com
PEDOMAN DIAGNOSTIK
DAN PENATALAKSANAAN ASAM
URAT
LATAR BELAKANG
1. Hiperurisemia tanpa gejala klinis ditandai dengan:kadar asam urat serum > 6,8 mg/dl.
2. Serangartritis gout akutditandai dengan nyeri hebat, nyeri tekan/sentuhan, onset mendadak,
disertai pembengkakan dengan atau tanpa eritema yang signifikanmencapai puncak dalam
waktu 612 jam dalam satu sendi (monoarthritis akut). Manifestasi klinis gouttipikal,yaitu
podiagra berulang dengan hiperurisemia.
3.Diagnosadefinisiatifencokmapan jika ditemukan kristalMSUpada cairan sendi atau aspirasi
untukfsaya.
4. PenemuanKristal MSU dari sambunganmereka yang tidak memiliki peradangan bisa
Menjadidiagnosis definitif asam urat pada fase interkritis.
5. Direkomendasikanpemeriksaan rutin kristal MSU pada semua sampel cairan sendibersumber
dari sendi dengan peradangan terutama dalam kasus-kasus di mana tidak terdiagnosis.
6. Diagnosaasam urat akut, asam urat interkritis, asam urat kronisdapat diberlakukan dengan
kriteria ACR/EULAR 2015.
7. Harus dilakukanevaluasi faktor risiko gout, penyakit penyertatermasuk sindrom metabolik
(obesitas, hiperglikemia, hiperlipidemia, hipertensi).
REKOMENDASI DIAGNOSTIK
8.Asam urat dan artritis septikdapat menjadi kejadian yang kebetulan, sehingga pada saat
dicurigai Septic arthritis harus diperiksaPengecatan Gram dan kultur cairan sendi,
meskipun ada kristal MSU.
9.Kadar asam urat serummerupakan faktor risiko yang penting untuk penyakit asam urat,
namun nilai kadar dalam serum tidak dapat mengkonfirmasi atau mengesampingkan
adanya asam urat karena banyak orang yang mengalami hiperurisemia tetapi tidak
menderita asam urat, selain itu pada serangan asam urat akut sangat mungkin terjadi
ketika kadar serum akan meningkat. menjadi normal.
10.Ekskresi asam urat dari ginjalharus diukur pada pasien dengan gout dengan kondisi
terutama pada mereka yang memiliki riwayat keluarga,asam urat onset muda yaitu usia
<25 tahun atau yang memiliki riwayat batu ginjal.
11.Radiografi inspeksidapat memberikan gambaran yang khas pada gout kronis dan sangat
berguna untuk diagnosis banding. Namun, tidak banyak manfaat untuk
dikonfirmasidiagnosis pada fase awal atau gout akut.
PENGOBATAN HIPERURISEMIA DAN GOUT
1.Setiap pasien dengan hiperurisemia dan asam uratharus mendapatkan informasi yang
memadai tentang asam urat dan manajemen yang efektif termasuk manajemen terhadap
penyakit penyerta.
2.Setiap pasien dengan hiperurisemia dan asam uratharus dinasihati mengenai modifikasi
gaya hidup seperti menurunkan berat badan hingga ideal, menghindari alkohol, minuman
yang mengandung gula buatan, makanan berkalori tinggi serta daging merah dan seafood
terlalu banyak, serta dianjurkan untuk makan diet rendah lemak, dan latihan fisik. reguler.
3. Setiap penderita asam urat harus dilakukan anamnesis dan skrining secara sistematis
untuk penyakit penyerta terutama yang berpengaruh pada pengobatan asam urat dan
faktor risiko kardiovaskular lainnya, termasuk gangguan fungsi ginjal, penyakit jantung
koroner, gagal jantung, stroke, penyakit arteri perifer, obesitas, hipertensi, diabetes, dan
merokok.
REKOMENDASI PENATALAKSANAAN HIPERURISEMIA TANPA
GEJALA KLINIS
Rekomendasi obat untuk seranganasam urat akut dengan onset <12 jam adalah
colchicine dengan dosis awal 1 mg diikuti 1 jam kemudian 0,5 mg.
Pilihan terapi lainnya diantaranyaNSAID, kortikosteroid oral dan/atau bila perlu sendi
aspirasi diikuti dengan suntikan kortikosteroid.
Kolkisin dan NSAID tidak boleh diberikan pada pasien dengan gangguan ginjal berat dan
juga tidak boleh diberikan pada pasien yang mendapat terapi penghambat inhibitor P-
glikoprotein dan/atau CYP3A4 seperti siklosporin atau klaritromisin.
ASAM URAT AKUT
1. Terapi pencegahan serangan asam urat akut diberikan selama 6 bulan dari mulai terapi
penurunan kadar asam urat, dengancolchicine 0,5−1 mg/hari atau NSAID dosis
rendahpada pasien dengan intoleransi atau kontraindikasi terhadap colchicine.
2.Kadar asam urat serum harus dipantau dan dijaga <6 mg/dL. Rawat Inapdengan asam urat
parah (adatofi, artropati kronis, serangan artritis gout yang sering terjadi) target Kadar asam
urat serum dicobasampai <5 mg/dLuntuk melarutkan tendon kristal monosodium.
3. Semua pilihan obat untuk menurunkan kadar asam urat serum dimulai dengan dosisrendah
dan titrasi dosis hingga tingkatasam urat <6 mg/dL danbertahan sepanjang hidup.
4. Terapi penurun asam urat yang dapat diberikan adalah :allopurinol (100-900 mg/hari),
probenesid (1-2 g/hari), febuxostat (80-120 mg/hari).
5. Asam urat kronis dengan tofi dan kualitas hidup yang buruk, jika terapi penurun asam urat
tidak mencapai target dapat diberikan kombinasiinhibitor xanthine oxidase dan obat
urikosurik atau diganti dengan pegloticase.
REKOMENDASI UNTUK PENGELOLAAN ASAM URAT AKUT PADA
PASIEN DENGAN FUNGSI GINJAL
1. Aktifgangguan fungsi ginjal, allopurinol dimulai pada 100 mg / haridan dosis dititrasi sampai
targetkadar asam urat serum <6 mg/dL. Pasien denganPenyakit ginjal kronis stadium 3-5
memerlukan penyesuaian dosis pemeliharaan allopurinol.
2. Pada gangguan fungsi ginjal denganklirens kreatinin >30 ml/menit, pemberian febuxostat
tidak memerlukan penyesuaian dosis.
3. Pemberian colchicine profilaksis pada pasien yang mengalamiklirens kreatinin
>60ml/min/1.73 m2 tidak perlu penyesuaian dosis. Pada pasien
denganpembersihankreatinin <60 ml/menit, dosis obat diberikan sesuai dengan klirens
kreatinin.
REKOMENDASI PERUBAHAN GAYA HIDUP
1. Pasien yangkegemukan harus melakukan modifikasi diet agar memiliki berat badan ideal.
2. Hindari makanan tinggi purin sepertidaging merah dan protein tinggi, kaldu, hati, ginjal,
kerang dan ekstrak ragi. Hal yang sama berlaku untuk minuman purin tinggi seperti
alkohol dalam bentuk bir dananggur yang diperkaya.
3. Pasien harus terhidrasi dengan baik denganair minum >2 liter per hari.
4. Latihan fisik harus dimasukkan dalam upaya pengelolaan pasien asam urat, namun
latihan yang berlebihan dan risiko trauma sendi harus dihindari.
ACR 2020
TERIMA KASIH