Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH MANAJEMEN KEUANGAN

(PEMBIAYAAN JANGKA PENDEK)

Disusun Oleh :
Des Rafly Ramadhan
181010505536

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PAMULANG
TANGERANG SELATAN
2023
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Manajemen Keuangan Jangka Pendek (Short-term financial

management), merupakan pengelolaan aktiva lancar (kas, surat berharga,

piutang, persediaan) dan pasiva lancar perusahaan(hutang dagang, wesel bayar,

kewajiban yang masih harus dibayar) untuk mencapai keseimbangan antara

laba dan risiko agar memberi kontribusi nilai positif terhadap nilai perusahaan.

Misalnya Aktiva lancar dalam jumlah besar berakibat pada peningkatan risiko

tidak dapat membayar pada saat jatuh tempo. Pembiayaan Jangka Pendek

(Short-Term Financing) merupakan hutang dengan jangka waktu 1 tahun atau

kurang yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan musiman dan aktiva lancar.

1.2 Tujuan

1. Mengetahui pengertian dari pembiayaan jangka pendek

2. Mengetahui kelebihan dan kekurangan yang dimiliki ketika kita

menggunakan pembiyaan jangka pendek

1.3 Manfaat

Makalah ini dibuat dengan tujuan menjelaskan secara lebih rinci dan

detail mengenai pembiyaan jangka pendek, serta memahami kelebihan dan

kekurangan yang dimiliki ketika kita menggunakan pembiayaan jangka pendek


yang akan dipilih dalam suatu kebutuhan dana. Dengan mengetahui hal

tersebut, kita dapat mengaplikasikan di dalam perusahaan.


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Manajemen Keuangan Jangka Pendek

Merupakan pengelolaan aktiva lancar (kas, surat berharga, piutang,

persediaan) dan pasiva lancar perusahaan (hutang dagang, wesel bayar,

kewajiban yang masih harus dibayar) untuk mencapai keseimbangan antara

laba dan risiko agar memberi kontribusi nilai positif terhadap nilai perusahaan.

Misalnya Aktiva lancar dalam jumlah besar berakibat pada peningkatan risiko

tidak dapat membayar pada saat jatuh tempo.

Pembiayaan Jangka Pendek Pembiayaan jangka pendek (short term

financing) adalah utang-utang yang harus di lunasi dalam jangka waktu <

1tahun. Jenis-jenis pembiayaan jangka pendek diantaranya accruals, accounts

payable/trade credit, short term bank loans, dan commercial paper :

1. Accruals, yaitu biaya biaya yang masih harus dibayar atas jasa yang sudah

diterima, tetapi belum dibayar perusahaaan. Misalnya utang, gaji ,dan utang

pajak. Perusahaan biasanya membayar gaji atau upah karyawan secara

mingguan atau bulanan, sehingga neraca perusahaan akan memperlihatkan

utang gaji atau gaji terhutang. Accruals meningkat secara otomatis atau

spontan jika operasi perusahaan menigkat. Waktu pembayaran upah/gaji

ditentukan oleh dorongan ekonomi dan kebiasaan industri, sedangkan

pembayaran pajak ditentukan oleh hukum.


2. Accounts payable / trade credit / utang dagang, yaitu utang antar perusahaan

yang timbul dari penjualan kredit di catat sebagai piutang usaha dari penjual

dan sebagai utang usaha oleh pembeli Proporsi hutang dagang ini semakin

besar untuk perusahaan kecil, karena perusahaan kecil relative sulit untuk

memperoleh hutang dari lembaga keuangan sehingga terpaksa tergantung

pada hutang dagang. Proporsi hutang dagang ini semakin besar untuk

perusahaan kecil, karena perusahaan kecil relative sulit untuk memperoleh

hutang dari lembaga keuangan sehingga terpaksa tergantung pada hutang

dagang. Stretching Accounts Payable, yaitu praktik menunda-nunda

pembayaran utang secara di sengaja. Komponen utang dagang :

a. Free trade credit adalah kredit dagang yang diterima selama periode

diskon.

b. Costly trade credit adalah jumlah kredit dagang yang melampaui

komponen yang gratis yang biayanya berupa diskon yang tidak diambil.

3. Short Term Bank Loans / hutang bank Sifat/ciri kredit bank adalah :

a. Jatuh tempo

b. Promes / promissory note adalah dokumen yang memuat jumlah dari

pinjaman,suku bunga,jadwal angsuran, agunan, dan persyaratan serta

ketentuan lain yang telah di sepakati pihak bank dan peminjam.

c. Saldo kompensasi adalah saldo minimum yang harus ada direkening giro.

d. Plafon kredit, berupa jumlah kredit maksimal yang disepakati akan di

berikan bank kepada nasabahnya untuk periode tertentu.


e. Credit revolving, berupa plafon kredit formal yang diberikan kepada

perusahaan oleh bank/lembaga keuangan bukan bank hampir sama

dengan plafon kredit,bedanya yaitu kredit revolving punya ikatan hukum

dan di bebani premi.

Kredit bank memiliki biaya-biaya sebagai berikut :

a) Simple interest Bunga yang dikenakan atas jumlah pinjaman yang

sesungguhnya. Bunga ini dibayar pada saat kredit jatuh tempo.

b) Discount interest Bunga yang dihitung berdasarkan nilai nominal

kredit, tetapi bunga ini di bayar dimuka sehingga jumlah bersih yang

diterima peminjam lebih kecil daripada nilai nominal kredit.

c) Add-on interest Bunga yang dihitung dari jumlah kredit yang diterima

dan ditambahkan kembali ke jumlah kredit tersebut guna menentukan

nilai nominal kredit yang akan di bayar secara cicilan. Terkait dengan

kredit bank, perusahaan harus berhati-hati dalam memilih bank yang

akan di pilih sebelum mengajukan kredit bank. Adapun beberapa hal

yang harus diperhatikan dalam memilih bank antara lain sebagai

berikut:

1. Kesediaan menanggung resiko Penyebaran kantor cabang dan peran

serta pada berbagai jenis industri akan mengakibatkan risiko suatu

bank lebih kecil dibanding bank yang hanya menangani suatu

industri.
2. Nasihat dan penyuluhan Membantu perusahaan yang diberikredit

agar dapat tumbuh terus sehingga nantinya dapat menjadi nasabah

penting bagi bank tersebut.

3. Loyalti kepada nasabah Ukuran tingkat kemitraan suatu bank

terhadap para nasabahnya. Misalnya, jika nasabahnya dalam masa

sulit melunasi kredit maka bank berusaha mencarikan jalan keluar

untuk memperbaiki keadaan nasabah.

4. Spesialisasi Dengan lebih terspesialisasinya pelayanan di bank,

diharapkan pengalaman dan hubungan yang erat dengan bidang

usaha bersangkutan akan mendorong bank untuk bekerja sama

secara lebih kreatif dan memberi dorongan secara lebih aktif bagi

perusahaan di bidang tersebut.

5. Jumlah kredit maksimum Jumlah kredit yang dapat di berikan

kepada nasabah terjadi pada besar kecilnya modal bank yang

bersangkutan.

6. Merchant banking Bank yang bersangkutan tidak hanya

memberikan kredit, tetapi juga mempunyai penyertaan modal serta

memberikan nasihat keuangan kepada perusahaan yang

bersangkutan. g. Jasa-jasa lainnya Misalnya, transfer dana dan

negosiasi letter of credit.

4. Commercial Paper
Surat promes/surat tanda utang tanpa jaminan yang dikeluarkan perusahaan

besar untuk dijual guna membiayai kebutuhan kredit jangka pendek. Sumber

dana jangka pendek :

a. Tanpa jaminan : kredit dagang

b. Dengan jaminan : kredit bank

c. Bentuk jaminan :

a) Surat berharga

b) Piutang

c) Persediaan

Sumber pembelanjaan untuk piutang dagang diantaranya factoring,

pledge of accounts receiveable, dan banker’s acceptance facility :

1. Factoring Adalah cara mendanai piutang dagang dengan menjual piutang

dagang yang dimiliki perusahaan kepada lembaga keuangan nonbank

(faktor). Penjuaan dilakukan dengan hak regres (with recourse) yaitu si

pembeli surat piutang (faktor) dapat menuntut si penjual untuk membayar

seandainya factor tidak dapat menagih piutangnya dari pihak yang

berutang , tanpa hak regres (without recourse) yaitu risiko atas tidak

tertagihnya piutang tersebut telah seluruhnya menjadi tanggung jawab si

faktor.

2. Pledge of accounts receiveable Perusahaan menggadaikan/menjual piutang

dagangnya agar dapat memperoleh dana dari lembaga keuangan nonbank


dengan hak regres. Perusahaan yang menggadaikan piutangnya diminta

untuk mengikat perjanjian dengan suatu ikatan yang disebut jaminan gadai.

3. Banker’s acceptance facility Timbul dari suatu transaksi jual beli dengan

menggunakan alat pembayaran dalam bentuk banker’s LC(letter of credit).

Sumber pembelanjaan untuk persediaan adalah blanket inventory lien, trust

receipts, dan field warehouse financing.

2.2 Pembiayaan Jangka Pendek

Merupakan hutang dengan jangka waktu 1 tahun atau kurang yang

digunakan untuk memenuhi kebutuhan musiman dan aktiva lancar. Pembiayaan

spontan (spontaneous financing) adalah pembiayaan yang diperoleh dari operasi

normal perusahaan dengan dua sumber pembiayaan meliputi hutang dagang

(account payable) dan kewajiban yang masih harus dibayar (accruals hutang

akibat jasa yang diterima yang pembayarannya belum dilakukan). Account

payable dan Accruals merupakan unsecured short-term financing, yaitu sumber

pembiayaan jangka pendek yang diperoleh tanpa menjaminkan aktiva tertentu

sebagai agunan.

2.3 Tipe Pendanaan Jangka Pendek

1. Pendanaan Spontan

Pendanaan spontan adalah jenis pendanaan yang berubah secara

otomatis dengan berubahnya tingkat kegiatan perusahaan (misal dilihat dari

penjualan perusahaan). Contoh : utang dagang dan utang akrual.


Jenis pendanaan ini memiliki karakter jika aktifitas persahaan berubah

maka sumber pendanaanpun ikut berubah secara otomatis. Beberapa bentuk

sumber dana spontan antara lain : utang dagang rekening-rekening akrual

(misalnya pembayaran upah atau gaji atau pembayaran pajak). Utang dagang

timbul karena perusahaan membeli pasokan dari supplier dengan kredit, sedang

utang pajak terjadi karena pajak dibayar setiap tanggal tertentu dalam satu

tahunnya.

Rerata utang dagang = Nilai Utang / Perputaran Utang

Perputaran utang dalam satu tahun = Periode Waktu / Jangka Waktu Kredit

2. Pendanaan Tidak Spontan

Pendanaan tidak spontan adalah jenis pendanaan yang tidak berubah

secara otomatis dengan berubahnya tingkat kegiatan perusahaan. Contoh : utang

yang diperoleh dari bank. Jenis pendanaan ini memiliki karakter bahwa untuk

memperoleh, menambah maupun mengurangi dana, perusahaan membutuhkan

waktu untuk negosiasi atau perundingan secara formal. Beberapa bentuk

sumber dana tidak spontan antara lain :

1. Commersial Paper. Merupakan surat utang jangka pendek (jangka waktu 30-

90) hari tanpa jaminan yang dikeluarkan perusahaan besar dan dijual

langsung ke investor. Biasannya hanya perusahaan besar yang bisa

mengeluarkan commersial paper.

2. Pinjaman Kredit. Berasal dari lembaga keuangan dan lembaga keuangan non

bank. Pinjaman dari bank ada 2 jenis:


a. Kredit Transaksi, yaitu kredit yang ditujukan untuk tujuan spesifik

tertentu.

b. Kredit Lini, dengan pinjaman ini, peminjam bisa meminjam sampai

jumlah maksimum tertentu, yang menjadi plafon (batas atas pinjaman)

3. Factoring atau anjak piutang berarti menjual piutang dagang. Dari segi

perusahaan yang mempunyai piutang, factoring memunyai manfaat karena

perusahaan tidak perlu menunggu sampai piutang jatuh tempo untuk

memperoleh kas. Piutang juga memperoleh manfaat karena factoring

merupakan alternative investasi.

4. Menjaminkan Piutang. Alternatif lain dari menjual piutang adalah

menggunakan piutang sebagai jaminan untuk memperoleh pinjaman.

Dengan alternatif ini, kepemilikan piutang masih ada di tangan perusahaan.

Jika pinjaman tidak terbayar, piutang yang dijadikan jaminan bisa digunakan

untuk melunasi pinjaman.

5. Menjaminkan Barang Dagangan (Persediaan). Perusahaan bisa menjaminkan

barang dagangan untuk memperoleh pinjaman. Prosedur yang dipakau akan

sama dengan penjaminan piutang. Pemberi jaminan akan mengevaluasi nilai

persediaan, kemudian akan memberikan pinjaman dalam presetase tertentu

dari nilai persediaan yang dijaminkan.

6. Akseptasi Bank

7. Report

2.4 Evaluasi Sumber Pendanaan Jangka Pendek


Untuk menentukan sumber pendanaan jangka pendek manajer

keuangan bisa mengevaluasi dengan menggunakan kerangka :

1. Strategi pendanaan secara keseluruhan

2. Biaya

3. Kerersediaan

4. Fleksibilitas

2.5 Sumber Sumber Pinjaman Jangka Pendek Tanpa Jaminan

Termasuk dalam kategori pinjaman jangka pendek yang diperoleh

dalam usaha biasanya terdiri dari bank loan dan commercial papers.

1. Pinjaman Bank (Bank Loan)

Bank sebagai sumber utama pendanaan yang dapat memberikan

pinjaman jangka pendek tanpa jaminan untuk usaha. Pinjaman bank merupakan

short-term, self- liquidating loan yaitu pinjaman jangka pendek tanpa jaminan

yang digunakan untuk membiayai piutang dan persediaan pada saat kebutuhan

modal meningkat secara musiman, diharapkan piutang dan persediaan dapat

menjadi kas secara cepat (likuid) sehingga dana yang dibutuhkan untuk

membayar pinjaman dapat diperoleh dengan sendirinya. Perhitungan Tingkat

Bunga Pinjaman (loan interest rates) Secara umum, terdapat tiga metoda

perhitungan tingkat bunga:

a. Collect basis Contoh: kredit yang diterima Rp. 100.000.000,-. Tingkat bunga

15%. Pada akhir tahun debitur membayar bunga Rp. 15.000.000,- (plus Rp.
100.000.000,- pokok pinjaman). Dengan demikian, tingkat bunga efektifnya:

(Rp. 15.000.000,- / Rp. 100.000.000,-) x 100% = 15%.

b. Discount basis Contoh: apabila debitur hanya menerima Rp. 85.000.000,-

pada awal tahun (karena bunganya diminta terlebih dahulu) dan membayar

Rp. 100.000.000,- pada akhir tahun, maka tingkat bunga efektifnya adalah:

(Rp. 15.000.000,-/ Rp. 85.000.000,-) x 100% = 17.65%

c. Add-on basis Contoh: apabila digunakan add-on basis, maka perusahaan

diminta membayar secara angsuran (misalnya per bulan), maka pembayaran

per bulan sebesar: {Rp. 100.000.000,- (1.15) / 12} = Rp. 9.583.000,-.

Dengan demikian, tingkat bunga per bulan dapat dihitung dengan

menggunakan konsep time value of money: 12 9.583.000 100.000.000 = Σ t

= 1 (1 + i) 12 dengan cara trial and error, akan diperoleh i (tingkat bunga

sekitar 2,2% per bulan. Dengan demikian, tingkat bunga per tahun sekitar: (1

+ 0.022)12 – 1 = 29,84%

Dasar pembagian tingkat bunga pinjaman adalah:

1. Prime rate of interest Bunga terendah yang dibebankan oleh bank

nasional atau bank komersil dengan reputasi terbaik kepada debitur

korporasi dengan credit rating yang tinggi.

2. Fixed rate loan Suku bunga kredit yang ditetapkan sebesar prime rate of

interest setelah ditambah spread (margin) dan berlaku tetap sampai

dengan tanggal jatuh tempo kredit.


3. Floating-rate loan Suku bunga kredit yang ditetapkan sebesar prime rate

of interest setelah ditambah spread (margin) dan berlaku mengambang

(bisa berubah-ubah) meskipun kredit belum jatuh tempo. Contoh: Jumlah

kredit $ 10,000 Bunga 1 tahun $ 1,000 Berapa effective annual rate:

Apabila bunga dibayarkan setelah tanggal jatuh tempo? ($1,000 /

$10,000) x 100% = 10,0%. Apabila bunga dibayarkan di depan (pada

saat penerimaan pinjaman)? {$1,000 / ($10,000 – $1,000) x 100%} =

11,1%

Secara umum, terdapat tiga bentuk pinjaman jangka pendek tanpa

jaminan yang banyak diaplikasikan, yaitu:

1. Single payment notes Kredit jangka pendek bersifat akad kredit berlaku

untuk sekali dan kredit harus lunas pada saat jatuh tempo.

2. Compensating balances Jumlah saldo yang harus dipelihara oleh debitur

dengan jumlah misalnya 10% sampai 20% dari jumlah limit kredit sebagai

cadangan pembebanan bunga atau biaya administrasi kredit lainnya.

Contoh: Limit kredit $1,000,000 Suku bunga 10% per tahun atau 10% x

$1,000,000 = $100,000 per tahun. Compensating balances 20% atau

$200,000 Akan tetapi, the effective annual rate of the funds sebenarnya

adalah: ($100,000/$800,000) x 100% = 12.50% (bukan 10%)

3. Annual clean-up Untuk meyakinkan bahwa kredit yang dipinjam untuk

pembiayaan sesuai perjanjian, bank sering meminta adanya “annual

cleanup”, yaitu Rekening Pinjaman bersaldo “nihil” pada hari-hari tertentu


pada tahun masih berlakunya masa pinjaman, hal ini dimaksudkan untuk

menghindari adanya penyalahgunaan tujuan kredit, misalnya kredit

berjangka pendek digunakan untuk kredit jangka panjang.

DAFTAR PUSTAKA

https://www.studocu.com/id/document/universitas-tarumanagara/manajemen-

keuangan-lanjutan-lab/01-pembiayaan-jangka-pendek/27960129

Anda mungkin juga menyukai