Anda di halaman 1dari 41

Osteoarthritis

By : Farmasi B2
SKENARIO
Pasien perempuan berinisial DH, usia 76 tahun, datang ke IGD RS UIN Alauddin Makassar
dengan keluhan nyeri pada lutut kiri dan kanan sejak hampir dua pekan yang lalu sebelum
pemeriksaan. Nyeri dirasakan sangat berat oleh pasien hingga tidak dapat beraktivitas seperti
biasa. Nyeri pada lutut dirasakan memberat terutama jika pasien berjalan, berdiri agak lama atau
bangun dari posisi jongkok, termasuk ketika ingin sujud pada waktu sholat. Nyeri awalnya hilang
timbul namun pagi hari sebelum masuk rumah sakit (MRS), nyeri dikatakan menetap. Nyeri
dirasakan seperti ditusuk- tusuk dan terlokalisir pada lutut kiri dan kanan serta terasa kaku.
Keluhan juga dikatakan memberat saat pagi hari dan tidak membaik jika pasien beristirahat.
Pasien juga mengatakan sering merasakan nyeri pada kedua lutut sejak 2 tahun yang lalu dan
sudah memperoleh pengobatan dari dokter. Kaku dikatakan bersamaan dengan timbulnya rasa
nyeri pada lutut dan dirasakan sekitar 5-10 menit kemudian hilang. Kaku dirasakan biasanya
pada pagi hari saat bangun dari tidur dan setelah pasien duduk lama. Riwayat demam disangkal
oleh pasien. Mual-muntah disangkal oleh pasien. Sejak 2 tahun yang lalu pasien mengatakan
hanya memeriksakan diri ke dokter umum bila keluhannya tidak terlalu parah. Biasanya pasien
memperoleh pengobatan dengan natrium diclofenac yang diminum hanya bila keluhan muncul
DATA KLINIS
● Pemeriksaan Fisik ● Pemeriksaan penunjang

Kesan sakit : berat


Kesadaran : CM
Tekanan darah : 130/80 mmHg
Nadi : 82 x/menit
Respirasi : 20 x/menit Skor VAS : 7 (moderate)
T : 36,5 ºC
BB : 55 kg
TB : 150 cm
IMT : 24,44 kg/mm2
RADIOLOGI RONTGEN
Genu Dextra et Sinistra AP/Lat

● Alignment baik
● Tampak osteofit + pada
condylus medialis dan
lateralis os.femur dan tibia
kanan kiri, pada margo
potero-supero et inferior
os.patella kanan kiri
● Celah dan permukaan sendi
baik
● Tidak rampak
erosi/destruksi tulang
● Soft tissue swelling (-)
● Kesan: OA genu bilatera
Step 1
Klarifikasi istilah asing
Radiologi
cabang ilmu kesehatan yang berkaitan dengan zat-zat radioaktif dan
01 energi pancaran serta dengan diagnosis dan pengobatan penyakit dengan
memakai radiasi pengion (e.g: sinar-X) maupun bukan pengion (e.g
ultrasound pada USG). (Kamus Kedokteran Dorland Edisi 29)
Nyeri
02 pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat
dari kerusakan jaringan yang aktual atau potensial. (kamus kesehatan
indonesia, hal 281)
Osteofit
03 terbentuknya tulang baru pada tepi sendi. (Jurnal Riset Kesehatan, 5
(2), 2016, 74 – 78)
pernafasan atau respirasi
suatu proses mulai dari pengambilanoksigen, pengeluaran karbohidrat
04 hingga penggunaan energi di dalam tubuh. Manusia dalambernapas
menghirup oksigen dalam udara bebas dan membuang karbon
dioksidakelingkungan (Fernandez & Saturti, 2017) Sistem Pernafasan.
Histologi Dasar
Osteofit
05 benjolan tulang yang tumbuh di sekitar persendian. Osteofit dapat
tumbuh di tulang bagian mana pun , tetapi paling sering muncul di
leher , bahu ,lutut, pinggul , tumit dan jari ( Vendries et .al , 2021)
Osteoarthritis
06 terbentuknya tulang baru pada tepi sendi. (Jurnal Riset Kesehatan, 5
(2), 2016, 74 – 78)
Step 2
Menetapkan permasalahan
Case timeline
5
4
3
2
1

Apa terapi Apa efek


Bagaimana Pengaruh Bagaimana
farmakologi samping obat
etiologi dari rendahnya patofisiologi
dan non (natrium
penyakit kadar asam dari penyakit
farmakologi diclofenat) yang
osteoarthritis urat dengan osteoarthritis
yg tepat selama ini
penyakit
untuk dikonsumsi
osteoarthritis?
osteoarthritis pasien?
Bagaimana manifestasi
06 08 Bagaimana monitoring
klinis dari penyakit
dan evaluasi penyakit
yang dialami pasien
osteoartritis?
pada skenario?

Apakah jenis kelamin Mengapa penderita OA pada


07 pasien mempengaruhi 09 skenario  mengalami gejala
penyakit osteoartritis? kekakuan sendi pada pagi
hari?
10 Apakah terapi pada pasien sudah rasional?
11 Apa faktor resiko terjadinya OA?

12 Apakah rendahnya nilai dari kreatin adalah penyebab terjadinya OA


13 Edukasi apa saja yang harus di berikan pada pasien OA?  

14 Apakah OA mempunyai tingkatan keparahan tertentu?


1.Bagaimana etiologi dari penyakit osteoarthritis
Jawab :
- Penyebab OA yang utama adalah rusaknya tulang rawan yang melindungi
persendian. ( Mina_092)
- penyebabnya ada beberapa faktor yang mungkin dapat menyebabkan penyakit
osteoarthritis yaitu
1. Usia
2. Obesitas
3. Faktor bawaan
4. Trauma sendi
5. Pekerjaan dan aktivitas sehari-hari
6. Faktor hormonal dan penyakit metabolik
2. Apakah rendahny asam urat pasien dapat mempengaruhi keparahan penyakit pasien?
Jawab  :
Secara statistik, tidak terdapat hubungan antara kadar asam urat darah dengan tingkat
keparahan osteoartritis baik dari gambaran radiologis maupun berdasarkan skor
WOMAC dengan nilai p = 0.237 dan nilai p = 0.953.
3. Bagaimana patofisiologi dari penyakit osteoarthritis
Jawab :
Patofisiologi Osteoarthritis berkembang dengan pengaruh dari interaksi beberapa
faktor dan hal ini merupakan hasil dari interaksi antara sistemik dan faktor lokal.
Penyakit ini merupakan hasil dari beberapa kominasi faktor resiko, diantaranya yaitu
usia lanjut, mal alignmen lutut, obesitas, trauma, genetik, ketidak seimbangan proses
fisiologis dan peningkatan kepadatan tulang. Bukti bahwa obesitas itu sindrom yang
komplek yaitu adannya ketidak normalan aktivasi jalur endokrin dan jalur pro inflamasi
yang mengakibatkan perubahan kontrol makanan,ekspansi lemak, dan perubahan
metabolik.
4. Apa terapi farmakologi dan non farmakologi yg tepat untuk
Jawab :
- Terapi Non Farmakologi
• Program penatalaksanaan mandiri (self-management programs)
• modifikasi gaya hidup. (Level of evidence: II)
• Bila berat badan berlebih (BMI > 25), program penurunan berat badan, minimal
penurunan 5% dari berat badan, dengan target BMI 18,5-25.(Level of evidence: I).
• Terapi fisik meliputi latihan perbaikan lingkup gerak sendi
• Terapi okupasi meliputi proteksi sendi dan konservasi energi, menggunakan splint dan alat
bantu gerak sendi untuk aktivitas fisik sehari-hari. (Level of evidence: II)
- Terapi Farmakologi
Untuk OA dengan gejala nyeri ringan hingga sedang, dapat diberikan salah satu obat
berikut ini, bila tidak terdapat kontraindikasi pemberian obat tersebut:
• Acetaminophen (kurang dari 4 gram per hari).
• Obat anti inflamasi non-steroid (OAINS). (Level of Evidence: II)
5 . Apa efek samping obat (natrium diclofenat) yang selama ini dikonsumsi pasien?
• Umumnya efek yang dirasakan dari mengonsumsi obat penghilang rasa nyeri adalah tukak
lambung dan juga gangguan pencernaan. Tetapi ada juga efek yang berbahaya muncul
seperti sesak nafas, nyeri dada.
6. Bagaimana manifestasi klinis dari penyakit yang dialami pasien pada skenario?
• keluhan nyeri pada lutut kiri dan kanan sejak hampir dua pekan yang lalu sebelum
pemeriksaan. Nyeri dirasakan sangat berat oleh pasien hingga tidak dapat beraktivitas seperti
biasa. Nyeri pada lutut dirasakan memberat terutama jika pasien berjalan, berdiri agak lama
atau bangun dari posisi jongkok, termasuk ketika ingin sujud pada waktu sholat. Nyeri
awalnya hilang timbul namun pagi hari sebelummasuk rumah sakit (MRS), nyeri dikatakan
menetap. Nyeri dirasakan seperti ditusuk- tusuk dan terlokalisir pada lutut kiri dan kanan
serta terasa kaku.
7. Apakah jenis kelamin pasien mempengaruhi penyakit osteoartritis?
• Berdasarkan jenis kelamin, perempuan memiliki risiko lebih tinggi untuk menderita OA
dibandingkan dengan laki-laki, namun juga berpotensi untuk menderita derajat OA yang
lebih berat dari pda lakilaki. Risiko OA pada wanita semakin meningkat seiring dengan
bertambahnya usia menuju masa menopause yang mendasari hipotesis bahwa faktor
hormonal berperan penting dalam proses terjadinya OA.
8. Bagaimana monitoring dan evaluasi penyakit osteoartritis?
• Monitoring dan evaluasi penyakit osteoarthritis perlu dilakukan monitoring obatkarena
pasien telah berusia lanjut dan memperhatikan data klinis dari pasien dari pasien apakah
normal atau tidak.
9.  Mengapa penderita OA pada skenario  mengalami gejala kekakuan sendi pada pagi hari?
• dilihat pada skenario dengan usia 76 tahun, Sendi kaku di pagi hari akibat penuaan dan OA
memang bukan hal aneh. Sebab, usia menyebabkan tulang rawan yang menjadi bantalan
sendi dalam tubuh kita mengering, dan persendian pun akan memproduksi lebih sedikit
cairan sinovial yang menambah pelumasan, menyebabkan sendi terasa kaku dan sakit.
10. Apakah terapi pada pasien sudah rasional?
• Natrium diklofenak adalah obat golongan antiinflamasi non-steroid (OAINS) yang biasa
digunakan untuk meredakan nyeri ringan hingga sedang, serta pembengkakan dan radang.
(Mita sekar utari_70100120082)
11. Apa faktor resiko terjadinya OA?
• Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya OA, seperti: Berjenis
kelamin wanita, terutama yang sudah menopause, mengalami obesitas, dan orang yang
pernah mengalami cedera pada sendi.
Step 4 : Analisis
permasalahan
Seorang pasien berjenis kelamin perempuan berinisial DH, usia 76 tahun, datang ke IGD
RS UIN Alauddin Makassar dengan keluhan nyeri pada lutut kiri dan kanan sejak hampir
dua pecan yang lalu sebelum pemeriksaan. Nyeri dirasakan sangat berat oleh pasien hingga
tidak dapat beraktivitas seperti biasa. Nyeri pada lutut dirasakan memberat terutama jika
pasien berjalan, berdiri agak lama atau bangun dari posisi jongkok, termasuk ketika ingin
sujud pada waktu sholat rasa nyeri pada kedua lutut sudah terjadi sejak 2 tahun yang lalu.
Berdasarkan dari hasil pemeriksaan laboratorium dengan metode radiologi rontgen dan juga
berdasar kepada manifestasi data klinis pasien, maka pasien di diagnose terkena penyakit
osteoarthritis yang dimana penyebab utama nya adalah rusaknya tulang rawan dalam
persendian. Dengan merujuk kepada jenis kelamin pasien, ada hubungan antara jenis
kelamin dengan faktor penyebab terjadinya osteoarthritis dikarenakan wanita memiliki
hormone estrogen.
Selain itu, juga pasien merasakan kekakuan pada pagi hari saat bangun tidur yang dimana
ini merupakan salah satu gejala osteoarthritis karena persendian memproduksi lebih sedikit
cairan synovial yang akan menyebabkan sendi terasa kaku dan sakit. Dalam pemeriksaan
penunjang dapat dilihat bahwa kadar creatinin dan kadar asam urat pasien termasuk dalam
kategori rendah, hubungan rendahnya kadar creatinin dengan osteoarthritis yang dialami
oleh pasien adalah kadar kreatinin yang rendah dapat mengindikasikan bahwa hati atau otot
tidak bekerja dengan baik. Selain itu, rendahnya kadar kreatinin juga bisa menjadi pertanda
bahwa hilangnya massa otot. Sedangkan, rendahnya kadar asam urat tidak termasuk
kedalam faktor penyebab terjadinya osteoarthritis karena kadar asam urat lebih mengacu
kepada penyakit gout yang penyebab utamanya adalah penumpukan kadar asam urat dalam
tubuh. Ada perbedaan lokasi terjadinya peradangan.
Tujuan belajar

01 02
Untuk mengetahui Untuk mengetahui
etiologi dan terapi farmakologi dan
patofisiologi penyakit non farmakologi yang
osteoatritis tepat bagi pasien

03
Untuk mengetahui
apakah terapi yang
diberikan kepada pasien
sudah rasional/tepat
Tujuan belajar

04 05
Untuk mengetahui
Untuk Mengetahui Efek
monitoring dan
Samping Dari Terapi
evaluasi dari penyakit
yang diberikan
osteoarthritis

06
Untuk mengetahui
edukasi dari penyakit
osteoarthritis
BELAJAR 06
MANDIRI
PATOFISIOLOGI
Peran peradangan tidak dipahami dengan baik dan ada perdebatan yang sedang berlangsung
untuk menentukan apakah reaksi inflamasi memicu perubahan OA, atau sebaliknya,
peradangan sekunder dari perubahan OA. 9 Berbeda dari radang sendi, peradangan pada OA
adalah peradangan kronis dan tingkat rendah, yang terutama melibatkan mekanisme
kekebalan bawaan. Sinovitis (infiltrasi sel-sel inflamasi ke dalam sinovium) adalah temuan
umum OA dan dapat muncul pada tahap awal penyakit tetapi lebih sering terjadi pada tahap
yang lebih lanjut dan dapat dikaitkan dengan tingkat keparahan. 1Pada OA, cairan sinovial
telah ditemukan mengandung beberapa mediator inflamasi termasuk protein plasma (protein
C-reaktif, diusulkan sebagai penanda untuk pengembangan dan perkembangan OA),
prostaglandin (PGE2), leukotrien (LKB4), sitokin (TNF, IL1β). , IL6, IL15, IL17, IL18,
IL21), faktor pertumbuhan (TGFβ, FGFs, VEGF, NGF), oksida nitrat, dan komponen
pelengkap. 1 , 11 Secara lokal, semua komponen ini dapat menginduksi matriks
metaloproteinase dan enzim hidrolitik lainnya (termasuk siklooksigenase dua dan
prostaglandin E) yang mengakibatkan kerusakan tulang rawan sekunder akibat kerusakan
proteoglikan dan kolagen. 12
PATOFISIOLOGI

Sel darah putih juga terlibat, pemecahan matriks ekstraseluler melepaskan molekul tertentu
(pola molekul terkait kerusakan) yang dikenali oleh sel imun bawaan (makrofag dan sel
mast), biasanya sebagai mekanisme pelindung. Namun, tingkat peradangan yang
berkepanjangan dan tidak teratur ini dapat menyebabkan kerusakan jaringan. 1 Dalam
penelitian pada hewan, makrofag ditemukan terlibat dalam perkembangan osteofit yang
merupakan gambaran patologis OA. 1
Tubuh juga memiliki mekanisme molekuler pelindung termasuk berbagai faktor
pertumbuhan (seperti insulin, turunan trombosit, fibroblas 18, dan faktor pertumbuhan
transformasi B), yang sayangnya, diubah pada pasien dengan OA lutut dan dapat menjadi
berbahaya bagi sendi
MANIFESTASI KLINIS

Manifestasi klinis osteoarthritis terdiri dari nyeri. Nyeri pada sendi berasal dari inflamasi
pada sinovium, kelainan pada sumsum tulang, fraktur daerah subkondral, tekanan saraf
akibat osteofit, distensi, instabilnya kapsul sendi, serta sparme pada otot atau ligamen. Nyeri
terjadi ketika melakukan aktivitas berat. Kekakuan sendi sering dikeluhkan ketika pagi hari
setelah duduk yang terlalu lama atau setelah bangun pagi. Kretipasi, sensasi suara gemertak
yang sering ditemukan pada tulang sendi rawan. Deformitas sendi; pasien sering kali
menunjukkan sendinya perlahan mengalami pembesaran, biasanya terjadi pada sendi tangan
atau lutut. (Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan, Vol. 5 No. 3 Tahun 2018)
PENATALAKSANAAN TERAPI

• Terapi Farmakologi
OA adalah kondisi progresif dan degeneratif, dengan kemungkinan regresi dan pemulihan
struktur yang rusak. Dengan demikian, modalitas manajemen saat ini ditargetkan pada
kontrol gejala kecuali tingkat keparahan menentukan perlunya intervensi bedah dengan
penggantian sendi. 1
Saat ini, pedoman yang berbeda telah dikembangkan oleh beberapa masyarakat akademis
dan profesional untuk membakukan dan merekomendasikan pilihan pengobatan yang
tersedia (Tabel 1). Di antaranya, kita dapat menemukan publikasi Osteoarthritis Research
Society International (OARSI), 13 American College of Rheumatology (ACR) 14 dan
American Academy of Orthopedic Surgeons (AAOS)
Rekomendasi manajemen osteoarthritis lutut
Guideline terapi
Terapi non-farmakologi
Tujuan pengelolaan OA adalah untuk mengontrol sinyal nyeri yang berasal dari sendi ini,
tetapi terlebih lagi, untuk meningkatkan fungsionalitas dan kualitas hidup. Terapi
nonfarmakologis harus selalu dicoba sebagai pengobatan lini pertama untuk OA lutut. Tidak
aktif dan tidak digunakan merusak kesehatan sendi lutut, tidak adanya stimulasi mekanis
menyebabkan degenerasi tulang rawan yang lebih cepat karena pelunakan/penipisan tulang
rawan, penurunan kandungan glikosaminoglikan, gangguan mekanika dan fleksibilitas
sendi. 16 , 17 Aktivitas fisik ringan hingga sedang memberikan banyak manfaat bagi populasi
pasien ini, selain peningkatan mekanis dan fungsional, aktivitas tersebut juga menawarkan
pengurangan risiko diabetes, kejadian kardiovaskular, jatuh, kecacatan, dan peningkatan
mood, dan kepercayaan diri. kemanjuran. 16 , 18
Rutinitas olahraga harus disesuaikan dengan kebutuhan/toleransi dan preferensi setiap
pasien, aktivitas berdampak tinggi harus dihindari, dan kepatuhan jangka panjang harus
dimaksimalkan untuk meningkatkan keberhasilan. 18 , 19 Ada berbagai modalitas latihan yang
terbukti memiliki efek menguntungkan pada pasien dengan OA lutut (Meja 2), rutinitas
harus dilakukan tiga kali seminggu, dan untuk menilai respons, pasien harus menyelesaikan
setidaknya 12 sesi. 
Terapi non-farmakologi
Terapi akuatik (berbasis air) memberikan alternatif bagi pasien yang ragu untuk memulai
latihan di darat, mengingat dampak sendi yang lebih rendah. Beberapa pasien dapat
menoleransi terapi akuatik dengan lebih baik dan mengurangi eksaserbasi gejala (kadang-
kadang dialami saat memulai rutinitas menahan beban). Beberapa dokter menggunakan
terapi ini sebagai jembatan untuk mendapatkan modalitas berbasis darat setelah pasien
kehilangan rasa takut untuk bergerak. 16 , 17
Manajemen berat badan memainkan peran penting dalam manajemen gejala, dan telah
dicatat bahwa manfaat olahraga diperkuat oleh pengurangan berat badan. 16 Obesitas dapat
mempengaruhi pasien untuk menderita OA lutut, memiliki efek molekuler dan mekanik
yang merusak. Jaringan adiposa itu sendiri merupakan sumber faktor inflamasi. Sitokin
adipokin, IL6, TNF alfa, dan protein C-reaktif meningkat dalam plasma pasien obesitas dan
telah dikaitkan dengan perubahan homeostasis dan degenerasi tulang rawan. 1 , 9 Selama
ambulasi, sendi lutut harus menopang 3-5 kali berat badan, oleh karena itu perubahan kecil
pada berat mewakili variasi kekuatan yang tinggi pada sendi.
Monitoring dan evaluasi
• Untuk memantau kemanjuran, menilai nyeri dasar dengan skala analog visual, dan menilai
jangkauan gerakan untuk sendi yang terkena dengan fleksi, ekstensi, abduksi, atau adduksi.
Tergantung pada sendi yang terkena, pengukuran kekuatan cengkeraman dan berjalan sejauh
50 kaki waktu dapat membantu menilai OA tangan dan pinggul/lutut, masing-masing.
• Radiografi dasar dapat mendokumentasikan sejauh mana keterlibatan sendi dan mengikuti
penyakit kemajuan dengan terapi.
• Tindakan lain termasuk penilaian global klinisi berdasarkan riwayat aktivitas pasien dan
keterbatasan yang disebabkan oleh OA. Indeks Arthrosis Universitas Western Ontario dan
McMaster. Kuesioner Penilaian Kesehatan Stanford, dan dokumentasi penggunaan
analgesik atau NSAID. Tanyakan pasien tentang efek samping obat. Pantau tanda-tanda
obat efek terkait, seperti ruam kulit, sakit kepala, kantuk, penambahan berat badan, atau
hipertensi dari NSAID.
• Dapatkan kreatinin serum dasar, profil hematologi, dan transaminase serum dengan tingkat
pengulangan pada interval 6 hingga 12 bulan untuk mengidentifikasi toksisitas spesifik pada
ginjal. hati, saluran GI, atau sumsum tulang.
Edukasi
• Untuk memantau kemanjuran, menilai nyeri dasar dengan skala analog visual, dan menilai
jangkauan gerakan untuk sendi yang terkena dengan fleksi, ekstensi, abduksi, atau adduksi.
Tergantung pada sendi yang terkena, pengukuran kekuatan cengkeraman dan berjalan sejauh
50 kaki waktu dapat membantu menilai OA tangan dan pinggul/lutut, masing-masing. •
Radiografi dasar dapat mendokumentasikan sejauh mana keterlibatan sendi dan mengikuti
penyakit kemajuan dengan terapi. • Tindakan lain termasuk penilaian global klinisi
berdasarkan riwayat aktivitas pasien dan keterbatasan yang disebabkan oleh OA. Indeks
Arthrosis Universitas Western Ontario dan McMaster. Kuesioner Penilaian Kesehatan
Stanford, dan dokumentasi penggunaan analgesik atau NSAID. Tanyakan pasien tentang
efek samping obat. Pantau tanda-tanda obat efek terkait, seperti ruam kulit, sakit kepala,
kantuk, penambahan berat badan, atau hipertensi dari NSAID. • Dapatkan kreatinin serum
dasar, profil hematologi, dan transaminase serum dengan tingkat pengulangan pada interval
6 hingga 12 bulan untuk mengidentifikasi toksisitas spesifik pada ginjal. hati, saluran GI,
atau sumsum tulang.
Analisis
SOAP
Subjek,Objek,Assassment,Plan
Subjek
Nyeri dirasakan sangat berat oleh pasien hingga tidak dapat beraktivitas seperti
biasa. Nyeri pada lutut dirasakan memberat terutama jika pasien berjalan, berdiri
agak lama atau bangun dari posisi jongkok, termasuk ketika ingin sujud pada
waktu sholat. Nyeri awalnya hilang timbul namun pagi hari sebelum masuk
rumah sakit (MRS), nyeri dikatakan menetap. Nyeri dirasakan seperti
ditusuktusuk dan terlokalisir pada lutut kiri dan kanan serta terasa kaku. Keluhan
juga dikatakan memberat saat pagi hari dan tidak membaik jika pasien
beristirahat
Objektif
● Pemeriksaan Fisik ● Pemeriksaan penunjang

Kesan sakit : berat


Kesadaran : CM
Tekanan darah : 130/80 mmHg
Nadi : 82 x/menit
Respirasi : 20 x/menit Skor VAS : 7 (moderate)
T : 36,5 ºC
BB : 55 kg
TB : 150 cm
IMT : 24,44 kg/mm2
RADIOLOGI RONTGEN
Genu Dextra et Sinistra AP/Lat

● Alignment baik
● Tampak osteofit + pada
condylus medialis dan
lateralis os.femur dan tibia
kanan kiri, pada margo
potero-supero et inferior
os.patella kanan kiri
● Celah dan permukaan sendi
baik
● Tidak rampak
erosi/destruksi tulang
● Soft tissue swelling (-)
● Kesan: OA genu bilatera
Alternative resources
References

● Author (year). Title of the publication. Publisher


● Author (year). Title of the publication. Publisher
● Author (year). Title of the publication. Publisher
● Author (year). Title of the publication. Publisher
● Author (year). Title of the publication. Publisher
● Author (year). Title of the publication. Publisher
Thanks!
Do you have any questions?
youremail@freepik.com
+91 620 421 838
yourcompany.com

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo,


including icons by Flaticon, and infographics & images by Freepik
Please keep this slide for attribution
Medicine icon pack

Anda mungkin juga menyukai