Anda di halaman 1dari 10

Blok 2 Agustus 2019

LAPORAN TUTORIAL SKENARIO 2


“Nyeri di Lutut”

NAMA : NOVITA WIRATASIA PARIMPUN

STAMBUK : N 101 18 114

KELOMPOK : 7

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN DOKTER

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS TADULAKO
2019

1. Mahasiswa dapat mengetahui jenis-jenis penyakit persendian.

Jawab:

Peradangan persendian adalah suatu reaksi tubuh terhadap proses berbagai penyakit
termasuk trauma pada sendi(fraktur),infeksi virus dan bakteri gangguan sendi oleh reaksi
tubuh(penyakit autoimun),gabungan bendungan dan gesekan pada sendi.contohnya
osteoarthritis akibat pengumpulan dan gesekan sendi selama tahunan sehingga lebih
sering pada usia tua,gout arthritis akibat penumpukan kristal pada sendi yang diikuti
peradangan,arthritis akibat infeksi bakteri seperti pada gonorrhoe,gangguan penyakit
autoimun seperti rheumathoid arhtritis,lupus,dan scleroderma dapat menyebabkan
arthritis(Yatim,2009)

2. Mahasiswa dapat mengetahui mekanisme penyakit osteoarthritis dan penegakan


diagnosisnya.
Jawab:

Osteoarthritis adalah suatu kelainan sendi dimana terjadi proses pelemahan dan
disintegrasi dari tulang rawan sendi yang disertai dengan pertumbuhan tulang dan tulang
rawan baru pada sendi. Kelainan ini merupakan suatu proses degeneratif pada sendi yang
dapat mengenai satu atau lebih sendi. Osteoarthritis terjadi perubahan-perubahan
metabolisme tulang rawan sendi.Perubahan tersebut berupa peningkatan aktifitas enzim-
enzim yang merusak makromolekul matriks tulang rawan sendi, disertai penurunan
sintesis proteoglikan dan kolagen. Hal ini menyebabkan penurunan kadar proteoglikan,
perubahan sifat-sifat kolagen dan berkurangnya kadar air tulang rawan sendi. Pada
proses degenerasi dari kartilago artikular menghasilkan suatu substansi atau zat yang
dapat menimbulkan suatu reaksi inflamasi yang merangsang makrofaguntuk menhasilkan
IL-1 yang akan meningkatkan enzim proteolitik untuk degradasi matriks
ekstraseluler(Pratiwi,A,I.2015).
Perubahan dari proteoglikan menyebabkan tingginya resistensi dari tulang rawan
untuk menahan kekuatan tekanan dari sendi Penurunan kekuatan dari tulang rawan
disertai degradasi kolagen memberikan tekanan yang berlebihan pada serabut saraf dan
tentu saja menimbulkan kerusakan mekanik. Kondrosit sendiri akan
mengalamikerusakan. Selanjutnya akan terjadi perubahan komposisi molekuler dan
matriks rawan sendi, yang diikuti oleh kelainan fungsi matriks rawan
sendi(Pratiwi,A,I.2015).
Diagnosis osteoartritis biasanya didasarkan pada anamnesis yaitu riwayat
penyakit, gambaran klinis dari pemeriksaan fisik dan hasil dari pemeriksaan radiologis.
Anamnesis terhadap pasien osteoartritis lutut umumnya mengungkapkan keluhan-
keluhan yang sudah lama, tetapi berkembang secara perlahan-lahan. Nyeri sendi
merupakan keluhan utama yang dirasakan setelah aktivitas dan menghilang setelah
istirahat. Bila progresifitas OA terus berlangsung terutama setelah terjadi reaksi radang
(sinoritis) nyeri akan terasa saat istirahat. Sedangkan istirahat ataupun immobilisasi yang
lama dapat menimbulkan efek-efek pada jaringan ikat dan kekuatan penunjang sendi.
Bila akut dapat ditemukan tanda-tanda radang: rubor (merah), tumor (membengkak),
calor (terasa panas), dolor (terasa nyeri), dan fuctio laesa (gangguan fungsi) yang jelas.
Kriteria diagnosis dari OA lutut berdasarkan American College of Rheumatology yaitu
adanya nyeri pada lutut dan pada foto rontgen ditemukan adanya gambaran osteofitserta
sekurang kurangnya satu dari usia > 50 tahun, kaku sendi pada pagi hari < 30 menit dan
adanya krepitasi. Nyeri pada sendi tersebut biasanya merupakan keluhan utama yang
membuat pasien datang ke dokter. Nyeri biasanya bertambah berat dengan gerakan dan
berkurang dengan istirahat. Pada umumnya pasien OA mengatakan bahwa keluhannya
sudah berlangsung lama tetapi berkembang secara perlahan. Daerah predileksi OA
biasanya mengenai sendi–sendi penyangga tubuh seperti di pada lutut. Pada pemeriksaan
fisik, pada pasien OA ditemukan adanya gerak sendi baik secaraaktif maupun pasif.
Selain itu biasanya terdengar adanya krepitasi yang semakin jelas dengan bertambah
beratnya penyakit. Gejala ini disebabkan karena adanya pergesekan kedua permukaan
tulang sendi pada saat sendi digerakkan atau secara pasif dimanipulasi. Hambatan gerak
yang seringkali sudah ada meskipun secara radiologis masih berada pada derajat awal
dapat ditemukan pada pemeriksaan fisik. Selainitu dapat ditemukan adanya krepitasi,
pembengkakan sendi yang sering kali asimetris, nyeri tekan tulang, dan tak teraba hangat
pada kulit. Beberapa penderita mengeluh nyeri dan kaku pada udara dingin dan atau pada
waktu hujan. Hal ini mungkin berhubungan dengan perubahan tekanan intra artikular
sesuai dengan perubahan tekanan atmosfir(Pratiwi,A,I.2015)

3. Mahasiswa dapat mengetahui pencegahan dan pengobatan ostearthritis.

Jawab:

Pencegahan osteoartritis yang utama adalah mengubah gaya hidup, jika


kegemukan maka berat badan harus diturunkan, harus berolahraga, tetapi tidak berlebihan
dan hindari high-impact, misalnya senam high-impact dan lari jarak jauh, olahraga yang
tidak banyak membebani lutut adalah berenang dan sepeda statis. Pencegahan juga dapat
dilakukan dengan cara mengonsumsi makanan yang bergizi. Beberapa suplemen
makanan juga dapat digunakan untuk mencegah penyakit ini. Beberapa suplemen yang
umum digunakan antara lain adalah glukosamin dan kondroitin, tetapi suplemen-
suplemen ini belum disetujui oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat,
sehingga efek samping jangka panjangnya belum diketahui(Rinawan, R. 2015).

Terapi OA pada umumnya simptomatik, misalnya dengan pengendalian faktor-


faktor resiko, latihan intervensi fisioterapi dan terapi farmakologis. Pada fase lanjut
sering diperlukan pembedahan. Terapi non obat terdiri dari edukasi, penurunan berat
badan,terapi fisik dan terapi kerja. Pada edukasi, yang penting adalah meyakinkan pasien
untuk dapat mandiri, tidak selalu tergantung pada orang lain. Walaupun OA tidak dapat
disembuhkan, tetapi kualitas hidup pasien dapat ditingkatkan. Penurunan berat badan
merupakan tindakan yang penting, terutama pada pasien-pasien obesitas, untuk
mengurangi beban pada sendi yang terserang OA dan meningkatkan kelincahan pasien
waktu bergerak. Suatu studi mengikuti 21 penderita OA yang mengalami obesitas,
kemudian mereka melakukan penurunan berat badan dengan cara diet dan olah raga.
Setelah diikuti selama 6 bulan, dilaporkan bahwa pasien-pasien tersebut mengalami
perbaikan fungsisendi serta pengurangan derajat dan frekuensi rasa sakit. Terapi fisik dan
terapi kerja bertujuan agar penderita dapat melakukan aktivitas optimal dan tidak
tergantung pada orang lain(Pratiwi,A,I.2015).

Terapi ini terdiri dari pendinginan, pemanasan dan latihan penggunaan alat bantu.
Dalam terapi fisik dan terapi kerja dianjurkan latihan yang bersifat penguatan otot,
memperluas lingkup gerak sendidan latihan aerobik. Latihan tidak hanya dilakukan pada
pasien yangtidak menjalani tindakan bedah, tetapi juga dilakukan pada pasien yang akan
dan sudah menjalani tindakan bedah, sehingga pasien dapat segera mandiri setelah
pembedahan dan mengurangi komplikasi akibat pembedahan(Pratiwi,A,I.2015)

4. Mahasiswa dapat mengetahui faktor resiko penyakit persendian osteoarthritis,rheumatoid


arthritis dan gout artritis.

a.Faktor Resiko Osteoarthritis

-Perbedaan ras menunjukkan distribusi sendi OA yang terkena, misalnya rata-rata wanita
dengan Ras Afrika-Amerika terkena OA lutut lebih tinggi daripada wanita ber ras
Kaukasia. Ras Afrika hitam, China, dan Asia-Hindia menunjukkan prevalensi OA
panggul dari pada ras Eropa-Kaukasia.

- Usia Gejala dan tanda pada radiologi OA lutut sangat banyak dideteksi sebelum usia 40
tahun. Bertambahnya usia, insiden OA juga semakin meningkat. Insiden meningkat tajam
pada usia sekitar 55 tahun.

- Faktor genetik ,Anak perempuan dengan ibu yang memiliki OA berisiko lebih tinggi
dari pada anak laki-laki karena OA diwariskan diwariskan kepada anak perempuan secara
dominan sedangkan pada laki-laki diwariskan secara resesif. Selain itu genetik
menyumbang terjadinya OA pada tangan sebanyak 65%, OA panggul sebanyak 50%, OA
lutut sebanyak 45%, dan 70% OA pada cervical dan spina lumbar.

- Obesitas - Riwayat bedah lutut atau trauma Trauma pada sendi, atau ketidakseimbangan
pada anterior ligamen krusial dan ligamen kolateral.
- Aktivitas berat yang berlangsung lama Penggunaan sendi dalam aktivitas berat yang
berlangsung lama menjadi faktor risiko berkembangnya penyakit OA.

b.faktor resiko Rheumathoid arthritis

Wanita mengalami RA dua sampai tiga kali lebih sering dibandingkan pria, dan
gejala rheumatoid arthritis pada wanita cenderung muncul antara usia 30-60 tahun
sehingga diduga hormon estrogen memainkan peran, sedangkan gejala sering
berkembang di kemudian hari untuk pria. Ada juga kemungkinan genetik untuk penyakit
ini. Merokok dan periodontitis, juga merupakan faktor risiko.

c.faktor resiko Gout Arthritis

1) usia diatas 40 tahun dan jenis kelamin yang lebih dominanpada pria,dan wanita
postmanoupose

2) medikasi seperti penggunaan obat diuretik,

3)obesitas,

4) konsumsi purin dan alkohol.

(Yatim,2009)

5. Mahasiswa dapat mengetahui penyakit-penyakit geriatri yang berhubungan dengan


musculoskeletal.

Jawab:

Osteoporosis osteoarthritis,rheumatoid arthritis, gout artritis, polymyalgia rheumatica


(PMR)(Tjokoprawiro,A.2015)

6. Mahasiswa dapat mengetahui prognosis dari penyakit persendian.

Jawab:

Prognosis pasien dengan osteoarthritis primer bervariasi dan terkait dengan sendi
yang terlibat. Pasien dengan osteoarthritis sekunder, prognosisnya terkait dengan faktor
penyebab terjadinya osteoarthritis. Umumnya baik. Sebagian besar nyeri dapat diatasi
dengan obat-obat konservatif. Hanya kasus-kasus berat yang memerlukan pembedahan,
yaitu apabila pengobatan dengan menggunakan obat tidak rasional pada
pasien(Pratiwi,A,I.2015)
7. Mahasiswa dapat mengetahui dan membedakan gambaran radiologi
osteoarthritis.rheumatoid,dan gour arthritis

Jawab:

Gambaran Radiologi Osteoartritis Artritis Reumatoid Gout

Sendi penyangga Mengenai sendi-sendi Paling sering pada MTP 1


berat badan seperti kecil PIP, MCP,
Daerah Predileksi coxae, genu, vertebre pergelangan siku,
pergelangan kaki, dll

Celah sendi Menyempit Menyempit Baik hingga menyempit

Tidak ada Erosif sekitar sendi Erosi pada pinggir tulang


“over hanging lip”
Punched out
Erosi
dengan garis sklerotik

Tidak simetris Simetris dan bilateral Asimetris


Simetri

Kista Ada Ada (pseudocyst) Tidak Ada


Ada pada pinggir Tidak ada Tidak ada
Osteofit
sendi
- Gambaran radiologi Osteoarthritis

-Gambar atas kiri : pandangan anteroposterior menunjukkan menyempitnya celah sendi


(tanda panah)

- Gambar bawah kiri : pandangan lateral menunjukkan sklerosis yang ditandai


terbentuknya osteofit (tanda panah)

- Gambar atas kanan : menyempitnya celah sendi (tanda panah putih) menyebabkan
destruksi padapada kartilago dan sunchondral (tanda panah terbuka)

- Gambar bawah kanan : ditemukan kista subchondral (tanda panah)


- Gambaran Radiologi Rhemathoid arthritis
-Gambaran Radiologi Gout Arthritis

 Inflamasi asimetris

 Artritis erosive disertai nodul jaringan lunak


DAFTAR PUSTAKA

Pratiwi,A,I.2015. DIAGNOSIS AND TREATMENT OSTEOARTHRITIS. Vol 4(4). Diakses pda


tanggal 15 agustus 2019. Diakses dari
http://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/majority/article/view/572/576

Rinawan, R. 2015. Kenali penyebab radang sendi dari gaya hidup. Manado : deepublish

Tjokoprawiro,A. dkk. 2015.Buku ajar Ilmu Penyakit Dalam. Surabaya:Airlangga University


Press.

Yatim,F.2009.Penyakit Tulang dan Persendian:Arthritis atau Arthralgia.Jakarta:Pustaka Populer


obor.

Anda mungkin juga menyukai