SOAL-SOAL LATIHAN:
1. Jelaskan landasan hukum pendirian bank syariah di Indonesia!
2. Jelaskan perbedaan antara bank umum syariah dengan bank perkreditan rakyat
syariah!
3. Jelaskan perbedaan antara bank umum syariah dengan unit usaha syariah!
4. Jelaskan perbedaan fungsi bank syariah dengan bank konvensional!
5. Jelaskan aplikasi fungsi manajer investasi pada bank syariah!
6. Jelaskan aplikasi fungsi investor pada bank syariah!
7. Jelaskan aplikasi fungsi manajer investasi pada bank syariah!
8. Ada dua prinsip yang dapat digunakan dalam penghimpunan dana oleh bank syariah,
yaitu prinsip wadiah dan prinsip mudharabah, jelaskanlah perbedaan kedua prinsip
tersebut dalam aktivitas penghimpunan!
9. Jelaskanlah perbedaan antara wadiah yad-dhamanah dengan wadiah yad-amanah!
Akad manakah yang cocok untuk digunakan dalam kegiatan penghimpunan dana
pada bank syariah?
10. Jelaskanlah perbedaan mudharabah muthlaqah dengan mudharabah muqayyadah
dalam penghimpunan dana bank syariah!
11. Sebutkanlah tiga alasan kenapa mudharabah muqayyadah tidak cocok untuk
diterapkan pada penghimpunan dana tabungan dan deposito!
12. Jelaskanlah perbedaan antara investasi terikat chanelling dan pola investasi terikat
executing!
13. Jelaskanlah perbedaan antara tabungan, deposito dan giro!
14. Jelaskanlah perbedaan antara tabungan mudharabah dengan tabungan konvensional!
15. Jelaskanlah tiga perbedaan antara tabungan wadiah dengan tabungan mudharabah!
16. Jelaskanlah dengan singkat ketentuan DSN No 2 tahun 2000 yang terkait dengan
tabungan mudharabah!
17. Jelaskanlah perbedaan dan persamaan deposito mudharabah dengan tabungan
mudharabah!
18. Sebutkanlah tiga skema yang digunakan dalam penyaluran dana bank syariah!
19. Jelaskanlah perbedaan antara jual beli dalam bentuk murabahah, dengan jual beli
dalam bentuk salam dan istishna’!
20. Jelaskanlah kelebihan dan kekurangan jual beli dalam bentuk salam dan istishna jika
dibandingkan terhadap jual beli dalam bentuk murabahah!
21. Jelaskanlah perbedaan antara jual beli istishna dengan jual beli istishna’ paralel!
22. Jelaskanlah perbedaan antara jual beli salam dengan jual beli salam paralel!
23. Jelaskanlah perbedaan prinsip investasi dengan skema mudharabah dengan investasi
dengan skema musyarakah!
24. Jelaskanlah perbedaan antara prinsip sewa dengan skema ijarah dengan prinsip sewa
dengan skema ijarah muntahiya bi tamlik!
25. Dalam kondisi apakah skema ijarah dan skema ijarah muntahiya bit tamlik cocok
digunakan?
JAWAB
1. Saat ini, titik kulminasi landasan hukum perbankan syariah telah tercapai dengan
disahkannya Undang-Undang No.21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah,
yang membuka kesempatan bagi siapa saja yang akan mendirikan bank syariah
maupun yang ingin mengkonversi dari sistem konvensional menjadi sistem
syariah.
2. Adapun perbedaan BUS dan BPRS adalah pada boleh tidaknya menghimpun dana
dalam bentuk giro dan boleh tidaknya menggunakan jasa pembayaran (ekspor,
impor, dan lainnya). Pada BPRS tidak boleh menghimpun dana bentuk giro dan
tidak boleh menggunakan jasa pembayaran (ekspor, impor, lainnya).
3. Menurut UU. No. 21 tahun 2008 tentang Perbankan Syariah, mendifinisikan Bank
Umum Syariah adalah bank syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa
dalam lalu lintas pembayaran. Sedangkan Difinisi Unit Usaha Syariah adalah unit
kerja dari kantor pusat bank umum konvensional yang berfungsi sebagai kantor
induk dari kantor atau unit yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip
syariah, atau unit kerja di kantor cabang dari suatu bank yang berkedudukan di
luar negeri yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional yang
berfungsi sebagai kantor induk dari kantor cabang pembantu syariah dan/atau unit
syariah.
4. Perbedaan Falsafah Perbedaan pokok antara bank konvensional dengan bank
syariah terletak pada landasan falsafah yang dianutnya. Bank syariah tidak
melaksanakan sistem bunga dalam seluruh aktivitasnya sedangkan bank
kovensional justru kebalikannya. Hal inilah yang menjadi perbedaan yang sangat
mendalam terhadap produk-produk yang dikembangkan oleh bank syariah,
dimana untuk menghindari sistem bunga maka sistem yang dikembangkan adalah
jual beli serta kemitraan yang dilaksanakan dalam bentuk bagi hasil. Dengan
demikian sebenarnya semua jenis transaksi perniagaan melalu bank syariah
diperbolehkan asalkan tidak mengandung unsur bunga (riba). Riba secara
sederhana berarti sistem bunga berbunga atau compound interest dalam semua
prosesnya bisa mengakibatkan membengkaknya kewajiban salah satu pihak
seperti efek bola salju pada cerita di awal artikel ini. Sangat menguntungkan saya
tapi berakibat fatal untuk banknya. Riba, sangat berpotensi untuk mengakibatkan
keuntungan besar disuatu pihak namun kerugian besar dipihak lain, atau malah ke
dua-duanya.
5. Bank syariah merupakan manajer investasi dari pemilik dana (shahibul maal) dari
dana yang di himpun (dalam perbankan lazim disebut deposan / penabung),
karena besar kecilnya pendapatan yang diterima pemilik dana tsb sangat
tergantung pada pendapatan yang diterima bank syariah dalam mengelola dana
mudharabah sehingga sangat tergantung pada keahlian, kehati-hatian, dan
profesionalisme bank syariah
6. Dalam penyaluran dana, baik dalam prinsip bagi-hasil atau prinsip jual-beli, bank
syariah berfungsi sebagai investor (sebagai pemilik dana). Oleh karena itu sebagai
pemilik dana maka dalam menanamkan dana dilakukan dengan prinsip-prinsip
yang telah ditetapkan dan tidak melanggar syariah, ditanamkan pada sektor sektor
produktif dan memiliki resiko yang minim.
7. Bank syariah merupakan manajer investasi dari pemilik dana (shahibul maal) dari
dana yang di himpun (dalam perbankan lazim disebut deposan/penabung). karena
besar kecilnya pendapatan yang diterima pemilik dana tsb sangat tergantung pada
pendapatan yang diterima bank syariah dalam mengelola dana mudharabah
sehingga sangat tergantung pada keahlian, kehati-hatian, dan profesionalisme
bank syariah.
-Modal harus dinyatakan dengan jumlahnya, dalam bentuk tunai dan bukan
piutang.
17. Perbedaan tabungan dan deposito mudharabah adalah fleksibilitas penarikan dana
yang di investasikan, tabunagn tidak memiliki waktu khusus dalam penarikan
dana yang di investasikan.
Persamaan tabungan dan deposito mudharabah adalah kedua jenis investasi yang
menguntungkan untuk masyarakat dan memiliki porsinya masing-masing.
18. -Pendanaan/penghimpunan dana (Wadiah dan mudharabah)
-Pembiayaan/penyaluran dana (Murabahah, ijarah, istishna, mudharabah,
musyarakah dsb).
- Jasa (Wakalah, rahn, sharf, dsb)
19. Murabahah yaitu transaksi jual beli yang si penjual menyebutkan dengan jelas
kepada calon pembeli, brp harga pokok barang dan bera keuntungan yang
diambilnya. Sedangkan salam dan istishna yaitu jual beli barang yang dibedakan
berdasarkan cara pembyaran dan waktu penyerahan barang.
20. Kelebihan jual beli dalam bentuk salam dan istishna adalah:
1. Pembayaran dilakukan di awal sehingga risiko pembayaran tertanggungkan.
2. Memungkinkan untuk mendapatkan harga lebih murah karena pembayaran
dilakukan di awal.
3. Dapat digunakan untuk transaksi yang melibatkan barang-barang yang belum ada
atau masih dalam proses produksi.
1. Harga barang bisa lebih tinggi karena pembayaran dilakukan secara bertahap.
2. Memerlukan kesepakatan yang lebih rumit antara penjual dan pembeli.
21. Istishna yang akad jual belinya dalam bentuk pemesanan pembuatan barang
tertentu dengan criteria persyaratan tertentu yang di sepakati anatra pemesan
mustashni dan shani, sedangkan Istishna paralel adalah suatu bentuk akad Istishna
anatara penjual dan pemesan, dimana untuk memenuhi kewajibannya kepada
pemesan, penjual melakukan akad istishna dengan pihak (subkontraktor).
22. Akad salam ini digunakan untuk memfasilitasi pembelian suatu barang (biasanya
barang hasil pertanian) yang memerlukan waktu untuk memproduksinya.
Sedangkan Salam paralel yaitu jual beli barang yang melibatkan dua transaksi
salam, dalam hal ini transaksi salam pertama dilakukan antara nasabah dan bank.
23. Prinsip investasi mudharabah adalah suatu pernyataan yang mengandung
pengertian bahwa seseorang member modal niaga kepada orang lain, sedangkan
prinsip musyarakah yaitu mencampurkan salah satu dari macam harta dengan
harta lainnya sehingga tidak dapat dibedakan antara keduanya.
24. Sewa dengan skema ijarah adalah transaksi sewa-menyewa antara
pemilik objek sewa dan penyewa untuk mendapatkan imbalan atas objek
sewa yang disewakan. Dalam transaksi seperti dengan skema ijarah, bank
adalah pemilik objek sewa, sedang nasabah adalah penyewa. Sedangkan Sewa
dengan skema ijarah muntahiya bittamilk adalah transaksi sewa- menyewa
antara pemilik objek sewa dan penyewa untuk mendapatkan imbalan
atas objek sewa yang disediakan dengan opsi perpindahan hak milik
pada saat tertentu sesuai dengan akad sewa. Berbeda dengan transaksi ijarah,
transaksi ijarah muntahiya bittamlik memberi hak pilih pada
penyewa untuk memiliki barang yang disewa.
25. Skema ijarah dan ijarah muntahiya bit tamlik umumnya cocok digunakan dalam
pembiayaan aset bergerak atau non-bergerak, di mana bank menyewakan aset
kepada nasabah dengan opsi pembelian setelah masa sewa berakhir. Keuntungan
utama adalah kepatuhan terhadap prinsip syariah dengan memastikan pembagian
risiko dan manfaat antara bank dan nasabah. Penggunaannya dapat sesuai untuk
pembiayaan properti, kendaraan, atau peralatan bisnis.