Anda di halaman 1dari 20

Pendanaan

Jangka Pendek
Kelompok 6
✢ Annisa Maulidina (1810312320009)
✢ Elfa Riyani Maulida (1810312320020)
✢ Ghina Salsabilla Pratiwi (1810312320016)
✢ Mutiah (1810312320018)
✢ Najmah Aprilia (1810312320022)
✢ Nisa Ariani (1810312320003)
✢ Nur Anita Afrilia (1810312320008)
✢ Yunda Eka Saraswati (1810312220022)
✢ Yusika Herawati (1810312120001)

2
A.Pengertian
Manajemen Keuangan
Jangka Pendek
“Merupakan pengelolaan aktiva lancar (kas, surat
berharga, piutang, persediaan) dan pasiva lancar
perusahaan (hutang dagang, wesel bayar, kewajiban yang
masih harus dibayar) untuk mencapai keseimbangan
antara laba dan risiko agar memberi kontribusi nilai
positif terhadap nilai perusahaan. Misalnya Aktiva lancar
dalam jumlah besar berakibat pada peningkatan risiko
tidak dapat membayar pada saat jatuh tempo.”

4
B. Pendanaan Jangka
Pendek
Pendanaan Jangka Pendek
Merupakan hutang dengan jangka waktu 1
tahun atau kurang yang digunakan untuk
memenuhi kebutuhan musiman dan aktiva lancar.
Pendanaan spontan (spontaneous financing)
adalah pendanaan yang diperoleh dari operasi
normal perusahaan dengan dua sumber
pendanaan meliputi hutang dagang (account
payable) dan kewajiban yang masih harus
dibayar (accruals hutang akibat jasa yang
diterima yang pembayarannya belum dilakukan).
Account payable dan Accruals merupakan
unsecured short-term financing, yaitu sumber
pendanaan jangka pendek yang diperoleh tanpa
menjaminkan aktiva tertentu sebagai agunan. 6
C. Jenis-Jenis Pendanaan
Jangka Pendek

7
1. Pendanaan Spontan
Pendanaan Spontan (Spontaneous financing) adalah jenis
pendanaan yang berubah secara otomatis dengan berubahnya
tingkat kegiatan perusahaan (misal dilihat dari penjualan
perusahaan) atau merupakan jenis pendanaan yang diperoleh
dari operasional perusahaan dengan dua sumber pendanaan
meliputi hutang dagang (account payable) dan kewajiban
yang masih harus dibayar (accruals hutang akibat jasa yang
diterima yang pembayarannya belum dilakukan). Contoh :
utang dagang (account payable) dan utang akrual (account
accruals). Account payable dan Accruals merupakan
unsecured short-term financing, yaitu sumber pendanaan
jangka pendek yang diperoleh tanpa menjaminkan aktiva
8
tertentu.
2. Pendanaan Tidak Spontan
Pendanaan Tidak Spontan (non spontaneous financing)
adalah jenis Pendanaan yang tidak berubah secara
otomatis dengan berubahnya tingkat kegiatan
perusahaan. Contoh : utang yang diperoleh dari bank.
Jenis pendanaan ini memiliki karakter bahwa untuk
memperoleh, menambah maupun mengurangi dana,
perusahaan membutuhkan waktu untuk negoisasi atau
perundingan secara formal.

9
2. Pendanaan Tidak Spontan
Beberapa bentuk sumber dana tidak spontan antara
lain:
✢ Commersial paper
✢ Pinjaman kredit
✢ Factoring atau anjak piutang
✢ Menjaminkan piutang
✢ Menjaminkan barang dagangan (persediaan)
✢ Aseptasi bank
✢ Repo (repurchase agreement)

10
Secara umum, terdapat tiga bentuk pinjaman jangka pendek tanpa
jaminan yang banyak diaplikasikan, yaitu:
a) Single payment notes
Kredit jangka pendek bersifat akad kredit berlaku untuk sekali dan
kredit harus lunas pada saat jatuh tempo.
b) Compensating balances
Jumlah saldo yang harus dipelihara oleh debitur dengan jumlah
misalnya 10% sampai 20% dari jumlah limit kredit sebagai cadangan
pembebanan bunga atau biaya administrasi kredit lainnya.
c) Annual clean-up
Untuk meyakinkan bahwa kredit yang dipinjam untuk pendanaan
sesuai perjanjian, bank sering meminta adanya “annual cleanup”, yaitu
rekening pinjaman bersaldo “nihil” pada hari-hari tertentu pada tahun
masih berlakunya masa pinjaman, hal ini dimaksudkan untuk
menghindari adanya penyalahgunaan tujuan kredit, misalnya kredit
berjangka pendek digunakan untuk kredit jangka panjang.
11
D. Sumber Dana Jangka
Pendek

12
Apabila tanpa jaminan, sumber dana jangka pendek dapat
berupa kredit dagang, sedangkan apabila dengan jaminan,
sumber dana jangka pendeknya adalah kredit bank Bentuk-
bentuk jaminan untuk kredit bank misalnya : surat berharga
(marketable securities), piutang atau persediaan. Sumber
pembelanjaan piutang dagang terdiri dari:
1. Factoring, Cara mendanai piutang dagang dengan menjual
piutang dagang yang dimiliki perusahaan kepada lembaga
keuangan non bank (factor). Penjualan dilakukan dengan hak
regres (with recourse), yaitu pembeli surat piutang (factor)

13
dapat menuntut penjual untuk membayar seandainya factor tidak
dapat menagih piutangnya dari pihak yang berutang atau tanpa hak
regres (without recourse), yaitu : risiko atas tidak tertagihnya piutang
tersebut telah seluruhnya menjadi tanggung jawab lembaga keuangan
non bank.
2. Pledge of accounts receivables, Tujuannya adalah agar perusahaan
menggadaikan/menjual piutang dagangnya agar dapat memperoleh
dana dari lembaga keuangan non bank dengan hak regres. Risiko tidak
tertagih ditanggung oleh penjual/peminjam. Perusahaan yang
menggadaikan piutangnya diminta untuk mengikat perjanjian dengan
suatu ikatan yang disebut jaminan gadai/cessie/assignment of accounts
receivable.
3. Bankers acceptance facility, Timbul dari suatu transaksi jual beli
dengan menggunakan alat pembayaran dalam bentuk banker’s LC
(Letter of Credit). 14
Sumber pembelanjaan untuk persediaan, terdiri dari :
a) Blanket inventory lien, merupakan sumber pembelanjaan jangka
pendek dengan persediaan jaminan dimana persediaan bebas diperjual
belikan dan
persediaan yang dipinjamkan tetap disimpan digudang peminjam. Di
indonesia disebut kredit dengan jaminan fidusia.
b) Trust receipts, merupakan sumber pembelanjaan jangka pendek
dengan persediaan sebagai jaminan. Disini perusahaan yang meminjam
masih boleh menjual persediaan tetapi hasil penjualan harus langsung
dipindahkan ke pemberi pinjaman setiap harinya. Persediaan dapat
disimpan ditempat peminjam atau digudang umum.
c) Field warehouse financing, merupakan sumber pembelanjaan jangka
pendek dengan persediaan sebagai jaminan dan persediaan yang
dijaminkan disimpan digudang umum. Peminjam (orang yang
meminjamkan) tidak berhak menjual. Jadi pengawasan secara fisik
dilakukan perusahaan perdagangan umum. Persediaan dilepaskan
15
E. Evaluasi Sumber
Pendanaan Jangka
Pendek
Untuk menentukan sumber pendanaan jangka pendek mana yang
sebaiknya digunakan, manajer keuangan bisa mengevaluasi dengan
menggunakan kerangka : strategi pendanaan secara keseluruhan, biaya,
ketersediaan, dan fleksibilitas.
1. Strategi pendanaan. Manajer keuangan bisa memilih strategi
pendanaan agresif, moderat, atau konservatif. Masing-masing akan
mempunyai konsekuensi yang berbeda. Dengan strategi aktif, manajer
keuangan akan menggunakan pendanaan jangka pendek yang lebih besar
dibandingkan dengan pendanaan jangka panjang (karena tingkat bunga
pinjaman jangka pendek lebih kecil dibandingkan dengan tingkat
pinjaman jangka panjang).
2. Biaya. Seperti dijelaskan di bagian sebelumnya, manajer keuangan
perlu menghitung biaya-biaya pendanaan yang meliputi biaya bunga dan
biaya lainnya. Biaya efektif (yang benar-benar dibayar) yang seharusnya
diperhatikan oleh manajer keuangan. Di samping biaya eksplisit, manajer
17
keuangan juga harus melihat biaya implisit, yang sulit dihitung.
3. Ketersediaan. Suatu alternative barangkali memberikan biaya yang
murah dan selayaknya dipilih. Tetapi kalau perusahaan tidak bisa
mengakses alternative tersebut, maka perusahaan tidak bisa
menggunakannya.
4. Fleksibilitas. Manajer keuangan secara umum menginginkan
fleksibilitas, meskipun melakukan pinjaman. Pendanaan spontan (utang
dagang, utang gaji) menyediakan sumber dana yang spontan, sehingga
cenderung meningkatkan fleksibilitas. Alternatif utang bank barangkali
akan mengurangi fleksibilitas jika bank menerapkan banyak ketentuan.
Pinjaman line of credit bisa meningkatkan fleksibilitas dibandingkan
dengan pinjaman traksaksi
Faktor-faktor diatas harus dipertimbangkan oleh manajer keuangan pada
waktu memutuskan sumber pendanaan jangka pendek yang akan dipilih.
18
Thanks!
Any questions?

19
Kesimpulan
Manajemen Keuangan Jangka Pendek merupakan
pengelolaan aktiva lancar (kas, surat berharga, piutang,
persediaan) dan pasiva lancar perusahaan (hutang dagang,
wesel bayar, kewajiban yang masih harus dibayar) untuk
mencapai keseimbangan antara laba dan risiko agar memberi
kontribusi nilai positif terhadap nilai perusahaan. Misalnya
Aktiva lancar dalam jumlah besar berakibat pada peningkatan
risiko tidak dapat membayar pada saat jatuh tempo.
Pada Prinsipnya Manajemen Keuangan Jangka Pendek
merupakan pengelolaan aktiva lancar (kas, surat berharga,
piutang, persediaan) dan pasiva lancar perusahaan (hutang
dagang, wesel bayar, kewajiban yang masih harus dibayar)
untuk mencapai keseimbangan antara laba dan risiko agar
memberikontribusi nilai positif terhadap nilai perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai