Anda di halaman 1dari 40

DASAR-DASAR PERENCANAAN DAN

PENGENDALIAN LABA
KOMPREHENSIF
Ade Imam Muslim
STIE Ekuitas
Tujuan Pembelajaran :
1. Mahasiswa dapat memahami konsep dasar
perencanaan dan pengendalian laba komprehensif,
dimensi waktu, dan jadwal perencanaan serta
prosesnya

2. Menyusun Laba Komprehensif


Pusat
Pengendalian Pertanggungjawaban

Laporan Pelaksanaan

Perencanaan Laba Menyusun Rencana


Komprehensif Laba Komprehensif

Perencanaan
Komunikasi
Koordinasi
Pengertian
Suatu model khusus yang didesain untuk membantu manajemen
melaksanakan proses manajemen secara efektif dengan
penekanan khusus pada fungsi-fungsi perencanaan dan
pengendalian.

elemen-elemen kunci PPL Komprehensif adalah :


1. Suatu pendekatan yang sistimatis dan formal
2. Sangat menekankan pada fungsi-fungsi perencanaan dan
pengendalian
3. Berisi tujuan-tujuan, sasaran-sasaran, rencana laba jangka
panjang, rencana laba jangka pendek, laporan pelaksanaan
dan tindak lanjut
Garis Besar Perencanaan dan Pengendalian
Laba
Komunikasi
Feedforward, adalah komunikasi perencanaan (perencanaan
tujuan-tujuan, perencanaan sasaran-sasaran dan perencanaan
laba) dari manajemen tingkat atas kepada yang lebih rendah.
Feedfor ward digunakan untuk mengukur keberhasilan
pelaksanaan dengan cara membandingkan antara rencana
dengan aktual.
Feedback, adalah komunikasi hasil evaluasi pelaksanaan
dengan menggunakan laporan-laporan pelaksanaan.
Replanning, didasarkan pada Feedback. Replanning
digunakan untuk revisi perencanaan jika pelaksanaan
menunjukkan dieficiency dan untuk mengambil manfaat dari
kondisi atau peristiwa-peristiwa baru yang tidak ter-antisipasi
diwaktu yang lalu.
PERENCANAAN MANAJEMEN DENGAN
MENGGUNAKAN PPL

PLANNING
OPERATION
Tujuan dan sasar- CONTROL
an yg diinginkan. Kegiatan-kegiatan Ukuran
Feedforward aktual, Evaluasi Kegiatan-
Strategi jk.pan-
jang dan Taktik jk. Pengubahan kegiatan aktual
pendek (transformasi) dibandingkan
dari sumber daya dengan rencana
REPLANNING

Feedback
Menurut Ackoff dalam PPL, terdapat 3 jenis proyeksi
yang berbeda , yaitu :

Reference Projection/Proyeksi Referensi


(kasus statis) adalah proyeksi statis tentang apa yang harus dilakukan oleh
perusahaan. Mencakup usaha untuk menspesifikasikan kondisi perusahaan
dimasa yang akan datang jika tidak ada hal baru yang dilakukan. Tidak ada
intervensi yang direncanakan oleh manajemen.

Wishful Projection/Proyeksi dengan Penuh Harapan


(kasus dengan optimis tinggi) adalah proyeksi optimis tentang apa yang
sebaiknya dilakukan oleh perusahaan dibawah kondisi ideal. Mencakup
spesifikasi “harapan dan impian“ mengenai kondisi perusahaan dimasa yang
akan datang, pemenuhan semua aspirasi dari perusahaan
Planned Projection/Proyeksi Terencana
(kasus yang mungkin) adalah hasil-hasil yang sangat mungkin dicapai jika
rencana-rencana realisitik disusun dan dilaksanakan.
Mencakup spesifikasi mengenai seberapa dekat perusa haan dapat mencapai
proyeksi dengan penuh harapan secara realisitis

Tujuan utama dari jenis proyeksi 1 dan 2 adalah agar ma


najemen secara realistis memperkirakan situasi-situasi
saat ini dan menghindari proyeksi-proyeksi yang terlalu
Optimis di dalam perencanaan
TUJUAN, SASARAN DAN RENCANA LABA :
Didalam perencanaan dengan pendekatan PPL, secara ke
seluruhan manajemen perlu memperhatikan hubungan an

tara tujuan (objectives), sasaran (goals) dan rencana laba


(profit plans)
Tujuan-tujuan perusahaan (objectives)
merupakan tingkat perencanaan yang paling dasar yang akan menentukan
arah perusahaan jangka panjang.
Tujuan-tujuan perusahaan harus dinyatakan secara ter tulis dengan
menekankan pada harapan-harapan ekonomis, para pelanggan, para
karyawan, para pemilik, output dan tanggung jawab sosial
Sasaran-sasaran perusahaan (goals)
merupakan tingkat pe rencanaan yang lebih rendah berikutnya dan
berjangka pendek atau menengah. Sasaran-sasaran perusahaan berisi
harapan-harapan dimasa datang yang lebih spesifik, misal produk, jasa,
market share, profitability, return on investment dan pertumbuhan

Rencana-rencana Laba (profit plans)


disusun berda-sarkan sasaran-sasaran perusahaan yang telah ditetapkan dan
dinyatakan dalam bentu kuantitatif.

Rencana Laba biasanya terdiri dari dua bagian rencana


yang tidak terpisahkan, yaitu :
1. Rencana laba Strategis jangka panjang, dan
2. Rencana Laba Taktis jangka pendek
HUBUNGAN OBJECTIVES, GOALS & PROFIT
PLANS
Aktivitas Alur Runtutan Partisipan
Informasi Persetujuan Utama
Tujuan Perusahaan Dewan Direksi,

Pimp. Eksekutif

Sasaran Perusahaan
Landasan Perencanaan Manajemen
dan Strategi-strategi Puncak

Rencana Laba Strategi Manajer


(Jangka Panjang) Menengah

Rencana Laba Taktis Manaj. Opera


(Jangka Pendek) si Pelaksana
FUNGSI DAN JADWAL PERENCANAAN

• Semua keputusan manajemen pada umumnya memiliki sifat


mengarah kemasa datang (futuristic); karenanya ke- putusan
akan lebih banyak berakibat terhadap kegiatan atau sikap
dimasa datang dari pada masa lalu
• Keputusan besar biasanya memerlukan data aktual yang
lengkap dan analisis akibat-akibatnya yang sangat mungkin
terjadi masa datang; karenanya keputusan besar harus
diantisipasi dan dipersiapkan secara matang
• Jadi manajemen harus menetapkan dimensi waktu baik untuk
keputusan besar mapun keputusan kecil.
• Pengambilan keputusan manajemen merupakan proses
kontinyu.
• Klasifikasi keputusan-keputusan penting dan pasti
mengenai rencana proyek dan rencana periodik akan
menjadi dasar pembuatan jadwal perencanaan
• Jadwal perencanaan perlu ditetapkan terutama jika
keputusan-keputusan pasti jangka pendek dan jangka
panjang harus segera dipertimbangkan dan dibuat
meskipun hanya bersifat sementara
• Jadwal perencanaan merupakan kebijakan formal yg
akan menentukan tanggal batas akhir (deadline date)
sesuai dengan langkah-keputusan yang harus diikuti di
dalam proses perencanaan
• Perusahaan yang dikelola dengan baik akan terbiasa
menyelesaikan rencana-rencananya dengan cara yang
formal dan jadwal waktu yang pasti.
Why ?:

1. Dapat digunakan sebagai pedoman batas akhir


penyelesaian rencana
2. Meminimumkan penundaan di dalam proses
perencanaan
3. Menjamin penyelesaian perencanaan formal, ter-
utama untuk mengawali pelaksanaan rencana
4. Menetapkan urutan secara teratur perencanaan
formal
PENGENDALIAN MANAJEMEN
MENGGUNAKAN PPL

Fungsi utama pengendalian adalah untuk meyakinkan


tercapainya tujuan, sasaran dan standar perusahaan.

Pengendalian memiliki beberapa unsur seperti observasi


langsung, ekspresi lisan, memo tertulis, kebijakan dan
prosedur, laporan hasil kinerja, dll.

Perencanaan dan Pengendalian Laba (PPL) yang me- nyeluruh


memfokuskan pada Laporan Pelaksanaan/Ki nerja dan Evaluasi
Pelaksanaan/Kinerja untuk menentukan penyebab kinerja
terlalu tinggi ataupun terlalu rendah dibandingklan rencananya
Laporan Pelaksanaan/Kinerja
Karakteristik dalam laporan kinerja adalah :

a) Diklasifikasikan berdasarkan wewenang dan tanggung


jawab sesuai dengan struktur organisasi.

b) Dibedakan secara jelas mana yang termasuk Controllable


item dan yang Non-controllable item.

c) Dilaporkan secara teratur sesuai dengan waktu yang


disepakati, misalnya mingguan atau bulanan

d) Ditekankan pada perbandingan antara hasil-hasil aktual


dengan yang direncanakan
Sistem Akuntansi Pertanggungjawaban

• Sistem Akuntansi Pertanggungjawaban memberikan


informasi rinci mengenai penghasilan (revenue) dan
biaya-biaya (expenses) menurut wewenang dan
tanggung jawab.
• Klasifikasi ini diperlukan untuk mengukur prestasi
masing-masing departemen (bagian) sesuai wewe-
nang dan tanggungjawab.
• Pengukuran prestasi dilakukan dengan membanding-
kan antara hasil-hasil aktual/realisasi dengan yang
direncanakan pada setiap pusat pertanggungjawaban.
Pusat-Pusat Pertanggungjawaban
Pusat Pertanggungjawaban diklasifikasikan sbb. :
a. Cost Center (Pusat Biaya)

b. Revenue Center (Pusat Pendapatan

c. Profit Center (Pusat Laba)

d. Investment Center (Pusat Investasi)


• Subunit organisasi, baik Pusat Biaya, Pendapatan, La- ba
maupun Investasi diberi bermacam nama seperti anak
perusahaan, divisi, bagian, departemen, pabrik, unit usaha,
distrik dan fungsi.
• Melalui unit/pusat tanggung-jawab inilah rencana di-
implementasikan, mencapai tujuan dan mengimple -
mentasikan pengendalian.
• Suatu program PPL yang Komprehensif harus dibuat
menurut subunit organisasi dan ciri struktural perusa- haan
tersebut.
• Suatu perusahaan yang dikelola baik, jika dilihat dari
dimensi waktu, rencana proyek, rencana strategis/ taktis
disusun berdasarkan wewenang dan tanggung-jawab
organisasi serta dilakukan berdasarkan pem - bagian
menurut lini produk maupun jasa.
• Sasaran dan rencana dari berbagai pusat tanggung-jawab
dikumpulkan menjadi saran dan rencana untuk perusaha an
secara keseluruhan . Akibatnya PPL biasanya dikem - bangkan
setiap tahun sbb. :
1. Top manajemen menentukan sasaran, tujuan, strategi,
asumsi perencanaan dan pedoman yang disampaikan
kepada para manajer unit
2. Manajer dari setiap subunit mematuhi pedoman
umum, mengembangkan bagiannya dalam rencana
laba komprehensif, baik strategis maupun taktis
3. Manajer menyajikan rencana laba dari subunitnya ke-
pada manajemen tingkat atas untuk dievaluasi
4. Hasil evaluasi rencana laba dari setiap subunit kemudi
an dikonsolidasikan menjadi rencana laba menyeluruh
untuk perusahaan
KOORDINASI MENGGUNAKAN PPL
• Koordinasi adalah Sinkronisasi keputusan dan kegiat
an-kegiatan manajerial, sehingga setiap bagian dapat
bekerja secara efektif dengan hasil yang akan mendu-
kung pencapaian sasaran/tujuan bersama
• Hal ini berarti penyusunan dan penentuan berbagai macam kegi
atan perlu memperhatikan kegiatan bagian lainnya.
• Kesesuaian ini merupakan tugas utama manajemen karena
mencakup banyak hal, misalnya usaha, waktu, kebijakan dan
alokasi sumber daya.
• Pada dasarnya untuk tercapainya Koordinasi, prog -
ram PPL komprehensif selalu menekankan pada pe -
rencanaan yang realistis, pengendalian yang dinamis
serta komunikasi yang efektif
ANGGARAN FORMAL VS TIDAK FORMAL

Alasan untuk formalisasi anggaran adalah :


1. Proses manajemen hanya efektif jika perencanaan
dan pengendalian disusun secara logis, konsisten
dan sistematis (tidak dengan cara acak)
2. Karena banyak individu yang terlibat dalam proses
manajemen (yang mengawasi dan diawasi) maka
lingkungan harus memiliki karakteristik yang wa
jar untuk stabilitas dan konsisten.
3. Tujuan, sasaran, kebijakan dan prosedur tidak akan
tepat, konsisten, mudah dimengerti dan stabil jika
tidak diformulasikan secara tertulis

4. Untuk komunikasi yang efektif dan pemahaman


bersama, formulasi dari beberapa tujuan, sasaran,
kebijakan dan prosedur adalah sangat penting
Diskusi
MENYUSUN ANGGARAN LABA
KOMPREHENSIF
Konsep Anggaran Komprehensif
Pengertian:
Anggaran yang disusun secara lengkap sebagai alat
bantu manajemen dalam mengembangkan
perencanaan terpadu di seluruh kegiatan perusahaan.

Persyaratan anggaran komprehensif:


1. Manajer telah menentukan pokok-pokok kebijakan
(rencana) jangka panjang
2. Manajer telah menetapkan pentahapan realisasi
rencana jangka panjang ke dalam rencana jangka
pendek secara berkesinambungan
Tugas
visit : imemmuslim81.blogspot.com

thanx u

Anda mungkin juga menyukai