“Rheumatoid Arthritis”
Disusun oleh:
Kelompok : 3
Kelas : A1
A. Latar Belakang
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi
Rheumatoid arthritis (RA) adalah gangguan inflamasi kronis dan biasanya progresif
dengan etiologi tidak diketahui yang ditandai dengan keterlibatan sendi simetris
polyarticular dan manifestasi sistemik (Dipiro7th 2009, hlm 31).
B. Epidemiologi
RA mempengaruhi sekitar 1% dari populasi Amerika Serikat dan 1% hingga 2% dari
populasi dunia.1, 2 RA timbul dari reaksi imunologis, dan ada spekulasi bahwa ini
merupakan respons terhadap antigen genetik atau antigen infeksius. Faktor risiko yang
terkait dengan pengembangan RA meliputi:
1. Jenis kelamin perempuan (3: 1 perempuan ke laki-laki)
2. Peningkatan usia (onset puncak usia 35 hingga 50 tahun)
3. Merokok tembakau saat ini. Penelitian telah mengidentifikasi hubungan langsung
antara penggunaan tembakau dan tingkat keparahan penyakit RA. Pengguna tembakau
juga memiliki peningkatan risiko manifestasi paru-paru RA. Risiko ini berkurang
ketika seorang pasien tetap bebas tembakau setidaknya selama 10 tahun.
4. Riwayat keluarga RA. Studi genetik menunjukkan korelasi yang kuat antara RA dan
keberadaan antigen leukosit manusia kompleks kelas II (HLA) histokompatibilitas
utama, khususnya HLA-DR1 dan HLA-DR4,4,5 HLA adalah molekul yang terkait
dengan penyajian antigen pada limfosit T.
5. Potensi paparan lingkungan. Jumlah kasus RA meningkat selama industrialisasi,
meskipun hubungan spesifik dengan faktor lingkungan belum ditentukan.
6. Penggunaan kontrasepsi oral dan konsumsi vitamin D dan teh yang tinggi dikaitkan
dengan penurunan risiko RA. (Dipiro 2008, hlm 868).
B. Judul Praktikum
Rheumatoid Arthritis
KASUS
Nyonya RA 57 tahun datang kedokter mengeluh nyeri kaki dibagian lutut kiri dan kanan,
tidak ada bengkak, saat bangun dari duduknya terasa sangat nyeri sehingga membutuhkan
waktu beberapa menit baru bisa jalan setelah bangun dari duduknya, saat berjalan tidak
terasa nyeri. Nyeri yang dirasakan dimulai 2 tahun lalu ketika jatuh dari motor.
No Parameter Hasil
Dari hasil diskusi praktikum farmakoterapi kali ini tentang kasus Stroke/TIA kali ini
bahwa dapat dinyatakan pasien tersebut mengalami Stroke golongan iskemik. Dimana
stroke golongan tersebut merupakan 88% dari semua stroke dan disebabkan oleh
pembentukan trombus lokal atau emboli yang menyumbat arteri serebral. Aterosklerosis
serebral merupakan faktor penyebab dalam kebanyakan kasus stroke iskemik, meskipun
30% dari etiologi tidak diketahui. Emboli dapat timbul baik dari arteri intra atau
ekstrakranial. Dua puluh persen stroke emboli timbul dari hati.