Anda di halaman 1dari 7

Tugas Tutorial Palu, April 2020

BLOK 5

LEARNING OBJECTIVE SKENARIO 3


KELELAHAN

NAMA : NOVITA WIRATASIA PARIMPUN


NIM : N101 18 114
KELOMPOK :4

FAKULTAS KEDOKTERAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
UNIVERSITAS TADULAKO
2020
1. Prognosis Kasus

Jawaban:

Pengobatan LMA mengalami kemajuan yang berdampak pada membaiknya


prognosis, baik pada anak maupun dewasa. Di negara maju, angka harapan hidup
LMA mencapai 65%. Keberhasilan tersebut bukan hanya karena pemberian
kemoterapi saja. tetapi juga oleh membaiknya supportive care.

Dengan pengobatan modern, angka remisi 50-75%, tetapi angka rata- rata hidup
masih hidup 2 tahun dan yang dapat hidup lebih dari 5 tahun hanya 10%.
Prognosis terburuk adalah pada golongan M5 dan M6, semua pasien meninggal
duniasebelum 2 tahun, sedangkan M3 mempunyai harapan hidup lebih lama.

Sumber:

Adiwijono. 2019. Penatalaksanaan Leukemia Mieloblastik Akut. Yogyakarta:


Gajah Mada University Press

Tjokroprawira,.A . 2015. Buku ajar ilmu penyakit dalam edisi 2.


Surabaya:airlangga university pres

2. Pembeda,anamnesis,pemfis,PP,terapi pada Diagnosa Banding

Jawaban:

leukemia leukemia myeloid leukemia leukemia


Diagnosis
myeloid akut kronis limfoblastik akut limfositik kronis

Defenisi Suatu penyakit CML merupakan Keganasan klonal Keganasan


yang ditandai gangguan stem sel dari sel-sel prekusor hematologik yang
dengan sumsum tulang limfoid, lebih dari ditandai oleh
transformasi klonal, dimana 80% kasus, sel-sel poliferasi klonal
neoplastik dan ditemukan ganas berasal dari dan penumpukan
gangguan proliferasi dari limfosit B, dan limfosit B
diferensiasi sel- granulosit matang sisanya merupakan neoplastik dalam
sel progenitor dari (neutrofil, eosinofil, leukemia sel T darah sum-sum
sel mieloid dan basofil) dan tulang limpa dan
prekursornya. hati .

Etiologi Pada sebagian Belum diketahui Penyebab utama Penyakit CCL


besar kasus dengan pasti LLA sampai saat ini belum diketahui
etiologi dari LMA sebagian kecil masih belum pasti.
tidak diketahui. penderita pernah diketahui. Faktor Kemungkinan yang
Namun ada mengalami radiasi, lingkungan berperan adalah
beberapa faktor virus lingkungan, (pemaparan terhadap abnormalitas
yang mungkin genetik, paparan zat radiasi ion dan kromoson, dan
menjadi etiologi kimia, karsinogenik, elektromagnetik). retrovirus
LMA: senyawa dan obat-obatan
Beberapa virus juga
kimia (benzene), sitotoksit tidak jelas.
berkaitan dengan
radiasi ionik,
insiden LLA (virus
trisomi kromosom
influenza dan
21 yang di jumpai
varicella).
pada penyakit
sindrom down,
dan genetik.

Tanda dan Demam, Berat badan Demam, pucat, Lelah, Berat badan

Gejala kehilangan nafsu menurun, lemah, petekie dan turun. Terdapat


benjolan atau
makan, kelelahan, anoreksia, pendarahan, nyeri
pembengkakan pada
bintik merah pada berkeringat pada sendi dan
tulang, ketiak, leher, perut,
kulit, infeksi, malam hari, nyeri perut yang selangkangan, atau area
memar, napas Splenomegal, tidak jelas, tubuh lain. Demam.
pendek, Hepatomegal, Gejala pembesaran dan Rentan mengalami

pendarahan atau gout atau gangguan fibrosis organ sistem infeksi. Perut terasa
nyeri atau seperti
pucat ginjal yang retikuloendotieal hati
penuh. Sesak napas.
disebabkan oleh limfa dan
hiperurikemi, limfonudus. Berkeringat ketika

Gangguan peningkatan tekanan malam.


penglihatan dan intrakranial karena
priapismus, Anemia infiltrasi meningens,
dengan gambaran seperti sakit kepala,
pucat, dispneu dan muntah bahkan
takikardi, Kadang- penurunan
kadang asimtomatik. kesadaran.

pemeriksaan Morfologi sel, Darah rutin, Hitung darah Apusan darah tepi
penunjang pengecetan Hemoglobin (< 10 lengkap, hapusan
sitokimia dan g/dL), apusan darah darah tepi,
Hapusan darah tepi. Jumlah basofil pemeriksaan
tapi dalam darah koagulasi, kadar
meningkat. Fosfatase fibrinogen, kimia
alkali netrofil darah, penentuan
(neutrophil alkaline HLA, foto thoraks,
phosphatase) selalu fungsi lumbal,
rendah. Gambaran aspirin dan biopsi
sumsum tulang. sum-sum tulang.
Sitogenik
konvensional.
Pemeriksaan PCR
(polymerase chain
reaction).

Diagnosis Leukemia Leukemia limfositosi, Leukimia


banding limfoblastik akut limfoblastik chronic limfadenopat, prolimfositik, hairy
hepatosplenomegali. cell keukemia,
limfoma limfositik,
dan leukemia sel T
kronik

Tatalaksana Skring awal Hydroxyurea: dosis Terrapi untuk LLA Pengobatan


30 mg/kgbb/hari digolongkan menjadi pasien stadium
diberikan sebagai dua yaitu, terapi dini : klorambusil
Penderita yang
dosis tunggal spesifik dalam Baik kontinu
memiliki leukosit
maupun dibagi 2-3 bentuk kemoterapi, maupun Iv
>100.000
dosis apa bila mencakup terapi
memerlukan Pengobatan
leukosist >300/mm3. induksi remisi, dan
tindakan stadium lanjut:
Dosis boleh terapi lanjutan,
leukoparesis kemotrapi tunggal
dihilangkan sampai terdiri atas terapi
emergensi (klorombusil dan
maksimal 2-9 konsolidasi atau
siklofosfomid)
Kemotrapi ada 2 gram /hari. intensifikasi,
yaitu: fase profilaksis sistem Kemoterapi
Busulfan: Dosis 4-8
induksi dan saraf pusat, dan kombinasi :
mg/hari per oral
Kemoterapi pemeliharan jangka (siklofosfamid,
maximal 12mg/hari,
konsolidasi panjang. vinkristin dan
Imatinib : Untuk prednisone)
Kemoterapi Penatalaksanaan
fase kronis 400mg /
induksi tanpa suportif yaitu :
hari setelah makan
Standar 7+3 menjaga keutuhan
maximal 600mg /
adalah kemoterapi membrane mukosa
hari.
dengan sitarabin dan kulit,hindari
100mg/m dan Interferon alfa -2a pengukuran suhu
daunorobisin atau interferon alfa dari rectal, oral
Diberikan secara -2b : interferon tidak hygiene adekuat
infus kontinyu dapat menghasilkan dengan sikat gigi
selama 7 hari dan remisi biologis lembut dan cairan
daunorobisin 45- walupun dapat chlor hexidine 1%,
60 mg/m2 / hari mencapai remisi pemberian antibiotik
intravena selama sitohenetik. Dosis 5 profilaksis pada
3 hari juta 10/m2/hari prosedur tindakan
subkutan sampai invasif, vaksinasi
tercapai temisi tidak dilakukan
sitogenetik , selama pemberian
biasanya setelah 12 pengobatan
bulan tetap yang sitostatika dan
dapat di tokeransi selama 6 bulan
adalah 3 juta setelah pengobatan.
10/m3 /hari.

Komplikasi Gangguan sistem Perdarahan pada Perdarahan. karena Gangguan sistem


imun.  Perdarahan. 
otak atau paru-paru. rendahnya jumlah imun hingga
karena trombositop
trombosit di darah. munculnya kanker
enia. Perdarahan Tubuh rentan
Perdarahan dapat tipe lain.
dapat terjadi di terhadap infeksi.
terjadi di kulit dan
lambung, paru,
hingga otak. Risiko munculnya jenis
organ dalam.

kanker lain, limfoma.


Leukostasis,  Infeksi

memicu karena sistem imun

terjadinya lemah Infeksi juga

penggumpalan dapat terjadi akibat

Leukosit yang efek samping

dapat pengobatan.

menyebabkan
Kemandulan
penyumbatan
akibat efek samping
pembuluh darah
pengobatan.
dan terganggunya
asupan O2.

Sumber :

Setiati,S. 2017. Buku ajar ilmu penyakit dalam edisi IV. Jakarta: internalpublishing
Tjokroprawira,.A . 2015. Buku ajar ilmu penyakit dalam edisi 2. Surabaya : airlangga
university pres
Hasyimboem, S. C. 2014. Leukimia Limfoblastik Akut Pada Dewasa Dengan Multifle
Limphadenipati. Medula. Vol 2 (1). Viewed on April 2 st 2020. From :
http://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/medula/article/view/16
Jonathan, C., and Rahmasari, S. S. 2017. Chronic Myeloid Leukimia. Fakultas kedokteran
Universitas Udayana. Viewed on April 2st 2020. From :
https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_penelitian_1_dir/fc8d421631d27f2177ec010036
de2ac0.pdf

Anda mungkin juga menyukai