Anda di halaman 1dari 8

BAB VI

Pinjaman Jangka Pendek

6.1 Pinjaman Jangka Pendek

Perusahaan yang mengalami masalah keuangan jangka pendek, contohnya


kekurangan kas operasional, biasanya mencari sumber pendanaan tambahan untuk
menutup biaya operasionalnya. Salah satunya adalah pinjaman jangka pendek, yaitu
pinjaman yang jangka waktu jatuh temponya kurang dari atau paling lama satu tahun.
Menurut Ross, et al (2015,190) ada dua jenis pinjaman jangka pendek yaitu:

1. Pinjaman Tanpa Jaminan


Pinjaman tanpa jaminan merupakan salah satu cara paling umum yang
digunakan oleh perusahaan untuk mendanai kondisi kekurangan kas yang
temporer. Perusahaan yang menggunakan pinjaman jenis ini sering
mengajukan sebuah lini kredit (credit line).
Lini kredit (credit line) adalah perjanjian yang memberikan kewenangan
kepada perusahaan untuk meminjam sampai jumlah tertentu. Lini kredit
dikelompokkan menjadi dua yaitu:
a. Lini Kredit Committed
Lini Kredit Committed adalah perjanjian formal yang biasanya
melibatkan biaya komitmen yang dibayarkan oleh perushaan ke
bank. Tingkat suku bunga lini kredit biasanya ditetapkan sama
dengan suku bunga pinjaman utama bank ditambah dengan
persentase tertentu dan umumnya menggunakan suku bunga
mengambang.
b. Lini Kredit Noncommitted
Lini Kredit Noncommitted adalah perjanjian informal yang
memperkenankan perusahaan untuk meminjam sampai batas yang
telah ditentukan sebelumnya tanpa harus mengurus dokumen
tertentu.
Sebagai bagian dari pinjaman tanpa jaminan yang berupa lini Kredit bank
terkadang meminta perusahaan untuk memenuhi hal-hal berikut ini:
1) Saldo Kompensasi (Compensating Balance)
Saldo Kompensasi adalah uang perusahaan yang disimpan di
bank pada rekening berbunga rendah atau tidak berbunga sebagai
bagian dari pinjaman. Hal ini membuat perusahaan menaikkan
tingkat suku bunga efektif yang diperoleh bank atas lini kredit yang
diberikannya, sehingga memberikan kompensasi ke bank.
Perusahaan juga menggunakan saldo kompensasi untuk
membayar jasa bank selain kredit seperti jasa manajemen kas.
Permasalahan yang umum diperdebatkan adalah apakah perusahaan
seharusnya membayar jasa kredit dan selain kredit dengan rekening
yang ada atau dengan saldo kompensasi.

2) Biaya dari Saldo Kompensasi


Biaya ini adalah biaya kesempatan yang timbul karena
perusahaan harus menyimpan saldo kompensasi di bank. Misalnya,
perusahaan memiliki lini kredit sebesar $100.000 dengan persyaratan
saldo kompensasi sebesar 10%. Artinya 10% dari jumlah yang
sebenarnya dapat digunakan harus disisakan pada rekening tanpa
bunga.
Contoh soal:
Suatu perusahaan memerlukan dana sebesar $54.000 untuk membeli
persediaan. Jika suku bunga yang ditetapkan untuk lini kredit sebesar
16%, berapakah jumlah yang harus dipinjam perusahaan? Berapakah
suku bunga efektif yang harus dibayarkan?
Penyelesaian:
a. Berapa jumlah yang harus dipinjam perusahaan?
$54.000 = (1-0,10) x Jumlah yang Dipinjam
$54.000 = 0,90 x Jumlah yang Dipinjam
Jumlah yang Dipinjam = $54.000/0,90 = $60.000
Jadi perusahaan harus meminjam sebesar $60.000, sehingga
setelah dana tersebut dipotong 10% untuk saldo
kompensasi($60.000 x 10% = $6.000), perusahaan tetap dapat
meminjam sebesar $54.000 ($60.000-$6.000 = $54.000).

b. Berapakah suku bunga efektif yang harus dibayarkan?


Bunga sebesar 16% atas pinjaman sebesar $60.000 selama satu
tahun adalah $60.000 x 16% = $9.600. Perusahaan sebenarnya
memperoleh dana pinjaman sebesar $54.000, sehingga tingkat
bunga efektifnya adalah:
Tingkat Bunga Efektif = Jumlah bunga yang dibayarkan
Jumlah yang tersedia
= $9.600/$54.000 = 17,78%
Jadi dapat dikatakan perusahaan membayar bunga sebesar 16%
untuk 90% dana yang dipinjamnya (16%/90% = 17,78%).

Beberapa hal mengenai saldo kompensasi yang dapat disebutkan di


sini menurut Ross, et al (2015,192) adalah:
1. Saldo kompensasi biasanya dihitung sebagai rata-rata bulanan dari
saldo harian. Hal ini berarti suku bunga efektif kemungkinan lebih
rendah daripada contoh yang diberikan.
2. Sudah menjadi hal umum bahwa saldo kompensasi didasarkan
pada jumlah lini kredit yang tidak digunakan. Persyaratan dari
jumlah saldo tersebut secaea implisit adalah biaya komitmen.
3. Rincian dari setiap pengaturan pinjaman usaha jangka pendek
biasanya dapat dinegosiasikan. Bank umumnya akan bekerja sama
dengan perusahaan untuk merancang paket bunga dan biaya.

3) Letter of Credit (LC)


Letter of Credit adalah instrumen yang umum digunakan dalam
keuangan internasional. Umumnya Letter of Credit menjamin
pembayaran atas pengiriman barang dengan syarat bahwa barang
tersebut tiba seperti yang dijanjikan. Letter of Credit dapat berbentuk
revocable (dapat dibatalkan) atau irrevocable (tidak dapat
dibatalkan).

2. Pinjaman Dengan Jaminan


Bank dan perusahaan keuangan lainnya biasanya mensyaratkan adanya
jaminan untuk pinjaman jangka pendek seperti yang dipersyaratkan pada
pinjaman jangka panjang. Jaminan untuk pinjaman jangka pendek biasanya
terdiri atas piutang usaha, atau persediaan, atau keduanya.
a. Pendanaan Piutang Usaha (Accounts Receivable Financing)
Pendanaan piutang usaha adalah pinjaman jangka pendek yang
terdiri atas usaha menjaminkan piutang atau melakukan anjak
piutang (factoring). Piutang yang dijaminkan dimiliki oleh pihak
yang meminjamkan dananya kepada perusahaan, tapi tanggung
jawab penagihan tetap ada di perusahaan.
Anjak piutang terdiri dari dua jenis yaitu:
1) Anjak Piutang Biasa (Conventional Factoring)
Piutang usaha didiskonto dan dijual kepada pihak yang
meminjamkan (perusahaan anjak piutang). Penagihan
menjadi tanggung jawab perusahaan anjak piutang
termasuk risiko gagal bayar atas piutang yang tak tertagih.
2) Anjak Piutang Jatuh Tempo (Maturity Factoring)
Perusahaan memajukan uang ke tanggal di waktu yang
akan datang yang telah disetujui bersama.
Perusahaan anjak piutang memainkan peranan penting dalam
industri ritel, karena membantu perusahaan untuk mempercepat
pembayaran kepada supplier. Hal tersebut dikarenakan perusahaan
ritel umumnya memerlukan waktu yang cukup lama untuk
membayar kepada suppliernya.
Jenis anjak piutang yang terbaru adalah pendanaan piutang
kartu kredit (Credit Card Receivable Funding) atau uang muka usaha
(Business Cash Advance). Cara kerjanya adalah perusahaan
mendatangi perusahaan anjak piutang dan menerima uang tunai di
muka. Setelah itu, dari setiap penjualan melalui kartu kredit ada
bagian yang diberikan oleh perusahaan kepada perusahaan anjak
piutang sampai pinjaman tersebut dilunasi.
Contoh soal Biaya Anjak Piutang:
PT. Makmur memiliki saldo piutang rata-rata $50.000 dengan
penjualan kredit sebesar $500.000. Untuk mempercepat proses
penagihan, perusahaan melakukan anjak piutang dengan
mendiskontokan piutang usahanya sebesar 3%. Artinya perusahaan,
memperoleh 97 sen dari setiap $1 piutangnya (100%-3%=97%).
Berapakah suku bunga efektif atas sumber pendanaan jangka pendek
tersebut?

Penyelesaian:
Perputaran Piutang (ARTO) = $500.000/$50.000 = 10 kali
Periode Penagihan Rata-rata = 365 hari/ARTO
= 365 hari/10 kali = 36,5 hari
Tingkat bunga per 36,5 hari = 3%/97% = 3,09%
Tingkat suku bunga tahunan (Annual Percentage Rate/APR)
APR = Tingkat suku bunga/periode x Jumlah Periode/tahun
APR = 3,09% x 10 kali = 30,9%

Suku Bunga Efektif Tahunan (Effective Annual Rate/EAR)


EAR = [1+(Suku Bunga yang Ditetapkan/m)]m-1
EAR = [1 + (3,09%/10)]10-1
EAR = [1,0309]10-1 = 35,6%
Jadi tingkat suku bunga efektif tahunannya adalah 35,6%, sehingga
dapat dikatakan anjak piutang adalah sumber pendanaan yang relatif
mahal.

b. Pinjaman Persediaan (Inventory Loan)


Pinjaman persediaan adalah pinjaman jangka pendek dengan
jaminan untuk membeli persediaan. Pinjaman persediaan terdiri atas
tiga jenis yaitu:
1) Blanket Inventory Line
Perusahaan memberikan jaminan kepada pihak pemberi
pinjaman berupa seluruh persediaan yang dimilikinya.
Dimana pihak pemberi pinjaman bebas untuk menjual
persediaannya.
2) Trust Receipt
Dokumen yang menyatakan bahwa perusahaan memiliki
persediaan tertentu dalam “trust” kepada pihak pemberi
pinjaman. Contoh, pendanaan untuk perusahaan dealer
otomotif dilakukan dengan trust receipt. Pendanaan jenis ini
digunakan pada perusahaan yang persediannya mudah
untuk ditelusuri, misalnya, persediaan yang memiliki nomor
lisensi.
3) Field Warehouse Financing

Pada pendanaan jenis ini, perusahaan pergudangan publik


(perusahaan independen yang memiliki keahlian dalam
manajemen persediaan) bertindak sebagai agen pengendali
yang mengawasi dan memberikan informasi tentang
perubahan persediaan kepada pihak pemberi pinjaman.

3. Sumber-sumber Pinjaman Lainnya


Sumber-sumber pinjaman lainnya yang sering digunakan oleh
perusahaan adalah Commercial Paper dan Trade Credit.

a. Commercial Paper
Commercial Paper adalah surat hutang jangka pendek yang
diterbitkan oleh perusahaan besar dengan peringkat hutang yang
tinggi. Umumnya Commercial Paper memiliki jangka waktu jatuh
tempo yang pendek, sampai dengan 270 hari.
Perusahaan biasanya menjaminkan Commercial Paper yang
diterbitkannya dengan lini kredit yang khusus, sehingga suku bunga
pinjaman yang dikenakan kepada perusahaan umumnya dibawah
tingkat suku bunga yang dikenakan bank kepada peminjam langsung.

b. Trade Credit
Trade Credit adalah bentuk pendanaan yang sangat luar biasa
penting khususnya untuk perusahaan kecil, karena membantu
perusahaan untuk memperpanjang waktu pembayaran kepada
supplier. Jumlah yang dipinjam perusahaan dari supplier dalam
bentuk trade credit. Perusahaan yang menggunakan trade credit akan
membayar lebih mahal untuk pembelian yang telah dilakukannya.

6.2 Rencana Keuangan Jangka Pendek

Untuk mengilustrasikan suatu rancangan keuangan jangka pendek yang lengkap,


masih menggunakan contoh soal pada Bab V mengenai Growing Tree Corporation.
Diasumsikan bahwa perusahaan akan meminjam dana jangka pendek untuk kegiatan
operasional perusahaannya dengan suku bunga per tahun sebesar 20% dan suku bunga
tersebut akan dihitung per kuartal (20%/4 = 5%). Telah diketahui sebelumnya Growing
Tree mengalami kondisi kekurangan kas seperti yang terlihat pada tabel di bawah ini.
K1 K2 K3 K4
Saldo Awal Kas $10.000 $19.000 -$10.500 -$8.750
Arus Kas Bersih Masuk (Keluar) $9.000 -$29.500 $1.750 $12.250
Saldo Akhir Kas $19.000 -$10.500 -$8.750 $3.500
SaldoDiasumsikan
Kas Minimum bahwa Growing Tree memulai
$5.000 tahun tanpa hutang
$5.000 jangka $5.000
$5.000 pendek.
Kelebihan (Kekurangan)
Perusahaan Kumulatif
mulai mengajikan $14.000
pinjaman jangka pendek-$15.500 -$13.750
pada K2 sebesar -$1.500
$15.500. Saldo
akhir kas sebesar $5.000 berasal dari saldo kas minimum pada K1 seperti yang terlihat
pada tabel di bawah ini.

K1 K2 K3 K4
Saldo Awal Kas $10.000 $19.000 $5.000 $5.000
Arus Kas Bersih Masuk (Keluar) $9.000 -$29.500 $1.750 $12.250
Pinjaman Jangka Pendek $15.500
Bunga atas Pinjaman Jangka Pendek -$775 -$726
Pembayaran Pinjaman Jangka Pendek -$975 -$11.524
Saldo Akhir Kas $19.000 $5.000 $5.000 $5.000
Saldo Kas Minimum $5.000 -$5.000 -$5.000 -$5.000
Kelebihan (Kekurangan) Kumulatif $14.000 $0 $0 $0
Pinjaman Jangka Pendek Awal $15.500 $14.525
Perubahan Pinjaman Jangka Pendek $15.500 -$975 -$11.524
Pinjaman Jangka Pendek Akhir $15.500 $14.525 $3.001

Pada K3 perusahaan memperoleh arus kas masuk bersih sebesar $1.750. Selain
itu perusahaan juga membayar bunga sebesar $775 ($15.500 x 5%), sehingga hutang
pokok jangka pendek yang dibayarkan sebesar $975 ($1.750-$775). Pada akhir K3
perusahaan masih memiliki hutang jangka pendek sebesar $14.525 ($15.500-$975)
seperti yang terlihat pada tabel di bawah ini.

K1 K2 K3 K4
Saldo Awal Kas $10.000 $19.000 $5.000 $5.000
Arus Kas Bersih Masuk (Keluar) $9.000 -$29.500 $1.750 $12.250
Pinjaman Jangka Pendek $15.500
Bunga atas Pinjaman Jangka Pendek -$775 -$726
Pembayaran Pinjaman Jangka Pendek -$975 -$11.524
Saldo Akhir Kas $19.000 $5.000 $5.000 $5.000
Saldo Kas Minimum $5.000 -$5.000 -$5.000 -$5.000
Kelebihan (Kekurangan) Kumulatif $14.000 $0 $0 $0
Pinjaman Jangka Pendek Awal $15.500 $14.525
Perubahan Pinjaman Jangka Pendek $15.500 -$975 -$11.524
Pinjaman Jangka Pendek Akhir $15.500 $14.525 $3.001
Pada K4 perusahaan memperoleh arus kas masuk bersih sebesar $12.250. Selain
itu perusahaan juga membayar bunga sebesar $726 ($14.525 x 5%), sehingga
perusahaan memiliki sisa kas sebesar $11.524 ($12.250-$726) yang digunakan untuk
membayar hutang pokok jangka pendeknya. Pada akhir K4 perusahaan masih memiliki
hutang jangka pendek sebesar $3.001 ($14.525-$11.524) seperti yang terlihat pada tabel
di bawah ini.
K1 K2 K3 K4
Saldo Awal Kas $10.000 $19.000 $5.000 $5.000
Arus Kas Bersih Masuk (Keluar) $9.000 -$29.500 $1.750 $12.250
Pinjaman Jangka Pendek $15.500
Bunga atas Pinjaman Jangka Pendek -$775 -$726
Pembayaran Pinjaman Jangka Pendek -$975 -$11.524
Saldo Akhir Kas $19.000 $5.000 $5.000 $5.000
Saldo Kas Minimum $5.000 -$5.000 -$5.000 -$5.000
Kelebihan (Kekurangan) Kumulatif $14.000 $0 $0 $0
Pinjaman Jangka Pendek Awal $15.500 $14.525
Perubahan Pinjaman Jangka Pendek $15.500 -$975 -$11.524
Pinjaman Jangka Pendek Akhir $15.500 $14.525 $3.001

Dengan membuat perencanaan keuangan jangka pendek seperti ini, diharapkan


Growing Tree dapat mengevaluasi mengenai kinerja keuangannya. Misalnya, apakah
belanja modal sebesar $30.000 dapat ditunda atau dibagi ke beberapa kuartal, sehingga
arus kas perusahaan pada K2 tidak sampai defisit yang menyebabkan perusahaan harus
mencari sumber pendanaan tambahan dari pinjaman jangka pendek.

Hal ini perlu diperhitungkan oleh perusahaan, karena pendanaan dalam bentuk
pinjaman menimbulkan beban bunga yang harus dibayar dan akan berpengaruh
terhadap besar kecilnya laba yang harus dibayarkan perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai