Oleh:
Balai Pengelolaan Aliran Sungai dan Hutan Lindung Tondano, Selasa 12 Juli
2022
Menyetujui,
Instruktur/Supervisor/Pembimbing Instruktur/Supervisor/Pembimbing
Instansi I Instansi II
Dr. Helen J. Lawalata, S.Pi, M.Si dr. Anita Tengker, M.Kes Dr. Marthy L. S. Taulu, M.Si
NIP. 19710603 199702 2 002 NIP. 19781214 201012 2 002 NIP. 19670327 199702 2 001
Mengesahkan,
i
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa sehingga penyusun dapat
menyelesaikan kewajiban sebagai magang kerja lapangan di Persemaian
Permanen Kima Atas, BPDASHL Tondano selama 9 minggu dan menyelesaikan
laporan praktik kerja lapangan ini dengan lancar dan baik serta penulis dapat
menyelesaikan laporan praktik kerja lapangan.
1. Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah memberikan kehidupan serta segala
hikmat dan anugerah sehingga memungkinkan penyusun untuk melakukan
hal-hal luar biasa dan berguna bagi orang lain.
2. Bapak Dr. Markus O. Susatyo, S.Hut, M.P selaku Kepala Balai
Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung Tondano
3. Bapak Andi Ahmad Sobandi, S.Hut selaku Kepala Sub Bagian Tata Usaha
Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung Tondano
4. Bapak Prayitno, S.Hut selaku Manajer di Persemaian Permanen Kima
Atas
5. Ibu Fiqh Chairunnisa, S.Hut selaku Manajer Kultur Jaringan
6. Ibu Dr. Helen J. Lawalata, S.Pi, M.Si, Ibu dr. Anita Costanci Christine
Tengker, M.Kes, Ibu Ir. Marthy L.S. Taulu, M.Si selaku Dosen
Pembimbing magang mahasiswa Biologi FMIPA UNIMA.
7. Seluruh pegawai di Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan
Lindung Tondano
8. Laboran di Laboratorium Kultur Jaringan Sdri. Frisca Kilateng, S.Si,
Bellatrix Kalibato, S.Pd, dan Bella Wondal, S.Kel yang telah membimbing
kami selama kami berada di Laboratorium Kultur Jaringan dalam rangka
memenuhi mata kuliah Kultur Jaringan.
ii
9. Seluruh pegawai dan staf di Persemaian Permanen Kima Atas BPDASHL
Tondano
10. Kepada Keluarga Tanor-Kambey yang telah memberikan dukungan moril
selama magang.
11. Orangtua, kerabat dan sahabat yang telah memberikan dukungan moril dan
materiil, serta pihak-pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang
telah membantu penyusun dalam kegiatan magang.
Penyusun
iii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN......................................................................................i
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI............................................................................................................4
DAFTAR GAMBAR...............................................................................................6
DAFTAR TABEL....................................................................................................7
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................8
1.2. Tujuan...........................................................................................................9
1.3. Manfaat.........................................................................................................9
2.1. Sejarah Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung
Tondano.................................................................................................................11
2.3. Struktur Organisasi Balai Pengelolan Daerah Aliran Sungai dan Hutan
Lindung Tondano...................................................................................................14
BAB IV PENUTUP...............................................................................................37
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................39
LAMPIRAN...........................................................................................................40
SURAT TUGAS....................................................................................................42
4
DAFTAR HADIR KEGIATAN MAGANG.........................................................85
DOKUMENTASI..................................................................................................87
DAFTAR EVALUASI...........................................................................................98
5
DAFTAR GAMBAR
Gambar 7. Penyiraman
6
DAFTAR TABEL
7
BAB I
PENDAHULUAN
8
1.2. Tujuan
1) Tujuan Umum
Dengan adanya magang kerja ini diharapkan mahasiswa bisa
mengetahui dan memahami situasi penyelenggaraan kegiatan produksi
bibit tanaman kehutanan dan kultur jaringan tanaman di Persemaian
Permanen BPDASHL Tondano, Kima Atas, Mapanget, Kota Manado.
2) Tujuan Khusus
a. Memenuhi mata kuliah Kultur Jaringan Tanaman dan syarat
kelulusan mendapatkan gelar Sarjana Biologi (S.Si) dari
Universitas Negeri Manado
b. Mengaplikasikan ilmu yang didapatkan di perkuliahan dalam
dunia kerja
c. Mempelajari dan mempraktikkan langsung pekerjaan yang
berhubungan dengan produksi bibit tanaman kehutanan dan
Kultur Jaringan Tanaman
1.3. Manfaat
1) Bagi Mahasiswa
a. Mahasiswa memperoleh pengetahuan dan keterampilan dalam
penyelenggaran produksi bibit tanaman kehutanan serta
kegiatan kultur jaringan tanaman yang ada di Persemaian
b. Permanen Kima AtasMahasiswa memperoleh pengalaman
bekerja, sehingga dapat memberikan kontribusi pengetahuan
dan pemahaman tentang kegiatan produksi bibit tanaman
kehutanan dan Kultur Jaringan Tanaman di Persemaian
Permanen BPDASHL Tondano, Kima Atas, Mapanget, Kota
Manado.
2) Bagi Fakultas
Dengan adanya magang kerja ini maka dapat terjadi kerja sama
yang saling menguntungkan antara kedua pihak serta laporan
pelaksanaan praktik kerja lapangan ini dapat menjadi salah satu audit
9
internal terhadap kualitas pengajaran yang telah diberikan selama
berada di perkuliahan.
3) Bagi Instansi
a. Instansi dapat memanfaatkan tenaga terdidik dalam membantu
penyelenggaraan produksi bibit tanaman kehutanan dan Kultur
Jaringan Tanaman
b. Dapat menciptakan kerja sama yang saling bermanfaat dan
menguntungkan antara instansi dan universitas.
10
BAB II
2.1. Sejarah Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung
Tondano
11
Sungai Tondano dipilih sebagai nama lembaga berdasarkan pertimbangan
sejarah dan peran ekonomi dan ekologinya sebagai aset nasional. Fungsi ekonomi
dan ekologis memberikan kontribusi bagi pertumbuhan ekonomi Sulawesi Utara,
melalui manfaat langsung (tangible) dan tidak langsung (intangible). Nilai jasa
lingkungan sumberdaya alir ekosistem DAS Tondano diantaranya; energi listrik
yang dihasilkan dari tiga unit pembangkit listrik tenaga air (PLTA) yang ada saat
ini di sepanjang sungai Tondano dengan daya sebesar 51.38 MW, dan
direncanakan pembangunan unit ke empat yang akan menghasilkan daya sebesar
12 MW. Selanjutnya, keberadaan Danau Tondano sebagai salah satu dari 15
danau prioritas nasional juga turut menjadi perhatian karena terdapat berbagai
pemanfaatan diantaranya sektor pertanian, perikanan, dan pariwisata. (BPDASHL
Tondano. 2022)
Persemaian Permanen Kima Atas dibangun pada tahun 2011 haisl kerja
sama antara Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung Tondano
dan Balai Penelitian Kehutanan Manado.
12
Penyusunan rencana
Pelaksanaan rehabilitasi hutan dan lahan serta konservasi tanah dan air
Pengembangan kelembagaan
Pengedalian kerusakan perairan darat
Evaluasi pengelolaan daerah aliran sungai dan hutan lindung
13
2.3. Struktur Organisasi Balai Pengelolan Daerah Aliran Sungai dan
Hutan Lindung Tondano
Kepala Balai
14
BAB III
3.
Kegiatan magang kerja dimulai pada tanggal 12 Mei 2022, diawali dengan
kegiatan administrasi di kantor selama 6 hari. Kegiatan magang kemudian
dilanjutkan ke Persemaian Permanen dan Laboratorium Kultur jaringan
dimulai tanggal 23 Mei 2022 sampai pada tanggal 12 Juli 2022.
15
1. Pembuatan Media
Pembuatan media meliputi kegiatan pencampuran media
tanam, pengisian media ke polybag dan penataan polybag di
bedeng sapih. Media tanam dapat berupa campuran komponen
organik dan mineral. Komponen organik contohnya seperti:
cocopeat dan sekam. Sedangkan komponen mineral contohnya
pasir.
2. Penyemaian benih
Penyemaian dilakukan agar benih dapat berkecambah.
Benih ditaburkan pada bedeng tabur sampai nantinya dapat
berkecambah.
3. Penyapihan Bibit
Penyapihan dilakukan setelah benih berkecambah, tumbuh
pasangan daun yang daunnya sudah cukup keras dan ketika akar
lateral mulai berkembang. Bibit yang berasal dari bedeng semai
diseleksi dan segera ditanam pada polybag.
4. Pemeliharaan Bibit
Pemeliharaan bibit dilakukan agar bibit yang akan
diproduksi terjaga kualitasnya. Kegiatan pemeliharaan bibit yang
dilakukan selama di persemaian permanen adalah penyiraman,
pembersihan/pencabutan gulma, pensortiran, penyiraman, dan
pemberantasan hama penyakit (penyemprotan dengan pestisida
untuk serangga dan fungisida untuk jamur)
16
autoclave, hotplate, timbangan, rak, botol kultur, erlenmeyer,
magnetic stirer, pH meter, blade, scalpel, pinset, lampu bunsen,
cawan petri, microwave, mikropipet, gelas ukur, gelas beker, pipet
tetes, spatula, destilator, shaker, dan lemari es. Masing -masing alat
memiliki fungsi yang berbeda.
17
Media WPM (Woody Plant Medium) yang dikembangkan
oleh Lioyd & Mc Coen pada tahun 1981, merupakan media yang
memiliki konsentrasi ion yang lebih rendah dari media MS. WPM
memiliki konsentrasi ion rendah dengan kandungan sulfat yang
digunakan lebih tinggi daripada sulfat yang ada pada media
lainnya, sehingga media ini cocok dipakai dalam kultur tanaman
tahunan yang berkayu. Diperuntukkan khusus tanaman berkayu.
Saat ini WPM banyak digunakan untuk perbanyakan tanaman hias
berperawakan perdu dan pohon-pohon. Pada umumnya media
kultur jaringan dibedakan menjadi media dasar dan media
perlakuan. Resep media dasar adalah resep kombinasi zat yang
mengandung hara esensial (makro dan mikro), sumber energi dan
vitamin. Dalam teknik kultur jaringan dikenal puluhan macam
media dasar.
Komposisi (mg/l)
Nama Bahan Kimia
MS WPM DKW
18
Unsur Makro
Ammonium nitrate
1,650 mg/l 400 mg/l 1,416 mg/l
(NH₄NO₃)
Calcium chloride
440 mg/l 96 mg/l 149 mg/l
(CaCl₂.2H₂O)
Magnesium sulfate
370 mg/l 370 mg/l 740 mg/l
(MgSO₄·7H₂O)
Potassium
phosphate 170 mg/l 170 mg/l 265 mg/l
(KH₂PO₄)
Potassium nitrate
1,900 mg/l - -
(KNO₃)
Unsur Mikro
Cupric sulfate
0.025 mg/l 0,25 mg/l 0,25 mg/l
(CuSO₄·5H₂O)
Manganese sulfate
22.3 mg/l 22,3 mg/l 33,5 mg/l
(MnSO₄·4H₂O)
Zinc sulfate
8.6 mg/l 8,6 mg/l -
(ZnSO₄·7H₂O)
Boric acid
6.2 mg/l 6,2 mg/l 4,8 mg/l
(H₃BO₃)
Potassium iodide
0.83 mg/l - -
(KI)
Sodium molybdate
0.25 mg/l 0,25 mg/l 0,39 mg/l
(Na₂MoO₄·2H₂O)
Cobalt chloride
0.025 mg/l - -
(CoCl₂·6H₂O)
Unsur Mikro Besi (Fe)
Na₂EDTA·2H₂O 37.2 mg/l 37,3 mg/l 45,4 mg/l
Ferrous sulfate
27.8 mg/l 27,8 mg/l 33,8 mg/l
(FeSO₄·7H₂O)
Vitamin
Mio-inositol 100 mg/l 100 mg/l 100 mg/l
Glisin 2 mg/l 2 mg/l 2 mg/l
Niacin 0.5 mg/l 0,5 mg/l 1 mg/l
19
Pyridoxine HCl l 0.5 mg/l 0,5 mg/l -
Thiamine HCl 0.1 mg/l 1 mg/l 2 mg/l
Zat Lainnya
Gula 30.000 mg/l 30.000 mg/l 30.000 mg/l
Agar 7.000 mg/l 7.000 mg/l 7.000 mg/l
3. Kegiatan Inisiasi
4. Kegiatan Subkultur
20
Subkultur merupakan salah satu tahapan dalam
perbanyakan tanaman melalui kultur jaringan. Pada tahapan
subkultur dilakukan penggantian media tanam dengan media yang
baru sehingga kebutuhan nutrisi untuk pertumbuhan dapat
terpenuhi. Prinsip dasar subkultur adalah memotong, membelah
dan menanam kembali eksplan yang telah tumbuh sehingga jumlah
tanaman akan bertambah banyak. Subkultur dilakukan jika eksplan
pada medium kultur mengalami browning sebagai indikasi dari
kematian sel. Selain itu, alasan dilakukannya subkultur yaitu
berkurangnya kandungan nutrisi dalam media yang ditandai
dengan mengeringnya media. (Irawan. U, dkk. 2020)
5. Kegiatan Aklimatisasi
21
yang dikeluarkan dari ruangan aseptik tidak langsung di
aklimatisasi namun didiamkan beberapa hari di ruangan yang
lingkungannya tidak diatur sebagai salah satu cara planlet
beradaptasi dengan lingkungannya. Selain planlet tanaman perlu
juga diperhatikan kesterilan media yang akan digunakan untuk
menanam planlet. media sebaiknya disterilisasi dahulu dengan
pemanasan dan tekanan uap.
3.3.1. Hasil
22
Mengedit laporan keuangan
tahunan BPDASHL Tondano
Membuat laporan harian kegiatan
staf BPDASHL Tondano
1 Kegiatan Administrasi
Membuat surat balasan untuk
pengambilan pohon
Mengecek dan mengedit dokumen
SK
23
Penyortiran bibit Jabon, Mahasiswa mampu melakukan
5
dan Durian penyortiran bibit Jabon dan Durian
24
Juni 2022, 22 Juni 2022, 23 Juni 2022,
dan 30 Juni 2022.
Mahasiswa mampu melakukan
subkultur planlet Jabon dan Gaharu.
Subkultur planlet Jabon, Kegiatan subkultur dilakukan sebanyak
4
dan Gaharu 6 kali yaitu pada tanggal 24 Mei 2022,
25 Mei 2022, 27 Mei 2022, 7 Juni 2022,
8 Juni 2022, 29 Juni 2022.
Mahasiswa mengetahui tahapan
membuat media aklimatisasi dalam hal
5 Menyaring cocopeat
ini cocopeat yang digunakan sebagai
media tanam.
Mahasiswa mampu melakukan
aklimatisasi Cempaka, Gaharu, dan
Jabon dengan perlakuan yang sesuai
Aklimatisasi Cempaka, dengan kebutuhan tanaman. Kegiatan
6
Gaharu, dan Jabon aklimatisasi dilakukan di Laboratorium
Kultur Jaringan sebanyak 4 kali pada
tanggal 24 Mei 2022, 10 Juni 2022, 27
Juni 2022 dan 8 Juli 2022.
7 Pemeliharaan bibit kultur Bibit di green house kultur jaringan
jaringan dapat tetap terpelihara dengan
melakukan:
Penyiraman
Pengecekan akar selama 3 hari
sekali
Memberikan semprotan fungisida
Pembersihan tanaman dari lumut
Pembersihan
Pemberian hormon akar dan tunas
setiap hari
25
Mikro cutting yaitu pemotongan
cabang yang ada kemudian ditanam
di media tanam baru.
3.3.2. Pembahasan
Kegiatan magang kerja yang dilakukan di kantor BPDASHL Tondano
yaitu membantu kegiatan administrasi perkantoran yang ada. Dan selanjutnya
kegiatan magang dilanjutkan di Persemaian Permanen dan di laboratorium
Kultur Jaringan.
a. Penyemaian Bibit
26
Untuk benih kecil dan halus, penyemaian dilakukan dengan cara
menabur benih secara merata pada media kecambah, kemudian
benih yang telah ditabur ditutup media secara tipis
Untuk benih ukuran sedang, maka penyemaian dilakukan dengan
cara menanam benih hingga kedalaman ½ - ¾ bagian benih.
Bagian yang dipendam adalah bagian tempat keluarnya akar. Jika
posisi ini terbalik, maka saat akar keluar tidak mengenai media
kecambah sehingga bisa menyebabkan semai mati akibat akar tidak
menyerap air dari media.
Selanjutnya media semai dijaga kelembabannya. Agar proses
perkecambahan tetap dapat berjalan dengan baik, maka pemberian
air pada media kecambah jangan sampai menyebabkan kondisi
media becek, namun hanya sebatas untuk melembabkan kondisi
lingkungan media. Media yang becek akan menyebabkan
pembusukan benih, sebaliknya media yang kering akan mematikan
benih yang telah berkecambah karena kekurangan air.
b. Penyapihan Bibit
27
lubang yang telah dibuat, kemudian tutup kembali dan ditekan
perlahan-lahan.
c. Pemeliharaan Bibit
28
Kegiatan di dalam laboratorium sudah mengikuti SOP (Standar Oprating
Prosedur).
a. Kegiatan Sterilisasi Alat
29
8) Jika alarm tanda selesai berbunyi, maka tunggu tekanan dalam
kompartemen turun hingga sama dengan tekanan udara di
lingkungan (jarum pada preisure gauge menunjuk ke angka
nol).
9) Kemudian klep-klep pengaman dibuka dan keluarkan isi
autoklaf dengan hati-hati.
10) Setelah alat-alat disterilkan dengan autoklaf, alat-alat tersebut
dimasukkan ke dalam oven dan dilakukan sterilisasi basa
kering, selama 1 kali 24 jam dengan suhu 100 derajat.
11) Setelah di sterilisasi dalam oven selama 1 kali 24 jam, maka
diinkubasi ke dalam oven dengan suhu 45 derajat sampai alat
tersebut digunakan.
30
2) Pastikan timbangan analitik, magnetic stirrer, hot plate,
sudah dialiri listrik.
3) Timbang satu persatu bahan yang akan digunakan;
4) Tuang aquades sebanyak 1000 ml yang di takar pada labu
ukur;
5) Letakkan gelas beker ke atas magnetic stirrer;
6) Tuang terlebih dahulu aquades sebanyak 300 ml dari labu
ukur ke dalam gelas beker; Kemudian masukkan magnetic
stirrer bar.
7) Nyalakan magnetic stirrer;
8) Masukkan satu persatu bahan yang akan digunakan (kecuali
agar) hingga menjadi homogen (tercampur rata);
9) Tambahkan aquades ke dalam gelas beker hingga volume
mencapai menjadi 1000 ml
10) Lakukan pengukuran pH larutan. Ukuran pH larutan yaitu
5,8. Jika pH larutan masih di bawah angka yang diinginkan
(terlalu asam) teteskan NaOH/KOH menggunakan
mikropipet. Jika pH larutan masih di atas angka yang
diinginkan (terlalu basa) teteskan HCl menggunakan
mikropipet. Tunggu hingga angka di pH meter sudah
menunjukkan angka yang diinginkan;
11) Selanjutnya tuang agar (pemadat), lalu homogenkan;
12) Tutup mulut geles beker dengan aluminium foil;
13) Masak media di dalam microwave selama 20 menit
14) Media dituang ke dalam botol kultur steril, masing-masing
20 ml menggunakan mikropipet;
15) Botol kultur yang berisi media ditutup rapat menggunakan
plastik transparan dan diikat dengan karet gelang;
16) Dimasukkan ke dalam autoklaf untuk disterilisasi dengan
suhu 121˚C selama 15 menit;
31
17) Setelah disterilisasi, media dikeluarkan dari autoklaf dan di
atur di rak kultur, disimpan dalam ruang kultur 22 derajat -
25 derajat.
18) Media dapat digunakan dapat digunakan setelah dipastikan
tidak terkontaminasi. (3 hari).
c. Kegiatan Inisiasi
Eksplan yang digunakan merupakan saat inisiasi adalah
tanaman Cempaka Wasian. Proses inisiasi dilakukan secara hati-
hati dan memperhatikan estimasi waktu pengerjaan proses inisiasi.
Terdapat permasalahan yang terjadi pada tahapan inisiasi terlihat
adanya kontaminasi jamur setelah kurang lebih minggu ke 2 di
dalam ruangan kultur. Adapun permasalah lain di tahap inisiasi
yaitu browning kontaminasi bakteri dan fitrifikasi, tetapi dalam
prakteknya eksplan kami belum mengalami kondisi permasalah
tersebut.
Alat
Alat yang digunakan pada saat inisiasi, yaitu: Toples,
gunting, batang pengaduk, ceret, blade, scalpel, pinset, cawan
petri, gelas ukur, bunsen, pemantik, dan karet.
Bahan
Bahan yang digunakan pada inisiasi, yaitu: Eksplan
tanaman, air mengalir, aquades steril, sabun cuci, tween, batocyn,
bayclin, betadine, dan tissue
Cara kerja kegiatan inisiasi dilakukan sebagai berikut:
- Penyiapan eksplan dilakukan dengan pemilihan tanaman
yang yang akan dikulturkan dimana eksplan tanaman muda
dan belum memiliki 2 daun.
- Bagian akar dipotong dari eksplan, kemudian eksplan
dicuci dengan sabun dibawah air mengalir.
- Rendam eksplan air mengandung tween selama 20 menit.
Kemudian bilas 3 kali dengan aquades.
32
- Rendam di dalam larutan campuran aquades, bactocyn dan
twin selama 60 menit. Kemudian bilas 3 kali dengan
aquades
- Eksplan kemudian dimasukkan ke dalam laminar air flow
dan direndam dilarutan campuran bayclin 10 %, selama 5
menit. Kemudian bilas 3 kali dengan aquades steril
- Eksplan di potong pada bagian bawah batang dan daunnya
disisakan 1/3 bagian.
- Rendam dalam larutan betadine selama 2 menit. Bilas 3
kali dengan aquades steril dan setelahnya tanaman di tanam
di dalam media tumbuh.
- Eksplan disimpan dalam ruangan kultur.
d. Kegiatan Subkultur
Subkultur jabon merah dan gaharu dilakukan untuk tujuan
perbanyakan, peremajaan, penjarangan, penyelamatan, dan
pemilahan. Planlet jabon merah ditumbuhkan kembali pada 2 jenis
media yang berbeda, media ms untuk perbanyakan, media wpm
untuk perakaran.
Gaharu disubkultur pada media MS untuk perbanyakan dan
perakarannya dilakukan diluar laboratorium. Permasalahan yang
ditemui, adanya kontaminasi jamur yang digunakan pada tanaman
jabon merah. Untuk tanaman Gaharu dijumpai kondisi planlet
browning (pencoklatan).
Alat
Alat yang digunakan pada saat subkultur, yaitu: Laminar
Air Flow (LAF), botol kultur, pinset, cawan petri, bunsen, karet,
gunting dan plastik.
Bahan
Bahan yang digunakan pada subkultur, yaitu: Aquades,
media, kultur tanaman, dan alkohol 70 %.
Cara kerja kegiatan subkultur dilakukan sebagai berikut:
33
- Persiapkan alat dan bahan yang akan digunakan. Proses
subkultur dilakukan dalam LAF. Pastikan LAF telah dialiri
listrik dan disterilkan dengan sinar UV selama 60 menit.
- Catat planlet yang akan disubkultur
- Planlet dan media yang disubkultur dan media yang akan
digunakan dimasukkan dalam LAF, tetapi terlebih dahulu
disemprotkan dengan alkohol 70% diluar LAF.
- Sterilkan pinset dan gunting ke dalam alkohol 95 %
kemudian dibakar diapi bunsen.
- Tutup botol di buka, kemudian mulut botol disterilkan pada
api bunsen
- Lakukan pengambilan planlet, dengan pinset jika pinset
sudah tidak terlalu panas (60 derajat suam-suam kuku)
- Potong-potong bagian planlet berdasarkan kultur nodus
dengan menggunakan gunting.
- Planlet di tanam kembali di media yang baru. Sebelum
tutup botol di tutup sterilkan kembali mulut botol ke api
bunsen
- Botol yang berisi planlet dikeluarkan dari LAF dan di wrap
dan disimpan di ruangan kultur.
e. Kegiatan Aklimatisasi
Aklimatisasi dilakukan pada pagi hari. Komponen media
disiapkan 1 hari sebelum aklimatisasi dilakukan. Aklimatisasi
dilakukan secara bertahap sehingga tanaman mampu beradatasi
dengan habitat aslinya. Adapun permasalahan yang dijumpai
selama proses aklimatisasi antara lain, kematian planlet yang
disebabkan oleh kontaminasi jamur, kondisi media aklimatisasi
yang kering dan terlalu lembab, cuaca ekstim dimana terjadi panas
yang berkepanjangan dan hujan yang berkepanjangan sehingga
mempengaruhi suhu didalam green house. Semua media tanam
terlebih dahulu melalui proses sterilisasi misalnya tanah dikukus,
34
cocopeat direndam dan sekam disangrai. Pembuatan media
aklimatisasi dalam hal ini cocopeat yang akan di jadikan media
tanam harus dijemur dan ditapis agar mendapatkan bagian yang
halus lalu direndam dengan air mendidih, sehinggan cocopeat
dalam keadaan steril. Tahapan kegiatan aklimatisasi dilakukan
sebagai berikut:
Alat
Alat yang digunakan pada saat aklimatisasi, yaitu: wadah
kaca, net tray, semai tray, spatula, plastik sungkup, dan polybag.
Bahan
Bahan yang digunakan pada aklimatisasi, yaitu: air, Zat
Pengatur tumbuh (ZPT), vitastar (Hormon anti stress), batocyn,
tanah, sekam, dan cocopeat.
Cara kerja kegiatan aklimatisasi dilakukan sebagai berikut:
- Pemindahan planlet dari ruangan kultur ke ruangan
persiapan selama 3 hari
- Catat planlet yang akan di aklimatisasi sebagai data.
- Menyiapkan wadah dan media tanam menjadi tahap awal
yang dilakukan dalam proses aklimatisasi. Media
aklimatisasi yang digunakan di Laboratorium Kultur
Jaringan terdiri dari tanah, cocopeat dan sekam. Semua
bahan terlebih disterilisasi. Campuran media tanam yang
digunakan pada proses aklimatisasi memiliki perbandingan
1:1:1. Prinsipnya media yang digunakan harus cukup halus
sehingga dapat memegang air dengan baik dan tidak
menghambat pertumbuhan akar pada tanaman. Selain
penyediaan wadah dan media diperlukan juga penyiapan
larutan aklimatisasi.
- Kemudian planlet yang sudah berakar dikeluarkan dari
botol kultur jaringan menggunakan spatula lab, kemudian
dicuci dengan air mengalir untuk menghilangkan agar-agar
media yang masih melekat pada akar.
35
- Planlet yang sudah bersih kemudian direndam dalam
larutan aklimatisasi selama 10 menit lalu. Untuk tanaman
gaharu direndam pada larutan bactocyn selama 5 menit
setelah itu direndam di larutan aklimatisasi selama 10
menit. Planlet direndam dalam larutan aklimatisasi selama
10 menit lalu dikeringkan.
- Planlet kemudian ditanam dalam net pot atau pot tray yang
berisi media aklimatisasi
- Basahi media aklimatisasi dengan menggunakan larutan
aklimatisasi dan hormon pertumbuhan akar untuk
menginduksi perakaran dan mencegah stress pada planlet,
kemudian ditutup dengan plastik sungkup.
- Setelahnya planlet dimasukkan ke dalam green house,
kemudian setelah 3 hari tanaman dilakukan pengecekan
terhadap media aklimatisasi juga akar planlet. Plastik
sungkup dilepas jika planlet sudah bisa beradaptasi dengan
lingkungan luar atau habitat aslinya.
- Jika planlet sudah bisa beradaptasi dengan lingkungan baru,
plnalet sudah bisa dipindahkan ke polybag.
- Keberhasilan aklimatisasi ditandai dengan planlet mampu
beradaptasi dengan lingkungan baru, tumbuh akar baru dan
tumbuh tunas baru.
Kegiatan lainnya yang dilakukan terkait dengan kultur
jaringan ialah perawatan hasil kultur jaringan tahun 2021 dengan
melakukan hal-hal berikut:
- Penyiraman tanaman saat pagi dan sore hari
- Pengecekan akar selama 3 hari sekali
- Memberikan semprotan fungisida
- Pembersihan tanaman dari lumut
- Tanaman yang mati langsung disingkirkan untuk
menghindari kontaminasi terhadap yang lainnya
36
- Mikto cutting atau melakukan pemotongan pada planlet
yang memiliki cabang kemudian cabang tersebut di tanam
di media tanam yang baru.
37
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
38
4.2 Saran
39
DAFTAR PUSTAKA
Setiawati, T., Zahra, A., Budiono, R., & Nurzaman, M. (2018). Journal of
Biological Sciences. 50(1), 44–50.
Siregar. 2006. Modul Pelatihan Persemaian. ITTO PROJECT PARTICIPATORY
ESTABLISHMENT COLLABORATIVESUSTAINABLE MANAGEMENT
INDUSURANO. JAMBI. hal 19-24
40
LAMPIRAN
41
42
SURAT TUGAS
43
44
LAPORAN KEGIATAN HARIAN MAGANG
Hari Ke- :1
45
LAPORAN KEGIATAN HARIAN MAGANG
Hari Ke- :2
46
LAPORAN KEGIATAN HARIAN MAGANG
Hari Ke- :3
47
LAPORAN KEGIATAN HARIAN MAGANG
Hari Ke- :4
48
LAPORAN KEGIATAN HARIAN MAGANG
Hari Ke- :5
49
LAPORAN KEGIATAN HARIAN MAGANG
Hari Ke- :6
50
LAPORAN KEGIATAN HARIAN MAGANG
Hari Ke- :7
Jelita Tompolumiu
Lab Kultur Jaringan
51
LAPORAN KEGIATAN HARIAN MAGANG
Hari Ke- :8
Maiko Polandos
Ekstraksi basah Alpukat
07.30-16.00 WITA
Maria Helena
52
LAPORAN KEGIATAN HARIAN MAGANG
Hari Ke- :9
53
LAPORAN KEGIATAN HARIAN MAGANG
Hari Ke- : 10
kultur di greenhouse
07.30 – 16.30
- Pemberian pupuk pada bibit tanaman Gaharu dan
Megawati Weken WITA
Jabon
- Menyiram tanaman di bedeng
07.30 – 16.30
Sintia Djafar Subkultur planlet Gaharu
WITA
54
LAPORAN KEGIATAN HARIAN MAGANG
Hari Ke- : 11
Maiko Polandos
07.30 – 16.00
- Penyapihan bibit Kemiri
WITA
Maria Helena
Jelita Tompolumiu
Lab Kultur
07.30 – 16.00
Jaringan
Sintia Djafar
55
LAPORAN KEGIATAN HARIAN MAGANG
Hari Ke- : 12
kultur di greenhouse
Jaringan
07.30 – 16.00
Megawati Weken Pembuatan media WPM dan MSJ
WITA
56
LAPORAN KEGIATAN HARIAN MAGANG
Hari Ke- : 13
57
LAPORAN KEGIATAN HARIAN MAGANG
Hari Ke- : 14
Maiko Polandos
07.30 – 16.30 - Ekstraksi basah Alpukat
WITA - Penyortiran bibit Jabon
Maria Helena
07.30 – 16.30 Izin
Jelita Tompolumiu
WITA
58
- Penataan kembali alat-alat laboratorium
Hari Ke- : 15
07.30 – 16.00
Kultur
Lab
59
60
LAPORAN KEGIATAN HARIAN MAGANG
Hari Ke- : 16
Maiko Polandos
Jaringan
61
LAPORAN KEGIATAN HARIAN MAGANG
Hari Ke- : 17
kultur di greenhouse
07.30 – 16.00
Maiko Polandos - Pemindahan planlet Jabon dari greenhouse ke
WITA
polybag
- Pemasangan label pada botol media
07.30 – 16.00
Maria Helena Subkultur planlet Jabon
WITA
62
LAPORAN KEGIATAN HARIAN MAGANG
Hari Ke- : 18
63
LAPORAN KEGIATAN HARIAN MAGANG
Hari Ke- : 19
- Pembersihan gulma
07.30 - 16.30
Megawati Weken - Penyapihan bibit Mangga
WITA
Sintia Djafar
07.30 – 16.30
Lab Kultur
WITA
Maria Helena 07.30 - 16.30
Izin
WITA
64
LAPORAN KEGIATAN HARIAN MAGANG
Hari Ke- : 20
Maiko Polandos
Jaringan
65
LAPORAN KEGIATAN HARIAN MAGANG
Hari Ke- : 21
Maiko
Jaringan
66
LAPORAN KEGIATAN HARIAN MAGANG
Hari Ke- : 22
67
LAPORAN KEGIATAN HARIAN MAGANG
Hari Ke- : 23
07.30 – 16.00
Megawati Weken Penyapihan bibit Cempaka
WITA
Sintia Djafar
- Perawatan dan pemeliharaan bibit tanaman hasil
07.30 – 16.00
Lab Kultur
WITA
- Pemindahan bibit Jabon ke polybag
07.30 – 16.00 - Pembuatan media MSJ
Maria Helena
WITA - Pemindahan Jabon ke polybag
68
LAPORAN KEGIATAN HARIAN MAGANG
Hari Ke- : 24
69
LAPORAN KEGIATAN HARIAN MAGANG
Hari Ke- : 25
Maiko Polandos
- Perawatan dan pemeliharaan bibit tanaman hasil
Maria Helena 07.30-16.00 WITA kultur di greenhouse
- Sterilisasi alat
Megawati Weken
70
LAPORAN KEGIATAN HARIAN MAGANG
Hari Ke- : 26
Jelita Tompolumiu
Penyapihan bibit Alpukat
07.30-16.00 WITA
Sintia Djafar
71
LAPORAN KEGIATAN HARIAN MAGANG
Hari Ke- : 27
kultur di greenhouse
07.30 – 16.00
- Penyiapan media tanam
Maria Helena WITA
- Pemindahan eksplan Jabon dari pot net di
Greenhouse ke polybag
Megawati Weken 07.30 – 16.00 - Sterilisasi alat
WITA - Inisiasi tanaman Cempaka wasian
72
LAPORAN KEGIATAN HARIAN MAGANG
Hari Ke- : 28
73
WITA
- Menyaring cocopeat
LAPORAN KEGIATAN HARIAN MAGANG
Hari Ke- : 29
Jelita Tompolumiu
07.30 – 16.30 sungkup
WITA - Pengamatan hama dan penyakit pada Durian
Sintia Djafar
Maiko Polandos 07.30 – 16.30 - Pemindahan Jabon dari net pot ke polybag
Lab Kultur
Jaringan
74
LAPORAN KEGIATAN HARIAN MAGANG
Hari Ke- : 30
Jelita Tompolumiu
- Pemeliharaan bibit Durian : Menyiram,
07.30-16.00 WITA
Sintia Dajafar membersihkan gulma, dan memberantas hama dan
penyakit pada Durian
- Perawatan dan pemeliharaan bibit tanaman hasil
kultur di greenhouse
Lab Kultur Jaringan
75
LAPORAN KEGIATAN HARIAN MAGANG
Hari Ke- : 31
76
LAPORAN KEGIATAN HARIAN MAGANG
Hari Ke- : 32
07.30 – 16.00
- Penyapihan Mahoni
WITA
Sintia Djafar - Pembuatan papan nama bedeng
kultur di greenhouse
Jaringan
77
LAPORAN KEGIATAN HARIAN MAGANG
Hari Ke- : 33
78
LAPORAN KEGIATAN HARIAN MAGANG
Hari Ke- : 34
1. Maiko Polandos
5. Sintia Djafar
79
LAPORAN KEGIATAN HARIAN MAGANG
Hari Ke- : 35
80
LAPORAN KEGIATAN HARIAN MAGANG
Hari Ke- : 36
81
LAPORAN KEGIATAN HARIAN MAGANG
Hari Ke- : 37
Jelita Tompolumiu
07.30 – 16.00 Ekstraksi basah Alpukat
Sintia Djafar WITA
Maiko Polandos
- Perawatan dan pemeliharaan bibit tanaman hasil
Lab Kultur
Jaringan
82
LAPORAN KEGIATAN HARIAN MAGANG
Hari Ke- : 38
Jelita Tompolumiu
07.30 – 16.00
Penyapihan Durian
Sintia Djafar WITA
Maiko Polandos
Lab Kultur
Jaringan
07.30 – 16.00
Maria Helena Perawatan bibit Porang
WITA
Megawati Weken
83
LAPORAN KEGIATAN HARIAN MAGANG
Hari Ke- : 39
Jelita Tompolumiu
Izin
07.30-16.30 WITA
Sintia Djafar
- Aklimatisasi Gaharu
Maria Helena 07.30-16.30 WITA
- Perawatan dan pemeliharaan bibit tanaman hasil
Megawati Weken kultur di greenhouse
84
BAGIAN PERSEMAIAN DAN LAB KULTUR JARINGAN
Hari Ke- : 40
Maiko Polandos
Lab Kultur
- Acara perpisahan
Jaringan
Megawati Weken
85
Hari Ke- : 41
Jelita Tompolumiu
Penyusunan laporan magang
07.30-16.00 WITA
Sintia Djafar
Maiko Polandos
Lab Kultur
Jaringan
Megawati Weken
86
DAFTAR HADIR KEGIATAN MAGANG KERJA PRODI BIOLOGI TAHUN 2022
87
88
DOKUMENTASI
89
90
Gambar 5. Pembersihan dan Pencabutan gulma
91
Gambar 7. Penyiraman
92
Gambar 11. Inisiasi Cempaka
93
Gambar 12. Subkultur planlet Jabon, dan Gaharu
94
Gambar 13. Aklimatisasi Cempaka, Gaharu, dan Jabon
95
Gambar 14. Pemeliharaan bibit kultur jaringan
96
Gambar 15. Penanaman Pohon Indonesia’s FOLU Net Sink 2030
97
Gambar 16. Ruang kultur, dan ruang pembuatan media
98
Gambar 18. Laminar air flow dan autoklaf
99
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS NEGERI MANADO
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN BIOLOGI
PROGRAM STUDI BIOLOGI
Alamat: Jl. Kampus UNIMA di Tondano, Kode Pos 95618. Telp. (0431) 321771
DAFTAR EVALUASI
IDENTITAS MAHASISWA
Nama Mahasiswa Maria Helena
NIM 19502019
Program Studi Biologi
INSTANSI
Nama Instansi Balai Pengelolan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung
Tondano
Alamat Instansi Jl. Tololiu Supit II No. 10 Tingkulu, Manado, Sulawesi Utara
Petunjuk Pengisian
Manado, Juli
Angka Kualifikasi 2022
80-100 A Penilai
75-79 AB
65-74 B
60-64 BC
50-59 C
100