Anda di halaman 1dari 12

ELIMINASI DAN EKSKRESI

OBAT
PADA KULIT DAN PARU-PARU

Muhammad Ricardo 16330098


Ananda Digita 17330023
Devi Muliasari 17330074
Veny Febriyani 17330077
Nadhiefa Rahmadania 17330085
Proses ekskresi adalah proses yang sangat penting bagi
semua makhluk hidup. Ekskresi adalah suatu proses di mana
produk sisa metabolisme dan materi tidak berguna lainnya
dikeluarkan dari suatu organisme. Setelah melalui proses
metabolisme, obat termasuk ke dalam produk sisa dan
berbahaya apabila terus menerus ada di dalam tubuh, oleh
sebab itu harus dibuang melaluis sistem ekskresi
Ekskresi obat

Ekskresi obat adalah proses pengeluaran zat-zat sisa


oleh hasil metabolisme obat yang suah tidak digunakan oleh
tubuh.
Ekskresi Obat dikeluarkan dari tubuh melalui berbagai
organ ekskresi dalam bentuk metabolit hasil biotransformasi
atau dalam bentuk asalnya. Obat atau metabolit polar
diekskresi lebih cepat daripada obat larut lemak, kecuali pada
ekskresi melalui paru.
 Pada jalur ekskresi melalui ginjal, metabolit-metabolit obat
diekskresikan melalui urine melalui mekanisme filtrasi
glomerulus, sekresi tubular aktif, dan reabsorpsi tubular.
Ginjal merupakan organ utama dalam proses ekskresi.
Organ ini mengekskresikan senyawa dari sirkulasi sistemik
atau dari darah guna mempertahankan miliu internal. Dalam
ginjal terdapat unit fungsional terkecil yang disebut dengan
Nefron. Nefron terdiri atas pembuluh proksimal, lengkung
Henle, dan pembuluh distal, sedangkan bagian kapiler terdiri
dari glomerulus yang terdapat dalam kapsula Bowmann.
PENGERTIAN DAN TUJUAN
EKSKRESI

 Ekskresi merupakan perpindahan obat dari sirkulasi sistemik


menuju ke organ ekskresi. Obat mengalami ekskresi
bertujuan untuk mendetoksifikasi obat, karena telah diketahui
bahwa obat dianggap racun/ zat asing oleh tubuh.
PROSES EKSKRESI OBAT
DALAM TUBUH
Organ terpenting untuk ekskresi obat yaitu ginjal (dengan urin). Obat
diekskresikan melalui ginjal dalam bentuk utuh maupun bentuk metabolitnya.
Selain ginjal ekskresi obat juga terjadi melalui empedu ke dalam usus (dengan
feses) dan paru-paru (dengan udara ekspirasi).
Ekskresi obat dan metabolitnya menyebabkan konsentrasi bahan
berkasiat dalam tubuh menjadi menurun. Ekskresi dapat terjadi tergantung
pada sifat fisikokimia seperti bobot molekul, nilai pKa, kelarutan dan tekanan
uap.

Eksresi dapat berlangsung melalui:


 Kulit: bersamaan dgn keringat, mis; paraldehid, bromida
 Asi: obat & metabolitnya dpt dieksresikan mll asi dan dpt membahayakan pd
bayi (keracunan), misal; obat tidur, nikotin, penicilin, kloramfenikol, INH,
ergotamin.
 Ginjal (dengan urin)
 Empedu dan usus (feses)
 Paru-paru (dengan udara ekspirasi)
EKSKRESI MELALUI GINJAL
Ekskresi melalui ginjal melibatkan tiga proses yaitu

 1. FILTRASI GLOMERULUS
Filtrasi glomerulus menghasilkan ultrafiltrat yaitu plasma minus protein (semua obat
bebas akan keluar dalam ultrafiltrasi sedangkan yang terikat protein tetap tinggal
dalam darah.

 2. SEKRESI AKTIF
Sekresi aktif dari dalam darah ke lumen tubulus proksimal terjadi melalui transporter
membran P-glikoprotein (P-gp) dan MRP (multidrug-resistance protein) yang
terdapat di membran sel epitel dengan selektifitas berbeda yaitu MRP untuk anion
organik dan konyugasi (misalnya penisillin, probenesid, glukuronat, sulfat dan
konyugasi glutation), serta P-gp untuk kation organik dan zat netral (misalnya
kuinidin, digoksin). Dengan demikian terjadi kompetisi antara asam-asam organik
maupun antara basa-basa organik untuk disekresi.

 3. REABSORPSI PASIF
Reabsorbsi pasif terjadi di sepanjang tubulus untuk bentuk nanion obat yang larut
lemak. Oleh karena derajat ionisasi bergantung pada pH larutan, maka hal ini
dimanfaatkan untuk mempercepat ekskresi ginjal pada keracunan suatu obat asam
atau basa.
EKSKRESI MELALUI EMPEDU

 Ekskresi obat yang kedua penting adalah melalui empedu ke


dalam usus dan keluar bersama feses. Transporter membran
P-gp dan MRP terdapat di membran kanalikulus sel hati dan
mensekresi aktif obat-obat dan metabolit ke dalam empedu
dengan selektivitas berbeda, yakni MRP untuk anion organik
dan konyugat (glukuronat dan konyugat lain), dan P-gp untuk
kation organik, steroid, kolesterol dan garam empedu.
EKSKRESI MELALUI PARU-
PARU

 Paru-paru merupakan organ yang sangat vital bagi


kehidupan manusia. Dalam Sistem Ekskresi, paru-paru
berfungsi untuk mengeluarkan karbondioksida (CO2) dan
uap air (H2O). Didalam paru-paru terjadi proses pertukaran
antara gas oksigen dan karbondioksida. Setelah
membebaskan oksigen, sel-sel darah merah menangkap
karbondioksida sebagai hasil metabolisme tubuh yang akan
dibawa ke paru-paru. Di paru-paru karbondioksida dan uap
air dilepaskan dan dikeluarkan dari paru-paru melalui hidung
EKSKRESI MELALUI KULIT
Kulit merupakan benteng pertahanan tubuh kita yang utama
karena berada di lapisan anggota tubuh yang paling luar dan
berhubungan langsung dengan lingkungan sekitar.

Fungsi kulit antara lain sebagai berikut:


- mengeluarkan keringat
- pelindung tubuh
- menyimpan kelebihan lemak
- mengatur suhu tubuh,
- tempat pembuatan vitamin D dari pro vitamin D dengan
bantuan sinar matahari yang mengandung ultraviolet.
PROSES PEMBENTUKAN
KERINGAT

 Bila suhu tubuh kita meningkat atau suhu udara di


lingkungan kita tinggi, pembuluh-pembuluh darah di kulit
akan melebar. Hal ini mengakibatkan banyak darah yang
mengalir ke daerah tersebut. Karena pangkal kelenjar
keringat berhubungan dengan pembuluh darah maka
terjadilah penyerapan air, garam dan sedikit urea oleh
kelenjar keringat. Kemudian air bersama larutannya keluar
melalui pori-pori yang merupakan ujung dari kelenjar
keringat. Keringat yang keluar membawa panas tubuh,
sehingga sangat penting untuk menjaga agar suhu tubuh
tetap normal.
SELESAI.

Anda mungkin juga menyukai