Anda di halaman 1dari 101

LAPORAN AKHIR MAGANG KERJA

UNIVERSITAS NEGERI MANADO

Oleh:

MAIKO POLANDOS 19502005


JELITA TOMPOLUMIU 19502013
SINTIA DJAFAR 19502015
MARIA HELENA 19502019
MEGAWATI WEKEN 19502020

PROGRAM STUDI BIOLOGI


JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MANADO
2022
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN AKHIR MAGANG KERJA

MAGANG KERJA PROGRAM STUDI BIOLOGI TAHUN 2022


DI BALAI PENGELOLAAN DAERAH ALIRAN SUNGAI DAN HUTAN
LINDUNG TONDANO

12 MEI-12 JULI 2022


MAIKO POLANDOS 19502005
JELITA TOMPOLUMIU 19502013
SINTIA DJAFAR 19502015
MARIA HELENA 19502019
MEGAWATI WEKEN 19502020

Laporan ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan pertanggungjawaban


keikutsertaan dalam program Magang Kerja Program Studi Biologi Universtas
Negeri Manado

Balai Pengelolaan Aliran Sungai dan Hutan Lindung Tondano, Selasa 12 Juli
2022

Menyetujui,

Instruktur/Supervisor/Pembimbing Instruktur/Supervisor/Pembimbing
Instansi I Instansi II

Prayitno, S.Hut Fiqh Chairunnisa, S.Hut


NIP. 19771120 1999031 003 NIP. 19910501 201801 2 003

Pembimbing Lapangan I Pembimbing Lapangan II Pembimbing Lapangan III

Dr. Helen J. Lawalata, S.Pi, M.Si dr. Anita Tengker, M.Kes Dr. Marthy L. S. Taulu, M.Si
NIP. 19710603 199702 2 002 NIP. 19781214 201012 2 002 NIP. 19670327 199702 2 001

Mengesahkan,

Pimpinan Instansi Ketua Program Studi Biologi Unima

Andi Ahmad Sobandi, S.Hut Dr. Helen J. Lawalata, S.Pi, M.Si


NIP. 19721224 199212 1002 NIP. 19710603 199702 2 002
KATA PENGANTAR

i
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa sehingga penyusun dapat
menyelesaikan kewajiban sebagai magang kerja lapangan di Persemaian
Permanen Kima Atas, BPDASHL Tondano selama 9 minggu dan menyelesaikan
laporan praktik kerja lapangan ini dengan lancar dan baik serta penulis dapat
menyelesaikan laporan praktik kerja lapangan.

Setelah selesai mengikuti kegiatan praktik kerja lapangan di Persemaian


Permanen Kima Atas selama 41 hari kerja yang terhitung dalam periode 12 Mei
2022 sampai dengan 12 Juli 2022, dalam penyusunan laporan magang ini tidak
terlepas dari bantuan banyak pihak yang telah memberikan saran, masukan-
masukan serta dorongan kepada penulis. Oleh karena itu dengan segala hormat
dan kerendahan hati perkenankanlah penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah memberikan kehidupan serta segala
hikmat dan anugerah sehingga memungkinkan penyusun untuk melakukan
hal-hal luar biasa dan berguna bagi orang lain.
2. Bapak Dr. Markus O. Susatyo, S.Hut, M.P selaku Kepala Balai
Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung Tondano
3. Bapak Andi Ahmad Sobandi, S.Hut selaku Kepala Sub Bagian Tata Usaha
Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung Tondano
4. Bapak Prayitno, S.Hut selaku Manajer di Persemaian Permanen Kima
Atas
5. Ibu Fiqh Chairunnisa, S.Hut selaku Manajer Kultur Jaringan
6. Ibu Dr. Helen J. Lawalata, S.Pi, M.Si, Ibu dr. Anita Costanci Christine
Tengker, M.Kes, Ibu Ir. Marthy L.S. Taulu, M.Si selaku Dosen
Pembimbing magang mahasiswa Biologi FMIPA UNIMA.
7. Seluruh pegawai di Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan
Lindung Tondano
8. Laboran di Laboratorium Kultur Jaringan Sdri. Frisca Kilateng, S.Si,
Bellatrix Kalibato, S.Pd, dan Bella Wondal, S.Kel yang telah membimbing
kami selama kami berada di Laboratorium Kultur Jaringan dalam rangka
memenuhi mata kuliah Kultur Jaringan.

ii
9. Seluruh pegawai dan staf di Persemaian Permanen Kima Atas BPDASHL
Tondano
10. Kepada Keluarga Tanor-Kambey yang telah memberikan dukungan moril
selama magang.
11. Orangtua, kerabat dan sahabat yang telah memberikan dukungan moril dan
materiil, serta pihak-pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang
telah membantu penyusun dalam kegiatan magang.

Penyusun menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan laporan


magang ini masih jauh dari kesempurnaan karena keterbatasan kemampuan serta
kurangnya pengalaman. Oleh karena itu, segala kritik dan saran yang bersifat
membangun sangat penyusun harapkan.

Manado, 12 Juli 2022

Penyusun

iii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN......................................................................................i

KATA PENGANTAR.............................................................................................ii

DAFTAR ISI............................................................................................................4

DAFTAR GAMBAR...............................................................................................6

DAFTAR TABEL....................................................................................................7

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................8

1.1. Latar Belakang..............................................................................................8

1.2. Tujuan...........................................................................................................9

1.3. Manfaat.........................................................................................................9

1.4. Waktu dan Tempat......................................................................................10

BAB II PROFIL BALAI PENGELOLAN DAERAH ALIRAN SUNGAI DAN


HUTAN LINDUNG TONDANO..........................................................................11

2.1. Sejarah Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung
Tondano.................................................................................................................11

2.2. Tugas Pokok dan Fungsi.............................................................................12

2.3. Struktur Organisasi Balai Pengelolan Daerah Aliran Sungai dan Hutan
Lindung Tondano...................................................................................................14

BAB III PELAKSANAAN KEGIATAN MAGANG...........................................15

3.1. Kegiatan Magang Kerja..............................................................................15

3.2. Kegiatan Lainnya........................................................................................22

3.3. Hasil dan Pembahasan................................................................................22

BAB IV PENUTUP...............................................................................................37

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................39

LAMPIRAN...........................................................................................................40

SURAT PENERIMAAN MAHASISWA MAGANG DARI INSTANSI.............40

SURAT TUGAS....................................................................................................42

4
DAFTAR HADIR KEGIATAN MAGANG.........................................................85

DOKUMENTASI..................................................................................................87

DAFTAR EVALUASI...........................................................................................98

5
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Kegiatan Administrasi di Kantor BPDASHL Tondano

Gambar 2. Ekstraksi basah Alpukat dan Durian

Gambar 3. Penyemaian bibit Alpukat, Pala, Durian, dan Gmelina

Gambar 4. Penyapihan bibit Kemiri, Gmelina, Durian, Alpukat, Gaharu, Pala,


Cempaka, Kayu manis, Mangga, dan Mahoni

Gambar 5. Pembersihan dan Pencabutan gulma

Gambar 6. Penyortiran bibit Jabon, dan Durian

Gambar 7. Penyiraman

Gambar 8. Pemeliharaan lingkungan persemaian

Gambar 9. Sterilisasi alat dan media

Gambar 10. Pembuatan media MS, WPM, dan DKW

Gambar 11. Inisiasi Cempaka

Gambar 12. Subkultur planlet Jabon, dan Gaharu

Gambar 13. Aklimatisasi Cempaka, Gaharu, dan Jabon

Gambar 14. Pemeliharaan bibit kultur jaringan

Gambar 15. Penanaman Pohon Indonesia’s FOLU Net Sink 2030

Gambar 16. Ruang persiapan, ruang kultur

Gambar 17. Pencampuran media untuk produksi bibit

Gambar 18. Laminar air flow dan autoklaf

Gambar 19. Media aklimatisasi

6
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Perbandingan Komposisi Media MS, WPM, dan DKW

Tabel 2. Hasil magang kerja dibagian kantor BPDASHL Tondano

Tabel 3. Hasil magang kerja dibagian Persemaian Permanen

Tabel 4. Hasil magang kerja dibagian Laboratorium Kultur Jaringan

Tabel 5. Hasil kegiatan lainnya yang dilakukan selama magang

7
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kegiatan magang yang dilakukan oleh program studi Biologi merupakan


salah satu bentuk implementasi secara sistematis dan sinkron antara program
pendidikan di kampus dengan program penguasaan keahlian yang diperoleh
melalui kegiatan kerja secara langsung didunia kerja untuk mecapai tingkat
keahlian tertentu. Kegiatan magang kerja merupakan salah satu kegiatan
akademik yang wajib diikuti dan dilakukan oleh seluruh mahasiswa pada
program studi Biologi. Dengan adanya kegiatan magang ini para mahasiswa
dapat turun langsung ke lapangan dan melihat bagaimana dunia kerja
sebenarnya yang tidak dapat dijumpai di kampus. Sehingga mahasiswa bisa
mendapatkan gambaran dunia kerja dan pengalaman baru yang dapat berguna
kedepannya.
Alasan dilaksanakannya kegiatan magang di Balai Pengelolaan Daerah
Aliran Sungai dan Hutan Lindung Tondano ini, yaitu mahasiswa ingin
mendapatkan pengalaman di dunia kerja. Selain itu, mahasiswa ingin
menambah ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan produksi bibit, serta
menambah ilmu pengetahuan mengenai kegiatan dan tahapan dalam proses
kultur jaringan tanaman.
Pada kegiatan magang yang kami lakukan mahasiswa dituntut untuk
mampu menerapkan teori yang telah diperoleh selama perkuliahan di Program
Studi Biologi dan mahasiswa mampu berkontribusi dalam kegiatan yang ada
di tempat magang, agar mahasiswa dapat memberikan sumbangsi pemikiran
serta tenaga dengan mengacu pada ilmu yang pernah didapatkan selama
perkuliahan. Selain itu, dalam pelaksanaan magang mahasiswa dituntut untuk
lebih aktif, terorganisir, tanggap terhadap permasalahan serta mampu
berkomunikasi baik dengan karyawan. Kegiatan magang ini bermanfaat untuk
menambah wawasan, keterampilan, etika, disiplin, kemampuan dan tanggung
jawab mahasiswa.

8
1.2. Tujuan

1) Tujuan Umum
Dengan adanya magang kerja ini diharapkan mahasiswa bisa
mengetahui dan memahami situasi penyelenggaraan kegiatan produksi
bibit tanaman kehutanan dan kultur jaringan tanaman di Persemaian
Permanen BPDASHL Tondano, Kima Atas, Mapanget, Kota Manado.
2) Tujuan Khusus
a. Memenuhi mata kuliah Kultur Jaringan Tanaman dan syarat
kelulusan mendapatkan gelar Sarjana Biologi (S.Si) dari
Universitas Negeri Manado
b. Mengaplikasikan ilmu yang didapatkan di perkuliahan dalam
dunia kerja
c. Mempelajari dan mempraktikkan langsung pekerjaan yang
berhubungan dengan produksi bibit tanaman kehutanan dan
Kultur Jaringan Tanaman

1.3. Manfaat

1) Bagi Mahasiswa
a. Mahasiswa memperoleh pengetahuan dan keterampilan dalam
penyelenggaran produksi bibit tanaman kehutanan serta
kegiatan kultur jaringan tanaman yang ada di Persemaian
b. Permanen Kima AtasMahasiswa memperoleh pengalaman
bekerja, sehingga dapat memberikan kontribusi pengetahuan
dan pemahaman tentang kegiatan produksi bibit tanaman
kehutanan dan Kultur Jaringan Tanaman di Persemaian
Permanen BPDASHL Tondano, Kima Atas, Mapanget, Kota
Manado.
2) Bagi Fakultas
Dengan adanya magang kerja ini maka dapat terjadi kerja sama
yang saling menguntungkan antara kedua pihak serta laporan
pelaksanaan praktik kerja lapangan ini dapat menjadi salah satu audit

9
internal terhadap kualitas pengajaran yang telah diberikan selama
berada di perkuliahan.
3) Bagi Instansi
a. Instansi dapat memanfaatkan tenaga terdidik dalam membantu
penyelenggaraan produksi bibit tanaman kehutanan dan Kultur
Jaringan Tanaman
b. Dapat menciptakan kerja sama yang saling bermanfaat dan
menguntungkan antara instansi dan universitas.

1.4. Waktu dan Tempat

1) Waktu Magang Kerja


Magang Kerja di Persemaian Permanen Kima Atas BPDASHL
Tondano dilaksanakan selama 41 hari kerja, yaitu mulai tanggal 12
Mei 2022 – 12 Juli 2022. Dalam pelaksanaan magang kerja lapangan
waktu ditentukan oleh kantor BPDASHL Tondano yaitu Senin –
Kamis pukul 07.30 WITA – 16.00 WITA dan Jumat pukul 07.30
WITA – 16.30 WITA.
2) Tempat Magang Kerja
Mahasiswa mendapatkan kesempatan melakukan magang di
Kantor BPDASHL Tondano dan dilanjutkan dengan magang di
Persemaian Permanen Kima Atas, Mapanget, Kota Manado. Berikut
data lembaga tempat melaksanakan magang kerja dilakukan:

Nama Instansi  Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai


dan Hutan Lindung Tondano
 Persemaian Permanen Kima Atas (PP
Kima Atas) BPDASHL Tondano
Alamat  Jl. Tololiu Supit II No. 10 Tingkulu,
Manado, Sulawesi Utara
 Jl. Raya Adipura Kel. Kima Atas, Kec.
Mapanget Manado, Sulawesi Utara
No. Telp (0431) 863619 / (0431) 859893
Website http://bpdashltondano.pdashl.menlhk.go.id/

10
BAB II

PROFIL BALAI PENGELOLAN DAERAH ALIRAN SUNGAI DAN

HUTAN LINDUNG TONDANO

2.1. Sejarah Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung
Tondano

Penyelenggaraan rehabilitasi hutan dan lahan sesuai Inpres nomor: 6 tahun


1976, dimulai sejak tahun 1976 sampai tahun 1997 yang tertuang dalam program
penyelamatan hutan, tanah dan air. Diawali dengan pembentukan pelaksana
proyek dengan nama Proyek Perencanaan Penghijauan dan Reboisasi Pengelolaan
Daerah Aliran Sungai (P3RPDAS) yang berada di bawah Departemen Pertanian,
Direktorat Jenderal Kehutanan tahun 1976–1981 dengan tugas utama perencanaan
dan koordinasi pelaksanaan reboisasi dan penghijauan berbasis DAS. Program
penyelamatan hutan tanah dan air dalam bentuk kegiatan penghijauan dan
reboisasi. Kegiatan utama yang telah dilakukan adalah reboisasi, dan penghijauan
serta bangunan sipil teknis dalam rangka pengendalian erosi dan sedimentasi pada
sarana irigasi yang vital. (BPDASHL Tondano. 2022)

Sejarah keberadaan BPDAS Tondano tidak dapat dilepaskan dari sejarah


perkembangan kelembagaan rehabilitasi lahan dan konservasi tanah (RLKT) di
Indonesia termasuk di Sulawesi Utara. Selanjutnya pada Tahun 1982 - 1983
lembaga keproyekan tersebut dirubah menjadi unit pelaksana teknis RLKT
dengan nama sub Balai Rehabilitasi Lahan dan Konservasi Tanah (sub BRLKT)
yang mencakup wilayah DAS Tondano dan Bone Bolango. Pada tahun 1983 –
2000 berubah nama menjadi BRLKT wilayah X dengan wilayah kerja mencakup
Provinsi Sulawesi Utara dan Sulawesi Tengah. Selanjutnya pada Tahun 2004
berubah menjadi Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Tondano (BPDAS
Tondano). Selanjutnya, pada tahun 2016 berubah nama menjadi Balai
Pengelolaan DAS dan Hutan Lindung Tondano (BPDASHL Tondano).
(BPDASHL Tondano. 2022)

11
Sungai Tondano dipilih sebagai nama lembaga berdasarkan pertimbangan
sejarah dan peran ekonomi dan ekologinya sebagai aset nasional. Fungsi ekonomi
dan ekologis memberikan kontribusi bagi pertumbuhan ekonomi Sulawesi Utara,
melalui manfaat langsung (tangible) dan tidak langsung (intangible). Nilai jasa
lingkungan sumberdaya alir ekosistem DAS Tondano diantaranya; energi listrik
yang dihasilkan dari tiga unit pembangkit listrik tenaga air (PLTA) yang ada saat
ini di sepanjang sungai Tondano dengan daya sebesar 51.38 MW, dan
direncanakan pembangunan unit ke empat yang akan menghasilkan daya sebesar
12 MW. Selanjutnya, keberadaan Danau Tondano sebagai salah satu dari 15
danau prioritas nasional juga turut menjadi perhatian karena terdapat berbagai
pemanfaatan diantaranya sektor pertanian, perikanan, dan pariwisata. (BPDASHL
Tondano. 2022)

Persemaian Permanen Kima Atas merupakan salah satu dari Program


Kementrian Kehutanan ini dikelola oleh Direktorat Jenderal Bina Pengelolaan
DAS dan Perhutanan Sosial (BPDAS PS) yang secara serempak dibangun di 26
Provinsi. Fungsi dari persemaian permanen ini adalah untuk memproduksi bibit
dalam rangka mendukung mendukung kegiatan rehabilitasi hutan dan lahan serta
kegiatan penghijauan lainnya. Sedangkan tujuan utama pembangunan Persemaian
Permanen untuk memepermudah masyarakat mendapatkan bibit yang berkualitas
dan meningkatkan minta masyarakat untuk menanam.

Persemaian Permanen Kima Atas dibangun pada tahun 2011 haisl kerja
sama antara Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung Tondano
dan Balai Penelitian Kehutanan Manado.

2.2. Tugas Pokok dan Fungsi

Tugas dan fungsi BPDASHL Tondano ditetapkan berdasarkan Peraturan


Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor
P.10/Menlhk/Setjen/OTL.0/1/2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai
Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung Tondano.

BPDASHL Tondano mempunyai tugas melaksanakan:

12
 Penyusunan rencana
 Pelaksanaan rehabilitasi hutan dan lahan serta konservasi tanah dan air
 Pengembangan kelembagaan
 Pengedalian kerusakan perairan darat
 Evaluasi pengelolaan daerah aliran sungai dan hutan lindung

Dalam melaksanakan tugas tersebut, BPDASHL Tondano


menyelenggarakan fungsi:

 Penyusunan rencana pengelolaan daerah aliran sungai dan hutan lindung


 Penyusunan rencana teknik rehabilitasi hutan dan lahan serta konservasi
tanah dan air
 Pengembangan model pengelolaan daerah aliran sungai dan hutan lindung
 Pelaksanaan rehabilitasi hutan dan lahan serta konservasi tanah dan air
 Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan reklamasi hutan, kerusakan perairan
darat, dan pengelolaan hutan lindung
 Pemantauan dan evaluasi pengelolaan daerah aliran sungai dan hutan
lindung
 Pengembangan kelembagaan
 Penyusunan dan penyajian informasi daerah aliran sungai dan hutan
lindung
 Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Balai.

13
2.3. Struktur Organisasi Balai Pengelolan Daerah Aliran Sungai dan
Hutan Lindung Tondano

Kepala Balai

Dr. Marcus Octavianus


Susatyo, S.Hut., M.P

Kepala Sub Bagian Tata


Usaha

Andi Ahmad Sobandi,


S.Hut

Kepala Seksi Program Plt Kepala Seksi


Kepala Seksi RHL Evaluasi
Teguh Wahyu
Widodo, S.Hut., M.Sc Erfan Harjono, S.Hut.T Andi Ahmad Sobandi
S.Hut

Kelompok Jabatan Fungsional

14
BAB III

PELAKSANAAN KEGIATAN MAGANG

3.

3.1. Kegiatan Magang Kerja

Kegiatan magang kerja dimulai pada tanggal 12 Mei 2022, diawali dengan
kegiatan administrasi di kantor selama 6 hari. Kegiatan magang kemudian
dilanjutkan ke Persemaian Permanen dan Laboratorium Kultur jaringan
dimulai tanggal 23 Mei 2022 sampai pada tanggal 12 Juli 2022.

3.1.1. Kegiatan di Bagian Persemaian Permanen


Kegiatan yang dikerjakan di Persemaian Permanen adalah kegiatan
produksi bibit. Tahapan yang dilakukan antara lain pembuatan media,
penyemaian bibit, penyapihan bibit, dan pemeliharaan bibit. (Siregar.
2006)
Sebelumnya ada hal-hal yang harus dipersiapkan dalam
memproduksi bibit di persemaian permanen yaitu:
 Naungan persemaian: Fungsi utama dari konstruksi naungan
adalah untuk melindungi bibit dari sinar matahari langsung, maka
dari itu perlu untuk membangun penutup yang teduh yang
digunakan di persemaian permanen saat ini adalah Jaring naungan
persemaian (paranet) yang berwarna hitam dan terbuat dari bahan
sintetis dengan penetrasi cahaya sekitar 50%.
 Bedeng tabur: tempat menabur benih, dan tempat berkecambah
 Bedeng Sapih: sebagai tempat untuk menyusun polybag yang
berisi media tanam untuk penyapihan selesai semai serta dipelihara
hingga menjadi bibit yang siap didistribusi.
 Bak kecambah: untuk menaburkan benih yang berukuran kecil
misalnya cempaka, seluruh bagian dalam bak dan rangka
penutupnya dilapisi plastik buram. Hal ini bertujuan untuk
mempertahankan kelembaban bak dan media kecambah.

15
1. Pembuatan Media
Pembuatan media meliputi kegiatan pencampuran media
tanam, pengisian media ke polybag dan penataan polybag di
bedeng sapih. Media tanam dapat berupa campuran komponen
organik dan mineral. Komponen organik contohnya seperti:
cocopeat dan sekam. Sedangkan komponen mineral contohnya
pasir.

2. Penyemaian benih
Penyemaian dilakukan agar benih dapat berkecambah.
Benih ditaburkan pada bedeng tabur sampai nantinya dapat
berkecambah.

3. Penyapihan Bibit
Penyapihan dilakukan setelah benih berkecambah, tumbuh
pasangan daun yang daunnya sudah cukup keras dan ketika akar
lateral mulai berkembang. Bibit yang berasal dari bedeng semai
diseleksi dan segera ditanam pada polybag.

4. Pemeliharaan Bibit
Pemeliharaan bibit dilakukan agar bibit yang akan
diproduksi terjaga kualitasnya. Kegiatan pemeliharaan bibit yang
dilakukan selama di persemaian permanen adalah penyiraman,
pembersihan/pencabutan gulma, pensortiran, penyiraman, dan
pemberantasan hama penyakit (penyemprotan dengan pestisida
untuk serangga dan fungisida untuk jamur)

3.1.2. Kegiatan di Laboratorium Kultur Jaringan


1. Kegiatan Sterilisasi Alat

Keberhasilan kultur jaringan sangat dipengaruhi oleh


peralatan yang digunakan. Beberapa alat yang harus ada dalam lab
yaitu laminar air flow (lemari beraliran udara bersih), oven,

16
autoclave, hotplate, timbangan, rak, botol kultur, erlenmeyer,
magnetic stirer, pH meter, blade, scalpel, pinset, lampu bunsen,
cawan petri, microwave, mikropipet, gelas ukur, gelas beker, pipet
tetes, spatula, destilator, shaker, dan lemari es. Masing -masing alat
memiliki fungsi yang berbeda.

Teknik sterilisasi merupakan salah satu proses yang


menentukan keberhasilan dalam kultur jaringan. Sterilisasi
bertujuan untuk menciptakan kondisi (alat, bahan, media, ruangan,
dan eksplan) yang steril atau mencegah terjadinya kontaminasi.
Berbagai teknik sterilisasi telah dikembangkan berdasarkan
kelompok tertentu. Teknik sterilisasi dapat berupa metode panas
basah, panas kering, kimiawi, filtrasi, dan penyinaran cahaya
menggunakan sinar ultraviolet. Ada tiga kategori sterilisasi, yaitu
sterilisasi ringan, sedang dan berat. Semua peralatan baik alat
pembuatan media (botol kultur) dan alat inokulasi eksplan (cawan
petri, scalpel blade, gunting eksplan, pinset, kertas saring dan
tissue) dilakukan sterilisasi. Sterilisasi dilakukan dengan autoklaf
dengan suhu 121˚C tekanan 1,5 atm selama 20 menit.

2. Kegiatan Pembuatan Media

Media yang digunakan pada saat berada di laboratorium


kultur jaringan adalah Media MS, WPM, dan DKW

 Media Murashige dan Skoog (MS)

Media Murashige dan Skoog (MS) merupakan media yang


sangat luas pemakaiannya karena kelebihan dari medium MS ini
memiliki kandungan nitrat, kalium, dan amonium yang tinggi yang
dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman (Wetter dan Constabel,
1991). (Setiawati et al., 2018).

 Media Woody Plant Media (WPM)

17
Media WPM (Woody Plant Medium) yang dikembangkan
oleh Lioyd & Mc Coen pada tahun 1981, merupakan media yang
memiliki konsentrasi ion yang lebih rendah dari media MS. WPM
memiliki konsentrasi ion rendah dengan kandungan sulfat yang
digunakan lebih tinggi daripada sulfat yang ada pada media
lainnya, sehingga media ini cocok dipakai dalam kultur tanaman
tahunan yang berkayu. Diperuntukkan khusus tanaman berkayu.
Saat ini WPM banyak digunakan untuk perbanyakan tanaman hias
berperawakan perdu dan pohon-pohon. Pada umumnya media
kultur jaringan dibedakan menjadi media dasar dan media
perlakuan. Resep media dasar adalah resep kombinasi zat yang
mengandung hara esensial (makro dan mikro), sumber energi dan
vitamin. Dalam teknik kultur jaringan dikenal puluhan macam
media dasar.

 Media Driver dan Kuniyuki (DKW)

Media Driver dan Kuniyuki (DKW) merupakan media yang


memiliki kadar ion P dan ion N lebih tinggi dibandingkan media
MS. Ion P dan ion N merupakan makronutrien yang berperan
dalam sintesis protein yaitu asam amino sehingga metabolisme
dalam sel tetap terjaga, sehingga tanaman berhasil tumbuh dan
memanjang membentuk tunas baru, sedangkan media dasar
Westvaco (WV5) merupakan media kultur yang memiliki
kandungan nutrient makro dan mikro dalam perbandingan dan
kadar tertentu, serta sumber tenaga (umumnya digunakan sukrosa).
Seringkali juga memiliki kandungan satu atau dua macam vitamin
dan zat perangsang pertumbuhan. Berbagai media dasar tersebut
memiliki perbedaan kandungan hara makro dan mikro didalamnya.

Tabel 1. Perbandingan Komposisi Media MS, WPM, dan DKW

Komposisi (mg/l)
Nama Bahan Kimia
MS WPM DKW

18
Unsur Makro
Ammonium nitrate
1,650 mg/l 400 mg/l 1,416 mg/l
(NH₄NO₃)
Calcium chloride
440 mg/l 96 mg/l 149 mg/l
(CaCl₂.2H₂O)
Magnesium sulfate
370 mg/l 370 mg/l 740 mg/l
(MgSO₄·7H₂O)
Potassium
phosphate 170 mg/l 170 mg/l 265 mg/l
(KH₂PO₄)
Potassium nitrate
1,900 mg/l - -
(KNO₃)
Unsur Mikro
Cupric sulfate
0.025 mg/l 0,25 mg/l 0,25 mg/l
(CuSO₄·5H₂O)
Manganese sulfate
22.3 mg/l 22,3 mg/l 33,5 mg/l
(MnSO₄·4H₂O)
Zinc sulfate
8.6 mg/l 8,6 mg/l -
(ZnSO₄·7H₂O)
Boric acid
6.2 mg/l 6,2 mg/l 4,8 mg/l
(H₃BO₃)
Potassium iodide
0.83 mg/l - -
(KI)
Sodium molybdate
0.25 mg/l 0,25 mg/l 0,39 mg/l
(Na₂MoO₄·2H₂O)
Cobalt chloride
0.025 mg/l - -
(CoCl₂·6H₂O)
Unsur Mikro Besi (Fe)
Na₂EDTA·2H₂O 37.2 mg/l 37,3 mg/l 45,4 mg/l
Ferrous sulfate
27.8 mg/l 27,8 mg/l 33,8 mg/l
(FeSO₄·7H₂O)
Vitamin
Mio-inositol 100 mg/l 100 mg/l 100 mg/l
Glisin 2 mg/l 2 mg/l 2 mg/l
Niacin 0.5 mg/l 0,5 mg/l 1 mg/l

19
Pyridoxine HCl l 0.5 mg/l 0,5 mg/l -
Thiamine HCl 0.1 mg/l 1 mg/l 2 mg/l
Zat Lainnya
Gula 30.000 mg/l 30.000 mg/l 30.000 mg/l
Agar 7.000 mg/l 7.000 mg/l 7.000 mg/l

3. Kegiatan Inisiasi

Inisiasi adalah pengambilan eksplan dari bagian tanaman


yang akan dikulturkan. Inisiasi merupakan proses awal dalam
mikropropagasi yaitu dimulai dengan pengambilan tanaman yang
akan dijadikan eksplan kemudian dilakukan sterilisasi. Adapun
bagian dari bahan tanaman yang diambil sekecil mungkin untuk
langsung dibuat kultur jaringan dan harus memenuhi syarat, yaitu
jaringan sedang aktif pertumbuhannya bersifat meristematis karena
memiliki daya regenerasi yang tinggi dan masih aktif membelah
dan diharapkan pada jaringan tersebut masih terdapat zat tumbuh
yang masih aktif sehingga membantu perkembangan jaringan
selanjutnya, eksplan yang diambil berasal dari bagian daun, akar,
mata tunas, ujung batang dan umbi yang dijaga kesterilannya.
Kemudian proses sterilisasi berbeda dengan sterilisasi medium
maupun alat karena sterilisasi eksplan dilakukan secara bertahap.
Sterilisasi tanaman diawali dengan pencucian tanaman dengan air
mengalir kemudian disterilisasi dengan menggunakan zat-zat
bersifat antiseptik seperti larutan twin, bactocyn, dan bayclin.
Setelah melewati tahap sterilisasi tanaman kemudian di tanam pada
media di dalam Laminar Air Flow. Tahap inisiasi ini melibatkan
pemotongan sejumlah komponen biologis meliputi akar, batang,
dan daun tanaman.

4. Kegiatan Subkultur

20
Subkultur merupakan salah satu tahapan dalam
perbanyakan tanaman melalui kultur jaringan. Pada tahapan
subkultur dilakukan penggantian media tanam dengan media yang
baru sehingga kebutuhan nutrisi untuk pertumbuhan dapat
terpenuhi. Prinsip dasar subkultur adalah memotong, membelah
dan menanam kembali eksplan yang telah tumbuh sehingga jumlah
tanaman akan bertambah banyak. Subkultur dilakukan jika eksplan
pada medium kultur mengalami browning sebagai indikasi dari
kematian sel. Selain itu, alasan dilakukannya subkultur yaitu
berkurangnya kandungan nutrisi dalam media yang ditandai
dengan mengeringnya media. (Irawan. U, dkk. 2020)

5. Kegiatan Aklimatisasi

Aklimatisasi adalah tahapan terakhir dari proses kultur


jaringan. Aklimatisasi merupakan proses pemindahan planlet dari
lingkungan yang terkontrol (aseptik) ke kondisi lingkungan yang
tidak terkendali, baik suhu, cahaya, dan kelembapan. Dengan kata
lain aklimatisasi dapat didefinisikan sebagai proses penyesuaian
suatu organisme untuk beradaptasi pada lingkungan yang baru.
Proses aklimatisasi sangat penting karena akan menentukan apakah
tanaman yang berasal dari in vitro dapat beradaptasi atau tidak
pada kondisi ex vitro. Pada tahap aklimatisasi diperlukan ketelitian
karena tahap ini merupakan tahap kritis dan seringkali
menyebabkan kematian planlet. Untuk menjaga pertumbuhan
planlet dapat beradaptasi dengan lingkungan sebenarnya di
lapangan planlet ditaruh didalam plastik yang terang selama
beberapa hari dengan tujuan menjaga kelembapan di sekitar
tanaman.

Planlet tanaman yang akan diaklimatisasi harus memenuhi


syarat umum yaitu, memiliki organ lengkap (akar, batang, daun),
warna pucuk batang hijau dan tidak tembus pandang,
pertumbuhannya kekar, dan ukuran tinggi tanaman 3-5 cm. Planlet

21
yang dikeluarkan dari ruangan aseptik tidak langsung di
aklimatisasi namun didiamkan beberapa hari di ruangan yang
lingkungannya tidak diatur sebagai salah satu cara planlet
beradaptasi dengan lingkungannya. Selain planlet tanaman perlu
juga diperhatikan kesterilan media yang akan digunakan untuk
menanam planlet. media sebaiknya disterilisasi dahulu dengan
pemanasan dan tekanan uap.

3.2. Kegiatan Lainnya

3.2.1. Kegiatan Penanaman Pohon Indonesia’s FOLU Net Sink 2030


Provinsi Sulawesi Utara

Kegiatan Penanaman Pohon ini dilaksanakan di Taman


Wisata Alam Batu Putih, Kelurahan Batu Putih Kecamatan
Ranowulu, dengan tema “Mari Sukseskan Indonesia’s Forestry and
other Land Use (FOLU) Net Sink 2030”. Dalam kegiatan tersebut
juga diadakan kegiatan pelepasliaran 15 ekor burung endemik
Sulawesi Utara, pelepasliaran dilaksanakan dalam rangka road to
hari Konservasi Alam Nasional tahun 2022.

3.3. Hasil dan Pembahasan

3.3.1. Hasil

Tabel 2. Hasil magang kerja dibagian kantor BPDASHL Tondano

No Nama kegiatan Hasil yang dicapai

22
 Mengedit laporan keuangan
tahunan BPDASHL Tondano
 Membuat laporan harian kegiatan
staf BPDASHL Tondano
1 Kegiatan Administrasi
 Membuat surat balasan untuk
pengambilan pohon
 Mengecek dan mengedit dokumen
SK

Tabel 3. Hasil magang kerja dibagian Persemaian Permanen

No Nama kegiatan Hasil yang dicapai

Ekstraksi basah Alpukat Mahasiswa mampu melakukan ekstraksi


1
dan Durian basah Alpukat dan Durian

Mahasiswa mampu melakukan


Penyemaian bibit Alpukat,
2 penyemaian bibit Alpukat, Pala, Durian,
Pala, Durian, dan Gmelina
dan Gmelina

Penyapihan bibit Kemiri, Mahasiswa mampu melakukan


Gmelina, Durian, Alpukat, penyapihan bibit Kemiri, Gmelina,
3 Gaharu, Pala, Cempaka, Durian, Alpukat, Gaharu, Pala,
Kayu manis, Mangga, dan Cempaka, Kayu manis, Mangga, dan
Mahoni Mahoni

Mahasiswa mampu melakukan


Pembersihan dan
4 pembersihan daun yang sudah kering
Pencabutan gulma
dan pencabutan gulma

23
Penyortiran bibit Jabon, Mahasiswa mampu melakukan
5
dan Durian penyortiran bibit Jabon dan Durian

Mahasiswa mampu melakukan


6 Penyiraman bibit
penyiraman pada bibit
Mahasiswa mampu melakukan
Pemeliharaan lingkungan pembersihan bedeng dari lumut,
7
persemaian pembersihan polybag yang sudah tidak
digunakan.

Tabel 4. Hasil magang kerja dibagian Laboratorium Kultur Jaringan

No Nama kegiatan Hasil yang dicapai

Alat dan media yang akan digunakan


1 Sterilisasi alat dan media pada saat melakukan kultur jaringan
menjadi steril.

Mahasiwa mampu membuat media MS,


WPM, dan DKW. Mahasiswa mampu
membedakan tiap kegunaan dari media
yang telah dibuat. Pelaksanaan kegiatan
Pembuatan media MS,
2 pembuatan media dilaksanakan
WPM, dan DKW
sebanyak 6 kali yaitu pada tanggal 31
Mei 2022, 3 Juni 2022, 15 Juni 2022, 16
Juni 2022, 24 Juni 2022, dan 28 Juni
2022.
3 Inisiasi Cempaka Mahasiswa mampu melakukan setiap
tahap inisiasi dan belajar menyelesaikan
masalah yang ditemui selama tahap
inisiasi. Kegiatan inisiasi dilakukan di
dalam Laboratorium Kultur Jaringan
sebanyak 4 kali yaitu pada tanggal 21

24
Juni 2022, 22 Juni 2022, 23 Juni 2022,
dan 30 Juni 2022.
Mahasiswa mampu melakukan
subkultur planlet Jabon dan Gaharu.
Subkultur planlet Jabon, Kegiatan subkultur dilakukan sebanyak
4
dan Gaharu 6 kali yaitu pada tanggal 24 Mei 2022,
25 Mei 2022, 27 Mei 2022, 7 Juni 2022,
8 Juni 2022, 29 Juni 2022.
Mahasiswa mengetahui tahapan
membuat media aklimatisasi dalam hal
5 Menyaring cocopeat
ini cocopeat yang digunakan sebagai
media tanam.
Mahasiswa mampu melakukan
aklimatisasi Cempaka, Gaharu, dan
Jabon dengan perlakuan yang sesuai
Aklimatisasi Cempaka, dengan kebutuhan tanaman. Kegiatan
6
Gaharu, dan Jabon aklimatisasi dilakukan di Laboratorium
Kultur Jaringan sebanyak 4 kali pada
tanggal 24 Mei 2022, 10 Juni 2022, 27
Juni 2022 dan 8 Juli 2022.
7 Pemeliharaan bibit kultur Bibit di green house kultur jaringan
jaringan dapat tetap terpelihara dengan
melakukan:
 Penyiraman
 Pengecekan akar selama 3 hari
sekali
 Memberikan semprotan fungisida
 Pembersihan tanaman dari lumut
 Pembersihan
 Pemberian hormon akar dan tunas
setiap hari

25
 Mikro cutting yaitu pemotongan
cabang yang ada kemudian ditanam
di media tanam baru.

Tabel 5. Hasil kegiatan lainnya yang dilakukan selama magang

No Nama kegiatan Hasil yang dicapai


 Mahasiswa meramaikan kegiatan
penanaman pohon
 Mahasiswa melakukan penanaman
Penanaman Pohon pohon di Taman Wisata Alam Batu
1 Indonesia’s FOLU Net Putih sebagai salah satu bentuk aksi
Sink 2030 mitigasi dan adaptasi perubahan
iklim yang menjadi target Indonesia
dalam penurunan Emisi Gas Ruma
Kaca.

3.3.2. Pembahasan
Kegiatan magang kerja yang dilakukan di kantor BPDASHL Tondano
yaitu membantu kegiatan administrasi perkantoran yang ada. Dan selanjutnya
kegiatan magang dilanjutkan di Persemaian Permanen dan di laboratorium
Kultur Jaringan.

1. Kegiatan di Bagian Persemaian Permanen


Seluruh kegiatan yang dilaksanakan di Persemaian Permanen di
monitoring oleh manager persemaian permanen dan para staf yang ada.

a. Penyemaian Bibit

Tahapan penyemaian benih dilakukan sebagai berikut:

 Siapkan media semai kemudian masukkan ke dalam bak tabor.


 Basahkan media dengan air, tetapi tidak sampai becek

26
 Untuk benih kecil dan halus, penyemaian dilakukan dengan cara
menabur benih secara merata pada media kecambah, kemudian
benih yang telah ditabur ditutup media secara tipis
 Untuk benih ukuran sedang, maka penyemaian dilakukan dengan
cara menanam benih hingga kedalaman ½ - ¾ bagian benih.
Bagian yang dipendam adalah bagian tempat keluarnya akar. Jika
posisi ini terbalik, maka saat akar keluar tidak mengenai media
kecambah sehingga bisa menyebabkan semai mati akibat akar tidak
menyerap air dari media.
 Selanjutnya media semai dijaga kelembabannya. Agar proses
perkecambahan tetap dapat berjalan dengan baik, maka pemberian
air pada media kecambah jangan sampai menyebabkan kondisi
media becek, namun hanya sebatas untuk melembabkan kondisi
lingkungan media. Media yang becek akan menyebabkan
pembusukan benih, sebaliknya media yang kering akan mematikan
benih yang telah berkecambah karena kekurangan air.

b. Penyapihan Bibit

Tahapan penyapihan dilakukan sebagai berikut:

 Siapkan peralatan berupa alat pencongkel dengan salah satu


ujungnya yang meruncing serta wadah/tempat menampung
kecambah yang telah diisi air.
 Kecambah yang berada dalam bedeng tabur dicabut secara
perlahan-lahan.
 Kecambah yang tercabut ditampung dan direndam dalam
baskom hingga akarnya terendam.
 Siram media polybag guna mempermudah penanaman.
 Pemindahan kecambah ke dalam polybag dapat dilakukan
dengan cara menusukkan pencongkel dan sedikit digoyangkan
ke kiri dan ke kanan, kemudian masukkan akar kecambah pada

27
lubang yang telah dibuat, kemudian tutup kembali dan ditekan
perlahan-lahan.

c. Pemeliharaan Bibit

Berikut ini kegiatan pemeliharaan bibit yang dilakukan selama di


persemaian permanen:

 Penyiraman: Penyiraman dilakukan dengan tujuan untuk


menjaga kelembaban tanah sehingga proses metabolisme bibit
berjalan dengan baik. Bila terjadi kekurangan air (kering) maka
bibit akan mengalami kematian. Penyiraman dilakukan dua hari
sekali dan bila perlu setiap hari tergantung cuaca.
 Pembersihan dan Pencabutan gulma: Pembersihan bagian-
bagain yang sudah kering dan juga mencabut gulma seperti
rumput liar, hal ini dilakukan dengan tujuan agar tidak terjadi
persaingan dalam pengambilan unsur hara antara bibit dengan
gulma atau dengan penyemprotan menggunakan herbisida.
 Penyortiran: Bibit yang ada disortir atau diseleksi, antara bibit
yang baik dipisahkan dengan bibit yang tidak baik seperti yang
sudah mati, kering, atau yang sudah dipenuhi hama yang sudah
tidak dapat diselamatkan (rusak).

Dalam rangka menjaga kebersihan dan kenyamanan persemaian


permanen sebagai sarana produksi bibit serta tempat pembelajaran,
dilakukan pemeliharaan lingkungan dengan cara:

 Pembersihan rumput pada bedeng sapih


 Membuang sisa-sisa polybag, sisa tanaman, bibit mati, dan
sampah lainnya.

2. Kegiatan di Laboratorium Kultur Jaringan


Seluruh kegiatan yang dilaksanakan di laboratorium kultur jaringan
dimonitoring oleh manager kultur jaringan dan para staf yang ada.

28
Kegiatan di dalam laboratorium sudah mengikuti SOP (Standar Oprating
Prosedur).
a. Kegiatan Sterilisasi Alat

Kegiatan mensterilkan alat harus dilakukan dengan benar sehingga


hasil yang diperoleh dapat maksimal.

Proses sterilisasi dilakukan sebagai berikut:

1) Mencuci peralatan yang akan disterilisasi. Alat-alat yang


disterilisasi selama berada di laboratorium kultur jaringan
adalah botol dan media. Proses mencuci dilakukan dibawah air
mengalir dengan menggunakan sabun cuci. Jika botol memiliki
kontaminasi sebelumnya di taruh di autoklaf terlebih dahulu
sebelum di cuci agar memudahkan pengeluaran kontaminasi
dalam botol.
2) Peralatan dicuci bersih kemudian dikeringkan dalam autoklaf
dengan suhu 121 derajat selama 15 menit. Botol-botol yang
akan disterilkan disusun ke dalam keranjang autoklaf, untuk
cawan petri, pinset, scalpel, spatula, gunting, batang pengaduk,
dan tip, sebelum disterilkan dibungkus terlebih dahulu dengan
menggunakan kertas atau plastic tahan panas.
3) Mengecek ketersediaan air dalam autoklaf. Volume air harus
sesuai dengan batas yang ditentukan pada autoklaf. Air yang
digunakan adalah air hasil destilasi.
4) Autoklaf ditutup dengan rapat. Pastikan tidak ada air yang
keluar dari bagian samping autoklaf.
5) Nyalakan autoklaf, diatur timer dengan waktu minimal 15
menit pada suhu 121˚C.
6) Tunggu sampai air mendidih sehingga uapnya memenuhi
kompartemen autoklaf dan terdesak keluar dari klep pengaman.
7) Kemudian klep pengaman ditutup (dikencangkan) dan tunggu
sampai selesai.

29
8) Jika alarm tanda selesai berbunyi, maka tunggu tekanan dalam
kompartemen turun hingga sama dengan tekanan udara di
lingkungan (jarum pada preisure gauge menunjuk ke angka
nol).
9) Kemudian klep-klep pengaman dibuka dan keluarkan isi
autoklaf dengan hati-hati.
10) Setelah alat-alat disterilkan dengan autoklaf, alat-alat tersebut
dimasukkan ke dalam oven dan dilakukan sterilisasi basa
kering, selama 1 kali 24 jam dengan suhu 100 derajat.
11) Setelah di sterilisasi dalam oven selama 1 kali 24 jam, maka
diinkubasi ke dalam oven dengan suhu 45 derajat sampai alat
tersebut digunakan.

b. Kegiatan Pembuatan Media


Terdapat media yang cair ketika disterilkan
1. Kegiatan Pembuatan Media Sintetik
 Alat
Berikut ini alat-alat yang digunakan pada saat pembuata
media: Labu ukur, Microwave, Karet gelang, Gelas beker,
Autoklaf Aluminium foil, Mikropipet, Botol kultur, Tip, Rak
kultur, Timbangan analitik, pH meter, Magnetic stirrer,
Magnetic stirrer bar, Plastik transparan
 Bahan
Berikut ini bahan-bahan yang digunakan pada saat
pembuatan Media MS 4,43 g/L, Media WPM 2,41 g/L, Media
DKW 5,22 g/L, yaitu: Zat Pengatur Tumbuh (ZPT), Polyvinyl
Pyrronidone (PVP), Plant Preservative Mixture (PPM),
Calcium Pantothenate (CAP), Gula 30 gram, Agar 7 gram, dan
Aquades 1000 ml
 Cara Kerja
1) Siapkan alat dan baha yang akan digunakan dalam
pembuatan media;

30
2) Pastikan timbangan analitik, magnetic stirrer, hot plate,
sudah dialiri listrik.
3) Timbang satu persatu bahan yang akan digunakan;
4) Tuang aquades sebanyak 1000 ml yang di takar pada labu
ukur;
5) Letakkan gelas beker ke atas magnetic stirrer;
6) Tuang terlebih dahulu aquades sebanyak 300 ml dari labu
ukur ke dalam gelas beker; Kemudian masukkan magnetic
stirrer bar.
7) Nyalakan magnetic stirrer;
8) Masukkan satu persatu bahan yang akan digunakan (kecuali
agar) hingga menjadi homogen (tercampur rata);
9) Tambahkan aquades ke dalam gelas beker hingga volume
mencapai menjadi 1000 ml
10) Lakukan pengukuran pH larutan. Ukuran pH larutan yaitu
5,8. Jika pH larutan masih di bawah angka yang diinginkan
(terlalu asam) teteskan NaOH/KOH menggunakan
mikropipet. Jika pH larutan masih di atas angka yang
diinginkan (terlalu basa) teteskan HCl menggunakan
mikropipet. Tunggu hingga angka di pH meter sudah
menunjukkan angka yang diinginkan;
11) Selanjutnya tuang agar (pemadat), lalu homogenkan;
12) Tutup mulut geles beker dengan aluminium foil;
13) Masak media di dalam microwave selama 20 menit
14) Media dituang ke dalam botol kultur steril, masing-masing
20 ml menggunakan mikropipet;
15) Botol kultur yang berisi media ditutup rapat menggunakan
plastik transparan dan diikat dengan karet gelang;
16) Dimasukkan ke dalam autoklaf untuk disterilisasi dengan
suhu 121˚C selama 15 menit;

31
17) Setelah disterilisasi, media dikeluarkan dari autoklaf dan di
atur di rak kultur, disimpan dalam ruang kultur 22 derajat -
25 derajat.
18) Media dapat digunakan dapat digunakan setelah dipastikan
tidak terkontaminasi. (3 hari).

c. Kegiatan Inisiasi
Eksplan yang digunakan merupakan saat inisiasi adalah
tanaman Cempaka Wasian. Proses inisiasi dilakukan secara hati-
hati dan memperhatikan estimasi waktu pengerjaan proses inisiasi.
Terdapat permasalahan yang terjadi pada tahapan inisiasi terlihat
adanya kontaminasi jamur setelah kurang lebih minggu ke 2 di
dalam ruangan kultur. Adapun permasalah lain di tahap inisiasi
yaitu browning kontaminasi bakteri dan fitrifikasi, tetapi dalam
prakteknya eksplan kami belum mengalami kondisi permasalah
tersebut.
 Alat
Alat yang digunakan pada saat inisiasi, yaitu: Toples,
gunting, batang pengaduk, ceret, blade, scalpel, pinset, cawan
petri, gelas ukur, bunsen, pemantik, dan karet.
 Bahan
Bahan yang digunakan pada inisiasi, yaitu: Eksplan
tanaman, air mengalir, aquades steril, sabun cuci, tween, batocyn,
bayclin, betadine, dan tissue
 Cara kerja kegiatan inisiasi dilakukan sebagai berikut:
- Penyiapan eksplan dilakukan dengan pemilihan tanaman
yang yang akan dikulturkan dimana eksplan tanaman muda
dan belum memiliki 2 daun.
- Bagian akar dipotong dari eksplan, kemudian eksplan
dicuci dengan sabun dibawah air mengalir.
- Rendam eksplan air mengandung tween selama 20 menit.
Kemudian bilas 3 kali dengan aquades.

32
- Rendam di dalam larutan campuran aquades, bactocyn dan
twin selama 60 menit. Kemudian bilas 3 kali dengan
aquades
- Eksplan kemudian dimasukkan ke dalam laminar air flow
dan direndam dilarutan campuran bayclin 10 %, selama 5
menit. Kemudian bilas 3 kali dengan aquades steril
- Eksplan di potong pada bagian bawah batang dan daunnya
disisakan 1/3 bagian.
- Rendam dalam larutan betadine selama 2 menit. Bilas 3
kali dengan aquades steril dan setelahnya tanaman di tanam
di dalam media tumbuh.
- Eksplan disimpan dalam ruangan kultur.

d. Kegiatan Subkultur
Subkultur jabon merah dan gaharu dilakukan untuk tujuan
perbanyakan, peremajaan, penjarangan, penyelamatan, dan
pemilahan. Planlet jabon merah ditumbuhkan kembali pada 2 jenis
media yang berbeda, media ms untuk perbanyakan, media wpm
untuk perakaran.
Gaharu disubkultur pada media MS untuk perbanyakan dan
perakarannya dilakukan diluar laboratorium. Permasalahan yang
ditemui, adanya kontaminasi jamur yang digunakan pada tanaman
jabon merah. Untuk tanaman Gaharu dijumpai kondisi planlet
browning (pencoklatan).
 Alat
Alat yang digunakan pada saat subkultur, yaitu: Laminar
Air Flow (LAF), botol kultur, pinset, cawan petri, bunsen, karet,
gunting dan plastik.
 Bahan
Bahan yang digunakan pada subkultur, yaitu: Aquades,
media, kultur tanaman, dan alkohol 70 %.
 Cara kerja kegiatan subkultur dilakukan sebagai berikut:

33
- Persiapkan alat dan bahan yang akan digunakan. Proses
subkultur dilakukan dalam LAF. Pastikan LAF telah dialiri
listrik dan disterilkan dengan sinar UV selama 60 menit.
- Catat planlet yang akan disubkultur
- Planlet dan media yang disubkultur dan media yang akan
digunakan dimasukkan dalam LAF, tetapi terlebih dahulu
disemprotkan dengan alkohol 70% diluar LAF.
- Sterilkan pinset dan gunting ke dalam alkohol 95 %
kemudian dibakar diapi bunsen.
- Tutup botol di buka, kemudian mulut botol disterilkan pada
api bunsen
- Lakukan pengambilan planlet, dengan pinset jika pinset
sudah tidak terlalu panas (60 derajat suam-suam kuku)
- Potong-potong bagian planlet berdasarkan kultur nodus
dengan menggunakan gunting.
- Planlet di tanam kembali di media yang baru. Sebelum
tutup botol di tutup sterilkan kembali mulut botol ke api
bunsen
- Botol yang berisi planlet dikeluarkan dari LAF dan di wrap
dan disimpan di ruangan kultur.

e. Kegiatan Aklimatisasi
Aklimatisasi dilakukan pada pagi hari. Komponen media
disiapkan 1 hari sebelum aklimatisasi dilakukan. Aklimatisasi
dilakukan secara bertahap sehingga tanaman mampu beradatasi
dengan habitat aslinya. Adapun permasalahan yang dijumpai
selama proses aklimatisasi antara lain, kematian planlet yang
disebabkan oleh kontaminasi jamur, kondisi media aklimatisasi
yang kering dan terlalu lembab, cuaca ekstim dimana terjadi panas
yang berkepanjangan dan hujan yang berkepanjangan sehingga
mempengaruhi suhu didalam green house. Semua media tanam
terlebih dahulu melalui proses sterilisasi misalnya tanah dikukus,

34
cocopeat direndam dan sekam disangrai. Pembuatan media
aklimatisasi dalam hal ini cocopeat yang akan di jadikan media
tanam harus dijemur dan ditapis agar mendapatkan bagian yang
halus lalu direndam dengan air mendidih, sehinggan cocopeat
dalam keadaan steril. Tahapan kegiatan aklimatisasi dilakukan
sebagai berikut:
 Alat
Alat yang digunakan pada saat aklimatisasi, yaitu: wadah
kaca, net tray, semai tray, spatula, plastik sungkup, dan polybag.
 Bahan
Bahan yang digunakan pada aklimatisasi, yaitu: air, Zat
Pengatur tumbuh (ZPT), vitastar (Hormon anti stress), batocyn,
tanah, sekam, dan cocopeat.
 Cara kerja kegiatan aklimatisasi dilakukan sebagai berikut:
- Pemindahan planlet dari ruangan kultur ke ruangan
persiapan selama 3 hari
- Catat planlet yang akan di aklimatisasi sebagai data.
- Menyiapkan wadah dan media tanam menjadi tahap awal
yang dilakukan dalam proses aklimatisasi. Media
aklimatisasi yang digunakan di Laboratorium Kultur
Jaringan terdiri dari tanah, cocopeat dan sekam. Semua
bahan terlebih disterilisasi. Campuran media tanam yang
digunakan pada proses aklimatisasi memiliki perbandingan
1:1:1. Prinsipnya media yang digunakan harus cukup halus
sehingga dapat memegang air dengan baik dan tidak
menghambat pertumbuhan akar pada tanaman. Selain
penyediaan wadah dan media diperlukan juga penyiapan
larutan aklimatisasi.
- Kemudian planlet yang sudah berakar dikeluarkan dari
botol kultur jaringan menggunakan spatula lab, kemudian
dicuci dengan air mengalir untuk menghilangkan agar-agar
media yang masih melekat pada akar.

35
- Planlet yang sudah bersih kemudian direndam dalam
larutan aklimatisasi selama 10 menit lalu. Untuk tanaman
gaharu direndam pada larutan bactocyn selama 5 menit
setelah itu direndam di larutan aklimatisasi selama 10
menit. Planlet direndam dalam larutan aklimatisasi selama
10 menit lalu dikeringkan.
- Planlet kemudian ditanam dalam net pot atau pot tray yang
berisi media aklimatisasi
- Basahi media aklimatisasi dengan menggunakan larutan
aklimatisasi dan hormon pertumbuhan akar untuk
menginduksi perakaran dan mencegah stress pada planlet,
kemudian ditutup dengan plastik sungkup.
- Setelahnya planlet dimasukkan ke dalam green house,
kemudian setelah 3 hari tanaman dilakukan pengecekan
terhadap media aklimatisasi juga akar planlet. Plastik
sungkup dilepas jika planlet sudah bisa beradaptasi dengan
lingkungan luar atau habitat aslinya.
- Jika planlet sudah bisa beradaptasi dengan lingkungan baru,
plnalet sudah bisa dipindahkan ke polybag.
- Keberhasilan aklimatisasi ditandai dengan planlet mampu
beradaptasi dengan lingkungan baru, tumbuh akar baru dan
tumbuh tunas baru.
Kegiatan lainnya yang dilakukan terkait dengan kultur
jaringan ialah perawatan hasil kultur jaringan tahun 2021 dengan
melakukan hal-hal berikut:
- Penyiraman tanaman saat pagi dan sore hari
- Pengecekan akar selama 3 hari sekali
- Memberikan semprotan fungisida
- Pembersihan tanaman dari lumut
- Tanaman yang mati langsung disingkirkan untuk
menghindari kontaminasi terhadap yang lainnya

36
- Mikto cutting atau melakukan pemotongan pada planlet
yang memiliki cabang kemudian cabang tersebut di tanam
di media tanam yang baru.

37
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Balai Pengelolan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung Tondano


memiliki tempat persemaian permanen di Kima Atas, Mapanget di sana juga
terdapat laboratorium kultur jaringan. Persemaian Permanen Kima Atas memiliki
fungsi untuk memproduksi bibit dalam rangka mendukung mendukung kegiatan
rehabilitasi hutan dan lahan serta kegiatan penghijauan lainnya, juga bertujuan
untuk mempermudah masyarakat mendapatkan bibit yang berkualitas dan
meningkatkan minat masyarakat untuk menanam.

Oleh karena itu, penyusun memilih BPDASHL Tondano sebagai wadah


menambah ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan teknik budidaya tanaman,
serta menambah ilmu pengetahuan mengenai tahapan kegiatan dalam proses
kultur jaringan tanaman.

Berdasarkan kegiatan magang yang telah dilaksanakan, penulis telah


melakukan berbagai kegiatan dan pembelajaran mengenai kegiatan administrasi di
kantor, kegiatan persemaian permanen, dan kegiatan di laboratorium kultur
jaringan. Kegiatan yang telah dilaksanakan seperti proses produksi bibit yang
terdiri dari tahapan pembuatan media, penyemaian bibit, penyapihan bibit, dan
pemeliharaan bibit. Hingga akhirnya bibit siap didistribusikan, di bagian kultur
jaringan tanaman yang telah dilaksanakan adalah sterilisasi alat, pembuatan
media, kegiatan inisiasi, kegiatan subkultur, hingga kegiatan aklimatisasi, sampai
akhirnya tanaman hasil kultur menjadi bibit yang mampu beradaptasi dengan
lingkungan luar greenhouse. Penulis juga mendapatkan pengalaman kerja yang
tidak didapatkan di perkuliahan, wawasan, bagaimana suasana dunia kerja yang
sesungguhnya, menjalankan tanggungjawab yang diterima, menempatkan diri di
lingkungan kerja dan juga keterampilan yang dapat dimanfaatkan nantinya. Jadi,
secara umum kegiatan magang yang dilaksanakan, telah memenuhi tujuan yang
diharapkan.

38
4.2 Saran

Untuk Persemaian Permanen:

1. Menambah sarana prasarana seperti: Toilet, Kursi, Kulkas, dan Lemari


Arsip.
2. Kedepannya lebih memperhatikan penataan Blok untuk setiap jenis Bibit
yang diproduksi sehingga bisa menambah wawasan dan edukasi kepada
masyarakat yang berkunjung.
3. Membuka ruang kepada masyarakat untuk ikut serta memberikan saran
dan rekomendasi jenis bibit yang disukai untuk mendukung program yang
akan dilaksanakan.

Untuk Laboratorium Kultur Jaringan:

1. Memperbaiki sistem penyiraman (misting) di greenhouse


2. Menambah peralatan di laboratorium seperti autoklaf, mikropipet, pH
meter dan peralatan glassware seperti labu ukur, dan gelas beker untuk
kelancaran produksi bibit dengan cara kultur jaringan
3. Menambah ruang di laboratorium, karena ruangan yang ada belum dapat
memadai.

39
DAFTAR PUSTAKA

BPDASHL Tondano. 2022. (https:/bpdashltondano.net) Diakses tanggal 13 Juli


2022

Irawan. U, Arbinsyah, Ramlan. A, Putranto. H, Afifudin. S. 2020. Manual


Pembuatan Persemaian dan Pembibitan Tanaman Hutan.

Setiawati, T., Zahra, A., Budiono, R., & Nurzaman, M. (2018). Journal of
Biological Sciences. 50(1), 44–50.
Siregar. 2006. Modul Pelatihan Persemaian. ITTO PROJECT PARTICIPATORY
ESTABLISHMENT COLLABORATIVESUSTAINABLE MANAGEMENT
INDUSURANO. JAMBI. hal 19-24

40
LAMPIRAN

SURAT PENERIMAAN MAHASISWA MAGANG DARI INSTANSI

41
42
SURAT TUGAS

43
44
LAPORAN KEGIATAN HARIAN MAGANG

Hari Ke- :1

Hari/Tanggal : Kamis, 12 Mei 2022

Waktu No. Nama Kegiatan


07.30-16.00
1. Maiko Polandos Pembuatan folder foto tanaman dari petak di peta
WITA
-Mempelajari pedoman tata kearsipan
-Pembuatan surat balasan untuk pengambilan
2. Maria Helena pohon
- Pembuatan laporan harian kegiatan staf
BPDASHL Tondano
3. Megawati Weken Mengecek laporan keuangan BPDASHL Tondano
4. Jelita Tompolumiu Pembuatan folder foto tanaman dari petak di peta
- Mempelajari pedoman tata kearsipan
- Pembuatan surat balasan untuk pengambilan
5. Sintia Djafar pohon
- Pembuatan laporan harian kegiatan staf
BPDASHL Tondano

45
LAPORAN KEGIATAN HARIAN MAGANG

Hari Ke- :2

Hari/Tanggal : Jumat, 13 Mei 2022

Waktu No. Nama Kegiatan


07.30-16.00 - Mengikuti senam di kantor BPDASHL Tondano
1. Maiko Polandos
WITA - Pembuatan folder foto tanaman dari petak di peta
- Mengikuti senam di kantor BPDASHL Tondano
2. Maria Helena - Menginput laporan harian kegiatan staf
BPDASHL Tondano
- Mengikuti senam di kantor BPDASHL Tondano
3. Megawati Weken
- Mengecek laporan keuangan BPDASHL Tondano
- Mengikuti senam di kantor BPDASHL Tondano
4. Jelita Tompolumiu
- Pembuatan folder foto tanaman dari petak di peta
- Mengikuti senam di kantor BPDASHL Tondano
5. Sintia Djafar - Menginput laporan harian kegiatan staf
BPDASHL Tondano

46
LAPORAN KEGIATAN HARIAN MAGANG

Hari Ke- :3

Hari/Tanggal : Selasa, 17 Mei 2022

Waktu No. Nama Kegiatan


Mengecek dan mengedit dokumen Word (6 dokumen)
1. Maiko Polandos (SK Rencana Kerja, SK Mekanisme Pembagian,
Penetapan Agen Perubahan)
08.00-16.00 2. Maria Helena Merekap data lapangan (foto geotag)
WITA
Menginput laporan harian kegiatan staf BPDASHL
3. Megawati Weken
Tondano
Menginput laporan harian kegiatan staf BPDASHL
4. Jelita Tompolumiu
Tondano
5. Sintia Djafar Merekap data lapangan (foto geotag)

47
LAPORAN KEGIATAN HARIAN MAGANG

Hari Ke- :4

Hari/Tanggal : Rabu, 18 Mei 2022

Waktu No. Nama Kegiatan


Mengecek dan mengedit laporan keuangan tahunan
1. Maiko Polandos
BPDASHL Tondano
07.30-16.00 2. Maria Helena Merekap data lapangan (foto geotag)
WITA Menginput laporan harian kegiatan staf BPDASHL
3. Megawati Weken
Tondano
Menginput laporan harian kegiatan taf BPDASHL
4. Jelita Tompolumiu
Tondano
5. Sintia Djafar Merekap data lapangan (foto geotag)

48
LAPORAN KEGIATAN HARIAN MAGANG

Hari Ke- :5

Hari/Tanggal : Kamis, 19 Mei 2022

Waktu No. Nama Kegiatan


Menginput laporan harian kegiatan staf BPDASHL
1. Maiko Polandos
Tondano
07.30-16.00 2. Maria Helena Mengedit laporan keuangan tahunan BPDASHL Tondano
WITA
3. Megawati Weken Merekap data lapangan (foto geotag)

4. Jelita Tompolumiu Merekap data lapangan (foto geotag)


Menginput laporan harian kegiatan staf BPDASHL
5. Sintia Djafar
Tondano

49
LAPORAN KEGIATAN HARIAN MAGANG

Hari Ke- :6

Hari/Tanggal : Jumat, 20 Mei 2022

Waktu No. Nama Kegiatan


- Membantu staf dalam pelaksanaan sosialisasi
1. Maiko Polandos aplikasi SAKTI
- Mengikuti kegiatan Halal bihalal
- Mencatat no. Surat Perintah Membayar (SPM)
2. Maria Helena - Membantu mengambil dokumentasi pelaksanaan
07.30-16.30
sosialisasi aplikasi SAKTI
WITA
- Membantu staf dalam pelaksanaan sosialisasi
3. Megawati Weken aplikasi SAKTI
- Mengikuti kegiatan Halal bihalal
- Membantu staf dalam pelaksanaan sosialisasi
4. Jelita Tompolumiu aplikasi SAKTI
- Mengikuti kegiatan Halal bihalal
5. Sintia Djafar Izin

50
LAPORAN KEGIATAN HARIAN MAGANG

BAGIAN PERSEMAIAN DAN LAB KULTUR JARINGAN

Hari Ke- :7

Hari/Tanggal : Senin, 23 Mei 2022

Nama Waktu Kegiatan


- Pembekalan materi awal dari manajer Persemaian
Maiko Polandos
dan manajer Kultur Jaringan
Persemaian

07.30 - 16.00 - Penyapihan bibit Kemiri


WITA
Maria Helena

Jelita Tompolumiu
Lab Kultur Jaringan

- Pembekalan materi awal dari manajer Persemaian


dan manajer Kultur Jaringan
Megawati Weken 07.30 - 16.00 - Perawatan dan pemeliharaan bibit tanaman hasil
WITA kultur di greenhouse
Sintia Djafar

51
LAPORAN KEGIATAN HARIAN MAGANG

BAGIAN PERSEMAIAN DAN LAB KULTUR JARINGAN

Hari Ke- :8

Hari/Tanggal : Selasa, 24 Mei 2022

Nama Waktu Kegiatan


Persemaian Lab Kultur Jaringan

Maiko Polandos
Ekstraksi basah Alpukat
07.30-16.00 WITA
Maria Helena

- Aklimatisasi Jabon merah


Jelita Tompolumiu
- Perawatan dan pemeliharaan bibit tanaman hasil
07.30-16.00 WITA
kultur di greenhouse
Sintia Djafar - Pembersihan gulma

Megawati Weken 07.30-16.00 WITA Subkultur eksplan Jabon merah

52
LAPORAN KEGIATAN HARIAN MAGANG

BAGIAN PERSEMAIAN DAN LAB KULTUR JARINGAN

Hari Ke- :9

Hari/Tanggal : Rabu, 25 Mei 2022

Nama Waktu Kegiatan


Persemaian Lab Kultur Jaringan

Maiko Polandos - Penyapihan bibit kemiri


07.30 – 16.00
- Pembersihan gulma bibit kemiri di bedeng
WITA
Maria Helena - Penyemaian benih Alpukat
07.30 – 16.00
Jelita Tompolumiu Subkultur planlet Jabon merah
WITA
Megawati Weken - Perawatan dan pemeliharaan bibit tanaman hasil
07.30 – 16.00 kultur di greenhouse
WITA - Pembersihan gulma bibit Jabon di bedeng
Sintia Djafar
- Penyortiran Jabon merah

53
LAPORAN KEGIATAN HARIAN MAGANG

BAGIAN PERSEMAIAN DAN LAB KULTUR JARINGAN

Hari Ke- : 10

Hari/Tanggal : Jumat, 27 Mei 2022

Nama Waktu Kegiatan


Persemaian

Maiko Polandos - Penyapihan bibit Gaharu


07.30 – 16.30
- Penyapihan bibit Pala
WITA
Maria Helena
Jelita Tompolumiu - Perawatan dan pemeliharaan bibit tanaman hasil
Lab Kultur Jaringan

kultur di greenhouse
07.30 – 16.30
- Pemberian pupuk pada bibit tanaman Gaharu dan
Megawati Weken WITA
Jabon
- Menyiram tanaman di bedeng
07.30 – 16.30
Sintia Djafar Subkultur planlet Gaharu
WITA

54
LAPORAN KEGIATAN HARIAN MAGANG

BAGIAN PERSEMAIAN DAN LAB KULTUR JARINGAN

Hari Ke- : 11

Hari/Tanggal : Senin, 30 Mei 2022

Nama Waktu Kegiatan


Persemaian

Maiko Polandos
07.30 – 16.00
- Penyapihan bibit Kemiri
WITA
Maria Helena

Jelita Tompolumiu
Lab Kultur

07.30 – 16.00
Jaringan

- Aklimatisasi planlet Cempaka dan Gaharu


Megawati Weken WITA

Sintia Djafar

55
LAPORAN KEGIATAN HARIAN MAGANG

BAGIAN PERSEMAIAN DAN LAB KULTUR JARINGAN

Hari Ke- : 12

Hari/Tanggal : Selasa, 31 Mei 2022

Nama Waktu Kegiatan


- Ekstraksi basah Alpukat
Maiko Polandos
Persemaian

- Penyapihan bibit Alpukat


07.30 – 16.00
- Penyapihan bibit Gmelina
WITA
Maria Helena - Penyapihan bibit Durian
- Penyapihan bibit Kemiri
Jelita Tompolumiu Perawatan dan pemeliharaan bibit tanaman hasil
07.30 – 16.00
Lab Kultur

kultur di greenhouse
Jaringan

Sintia Djafar WITA

07.30 – 16.00
Megawati Weken Pembuatan media WPM dan MSJ
WITA

56
LAPORAN KEGIATAN HARIAN MAGANG

BAGIAN PERSEMAIAN DAN LAB KULTUR JARINGAN

Hari Ke- : 13

Hari/Tanggal : Kamis, 2 Juni 2022

Nama Waktu Kegiatan


Maiko Polandos - Penyapihan bibit Kemiri
- Penyapihan bibit Cempaka
Persemaian

07.30 – 16.00 - Penyortiran bibit Durian


Maria Helena WITA - Penyortiran bibit Cempaka
- Pemeliharaan bibit
- Pembersihan gulma
Jelita Tompolumiu Perawatan dan Pemeliharaan bibit tanaman hasil
Lab Kultur
Jaringan

07.30 – 16.00 kultur di greenhouse


Megawati Weken
WITA
Sintia Djafar

57
LAPORAN KEGIATAN HARIAN MAGANG

BAGIAN PERSEMAIAN DAN LAB KULTUR JARINGAN

Hari Ke- : 14

Hari/Tanggal : Jumat, 3 Juni 2022

Nama Waktu Kegiatan


- Penyapihan bibit Nantu
Persemaian

Maiko Polandos
07.30 – 16.30 - Ekstraksi basah Alpukat
WITA - Penyortiran bibit Jabon
Maria Helena
07.30 – 16.30 Izin
Jelita Tompolumiu
WITA

- Pemindahan Jati ke polybag


Lab Kultur Jaringan

07.30 – 16.30 - Perawatan dan pemeliharaan bibit tanaman hasil kultur di


Megawati Weken
WITA greenhouse
- Penataan kembali alat-alat laboratorium
Sintia Djafar 07.30 – 16.30 - Sterilisasi botol dan cawan petri menggunakan autoklaf
WITA - Pembuatan media WPM
- Perawatan dan pemeliharaan bibit tanaman hasil
- kultur di greenhouse

58
- Penataan kembali alat-alat laboratorium

LAPORAN KEGIATAN HARIAN MAGANG

BAGIAN PERSEMAIAN DAN LAB KULTUR JARINGAN

Hari Ke- : 15

Hari/Tanggal : Senin, 6 Juni 2022

Nama Waktu Kegiatan


Jelita Tompolumiu - Penyortiran bibit Durian
Persemaian

- Pemindahan bibit Durian ke bedeng baru


07.30 – 16.00
Megawati Weken - Pemindahan bibit Kayu Hitam, Rambutan, dan
WITA
Kopi ke bedeng baru
Sintia Djafar
- Pembersihan gulma
- Perawatan dan pemeliharaan bibit tanaman hasil
Jaringan

07.30 – 16.00
Kultur
Lab

Maiko Polandos kultur di greenhouse


WITA
- Sterilisasi media
07.30 – 16.00 Perawatan dan pemeliharaan bibit tanaman hasil
Maria Helena
WITA kultur di greenhouse

59
60
LAPORAN KEGIATAN HARIAN MAGANG

BAGIAN PERSEMAIAN DAN LAB KULTUR JARINGAN

Hari Ke- : 16

Hari/Tanggal : Selasa, 7 Juni 2022

Nama Waktu Kegiatan


Jelita Tompolumiu
Persemaian

07.30 – 16.00 - Ekstraksi basah Alpukat


Megawati Weken
WITA - Penyemaian benih Pala di greenhouse
Sintia Djafar

07.30 – 16.00 - Sterilisasi botol kultur


Lab Kultur

Maiko Polandos
Jaringan

WITA - Subkultur eksplan Jabon


07.30 – 16.00
Maria Helena Menyaring cocopeat
WITA

61
LAPORAN KEGIATAN HARIAN MAGANG

BAGIAN PERSEMAIAN DAN LAB KULTUR JARINGAN

Hari Ke- : 17

Hari/Tanggal : Rabu, 8 Juni 2022

Nama Waktu Kegiatan


Jelita Tompolumiu
Persemaian

07.30 – 16.00 - Pembersihan gulma


Megawati Weken
WITA - Penyortiran tanaman Kayu Manis
Sintia Djafar
- Perawatan dan pemeliharaan bibit tanaman hasil
Lab Kultur Jaringan

kultur di greenhouse
07.30 – 16.00
Maiko Polandos - Pemindahan planlet Jabon dari greenhouse ke
WITA
polybag
- Pemasangan label pada botol media
07.30 – 16.00
Maria Helena Subkultur planlet Jabon
WITA

62
LAPORAN KEGIATAN HARIAN MAGANG

BAGIAN PERSEMAIAN DAN LAB KULTUR JARINGAN

Hari Ke- : 18

Hari/Tanggal : Kamis, 9 Juni 2022

Nama Waktu Kegiatan


Jelita Tompolumiu
Persemaian

- Penyapihan bibit Kayu Manis


07.30 – 16.00
Megawati Weken - Pembersihan gulma
WITA
Sintia Djafar
- Perawatan dan pemeliharaan bibit tanaman hasil
Lab Kultur Jaringan

Maiko Polandos kultur di greenhouse


07.30 – 16.00
- Menjemur cocopeat yang belum di tapis
WITA
- Meniriskan dan menyaring cocopeat yang telah
Maria Helena direndam air panas
- Mencuci gallon untuk menampung air AC
- Penyiapan media tanam

63
LAPORAN KEGIATAN HARIAN MAGANG

BAGIAN PERSEMAIAN DAN LAB KULTUR JARINGAN

Hari Ke- : 19

Hari/Tanggal : Jumat, 10 Juni 2022

Nama Waktu Kegiatan


Jelita Tompolumiu
Persemaian

- Pembersihan gulma
07.30 - 16.30
Megawati Weken - Penyapihan bibit Mangga
WITA
Sintia Djafar
07.30 – 16.30
Lab Kultur

Maiko Polandos Aklimatisasi bibit Jabon


Jaringan

WITA
Maria Helena 07.30 - 16.30
Izin
WITA

64
LAPORAN KEGIATAN HARIAN MAGANG

BAGIAN PERSEMAIAN DAN LAB KULTUR JARINGAN

Hari Ke- : 20

Hari/Tanggal : Senin, 13 Juni 2022

Nama Waktu Kegiatan


Jelita Tompolumiu - Penyapihan bibit Cempaka
Persemaian

Megawati Weken 07.30 - 16.00 - Ekstaksi basah Alpukat


WITA
Sintia Djafar
07.30 - 16.00 - Sterilisasi alat
Lab Kultur

Maiko Polandos
Jaringan

WITA - Menyaring cocopeat.


07.30 - 16.00 Perawatan dan pemeliharaan bibit tanaman hasil
Maria Helena
WITA kultur di greenhouse

65
LAPORAN KEGIATAN HARIAN MAGANG

BAGIAN PERSEMAIAN DAN LAB KULTUR JARINGAN

Hari Ke- : 21

Hari/Tanggal : Selasa, 14 Juni 2022

Nama Waktu Kegiatan


Jelita Tompolumiu
Persemaian

07.30 – 16.00 - Ekstraksi basah Alpukat


Megawati Weken
WITA - Penyemaian benih Durian
Sintia Djafar
07.30 – 16.00 Perawatan dan pemeliharaan bibit tanaman hasil
Lab Kultur

Maiko
Jaringan

WITA kultur di greenhouse


07.30 – 16.00
Maria Helena Izin
WITA

66
LAPORAN KEGIATAN HARIAN MAGANG

BAGIAN PERSEMAIAN DAN LAB KULTUR JARINGAN

Hari Ke- : 22

Hari/Tanggal : Rabu, 15 Juni 2022

Nama Waktu Kegiatan


07.30 - 16.00
Jelita Tompolumiu Sakit
WITA
Persemaian

Megawati Weken - Penyiapan media tanam


07.30 - 16.00 - Ekstraksi basah Alpukat
WITA - Penyemaian benih Alpukat
Sintia Djafar
- Penyemaian benih Durian
- Sterilisasi botol kultur
Lab Kultur Jaringan

Maiko Polandos - Pembuatan media WPM untuk eksplan Jabon


07.30 - 16.00 - Sterilisasi media
WITA - Perawatan dan pemeliharaan bibit tanaman hasil
Maria Helena kultur di greenhouse dan bedeng
- Menghitung bibit Jabon

67
LAPORAN KEGIATAN HARIAN MAGANG

BAGIAN PERSEMAIAN DAN LAB KULTUR JARINGAN

Hari Ke- : 23

Hari/Tanggal : Kamis, 16 Juni 2022

Nama Waktu Kegiatan


Jelita Tompolumiu
Persemaian

07.30 – 16.00
Megawati Weken Penyapihan bibit Cempaka
WITA
Sintia Djafar
- Perawatan dan pemeliharaan bibit tanaman hasil
07.30 – 16.00
Lab Kultur

Maiko Polandos kultur di greenhouse dan bedeng


Jaringan

WITA
- Pemindahan bibit Jabon ke polybag
07.30 – 16.00 - Pembuatan media MSJ
Maria Helena
WITA - Pemindahan Jabon ke polybag

68
LAPORAN KEGIATAN HARIAN MAGANG

BAGIAN PERSEMAIAN DAN LAB KULTUR JARINGAN

Hari Ke- : 24

Hari/Tanggal : Jumat, 17 Juni 2022

Nama Waktu Kegiatan


Jelita Tompolumiu - Penyapihan bibit Cempaka
Persemaian Lab Kultur Jaringan

Megawati Weken 07.30 – 16.30 - Ekstraksi basah Durian


WITA - Ekstraksi basah Alpukat
Sintia Djafar - Penyemaian benih Durian
- Perawatan dan pemeliharaan bibit tanaman hasil
Maiko Polandos
kultur di greenhouse
07.30 – 16.30 - Pemindahan bibit Jabon ke polybag
WITA - Penyiapan media aklimatisasi
Maria Helena
- Menyaring cocopeat

69
LAPORAN KEGIATAN HARIAN MAGANG

BAGIAN PERSEMAIAN DAN LAB KULTUR JARINGAN

Hari Ke- : 25

Hari/Tanggal : Senin, 20 Juni 2022

Nama Waktu Kegiatan


Persemaian Lab Kultur Jaringan

Jelita Tompolumiu - Penyapihan bibit Alpukat


07.30-16.00 WITA - Perawatan dan pemeliharaan bibit Cempaka di
Sintia Djafar bedeng

Maiko Polandos
- Perawatan dan pemeliharaan bibit tanaman hasil
Maria Helena 07.30-16.00 WITA kultur di greenhouse
- Sterilisasi alat
Megawati Weken

70
LAPORAN KEGIATAN HARIAN MAGANG

BAGIAN PERSEMAIAN DAN LAB KULTUR JARINGAN

Hari Ke- : 26

Hari/Tanggal : Selasa, 21 Juni 2022

Nama Waktu Kegiatan


Persemaian Lab Kultur Jaringan

Jelita Tompolumiu
Penyapihan bibit Alpukat
07.30-16.00 WITA
Sintia Djafar

- Inisiasi eksplan Cempaka Wasian


Maiko Polandos 07.30-16.00 WITA
- Membersihkan air pada tong di Greenhouse
- Perawatan dan pemeliharaan bibit tanaman hasil
Maria Helena
kultur di greenhouse
07.30-16.00 WITA
- Menyaring cocopeat
Megawati Weken
- Sterilisasi botol kultur

71
LAPORAN KEGIATAN HARIAN MAGANG

BAGIAN PERSEMAIAN DAN LAB KULTUR JARINGAN

Hari Ke- : 27

Hari/Tanggal : Rabu, 22 Juni 2022

Nama Waktu Kegiatan


Jelita Tompolumiu
Persemaian

Membantu staf BPDASHL di kantor PP Kima Atas


07.30 – 16.00
pada kegiatan inspeksi dari KLHK
Sintia Djafar WITA

Maiko Polandos - Perawatan dan pemeliharaan bibit tanaman hasil


Lab Kultur Jaringan

kultur di greenhouse
07.30 – 16.00
- Penyiapan media tanam
Maria Helena WITA
- Pemindahan eksplan Jabon dari pot net di
Greenhouse ke polybag
Megawati Weken 07.30 – 16.00 - Sterilisasi alat
WITA - Inisiasi tanaman Cempaka wasian

72
LAPORAN KEGIATAN HARIAN MAGANG

BAGIAN PERSEMAIAN DAN LAB KULTUR JARINGAN

Hari Ke- : 28

Hari/Tanggal : Kamis, 23 Juni 2022

Nama Waktu Kegiatan


Jelita Tompolumiu
Persemaian

07.30 – 16.00 - Ekstraksi basah bibit Durian


WITA - Penyemaian benih Durian
Sintia Djafar

- Perawatan dan pemeliharaan bibit tanaman hasil kultur di


Lab Kultur Jaringan

07.30 – 16.00 greenhouse


Maiko Polandos
WITA - Menanak air untuk merendam cocopeat
- Pemindahan bibit Cempaka ke polybag ukuran sedang
07.30 – 16.00
Maria Helena Inisiasi Cempaka
WITA
Megawati Weken 07.30 – 16.00 - Sterilisasi botol kultur

73
WITA
- Menyaring cocopeat
LAPORAN KEGIATAN HARIAN MAGANG

BAGIAN PERSEMAIAN DAN LAB KULTUR JARINGAN

Hari Ke- : 29

Hari/Tanggal : Jumat, 24 Juni 2022

Nama Waktu Kegiatan


- Pengamatan Jabon merah yang disungkup dan non
Persemaian

Jelita Tompolumiu
07.30 – 16.30 sungkup
WITA - Pengamatan hama dan penyakit pada Durian
Sintia Djafar

Maiko Polandos 07.30 – 16.30 - Pemindahan Jabon dari net pot ke polybag
Lab Kultur
Jaringan

Maria Helena WITA - Pembuatan media tanam (polybag)


07.30 – 16.30 - Pembuatan media DKW
Megawati Weken
WITA - Sterilisasi media

74
LAPORAN KEGIATAN HARIAN MAGANG

BAGIAN PERSEMAIAN DAN LAB KULTUR JARINGAN

Hari Ke- : 30

Hari/Tanggal : Senin, 27 Juni 2022

Nama Waktu Kegiatan


- Ekstraksi basah Alpukat
Persemaian

Jelita Tompolumiu
- Pemeliharaan bibit Durian : Menyiram,
07.30-16.00 WITA
Sintia Dajafar membersihkan gulma, dan memberantas hama dan
penyakit pada Durian
- Perawatan dan pemeliharaan bibit tanaman hasil
kultur di greenhouse
Lab Kultur Jaringan

Maiko Polandos 07.30-16.00 WITA - Aklimatisasi planlet jabon


- Aklimatisasi planlet Gaharu
Maria Helena - Aklimatisasi planlet Cempaka
- Sterilisasi media
Megawati Weken - Sterilisasi botol kultur
- Pemindahan bibit Jabon dari pot tray ke polybag

75
LAPORAN KEGIATAN HARIAN MAGANG

BAGIAN PERSEMAIAN DAN LAB KULTUR JARINGAN

Hari Ke- : 31

Hari/Tanggal : Selasa, 28 Juni 2022

Nama Waktu Kegiatan


Persemaian Lab Kultur Jaringan

Jelita Tompolumiu - Ekstraksi basah Durian


07.30-16.00 WITA - Penyemaian benih Gmelina
Sintia Djafar - Repotting tanaman Pakoba untuk Ceremonial

Maiko Polandos - Perawatan dan pemeliharaan bibit tanaman hasil


kultur di greenhouse
Maria Helena 07.30-16.00 WITA - Pemindahan bibit jati ke polybag besar
- Pembuatan media MS
Megawati Weken - Sterilisasi alat

76
LAPORAN KEGIATAN HARIAN MAGANG

BAGIAN PERSEMAIAN DAN LAB KULTUR JARINGAN

Hari Ke- : 32

Hari/Tanggal : Rabu, 29 Juni 2022

Nama Waktu Kegiatan

Jelita Tompolumiu - Penyapihan bibit Alpukat


Persemaian

07.30 – 16.00
- Penyapihan Mahoni
WITA
Sintia Djafar - Pembuatan papan nama bedeng

Maiko Polandos - Perawatan dan pemeliharaan bibit tanaman hasil


07.30 – 16.00
Lab Kultur

kultur di greenhouse
Jaringan

Megawati Weken WITA


- Pemindahan bibit Cempaka ke polybag baru
07.30 – 16.00
Maria Helena Subkultur planlet Jabon
WITA

77
LAPORAN KEGIATAN HARIAN MAGANG

BAGIAN PERSEMAIAN DAN LAB KULTUR JARINGAN

Hari Ke- : 33

Hari/Tanggal : Kamis, 30 Juni 2022

Nama Waktu Kegiatan


Persemaia

Jelita Tompolumiu 07.30 – 16.00 - Penyemaian Durian


n

WITA - Pembuatan papan nama bedeng


Sintia Djafar

Maiko Polandos 07.30 – 16.00


Lab. Kultur

Inisiasi eksplan cempaka


Jaringan

Megawati Weken WITA


07.30 – 16.00 - Subkultur Planlet Jabon
Maria Helena
WITA - Inisiasi Cempaka

78
LAPORAN KEGIATAN HARIAN MAGANG

BAGIAN PERSEMAIAN DAN LAB KULTUR JARINGAN

Hari Ke- : 34

Hari/Tanggal : Jumat, 1 Juli 2022

Waktu No. Nama Kegiatan

1. Maiko Polandos

07.30-16.30 2. Maria Helena


Mengikuti kegiatan Penanaman Pohon Indonesia’s FOLU
WITA 3. Megawati Weken Net Sink 2030 Provinsi Sulawesi Utara di Batu Putih 
yang berlokasi di TWA Batu Putih
4. Jelita Tompolumiu

5. Sintia Djafar

79
LAPORAN KEGIATAN HARIAN MAGANG

BAGIAN PERSEMAIAN DAN LAB KULTUR JARINGAN

Hari Ke- : 35

Hari/Tanggal : Senin, 4 Juli 2022

Nama Waktu Kegiatan


Persemaian

Jelita Tompolumiu Pembuatan papan nama


07.30 – 16.00
WITA
Sintia Djafar

Maiko Polandos - Sterilisasi alat (botol dan cawan petri)


Lab Kultur
Jaringan

07.30 – 16.00 - Perawatan dan pemeliharaan bibit tanaman hasil


Maria Helena WITA kultur di greenhouse
Megawati Weken

80
LAPORAN KEGIATAN HARIAN MAGANG

BAGIAN PERSEMAIAN DAN LAB KULTUR JARINGAN

Hari Ke- : 36

Hari/Tanggal : Selasa, 5 Juli 202

Nama Waktu Kegiatan


Persemaian

Jelita Tompolumiu Pembuatan papan nama


07.30 – 16.00
WITA
Sintia Djafar

Maiko Polandos - Pemindahan bibit jeruk dari pot tray ke polybag


Lab Kultur
Jaringan

07.30 – 16.00 - Pembuatan laporan magang


Maria Helena
WITA
Megawati Weken

81
LAPORAN KEGIATAN HARIAN MAGANG

BAGIAN PERSEMAIAN DAN LAB KULTUR JARINGAN

Hari Ke- : 37

Hari/Tanggal : Rabu, 6 Juli 2022

Nama Waktu Kegiatan


Persemaian

Jelita Tompolumiu
07.30 – 16.00 Ekstraksi basah Alpukat
Sintia Djafar WITA

Maiko Polandos
- Perawatan dan pemeliharaan bibit tanaman hasil
Lab Kultur
Jaringan

07.30 – 16.00 kultur di greenhouse


Maria Helena
WITA - Pemindahan planlet Gaharu ke polybag
Megawati Weken

82
LAPORAN KEGIATAN HARIAN MAGANG

BAGIAN PERSEMAIAN DAN LAB KULTUR JARINGAN

Hari Ke- : 38

Hari/Tanggal : Kamis, 7 Juli 2022

Nama Waktu Kegiatan


Persemaian

Jelita Tompolumiu
07.30 – 16.00
Penyapihan Durian
Sintia Djafar WITA

Maiko Polandos
Lab Kultur
Jaringan

07.30 – 16.00
Maria Helena Perawatan bibit Porang
WITA
Megawati Weken

83
LAPORAN KEGIATAN HARIAN MAGANG

BAGIAN PERSEMAIAN DAN LAB KULTUR JARINGAN

Hari Ke- : 39

Hari/Tanggal : Jumat, 8 Juli 2022

Nama Waktu Kegiatan


Persemaian

Jelita Tompolumiu
Izin
07.30-16.30 WITA
Sintia Djafar

Maiko Polandos - Aklimatisasi Jabon


Lab Kultur
Jaringan

- Aklimatisasi Gaharu
Maria Helena 07.30-16.30 WITA
- Perawatan dan pemeliharaan bibit tanaman hasil
Megawati Weken kultur di greenhouse

LAPORAN KEGIATAN HARIAN MAGANG

84
BAGIAN PERSEMAIAN DAN LAB KULTUR JARINGAN

Hari Ke- : 40

Hari/Tanggal : Senin, 11 Juli 2022

Nama Waktu Kegiatan


Persemaian

Jelita Tompolumiu - Acara perpisahan


07.30-16.00 WITA - Penyusunan laporan magang
Sintia Djafar

Maiko Polandos
Lab Kultur

- Acara perpisahan
Jaringan

Maria Helena 07.30-16.00 WITA - Penyusunan laporan magang

Megawati Weken

LAPORAN KEGIATAN HARIAN MAGANG

BAGIAN PERSEMAIAN DAN LAB KULTUR JARINGAN

85
Hari Ke- : 41

Hari/Tanggal : Selasa, 12 Juli 2022

Nama Waktu Kegiatan


Persemaian

Jelita Tompolumiu
Penyusunan laporan magang
07.30-16.00 WITA
Sintia Djafar

Maiko Polandos
Lab Kultur
Jaringan

Maria Helena 07.30-16.00 WITA Penyusunan laporan magang

Megawati Weken

86
DAFTAR HADIR KEGIATAN MAGANG KERJA PRODI BIOLOGI TAHUN 2022

87
88
DOKUMENTASI

Gambar 3. Penyemaian bibit Alpukat, Pala, Durian, dan Gmelina

Gambar 4. Penyapihan bibit Kemiri, Gmelina, Durian, Alpukat, Gaharu, Pala,


Cempaka, Kayu manis, Mangga, dan Mahoni

89
90
Gambar 5. Pembersihan dan Pencabutan gulma

Gambar 6. Penyortiran bibit Jabon, dan Durian

91
Gambar 7. Penyiraman

Gambar 8. Pemeliharaan lingkungan persemaian

Gambar 9. Sterilisasi alat dan media

Gambar 10. Pembuatan media MS, WPM, dan DKW

92
Gambar 11. Inisiasi Cempaka

93
Gambar 12. Subkultur planlet Jabon, dan Gaharu

94
Gambar 13. Aklimatisasi Cempaka, Gaharu, dan Jabon

95
Gambar 14. Pemeliharaan bibit kultur jaringan

96
Gambar 15. Penanaman Pohon Indonesia’s FOLU Net Sink 2030

97
Gambar 16. Ruang kultur, dan ruang pembuatan media

Gambar 17. Pencampuran media untuk produksi bibit

98
Gambar 18. Laminar air flow dan autoklaf

Gambar 19. Media aklimatisasi

99
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS NEGERI MANADO
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN BIOLOGI
PROGRAM STUDI BIOLOGI
Alamat: Jl. Kampus UNIMA di Tondano, Kode Pos 95618. Telp. (0431) 321771

DAFTAR EVALUASI

IDENTITAS MAHASISWA
Nama Mahasiswa Maria Helena
NIM 19502019
Program Studi Biologi

INSTANSI
Nama Instansi Balai Pengelolan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung
Tondano
Alamat Instansi Jl. Tololiu Supit II No. 10 Tingkulu, Manado, Sulawesi Utara

DAFTAR EVALUASI/PENILAI (INSTANSI)


Keterangan /
No. Unsur Penilaian Nilai / Angka
Kualifikasi
1 KOMPETENSI PROFESIONAL
Pemahaman Tugas
Kecekatan Bekerja
Kreatifitas Bekerja
Pengambilan Keputusan
2 KOMPETENSI PERSONAL
Kejujuran
Kemandirian
Tanggung Jawab
Disiplin
3 KOMPETENSI SOSIAL
Komunikasi
Kerjasama
Nilai Total
Nilai Rata-rata

Petunjuk Pengisian
Manado, Juli
Angka Kualifikasi 2022
80-100 A Penilai
75-79 AB
65-74 B
60-64 BC
50-59 C

NIP. 19771120 1999031 003

100

Anda mungkin juga menyukai