Pajak
KEBERATAN
Wajib Pajak mempunyai hak untuk mengajukan keberatan atas suatu
ketetapan pajak dengan mengajukan keberatan secara tertulis kepada
Direktur Jenderal Pajak paling lambat 3 bulan sejak tanggal dikirim surat
ketetapan pajak atau sejak tanggal pemotongan atau pemungutan kecuali
apabila Wajib Pajak dapat menunjukkan bahwa jangka waktu tersebut
tidak dapat dipenuhi karena keadaan di luar kekuasaannya.
Atas keberatan tersebut Direktur Jenderal Pajak akan memberikan
keputusan paling lama dalam jangka waktu 12 (dua belas) bulan sejak
surat keberatan diterima.
Syarat pengajuan keberatan adalah:
BANDING
Apabila Wajib Pajak masih belum puas dengan Surat Keputusan
Keberatan atas keberatan yang diajukannya, maka Wajib Pajak masih
dapat mengajukan banding ke Badan Peradilan Pajak.
Syarat pengajuan banding adalah:
1. Pembukuan
Pembukuan wajib dilakukan oleh wajib pajak yang mempunyai
keperluan perpajakan seperti perseroan yang melakukan kegiatan
usaha, badan koperasi yang pada dasarnya menjadi subjek pajak
penghasilan , serta wajib pajak orang pribadi yang memiliki modal
tertentu minimal dalam jumlah Rp 10 JT dan memiliki peredaran
bruto dalam setahun melebihi Rp 120 JT . Selain itu untuk wajib
pajak orang pribadi yang diluar ketentuan yang berlaku tersebut dapat
membuat dan menjalankan pembukuan untuk menghitung penghasilan
atau laba kena pajaknya.
Bagi wajib pajak orang pribadi dan badan yang tidak melakukan
pembukuan maka akan mendapatkan sanksi atas tidak
mengadakannya pembukuan, sanksi tersebut antara lain :
Pajak terutang yang ditetapkan oleh Surat Ketetapan Pajak (SKP) akan
dinaikan menjadi 100% , khusus untuk PPh 29 akan dinaikan menjadi
50%
Jika WP pribadi ataupun badan memperlihatkan pembukuan atau
dokumen lain palsu yang seolah-olah dibenarkan, tidak mengadakan
pembukuan,dan tidak memperlihatkan dokumen lainnya maka akan
mendapat pidana sampai 3 tahun dan denda sampai 4 kali jumlah pajak
yang tidak dibayar.
2. Pemeriksaan
pemeriksaan merupakan kegiatan yang dilakukan untuk
mencari, mengumpulkan, serta mengolah data atau keterangan lain
guna untuk pengawasan kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan
wajib pajak sesuai dengan peraturan dalam undang-undang
perpajakan yang berlaku. Untuk menghadapi wajib pajak dalam
mengadakan pembukuan maka DJP menunjuk KPP sebagai instansi
yang memiliki wewenang dalam bidang perpajakan yang diberikan
sepenuhnya oleh undang-undang guna untuk mengadakan
pemeriksaan pembukuan terhadap wajib pajak.
Jika DJP dan KPP mendapat keraguan terhadap ketentuan
pembukuan yang dibuat oleh WP maka Direktur Jenderal Pajak dapat
menugaskan seorang akuntan untuk mengadakan pemeriksaan atas
semua pembukuan WP sampai pada bukti-bukti mendasar dan dapat
dilakukan pemeriksaan secara sektoral atau pemeriksaan atas bagian
tertentu dalam pembukuan. Dalam melakukan pemeriksaan yang
dilakukan oleh akuntan dapat dilaksanakan di tempat usaha atau
tinggal wajib pajak.
3. Penyidikan
Penyelidikan itu sendiri merupakan suatu kegiatan yang
dilakukan oleh penyidik untuk mencari dan mengumpulkan bukti
yang dimana dengan adanya bukti tersebut membuat adanya titik
terang atas tindak pidana dalam bidang perpajakan yang terjadi dan
dapat menemukan tersangka serta mengetahui besarnya pajak terutang
yang diduga digelapkan dalam tindak pidana tersebut.
Penyidikan tindak pidana pada dasarnya hanya dapat dilakukan
oleh pejabat pegawai negeri sipil tertentu yang berada dalam
lingkungan DJP yang diberi penugasan atau wewenang khusus
sebagai penyidik tindak pidana yang terjadi dalam perpajakan.
Tindak pidana dalam bidang perpajakan ini dapat berupa
kealpaan atau kesengajaan yang dilakukan oleh WP. Kealpaan itu
sendiri merupakan sesuatu yang terjadi ketika WP alpa atau dengan
sengaja tidak menyampaikan SPT ataupun menyampaikan SPT namun
isinya tidak benar dan tidak lengkap sehingga dapat menimbulkan
kerugian yang berdampak pada pendapatan negara.
D. Sanksi Perpajakan
3. Menyembunyikan Data
Mengisi SPT dengan jujur dan cermat agar tidak terjadi kesalahan data.
Pastikan nilai nominalnya benar, jelas rinciannya, dan lengkap
lampirannya.
Mengisi faktur pajak dengan lengkap.
Hindari akitivitas yang menimbulkan tindak pidana perpajakan terutama
aktivitas yang dianggap grey area hanya karena tidak tercantum dengan
jelas dalam perundangan pajak.
Setorkan pajak dan laporkan SPT tepat waktu.
Hitung, setor, lapor secara cepat dan mudah dengan online.
Daftar Pustaka
https://www.softwarepajak.net/news/100-keberatan-banding-
dan-peninjauan-kembali
https://www.pajakku.com/read/5f7c0db72712877582239144/-
Hukum-Pajak-dalam-Pembukuan-Pemeriksaan-dan-
Penyelidikan
https://www.online-pajak.com/tentang-pajakpay/sanksi-pajak-
di-indonesia
https://www.online-pajak.com/seputar-pajakpay/5-jenis-surat-
ketetapan-pajak