yang sama. Serta untuk kekurangan dalam jual beli ini adalah susahnya mendapatkan

barang tukar dengan barang yang diinginkan.

Sedangkan jual beli dengan sistem uang yang sudah terjadi hingga sekarang, membawa

perubahan besar bagi manusia untuk memenuhi segala kebutuhannya. Alat tukar yang sudah

tersedia dan barang yang semakin mudah didapatkan, membuat manusia berubah menjadi

lebih konsumtif dalam berbelanja. Jadi jual beli dengan sistem uang pun memiliki

kekurangan serta dampak yang negatif untuk manusia.

Sebenarnya kalau penulis amati dua sistem jual beli diatas menggunakan mekanisme

yang sama, yaitu penjual dan pembeli harus saling bertemu atau bertatap muka langsung,

serta yang terpenting harus sama-sama suka dan ridha atas barang yang diperjual belikan.

Jadi mau bagaimanapun sistem jual belinya penjual dan pembeli harus menyepakati harga

barang dan menyerahkan barang yang sesuai.

Seiring berjalannya waktu, transaksi muamalah telah beradaptasi dengan kemajuan

teknologi informasi dan komunikasi. Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi akan

mengalami kemajuan seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan. Kemajuan ilmu

pengetahuan dan teknologi hendaknya dipahami sebagai pendorong manusia dalam

mengkaji dan mendalami teknologi, sebagai landasan pembelajaran yang berkelanjutan

sepanjang hayat. Kemajuan teknologi informasi dan telekomunikasi telah menjadikan dunia

2
tanpa batas dan memfasilitasi transformasi masyarakat yang cepat dan substansial. Namun

demikian, meskipun tujuan awalnya adalah untuk memberikan hasil yang menguntungkan,

hal ini juga dapat digunakan untuk tujuan yang merugikan.

Salah satu perkembangan teknologi informasi dan komunikasi antara lain adalah

teknologi dunia maya atau biasa disebut internet (interconnection network). Internet sebagai

suatu media informasi dan komunikasi elektronik telah banyak dimanfaatkan untuk berbagai

kegiatan, antara lain untuk menjelajah (browsing), mencari data dan berita, saling mengirim

pesan melalui email, komunikasi melalui situs jejaring sosial, dan termasuk untuk

perdagangan. Kegiatan perdagangan dengan memanfaatkan media internet ini dikenal

dengan istilah Electronic Commerce, atau disingkat E-Commerce.3

Semakin berkembangnya E-Commerce, semakin banyak juga toko-toko online yang

didirikan diberbagai plafrrom atau aplikasi media sosial seperti Blogspot, Facebook,

Whatsapp, bahkan Instagram. Bahkan sekarang sudah ada aplikasi jual beli tersendiri yang

tersedia seperti Shopee, Tokopedia, OLX, dan masih banyak yang lainnya. Di toko-toko

online juga menyediakan segala kebutuhan seperti sandang, pangan serta papan, ini

menandakan bahwa jual beli sudah semakin maju, dan semakin memudahkan manusia untuk

mengaksesnya.

Dalam transaksi E-Commerce ada beberapa jenis transaksi pembayaran yang dilakukan

oleh buyer mulai dari transfer, kaspay, COD (Cash On Delivery) dan juga Rekber (rekening

bersama). Dari beberapa sistem pembayaran yang digunakan dalam transaksi jual beli

Online diatas sebenarnya antara transfer, kaspay dan COD (Cash On Delivery) ada

kesamaan yaitu transaksi pembayarannya hanya dilakukan oleh penjual dan pembeli, namun

3
Muhammad BillahYuhadian, “Perjanjian Jual Beli Secara Online Melalui Rekening Bersama Pada
Forum Jual Beli Kaskus,” Skripsi (Makasar: Universitas Hasanudin, 2012), h.13-14.

3
ada satu transaksi pembayaran jual beli Online yang melibatkan pihak ketiga yaitu sistem

Rekber (rekening bersama).4

Dalam transaksi jual beli online pasti penjual atau pembeli memiliki keraguan dalam

transaksi tersebut, terutama bagi pihak pembeli. Karena tidak bisa bertatapan langsung

merupakan kuncinya, saling percaya satu sama lain adalah salah satu syarat dalam

melakukan jual beli online. Namun banyak sekali masyarakat yang tidak mengetahui adanya

teknik pembayaran yang bisa memecahkan masalah keraguan tersebut dengan menggunakan

pihak ketiga atau mediator (penengah) antara penjual dan pembeli, teknik tersebut biasanya

disebut rekning bersama(Rekber).

Rekber berfungsi sebagai perantara atau pihak ketiga yang meningkatkan keamanan dan

kenyamanan transaksi online. Rekber memastikan transaksi yang dilakukan pembeli dan

penjual tidak menimbulkan kerugian finansial bagi salah satu pihak yang terlibat. Konsumen

akan dikenakan biaya transaksi tambahan ketika memanfaatkan layanan Rekber.

Semakin maraknya toko-toko online membuat rekber semakin jarang digunakan oleh

para pembeli. Karena membutuhkan waktu lama, serta biaya lebih banyak bahkan lebih

mahal untuk membayar jasa mediator, serta susahnya untuk menemukan jasa rekber yang

amanah. Maka dari itu rekber sudah mulai ditinggalkan dan tergantikan oleh teknik

pembayaran toko-toko online yang sudah disediakan seperti sekarang ini.

Karena transaksi menggunakan rekber sangat jarang dilakukan oleh masyarakat,


l l l l l l l l l l l l l l l l

membuat mereka tidak tahu apa itu rekber, dan bagaimana praktiknya. Saya sebagai peneliti
l l l l l l l l l l l l l l l l l

melihat ini l sebagai sebuah masalah, serta saya juga ingin meneliti tentang kehalalan
l l l l l l l l l l l l l l

transaksi rekber ditinjau dengan hukum Islam. Saya bertujuan untuk meberikan informasi
l l l l l l l l l l

4
Ana Mafiroh, “Tinjauan Fiqh Muamalah Tehadap Transaksi Jual Beli Online Dengan Sistem Rekber
(Study Kasus Forum Jual Beli Online Ponorogo)”, Skripsi (IAIN Ponorogo, 2018), h. 4.

4
kepada masyarakat tentang transaksi rekber melalui judul saya berjudul “Praktik Rekening
l l l l l l l l l l l l

Bersama Dalam Jual Beli Akun Game Dimedia Instagram Dalam Sudut Pandang

Hukum Islam. Studi Kasus Instagram @Vickri Fahrurozi” semoga pembahasan saya ini l l l l l l

bisa sedikit membantu para pembaca sekalian.


l l l l l l l l

B. Fokus Penelitian

Penelitian ini difokuskan pada “Praktik Rekber Dalam Jual Beli Akun Game Dimedia
l l l l l l l l L l l

Instagram Dalam Sudut Pandang Hukum Islam. Studi Kasus Instagram @Vickri Fahrurozi”
l l l l l l l l l l l

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, penulis dapat menentukan pokok permasalah yang
l l l l l l l l l l l l l l l l

dapat dibahas lebih dalam. Adapun permasalah dalam penelitian diantaranya :


l l l l l l L l l l l l l l l l l l

1. Bagaimana praktik jual beli akun game menggunakan teknik rekber ?


l l l l l l l l l l

2. Bagaimana tinjauan hukum Islam terhadap praktik rekber dalam jual beli akun game ?
l l l l l l l l l l l l l l l

D. Tujuan Penelitian

Dengan menjelaskan permasalah diatas, penulis memiliki tujuan yang akan diwujudkan
l l l l l l l l l l l l l

kedalam penelitian ini, yaitu :


l l l l

1. Untuk mengatahui tentang praktik jual beli akun game menggunakan teknik rekber. l l l l l l l

2. Untuk mengetahui tinjauan hukum Islam terhadap praktik rekber dalam jual beli akun l l l l l l l l l l

game. l

5
E. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah :


l l l l l l l l

1. Secara teoritis, hasil penelitian ini diwujudkan bisa berguna sebagai untuk acuan atau
l l l l l l l l l l l l l

perbandingan untuk para penulis lain ingin membahas Jual Beli Dengan Praktik Rekber
l l l l l l l l l l

Dalam Sudut Pandang Hukum Islam agar bisa membantu dalam pengerjaan penelitian
l l l l l l l l l l l l l l

dalam konteks sama.


l l l l

2. Secara praktis, hasil penelitian ini diwujudkan bisa sebagai informasi atau bahkan
l l l l l l l l l l l l l l

manfaat kepada para pembaca mengenai Praktik Jual Beli Dengan Praktik Rekber
l l l l l l l l l l l l l l

Dalam Sudut Pandang Hukum Islam.


l l l l l

F. Penelitian Terdahulu Yang Relevan

No Nama Peneliti Judul Penelitian Tahun Persamaan Perbedaan

1 Muhammad TINJAUAN 2019  Menjelaskan  Ruang lingkup

Reza Ilqani ETIKA BISNIS tentang pembahasan

ISLAM mekanisme yaitu etika

TERHADAP rekening bisnis dalam

JUAL BELI bersama. jual beli akun

AKUN GAME game online.

ONLINE  Menjelaskan

(STUDI KASUS tentang etika

DI FORUM bisnis dalam

MOBILE penentuan harga

LEGENDS dalam jual beli

6
PONOROGO) akun game

online.

2 M. Syarif PENGGUNAAN 2019  Ruang  Jurnal ini

Hidayatullalh, JASA lingkup menjelaskan

Moch. Nuril REKENING pembahasan tentang kaidah

Ihsan, Moh. BERSAMA yaitu tentang ekonomi dalam

Nur Muhibbin. (REKBER) jual beli rekening

PERSPEKTIF online bersama.

ISLAM. menggunakan  Jurnal ini

sistem menjelaskan

rekening tentang subjek

bersama. dan objek dalam

 Menjelaskan rekening

pandangan bersama.

hukum Islam

tentang sistem

rekening

bersama.

3 Fadillalh Kajian Hukum 2022  Menjelaskan  Jurnal ini

Mursyid, Islam tentang pandangan menjelaskan

Luqman Rekening hukum Islam pandangan

Nurhisam Bersama tentang sistem hukum positif

(RekBer) pada E- rekening tentang sistem

7
Commerce bersama. rekening

 Ruang bersama.

lingkup  Menjelaskan

pembahasan akad-akad

yaitu jual beli dalam rekening

online dengan bersma.

sistem

rekening

bersama.

8
G. Kerangka Teori

Secara bahasa, rekening bersama berasal dari Bahasa Inggris Escrow yang artinya

Wasiat. Maksudnya adalah suatu pihak yang ditunjuk diberi amanah untuk memelihara

dokumen dan dana sepanjang proses penyerahan hak milik dari penjual ke pembeli.

Rekening bersama di sini juga bukanlah suatu akun yang dibuka dan dimiliki dalam satu

akun rekening bank oleh dua orang atau lebih dalam waktu yang bersaman. Namun

merupakan suatu perjanjian yang legal di mana sebuah barang (umumnya berupa uang,

namun benda apapun lainnya juga bisa) disimpan oleh seorang pihak ketiga (agen Escrow)

sementara menungggu isi kontrak terpenuhi.5

Sedangkan menurut istilah, rekening bersama yang dimaksud adalah suatu jenis jasa

yang menempatkan pihak ketiga yaitu penyedia jasa sebagai pihak yang dipercaya oleh

penjual dan pembeli untuk menguasai biaya pembayaran sementara penjual menyelesaikan

kewajibanya untuk mengirim barang. Dengan kata lain, pihak ketiga sebagai penyedia jasa

adalah pihak yang memediasi atau menghubungkan antara pihak penjual dengan pihak

pembeli. Sehingga dapat dikatakan rekening yang dimiliki penyedia jasa merupakan

perantara pembayaran oleh pihak ketiga yang membantu kenyamanan dan keamanan

transasksi antara penjual dan pembeli sekaligus sebagai penjamin apabila salah satu ada

yang melangar penjanjian atau wanprestasi.6

Akad yang digunakan dalam transaki rekening bersama ialah akad ijarah (sewa

menyewa atau upah mengupah). Al-ijarah mengambil dari bahasa arab yang mempunyai

makna“ upah, sewa, jasa, atau imbalan. Al-ijarah merupakan salah satu format muamalah

5
Aditya Rahadian Rahman, Perjanjian Rekening Perantara (Escrow) Dalam Transaksi Jual beli
Elektronik Ditinjau dari Aspek Hukum Perdata. (Mataram :Universitas Mataram, 2015), h. 7.
6
Putriana Suherfin, “Analisis Faktor yang Mendorong Jual Beli Online Pada Mahasiswa di Kota Medan”
dalam Skripsi Universitas Sumatra Utara 2018, 14.

9
dalam memenuhi keperluan hidup manusia, seperti sewameyewa, kontrak, atau memasarkan

jasa perhotelan dan lain-lain “.7 Berdasarkan pendapat syara’ mempunyai arti “aktivitas akad

untuk mengambil manfaat sesuatu yang diterima dari orang lain dengan jalan membayar

sesuai dengan perjanjian yang telah ditentukan dengan syarat-syarat tertentu”.8

Menurut Fatwa DSN MUI Akad Ijarah adalah akad sewa antara mu'jir(‫ ) ال ُمؤ ِخر‬dengan

mustajir (‫ )ال ُم ْستَأ ِجر‬atau antara musta'jir dengan ajir (‫ )األجير‬untuk mempertukarkan manfa'ah

dan ujrah, baik manfaat barang maupun jasa.9

Dasar-dasar hukum ijarah

ْ َ َ َ َ ُ َْ َ َ ُ ُ ْ ََ ُ َ ُ ُ َ ُ َ ُ ْ ُْ َ ُ ْ َ ُ ُ َ
‫ا ْس ِكن ْوهَّن ِم ْن حيح َسكنج ْم ِم ْن ُّوج ِدك ْم َولا ثضا ُّۤر ْوهَّن ِلجض ِيق ْوا عل ْي ِهَّنَّۗ َواِ ن كَّن اول ِت َ ٍْْ َاْ ِِق ْوا عل ْي ِهَّن حّٰى َيضع َن‬

ْ
ْ ُ َ ُ َ ُ َ ََ ْ ْ ُ َْ َ ُ ُ ُ ُ ُ َ ُ َ ْ َ َ ْ َ َ َ
٦ َّۗ‫َ ْْل ُهَّنَّۚ َ ِان ا ْرضع َن لك ْم َاث ْوهَّن اج ْو َرهَّنَّۚ َوأث ِم ُر ْوا َبينك ْم ِب َمع ُر ْوفَّۚ َواِ ن ثعاس ْرث ْم َ َست ْر ِض ُع لهٓٗ اخرى‬

“Tempatkanlah mereka (para istri yang dicerai) di mana kamu bertempat tinggal

menurut kemampuanmu dan janganlah kamu menyusahkan mereka untuk menyempitkan

(hati) mereka. Jika mereka (para istri yang dicerai) itu sedang hamil, maka berikanlah

kepada mereka nafkahnya sampai mereka melahirkan, kemudian jika mereka menyusukan

(anak-anak)-mu maka berikanlah imbalannya kepada mereka; dan musyawarahkanlah di

antara kamu (segala sesuatu) dengan baik; dan jika kamu sama-sama menemui kesulitan

(dalam hal penyusuan), maka perempuan lain boleh menyusukan (anak itu) untuknya.”10

7
Nasrun Haroen, Fiqih Muamalah, ( Jakarta, Gaya Media Pratama: 2000), h. 228
8
Syaifullah Aziz, Fiqih Islam Lengkap, ( Surabaya, Asy-syifa: 2005), h .377
9
Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (No: 1 1 2/DSN-MUYIX/2017 Tentang Akad
Ijarah), h. 3
10
Al-Qur’an, At-Talaq: 65 ayat 6, Terjemahan, Departemen Agama RI.

10
َ ْ ْ ُ ُ ْ َ ُ ْ َ َ َ َ َ َّ َّ ُّ ْ َ َ َ َ ْ َ ْ َ َ ْ َ ْ َ َّ ُ َ َ ْ َ َ ْ ْ ُ ُ ْ
‫الرضاعةَّۗ َوعلى ال َم ْول ْودِ له ِرزق ُهَّن َو ِك ْس َوث ُهَّن ِبال َمع ُر ْو ِفَّۗ لا‬ ‫۞ َوالولِدت ير ِضعن اولادهن حولي ِن ك ِاملي ِن ِلمن اراد ان ي ِجم‬

َ َ ً َ َ َ ْ َ َ ُْ ْ َ َ َ َّ ٌ ُ َ َ َ ٌ َ َ ُ َ َّ ْ َ ُ ََّ ُ
َ
‫ثكلف ِْ ٌس ِالا ُو ْسع َهاَّۚ لا ثضاَّۤر َوا ِلدة ِۢب َول ِدها َولا َم ْول ْود له ِب َول ِد ٖه َوعلى ال َو ِار ِث ِمثٍ ذ ِلكَّۚ َ ِان ا َرادا َِصالا ع ْن ث َراض‬

ْ ُ ُ َ َ َ
ْ ْ َ ْ ُ ْ َ َّ ْ ُ ْ َّ َ َ ْ ْ َ َ َ َ ُ َ َ ْ َ َ ْ ْ ُ ْ َ ْ َ ْ ْ ُّ ْ َ ْ َ َ ْ َ َ َ َ ُ َ َ ُ َ َ َ َ ُ ْ
َّۗ‫ِمنهما وتشاور َلا جناح علي ِهماَّۗواِ ن اردثم ان تستر ِضعوٓٗا اولادكم َلا جناح عليكم ِاذا سلمجم مآٗ اثيجم ِبالمع ُرو ِف‬

َ ُ َْ َ َ ََّ َْ َ ُ َّ
٢٣٣ ‫اّٰلل ِبما ثع َمل ْون َب ِص ْي ٌر‬ ‫اّٰلل َواعل ُم ْوٓٗا ان‬ ‫َواثقوا‬

“Ibu-ibu hendaklah menyusui anak-anaknya selama dua tahun penuh, bagi yang ingin

menyempurnakan penyusuan. Kewajiban ayah menanggung makan dan pakaian mereka

dengan cara yang patut. Seseorang tidak dibebani, kecuali sesuai dengan kemampuannya.

Janganlah seorang ibu dibuat menderita karena anaknya dan jangan pula ayahnya dibuat

menderita karena anaknya. Ahli waris pun seperti itu pula. Apabila keduanya ingin

menyapih (sebelum dua tahun) berdasarkan persetujuan dan musyawarah antara keduanya,

tidak ada dosa atas keduanya. Apabila kamu ingin menyusukan anakmu (kepada orang

lain), tidak ada dosa bagimu jika kamu memberikan pembayaran dengan cara yang patut.

Bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah Maha Melihat apa

yang kamu kerjakan”.11

Hadis Nabi riwayat Ibn Majah dari Ibnu Umar:12

‫َأع ُْطوا ْا َل ِخ ْ ري أ ْج رر ُه قر ْب رل َأ ْن يربِف رع ررقُ ُه‬

"Berikanlah upah pekerja sebelum keringatnya kering."

11
Al-Qur’an, Al-Baqarah: 2 ayat 233, Terjemahan, Departemen Agama RI.
12
Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (No: 1 1 2/DSN-MUYIX/2017 Tentang Akad
Ijarah), h. 1

11
Hadis Nabi riwayat 'Abd ar-Ptazzaq dari Abu Hurairah dan Abu Sa'id al-Khudri:13

‫رم ِن ْاس ترأ رج رر َأ ِج ْ ًيا فرلْ ُي ْع ِل ْم ُه أَ ْج رر ُه‬

"Barang siapa mempekerjakan pekerja, beritahukanlah upahnya."

H. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian dan Pendektan Penelitian

Penelitian yang dilakukan oleh penulis menggunakan penelitian lapangan (field

research), penulis akan terjun langsung melihat fenomena-fenomena dilapangan. Dalam

penelitian ini, penulis akan mendapatkan fakta-fakta mengenai transaksi rekber secara

langsung di Instagram @Vickri Fahrurozi. Penelitian ini akan menggunakan pendekatan

kualitatif, Pendekatan penelitian kualitatif adalah suatu proses penelitian dan

pemahaman yang berdasarkan pada metode yang menyelidiki suatu fenomena social

dan masalah manusia. Pada penelitian ini peneliti membuat suatu gambaran kompleks,

meneliti kata-kata, laporan terinci dari pandagan responden dan melakukan studi pada

situasi yang alami.14

2. Sumber Data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data yalng sesuai dengan

fokus penelitian, sumber data terbagi menjadi beberapa sumber data yang akan peneliti

gunakan yaitu sumber data primer daln sumber data sekunder.15

13
Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (No: 1 1 2/DSN-MUYIX/2017 Tentang Akad
Ijarah), h. 2
14
Iskandar, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Jakarta: Gaung Persada, 2009), Cetakan I, h. 11.
15
Sugiyono, Metodelogi Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2011), Cetakan I,
h. 224.

12
a. Sumber Data Primer

Adalah data yang diperoleh dan dikumpulkan langsung dari lapangan oleh

penulis yang melakukan penelitian.16 Penulis memperoleh informasi atau data dari

lapangan dmelalui wawancara atau observasi dengan bang Vickri Fahrurozi selaku

yang memberikan jasa rekber dan beberapa konsumen yang menggunakan jasa

rekber.

b. Sumber Data Sekunder

Adalah data yang bersumber dari terkait, dokumentasi-dokumentasi yang

diharapkan sebagai informasi pelengkap dalam penelitian ini.17 Penulis

mendapatkan bahan penelitian melalui buku-buku, website, penelitian-penelitian

terdahulu dan Fatwa DSN MUI.

3. Teknik Pengumpulan Data.

a. Wawancara

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu

dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan

pertanyaan dan yang mewawancarai (Interviewe) yang memberikan jawaban atas

pertanyaan itu.18 Dalam penelitian ini penulis akan melaksanakan wawancara

kepada penyedia jasa rekber dan beberapa konsumen yang menggunakan jasa

rekber.

16
Masruhan, Metodologi Penelitian Hukum, (Surabaya: Hilal Pustaka, 2013), h. 93.
17
Agustomo, Sistem Jual Beli Buah di Desa Batetangnga Kecamatan Binuang Kabupaten Polewali
Mandar Tinjauan Hukum Islam (Skripsi Sarjana : Prodi Muamalah: 2014), h. 46-47.
18
Risnayanti, Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia Jaya Villa
Dago Pamulang, Skripsi, (Jakarta: Perpustakaan Umum, 2004), h.41.

13
.

b. Observasi l

Observasi adalah pengamatan sistematis yang berkenaan dengan perhatian


l l l l l l l l l l l l l l

terhadap fenomena yang tampak.19 Penulis akan melihat bagaimana praktik jual
l l l l l l l l l l l l l l l

beli akun game dengan rekber, ini bertujuan agar penulis mempunyai pandangan
l l l l l l l l l l

yang lebih luas tentang apa yang akan ditelitinya.


l l l l l l l l l

c. Dokumentasi l

Dokumentasi untuk metode ini sumber data berupa catatan media masa, atau l l l l l l l l l l l l

dokumen-dokumen yang tersedia dan berkaitan dengan objek penelitian.20 Dalam l l l l l l l l l

penelitian ini penulis akan mengumpulkan sebanyak-banyaknya informasi dari


l l l l l l l l l l l

buku-buku, website, penelitian terdahulu, dan FatwaDSN MUI. l l

4. Analisis Data
L l l l

Analisis data adalah proses menggali dan mengurutkan data yang sudah
L l l l l l l l l l l l l l

terkumpul secara sistematis. Data tersebut didapatkan menggunakan wawancara,


l l l l l l l l l l l l l l

observasi, dan dokumentasi. Data disusun serta dikategorikan secara rapi dan tertata
l l l l l l l l l l l l l l

agar memudahkan penulis.


l l l l

19
Salnalfialh Falizall, Proses Penelitialn Sualtu Pendekaltaln, (Jalkalrtal: Rinekal Ciptal, 2006), Cetakan XIII, h.
230.
20
Salnalpialh Falisall, Formalt-Formalt Penelitialn Sosiall, (Jalkalrtal: Ralja Grafindo, 2005), h. 25.

14
I. Sistematika Penulisan

BAB I : Pada bab ini akan berisikan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah,
l l l l l l l l l l l l l l l l l l

tujuan penelitian, manfaat penelitian, penelitian terhadulu yang relevan, kerangka teori,
l l l l l l l l l l l l

metode penelitian, dan sistematika penulisan. l l l l l

BAB II : Pada bab ini akan menjelaskan jual beli ditinjau dari hukum Islam.
l l l l l l l l l l l

Menjelaskan pengertian, rukun serta syarat-syarat jual beli menurut hukum Islam.
l l l l l l l l l l

BAB III : Bab ini berisikan tentang praktik jual beli akun game dengan menggunakan
l l l l l l l l l l

sistem rekber. Penulis akan memaparkan pengertian rekber serta bagaimana mekanisme l l l l l l l l l l l l

rekber dalam jual beli akun game.


l l l l l

BAB IV : Bab ini akan berisikan praktik jual beli akun game dengan sistem rekber
l l l l l l l l l

ditinjau dari hukum Islam. Penulis akan menjelaskan praktik rekber dalam jual beli akun
l l l l l l l l l l l l

game ditinjau dari hukum Islam.


l l l l

BAB V : Bab penutup yang berisikan kesimpulan dari penjelasan-penjelasan yang


l l l l l l l l l l

sudah ditulis oleh penulis, dan bab ini juga berisikan saran dari penulis tentang praktik jual
l l l l l l l l l l l

beli rekber.

15

Anda mungkin juga menyukai