Anda di halaman 1dari 12

SUMBER PEMBELANJAAN

JANGKA PENDEK

TIM MATA KULIAH


Manajemen Keuangan

20/06/21 1
Sumber Pembelanjaan Jangka
Pendek
 Periode pembelanjaan jangkan pendek pada
umumnya kurang dari 1 tahun atau maksimum 1
tahun. Perusahaan dapat menggunakan sumber
pembelanjaan jangka pendek untuk menunjang
kebutuhan modal kerja agar kelangsungan
proses produksi tidak terganggu.
 Ada dua macam sumber pembelanjaan jangka
pendek yang timbul dari transaksi perdagangan
yaitu:
 Sumber pembelanjaan jangka pendek tanpa jaminan
(unsecured short term financing), dan
 Sumber pembelanjaan jangka pendek dengan jaminan
(secured short term financing).
Pembelanjaan Jangka Pendek
Tanpa Jaminan
 Sumber pembelanjaan ini bersifat spontan yang
timbul dari kegiatan perdagangan yang normal
dilakukan antara perusahaan dengan supplier.
 Sumber pembelanjaan ini tidak memerlukan
perjanjian yang disertai dengan jaminan yang
spesifik seperti : jaminan assets tertentu.
 Pembicaraan tentang hal ini akan menyangkut
sejauh mana perusahaan dapat memanfaatkan
kredit dari supplier. Contohnya account payable,
yang menunjukkan sumber pembelanjaan dari
supplier, yang dihasilkan dari kebijakan
perusahaan untuk membeli secara kredit
kebutuhan yang diperlukan supplier (pembelian
berdasarkan open account).
Pembelanjaan Jangka Pendek
Tanpa Jaminan
 Ada 4 macam alternatif yang diberikan
oleh supplier ditinjau dari segi waktu
dimulainya kredit:
 Periode dimulai akhir bulan atau ending of
month yang disingkat EOM.
 Periode dimulai setiap tengah bulan atau
middle of month yang disingkat MOM.
 Periode dimulai sesuai dengan tanggal yang
tercantum dalam invoice atau transaksi.
 Periode dimulai pada saat barang diterima
atau receipt of goods yang disingkat ROG.
Pembelanjaan Jangka Pendek
Tanpa Jaminan
 Contoh: Seandainya supplier menetapkan syarat
pembayaran 2/10 net 30, berarti waktu
maksimum kredit adalah 30 hari, dan jika
perusahaan membayar dalam waktu 10 hari
setelah tanggal transaksi diberikan discount
sebesar 2%.
 Setiap alternatif pola pembayaran seperti diatas
perlu diperhatikan pimpinan perusahaan karena
akan bersangkutan dengan pemenuhan
kebutuhan modal dan alokasi dana secara tepat.
 Masalah yang dihadapi oleh perusahaan adalah
penyediaan dana pada saat batas periode kredit
berkahir dan penyediaan dana jika tawaran
discount diambil.
Pembelanjaan Jangka Pendek
Tanpa Jaminan
 Account payable financing walaupun tidak dikenakan
biaya bunga, pada dasarnya mengandung unsur
biaya.
 Jika supplier menawarkan discount tertentu untuk
pembayaran yang lebih awal, berarti perusahaan
memiliki 2 alternatif yaitu pembayaran dalam periode
discount dengan memperoleh potongan, atau
melepaskan kesempatan untuk memperoleh
potongan. Seandainya perusahaan membiarkan
kesempatan itu (tidak membayar pada periode
discount), berarti melepaskan kesempatan untuk
membayar lebih rendah, dan untuk itu perusahaan
secara tidak langsung dikenakan biaya sebesar cash
discount (dalam %), selama periode setelah periode
discount, yang disebut sebagai effective cost.
Pembelanjaan Jangka Pendek
Tanpa Jaminan
CD 360
 Effective Cost = x
1 – CD N
 dimana:
 1 th = 360 hari
 CD = Cash discount yang ditetapkan
dalam persentase (%)
 N = Jumlah hari setelah periode
discount
Pembelajaan Jangka Pendek
Dengan Jaminan
 Sumber utama pembelanjaan jangka pendek
dengan jaminan pada umumnya berasal dari
kredit bank dan lembaga keuangan non-bank
(commercial finance company) dan factor yaitu
agen yang memungut komisi atas jasa yang
diberikan. Biasanya perusahaan lebih senang
membelanjai kebutuhan jangka pendeknya
dengan kredit perdagangan (tanpa jaminan),
seperti yang telah dibahas dimuka, karena
biayanya relatif lebih murah.
 Asset yang dapat dijaminkan dalam hal ini antara
lain: inventori, obligasi, saham , aktiva tetap.
Pembelajaan Jangka Pendek
Dengan Jaminan
 Menjaminkan atau menggadaikan account
receivable-nya (A/R = piutang
dagangnya) kepada bank. Dengan
jaminan itu bank memberikan pinjaman
kepada perusahaan.
 Menjual A/R tersebut (factoring) kepada
bank komersial atau kepada lembaga
pemberi kredit lainnya atau (factor).
A/R sebagai Jaminan
(collateral)
 Apabila bank atau factor telah setuju memberikan pinjaman
dengan jaminan A/R yang dimiliki yang dimiliki perusahaan
maka bank akan mengenakan biaya atas pinjaman tersebut
yang merupakan biaya efektif bagi perusahaan.
 Biaya atas jaminan piutang itu ditentukan oleh besarnya
tingkat bunga dan tingkat perputaran piutang yang
dijaminkan. Pembebanan bunga biasanya dilakukan
dimuka. Biaya efektif dapat dihitung dengan rumus:

1
 Ec =
(1/i) – (1/n)
 dimana:
 Ec = effective cost atau bunga yang diperhitungkan
 i = tingkat bunga nominal
 n = tingkat perputaran piutang
Factoring
 Factoring artinya piutang dijual kepada bank komersial,
lembaga keuangan nonbank, atau kepada factor (agen).
Pihak factor dalam hal ini menjalankan fungsi : penilaian
kredit, pemberian pinjaman dan menanggung risiko atas
tidak terbayarnya piutang.
 Bedanya dengan alternatif 1) pledging atau pegadaian,
pihak factor/penjamin tidak menanggung risiko atas tidak
terbayarnya piutang, sedangkan pada factoring, pihak
factor menanggung risiko tidak terbayarnya piutang.
 Factor dalam proses ini akan melakukan penagihan
langsung kepada pembeli barang dan tidak kepada
perusahaan yang telah menjual piutangnya. Jika
persetujuan telah dicapai antara factor atau bank dengan
perusahaan yang menjual piutangnya, persetujuan itu
diberitahukan kepada pembeli barang. Untuk itu pihak
factor memungut komisi atas proses penilaian kelayakan
kredit yang akan diberikan dan atas risiko yang mungkin
muncul.
20/06/21 12

Anda mungkin juga menyukai