Anda di halaman 1dari 4

Tujuan

Mengukur Nilai resistensi pada tubuh manusia

Dasar Teori

Resistensi lisrik merupakana ukuran seberapa besar suatu objek melawan aliran listrik.
Dalam Satuan Internasional (SI) resistensi listrik memiliki satuan ohm. Resistansi atau hambatan
adalah penahan aliran listrik. Kemampuan menghambat aliran listrik disebut resistivitas.
Komponen atau bahan yang berfungsi atau digunakan untuk menghambat arus listrik disebut
resistor. Satuan Internasional untuk hambatan adalah ohm (Ω) dan alat yang digunakan untuk
mengukur hambatan adalah ohmmeter (Giancoli,2001).

Alat yang digunakan untuk mengukur hambatan listrik secara langsung adalah ohmmeter.
Nilai hambatan yang terukur ditunjukkan oleh posisi jarum (pada ohmmeter analog) atau angka
(pada ohmmeter digital).Sebelum melakukan pengukuran biasanya ohmmeter perlu dikalibrasi.
Caanya adalah dengan menyentuhkan dua kaki penyentuh,kemudian putar tombol kalibrasi pada
ohmmeter sehingga jarum menunjuk ke angka nol. Cara mengkalibrasi ohmmeter digital cukup
dengan memutar tombol kalibrasi pada ohmmeter agar angka yang ditunjukkan menjadi nol
(Abdullah.2004:47)

Tubuh manusia memiliki nilai resistensi tertentu. Nilai resistensi pada tubuh tidaklah tetap.
Nilai resistensi ini berbeda pada setiap bagian tubuh manusia. Berdasarkan kemampuan
resistensinya tubuh dibagi menjadi tiga bagian (Dzhokic G, dkk, 2008:54-58) :

a. Tahanan rendah : serabut syaraf, membran mukosa, otot.


b. Tahanan menengah : kulit kering, jaringan lemak, tendon
c. Tahanan tinggi : tulang

Tabel 1. Tabel nilai resistansi pada tubuh manusia

No. Jaringan Nilai Resistensi (ohm/cm2)


1. Membran mukosa 100
2. Lengan volar, paha bagian dalam 300 – 10.000
3. Kulit kering 5000
4. Kulit basah
Di kamar mandi 1200 – 1500
Berkeringat 2500
Telapak kaki 100.000 – 200.000
Sumber: (Bikson M, 2008 dalam Rachman,2014)

Perbedaan besar hambatan listrik setiap orang dapat diakibatkan oleh beberapa factor, antara lain
adalah:

1. Diameter
Sebagai contoh laki-laki memiliki nilai resistensi yang lebih rendah daripada
wanita. Sebagaimana resistor yang digunakan pada peralatan elektronik,resistensii pada
lengan manusia bergantung pada panjang dan diameter lengan. Resistensi sebanding
dengan panjang dan berbanding terbalik dengan diameter. Karena laki-laki cenderung
memiliki lengan yang lebih tebal (lebih berotot) seingga mereka memiliki resistensi yang
lebih rendah(Tim Penyusun.2018: 14).Hal ini sesuai dengan rumor Resistensi Benda,
apabila R merupakan resistensi, ρ adalah hambatan jenis, L adalah panjang benda, dan A
merupakan luas benda, adalah:

𝐿
𝑅 = 𝜌𝐴 (1)

Didalam kawat penghantar arus listrik dihasilkan oleh aliran electron. Muatan
positif bergerak karena terikat kuat didalam inti atom. Ketika ujung-ujung kawat memiliki
beda potensial,electron akan mengalir diantara ruang sela-sela muatan positif yang diam.
Tumbukan electron dengan muatan psitif sering terjadi sehingga menghambat aliran
electron dan mengurangi arus listrik yang dihasilkan. Makin panjang kawat penghantar
makin banyak tumbukan eektron yang dialami,sehingga makin besar pula hambatan yang
dialami electron (Wariyono,Sukis.2008:135).
Sumber : Wariyono,Sukis.2008:135

2. Keadaan Tubuh
Di dalam tubuh, jaringan yang memiliki resistensi terbesar adalah tulang dan
lemak,sementara syaraf dan otot memiliki resistensi terkecil. Selain itu dapat dikatakan
bahwa mayoritas resistensi resistensi tubuh ada pada kulit sel mati dan kering dari
epidermis adalah konduktor yang sangat buruk. Bergantung pada setiap orang,resistensi
kulit kering biasanya diantara 1000-100000 ohm. Resistensi kulit menjadi lebih rendah jika
kulit pada kondisi yang basahatau terbakar/terpapar panas. (Tim Penyusun.2018:
14).Sebuah kapalan, tangan kering memiliki lebih dari 100.000 Ω karena lapisan luar tebal.
Sedangkan daya resistensi tubuh internal sekitar 300 Ω, hal ini karena jaringan bawah kulit
lebih basah dan mengandung garam (Raymond M. Fish. 2009).

3. Panjang Lengan
Berdasarkan persamaan (1), hambatan jenis atau resistensi dipengaruhi oleh
panjang. Panjang disini dimaksudkan dengan panjang arus listrik ditempuh. Jika aliran
listrik mengalir dari tangan kiri menuju ke kaki kanan, maka resistensi akan lebih besar
dibandingkan dengan arus listrik yang mengalir dari jari kanan menuju ke jari kiri (R. Fish
& L. Geddes. 2003). Nilai kasar resistensi internal tubuh manusia adalah 300-1000 ohm.
Jika arus masuk melewati tangan kiri dan keluar kaki kanan, maka nilai resistensinya akan
jauh lebih tinggi daripada jika arus masuk dan keluar lewat jalur bersebelahan (Tim
Penyusun.2018: 14).
Daftar Pustaka

Abdullah,Mikraajuddin.2004.IPA Fisika.Jakarta:Esis

Bikson M. 2008.A Review of Hazards Associated with Exposure to Low Voltages diakses pada
http://bme.ccny.cuny.edu/faculty/mbikson/BiksonMsafeVoltageReview.pdf

Dzhokic G, Jovhevska J, Dika A. 2008.Electrical Injuries: Etiology, Pathophysiology and


Mechanism. Macedonian Journal of Medical Sciences.

Giancoli. 2001. Fisika. Jakarta : Erlangga

Wariyono,Sukis.2008.Mari Belajar Ilmu Alam Sekitar 3:Panduan Belajar IPA


Terpadu.Jakarta:Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional

R. Fish & L. Geddes. 2003. Medical and Bioengineering Aspects of Electrical Injuries: Lawyers
& Judges Publishing Company, Inc.

Tim Penyusun.2018.Petunjuk Praktikum Biofisika.Yogyakarta:FMIPA UNY

Anda mungkin juga menyukai