“CATATAN HIDROKARBON”
Senyawa – senyawa organik tertentu yang hanya mengandung dua elemen yaitu :
HIDROGEN dan KARBON, disebut sebagai senyawa HIDROKARBON
Sumber Hidrokarbon
Minyak bumi
- Terbentuk dari peluruhan tumbuhan dan hewan ( laut )
- Minyak mentah : campuran senyawa alifatik dan aromatic, sulfur dan nitrogen ( 1 –
6% )
- Lebih dari 500 senyawa terdeteksi dalam minyak bumi, komposisi berbeda – beda
dari sumur ke sumur
Tahap – tahap :
- Destilasi fraksional ( straight – run distillation ) fraksi – fraksi yang ditampung
didaftar pada Tabel 1
- Kertakan katalitik ( Catalytic Cranking ) : proses memanaskan bahan bertitik didih
tinggi di bawah tekanan dengan adanya katalis ( tanah liat alumunium silikat dicuci
dengan asam, dan dibuat serbuk halus ). Di bawah kondisi ini molekul besar diputus
menjadi fragmen kecil, dan alkana – alkana rantai lurus dibuat isomernya menjadi
alkana rantai bercabang.
- Reformasi katalitik : merubah alkana – alkana menjadi senyawa aromatic
- Kertakan kukus ( steam cranking ) : merubah alkana menjadi alikena.
Senyawa alkena dan aromatik digunakan untuk membuat plastik dan bahan – bahan
orgaik sintetis lainnya. Bahan bakar yang berkualitas baik terdiri dari alkana bercabang dan
senyawa aromatik yang terbakar merata
B. Batubara ( Coal )
Metana
CH4 , keempat atom hydrogen terikat pada atom karbon membentuk TETRAHEDRAL.
Menggambarkan metana :
- Non polar
- Titik leleh : -183°C, titik didih : -161°C
- Bentuk : gas, tidak berwarna, jika berbentuk cair, lebih ringan dari air
- Sedikit larut dalam air, sangat larut dalam cairan organic seperti : eter,
alkohol.
SUMBER METANA :
REAKSI METANA
ALKANA
Seri homolog : suatu seri senyawa – senyawa yang setiap anggotanya berbeda dari
anggota lainnya dengan jumlah yang konstan, anggotanya disebut homolog – homolog
Alkana berikutnya : pentana, heksana, heptana, dst.
Mulai dari butana mempunyai struktur isomeri, penamaannya dibedakan dengan penambahan
awalan :
n – butana dan isobutana
n – pentana, isopentane, dan neopentane
untuk alkana yang lebih besar akan lebih rumit karena ada :
5 struktur isomer heksana
9 struktur isomer heptana
75 struktur isomer dekana
GUGUS ALKIL
Awalan n- , iso- , dan neo- hanya dapat digunakan untuk membedakan butana dan
pentana.
Namun, awalan n- masih tetap dipakai untuk alkana manapun, berapapun besarnya, asalkan
berupa rantai kontinyu ( lurus / tidak bercabang )
Awalan iso- masih dapat dipakai untuk alkana dengan jumlah karbon enam atau kurang, seperti :
ISOPENTANA dan ISOHEKSANA. Satu karbon pada karbon sebelah karbon ujung.
Nama alkana – alkana yang lebih besar, digunakan system tata nama IUPAC .
SIKLOALKANA
( ALISIKLIK )
Tata nama :
1. Sikloalkana diberi nama dengan awalan siklo – pada nama alkana rantai terbukanya yang
mempunyai jumlah karbon yang sama dengan cincinnya.
2. Substituen pada cincin seperti : gugus alkil, halogen, diberi nama dan posisinya ditandai
dengan nomor / angka. Berilah tanda posisi 1 pada karbon tertentu dan nomor pada
karbon lainnya sesuai arah jarum jam atau sebaliknya.
3. Untuk lebih mudah, cincin alifatik digambarkan sebagai bentuk segitiga untuk
siklopropana, segiempat untuk siklobutana, segilima untuk siklopentana, dst. Setiap sudut
mempunyai 2H.
4. Senyawa polisiklik mengandung dua atau lebih cincin yang menggunakan dua atau lebih
atom karbon Bersama – sama .
Contoh : bisiklo ( 2.2.1 ) heptana = norbonana
1. Siklisasi : merubah senyawa rantai terbuka menjadi suatu senyawa yang mengandung
suatu cincin
2. Merubah senyawa siklik menjadi senyawa siklik lainnya, missal : suatu alkohol siklik
menjadi alkilhalidasiklik, atau suatu alkena siklik menjadi suatu aklana siklik