Anda di halaman 1dari 4

TUGAS KE- 11 :

Mata Kuliah OBS 3206 A15 & A17

Setelah Saudara menyimak dengan seksama :

Materi Perkuliahan di Pertemuan ini tentang Operasional Pembiayaan Aktif Mudharabah di Bank
Syariah. Setelah menyimak materi nya, selanjutnya saudara dipersilahkan memberikan tanggapan
Pandangan Orisinil dari pendapat saudara sendiri dan membuat tugas di lembaran ini juga dengan
sebelumnya memberikan identitas sebagai berikut;

Nama dan NPM : Sarah Raudatul Aulia (1111218797)

Kelas : A(19)

Tugas ke/Tgl : Sebelas (11) / 15 Desember 2022

Mata Kuliah : Operasional Bank Syari’ah

Nama Dosen : H. Dadang Saeful Hidayat, S.E., M.M

Komentar singkat tentang materi diatas:

Materi mengenai “Mudharabah” merupakan materi yang membahas tata cara bermuamalah dengan
akad pinjaman pada produk lembaga keuangan syariah. Materi ini menurut saya cukup bagus dan
sangat membantu bagi masyarakat yang faham akan aturan simpan/pinjam yang sesuai dengan
syari’at islam. Oleh karena itu adanya akad mudharabah dapat menjadi salah satu alternatif bagi
masyarakat untuk melakukan kegiatan yang berhubungan dengan simpan/pinjam tetapi dengan
menerapkan sistem syariah.

Apa komentar saudara tentang Operasional Pembiayaan Aktif Pembiayaan Mudharabah di Bank
Syariah, menurut pandangan saudara apa manfaat bagi saudara setelah mempelajari Materi
Pembiayaan Mudharabah ?
- Komentar saya mengenai pembiayaan simpan/pinjam dengan jenis akad mudharabah di Bank
Syari’ah itu sangat bagus dan membantu masyarakat yang faham akan aturan simpan/pinjam
yang sesuai dengan syari’at islam, karena simpan/pinjam dengan sistim bagi hasil tersebut
sangat membantu costumer dalam mendapatkan keuntungan yang sesuai dengan ketentuan
hukum islam. Akad simpan/pinjam mudharabah diperbolehkan dalam syariat Islam, dengan
alasan akan mendapatkan keuntungan kedua belah pihak dan mempunyai hikmah bagi kedua
belah pihak untuk memenuhi aktivitas sehari-hari.

- Manfaat setelah memahami materi akad mudharabah:


Manfaat setelah mempelajari materi 11 mengenai akad Mudharabah ini bagi saya, saya jadi
mengetahui berbagai macam akad dalam jual/beli atau simpan/pinjam yang sesuai dengan
aturan islam, salah satu nya yaitu simpan/pinjam dengan sistim bagi hasil. Materi ini sangat
membantu saya dalam melakukan jual beli dengan menerapkan nilai-nilai Keislaman dalam
perekonomian, baik itu secara langsung maupun tidak langsung (tunai/non tunai).

Tugas ke-11

Jawab pertanyaan dan Berikan Tanggapan, Rangkuman serta berikan kesimpulan dari Materi
Perkuliahan ke-11 ini !

1. Apa Pembiayaan Mudharabah di Bank Syariah ?


JAWAB:
Dalam perbankan syariah, akad murabahah dikenal sebagai akad perjanjian antara nasabah
dan bank dalam transaksi jual beli, dimana pihak bank membeli produk sesuai permintaan
nasabah, kemudian produk tersebut dijual kepada nasabah dengan harga yang disesuaikan
dengan profit bank.
2. Apa Ketentuan Fatwa MUI tentang Mudharabah ?
JAWAB:
Ketentuan fatwa MUI tentang Mudharabah diantaranya ialah;
- Ketentuan pembiayaan;
a. Pembiayaan Mudharabah adalah pembiayaan yang disalurkan oleh LKS kepada pihak lain
untuk suatu usaha yang produktif.
b. Dalam pembiayaan ini LKS sebagai shahibul maal (pemilik dana) membiayai 100 %
kebutuhan suatu proyek (usaha), sedangkan pengusaha (nasabah) bertindak sebagai
mudharib atau pengelola usaha.
c. Jangka waktu usaha, tatacara pengembalian dana, dan pembagian keuntungan ditentukan
berdasarkan kesepakatan kedua belah pihak (LKS dengan pengusaha).
d. Mudharib boleh melakukan berbagai macam usaha yang telah disepakati bersama dan
sesuai dengan syari’ah; dan LKS tidak ikut serta dalam managemen perusahaan atau
proyek tetapi mempunyai hak untuk melakukan pembinaan dan pengawasan.
e. Jumlah dana pembiayaan harus dinyatakan dengan jelas dalam bentuk tunai dan bukan
piutang.
f. LKS sebagai penyedia dana menanggung semua kerugian akibat dari mudharabah kecuali
jika mudharib (nasabah) melakukan kesalahan yang disengaja, lalai, atau menyalahi
perjanjian.
g. Pada prinsipnya, dalam pembiayaan mudharabah tidak ada jaminan, namun agar
mudharib tidak melakukan penyimpangan, LKS dapat meminta jaminan dari mudharib atau
pihak ketiga. Jaminan ini hanya dapat dicairkan apabila mudharib terbukti melakukan
pelanggaran terhadap hal-hal yang telah disepakati bersama dalam akad.
h. Kriteria pengusaha, prosedur pembiayaan, dan mekanisme pembagian keuntungan diatur
oleh LKS dengan memperhatikan fatwa DSN.
i. Biaya operasional dibebankan kepada mudharib.
j. Dalam hal penyandang dana (LKS) tidak melakukan kewajiban atau melakukan pelanggaran
terhadap kesepakatan, mudharib berhak mendapat ganti rugi atau biaya yang telah
dikeluarkan.
- Rukun dan syarat pembiayaan; serta
- Beberapa ketentuan hukum pembiayaan
3. Berikan Beberapa Contoh Kasus Pembiayaan Mudharabah berikut contoh perhitungannya !
JAWAB:
- Shahibul maal memberikan uang sebagai modal usaha sebesar Rp20 juta, sehingga bagi hasil
yang terjadi adalah 40:70. Setelah usaha tersebut dijalankan, modal berkembang menjadi
Rp35 juta, sehingga keuntungan yang diperoleh adalah Rp15 juta.

- shahibul maal bermitra terhadap usaha untuk usaha percetakan yang berjalan selama
sembilan bulan. Shahibul maal memberikan uang sebagai modal usaha sebesar Rp20 juta,
sehingga bagi hasil yang terjadi adalah 40:70. Setelah usaha tersebut dijalankan, modal
berkembang menjadi Rp35 juta, sehingga keuntungan yang diperoleh adalah Rp15 juta. Maka,
shahibul maal memperoleh Rp3 juta hasil dari 40% dikali enam juta dan sisanya adalah Rp. 9
juta untuk menjadi hak milik mudharib.

4. Kesimpulan hasil Perkuliahan ke-11 ini :


JAWAB:
Mudharabah adalah salah satu bentuk akad pembiayaan yang akan di berikankepada nasabah
dalam suatu Bank. secara umum Mudharabah terbagi pada dua jenis, yaitu: Mudharabah
Muthlaqah dan Mudharabah Muqayyadah. Dalam sistem Mudharabah ini akadnya adalah
kerja sama usaha antara dua pihak dimana pihak pertama menyediakan seluruh modal,
sedangkan pihak lainnya menjadi pengelola, keuntungan usaha dibagi menurut kesepakatan
yang dituangkan dalam kontrak. Manfaat dari Mudharabah ini adalah Bank akan menikmati
peningkatan bagi hasil pada saat keuntungan usaha nasabah meningkat.

Akad Mudharabah harus bejalan sesuai dengan ketentuan-ketentuan syari’ah dimana si


pengelola harus menjalankan usahanya dengan rasa tanggung jawab yang tinggi, sesuai
dengan prisip Syari’ah dan berupaya agar usahanya tidak terjadi kerugian.

Anda mungkin juga menyukai